Tetanus Non-Prone
Wound age < 6 hours
Wound depth < 1cm
Absence of devitalized tissue
Non Contaminated wounds
Gejala Tetanus
Gejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti
trismus (kaku rahang, sukar membuka mulut lebar
lebar), rhisus sardonicus (wajah setan). Kemudian diikuti
kaku buduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti
robot, sukar menelan, dan laringospasme. Pada keadaan
yang lebih berat terjadi epistothonus (posisi cephalic
tarsal), di mana pada saat kejang badan penderita
melengkung dan bila ditelentangkan hanya kepada dan
bagian tarsa kaki saja yang menyentuh dasar tempat
berbaring.
Dapat terjadi spasme diafragma dan otot otot
pernapasan lainnya. Pada saat kejang penderita tetap
dalam keadaan sadar. Suhu tubuh normal hingga
subfebris. Sekujur tubuh berkeringat.
Stadium Tetanus
Stadium klinis pada anak. Terdiri dari :
Stadium 1, dengan gejala klinis berupa trisnus (3 cm) belum
ada kejang rangsang, dan belum ada kejang spontan.
Stadium 2, dengan gejala klinis berupa trismus (3 cm),
kejang rangsang, dan belum ada kejang spontan.
Stadium 3, dengan gejala klinis berupa trismus (1 cm),
kejang rangsang, dan kejang spontan.
Stadium klinis pada orang dewasa. Terdiri dari :
Stadium 1 : trisnus
Stadium 2 : opisthotonus
Stadium 3 : kejang rangsang
Stadium 4 : kejang spontan
Prinsip Umum Profilaksis
Pertimbangan individual penderita. Pada
setiap penderita luka harus ditentukan apakah
perlu tindakan profilaksis terhadap tetanus
dengan mempertimbangkan keadaan / jenis
luka, dan riwayat imunisasi.
Debridemen. Tanpa memperhatikan status
imunisasi. Eksisi jaringan yang nekrotik dan
benda asing harus dikerjakan untuk semua
jenis luka.
Imunisasi aktif.
Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan dengan dosis
sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut turut.
DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan
pada usia 2 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x sebulan selama 3
bulan berturut turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM,
dan antara umur 5 6 tahun 1 x 0,5 cc IM.
Tetanus toksoid.
Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1 x sebulan selama 3
bulan berturut turut. Booster (penguat) diberikan 10 tahun kemudian
setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap 10 tahun setelah
pmberian booster di atas.
Imunisasi Pasif.
ATS (Anti Tetanus Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asal lembu)
maupun antitoksin equine (asal kuda). Dosis yang diberikan untuk orang
dewasa adalah 1500 IU per IM, dan untuk anak adalah 750 IU per IM.
Tindakan Profilaksis
Mendapat IA yang lengkap
Belum IA atau
Jenis Luka
sebagian 1 5 tahun 5 10 tahun > 10 tahun
Berat, bersih, atau ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc ATS 1500 IU
cenderung tetanus Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc
Cenderung tetanus, ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc ATS 1500 IU
debrimen Toks. 0,5 cc ABT Toks. 0,5 cc
terlambat,m atau Hingga lengkap ABT ABT
tidak bersih