Anda di halaman 1dari 10

Tetanus Prone wound

Tetanus merupakan penyakit infeksi akut yang


menunjukkan diri dengan gangguan neuromuskular akut
berupa trismus, kekakuan dan kejang otot disebabkan oleh
eksotosin spesifik dari kuman anaerob Clostridium tetani.

Tetanus dapat terjadi sebagai komplikasi luka, baik luka


besar maupun kecil, luka nyata maupun luka tersembunyi.

Jenis luka yang mengundang tetanus adalah luka-luka


seperti Vulnus laceratum (luka robek), Vulnus
punctum (luka tusuk), combustion (luka bakar), fraktur
terbuka, otitis media, luka terkontaminasi, luka tali pusat.
Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium
tetani yaitu sejenis kuman gram positif yang
dalam keadaan biasa berada dalam bentuk
spora dan dalam suasana anaerob berubah
menjadi bentuk vegetatif yang memproduksi
eksotoksin antara lain neurotoksin
tetanospasmin dan tetanolysmin.
Istilah tetanus prone wound yaitu luka yang cenderung menyebabkan
penyakit tetanus antara lain :

luka dengan patah tulang terbuka,


luka tembus, luka dengan berisi benda asing, terutama pecahan kayu,
luka dengan infeksi pyogenic,
luka dengan kerusakan jaringan yang luas,
luka bakar luas grade II dan III,
luka superfisial yang nyata berkontaminasi dengan tanah atau pupuk
kotoran binatang di mana luka itu terlambat lebih dari 4 jam baru
mendapat topical desinfektansia atau pembersihan secara bedah.
gigitan binatang dengan banyak jaringan nekrotik, ulserasi kulit dengan
jaringan nekrotik, segala macam tipe gangrena, operasi bedah pada
saluran cema mulai dari mulut sampai anus, otitis media puralenta.
Tetanus Prone vs Tetanus Non-Prone
Tetanus Prone
Wound age > 6 hours
Wound depth > 1cm
Presence of devitalized tissue
Contaminated wounds
Animal bites

Tetanus Non-Prone
Wound age < 6 hours
Wound depth < 1cm
Absence of devitalized tissue
Non Contaminated wounds
Gejala Tetanus
Gejala pertama biasanya rasa sakit pada luka, diikuti
trismus (kaku rahang, sukar membuka mulut lebar
lebar), rhisus sardonicus (wajah setan). Kemudian diikuti
kaku buduk, kaku otot perut, gaya berjalan khas seperti
robot, sukar menelan, dan laringospasme. Pada keadaan
yang lebih berat terjadi epistothonus (posisi cephalic
tarsal), di mana pada saat kejang badan penderita
melengkung dan bila ditelentangkan hanya kepada dan
bagian tarsa kaki saja yang menyentuh dasar tempat
berbaring.
Dapat terjadi spasme diafragma dan otot otot
pernapasan lainnya. Pada saat kejang penderita tetap
dalam keadaan sadar. Suhu tubuh normal hingga
subfebris. Sekujur tubuh berkeringat.
Stadium Tetanus
Stadium klinis pada anak. Terdiri dari :
Stadium 1, dengan gejala klinis berupa trisnus (3 cm) belum
ada kejang rangsang, dan belum ada kejang spontan.
Stadium 2, dengan gejala klinis berupa trismus (3 cm),
kejang rangsang, dan belum ada kejang spontan.
Stadium 3, dengan gejala klinis berupa trismus (1 cm),
kejang rangsang, dan kejang spontan.
Stadium klinis pada orang dewasa. Terdiri dari :
Stadium 1 : trisnus
Stadium 2 : opisthotonus
Stadium 3 : kejang rangsang
Stadium 4 : kejang spontan
Prinsip Umum Profilaksis
Pertimbangan individual penderita. Pada
setiap penderita luka harus ditentukan apakah
perlu tindakan profilaksis terhadap tetanus
dengan mempertimbangkan keadaan / jenis
luka, dan riwayat imunisasi.
Debridemen. Tanpa memperhatikan status
imunisasi. Eksisi jaringan yang nekrotik dan
benda asing harus dikerjakan untuk semua
jenis luka.
Imunisasi aktif.
Tetanus toksoid (TFT = VST = vaksin serap tetanus) diberikan dengan dosis
sebanyak 0,5 cc IM, diberikan 1 x sebulan selama 3 bulan berturut turut.
DPT (Dephteri Pertusis Tetanus) terutama diberikan pada anak. Diberikan
pada usia 2 6 bulan dengan dosis sebesar 0,5 cc IM, 1 x sebulan selama 3
bulan berturut turut. Booster diberikan pada usia 12 bulan, 1 x 0,5 cc IM,
dan antara umur 5 6 tahun 1 x 0,5 cc IM.
Tetanus toksoid.
Imunisasi dasar dengan dosis 0,5 cc IM, yang diberikan 1 x sebulan selama 3
bulan berturut turut. Booster (penguat) diberikan 10 tahun kemudian
setelah suntikan ketiga imunisasi dasar, selanjutnya setiap 10 tahun setelah
pmberian booster di atas.
Imunisasi Pasif.
ATS (Anti Tetanus Serum), dapat merupakan antitoksin bovine (asal lembu)
maupun antitoksin equine (asal kuda). Dosis yang diberikan untuk orang
dewasa adalah 1500 IU per IM, dan untuk anak adalah 750 IU per IM.
Tindakan Profilaksis
Mendapat IA yang lengkap
Belum IA atau
Jenis Luka
sebagian 1 5 tahun 5 10 tahun > 10 tahun

Ringan, bersih Mulai atau Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc


melengkapi IA toks.
0,5 cc hingga
lengkap

Berat, bersih, atau ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc ATS 1500 IU
cenderung tetanus Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc

Cenderung tetanus, ATS 1500 IU Toks. 0,5 cc Toks. 0,5 cc ATS 1500 IU
debrimen Toks. 0,5 cc ABT Toks. 0,5 cc
terlambat,m atau Hingga lengkap ABT ABT
tidak bersih

Anda mungkin juga menyukai