Anda di halaman 1dari 21

1. An.

AM; 6 tahun; 18 kg

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka robek pada lutut kanan setelah jatuh saat berlari
di dalam rumah. Perdarahan aktif (+).

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
N: 90 x/m
P: 20 x/m
S: 36,8 C

Status lokalis:
Regio Genu dextra: Tampak vulnus laceratum ukuran 3x1cm, perdarahan (+), dasar luka bersih
(+)

A: Vulnus Laceratum

P:
- Bersihkan dan hecting luka
- Paracetamol 500mg ½ tab/8jam/oral

Kategori : Bedah
Tindakan: Jahit Luka
2 Tn. BE; 63 tahun

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka robek pada siku kiri setelah jatuh dari motor, siku
terbentur pada aspal jalanan. Perdarahan aktif (+).

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 130/90 mmHg
N: 90 x/m
P: 20 x/m
S: 36,8 C

Status lokalis:
Regio cubiti sinistra: Tampak vulnus laceratum ukuran 4x2 cm, perdarahan (+), dasar luka
kotor (+)
ROM tidak terbatas

A: Vulnus Laceratum

P:
- Bersihkan dan hecting luka
- Asam mefenamat 500mg/8jam/oral
- Amoxicillin 500mg/8jam/oral
- Tetagram IM

Kategori : Bedah
Tindakan: Jahit Luka
3 Tn. A; 32 tahun

S: Pasien masuk ke IGD post KLL +10 menit yang lalu. Luka robek kulit kepala sisi kiri +3-4 cm,
luka lecet di pelipis, dahi, kedua tangan dan kedua tungkai bawah. Nyeri pada luka (+), sakit
kepala (-), pingsan (-), mual (-), muntah (-), BAB BAK biasa.

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD 130/80
N 92x/m
S 36,70C
RR 22x/m

Status lokalis:
 Vulnus laceratum scalp regio temporalis sinistra+ 3-4 cm
 Vulnus eskoriatum multiple pada regio temporalis, frontalis, dorsum palmar dektra et
sinistra, Cruris Dekstra et sinistra masing masing +1x2cm

A: Trauma capitis ringan + Vulnus Laceratum of scalp + Multiple Vulnus Eskoriatum

P:
 Stabilisasi Pasien
 Bersihkan luka
 Hecting luka
 Cefadroxil 500mg/12 jam
 Asam Mefenamat 3x500mg
 observasi

Kategori : Bedah
Tindakan: Jahit Luka
4. An. NY; 4 tahun 1 bulan; 12 kg

S: Pasien dibawa ibunya dengan keluhan luka robek pada dahi setelah jatuh di tangga 10 menit
SMRS. Pasien jatuh di tangga kemudian kepala terbentur. Perdarahan aktif (+), pingsan (-),
muntah (-).

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
N: 90 x/m
P: 20 x/m
S: 36,8 C

Status lokalis: Tampak vulnus laceratum pada regio frontalis ukuran 4x2cm, perdarahan (+),
dasar luka bersih (+)
A: Trauma Capitis Ringan + Vulnus Laceratum

P:
- Bersihkan dan hecting luka
- Paracetamol syr. 1cth/8jam/oral
- Amoxicillin syr.125mg/5ml ½cth/8jam/oral pc

Kategori : Bedah
Tindakan: Jahit Luka
5. An. FZ; 13 tahun; 30 kg

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada telapak kaki kanan setelah tertusuk paku 1
jam SMRS. Perdarahan (+) tidak aktif

O: KU: sedang
Kesadaran composmentis
TD: 120/80 mmHg
N: 80 x/m
P: 20x/m
S: 36,6 C

Status lokalis :
Regio Pedis : Tampak vulnus ictum kedalaman kurang lebih 0,5 cm et plantar pedis dextra,
perdarahan (+) minimal, luka kotor (+), opistotonus (-)

A: Vulnus Ictum regio Pedis (superficial injury of foot)

P:
- Bersihkan luka
- Cross insisi
- Tetagram IM
- Asam mefenamat 500 mg 3x1
- Amoxicillin 500mg 3x1

Kategori : Bedah
Tindakan: Bedah Minor
6. Tn. MK; 24 tahun

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada telapak kaki kiri setelah tertusuk paku 1 hari
yang lalu SMRS. Perdarahan (-)

O: KU: sedang
Kesadaran composmentis
TD: 100/60 mmHg
N: 86 x/m
P: 20x/m
S: 36,6 C
Status lokalis :
Regio Pedis: Tampak vulnus ictum kedalaman kurang lebih 0,5-1 cm et plantar pedis sinistra,
perdarahan (+) minimal, luka kotor (+), opistotonus (-)

A: Vulnus Ictum regio Pedis (superficial injury of foot)

P:
- Bersihkan luka
- Cross insisi
- asam mefenamat 500 mg 3x1
- Amoxicillin 500mg 3x1

Kategori : Bedah
Tindakan: Bedah Minor
7. Tn. EM; 54 tahun

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada telapak kaki kiri setelah tertusuk pecahan
beling saat sedang berjalan menuju kebun 30 menit yang lalu. Pasien berjalan tidak
menggunakan sendal. Perdarahan (+)

O: KU: sedang
Kesadaran composmentis
TD: 100/60 mmHg
N: 86 x/m
P: 20x/m
S: 36,6 C

Status lokalis :
Regio Pedis: Tampak vulnus laceratum ukuran kurang lebih 4 x 2 cm et plantar pedis sinistra,
perdarahan (+), luka kotor (+)

A: Vulnus Laceratum regio Pedis

P:
- Ekstraksi beling
- Bersihkan dan hecting luka
- Asam mefenamat 500 mg 3x1
- Amoxicillin 500mg 3x1
- Tetagram IM

Kategori : Bedah
Tindakan: Jahit Luka & Bedah Minor
8. An. AL; 10 tahun; 18 kg

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan luka pada telapak kaki kanan setelah tertusuk paku 1
jam SMRS. Perdarahan (+) tidak aktif

O: KU: sedang
Kesadaran compos mentis
N: 80 x/m
P: 20x/m
S: 36,6 C

Status lokalis :
Regio Pedis: Tampak vulnus ictum kedalaman kurang lebih 0,5 cm et plantar pedis dextra,
perdarahan (+) minimal, luka kotor (+), opistotonus (-)

A: Vulnus Ictum regio Pedis (superficial injury of foot)

P:
- Bersihkan luka
- Cross insisi
- Tetagram IM
- Ibuprofen 400mg ½ tab 3x1
- Amoxicillin ½ tab/8jam/oral

Kategori : Bedah
Tindakan: Bedah Minor
9. Ny. SB; 50 tahun

S: Pasien dengan luka di kaki kiri yang dialami sejak + 1 bulan. Awalnya hanya nyeri di kaki
kemudian muncul luka dan semakin meluas. Pasien hanya melakukan pengobatan herbal di
rumah. Demam (+). Riwayat Hipertensi (+), riwayat DM (+) tidak terkontrol.

O: KU: sakit sedang


Kesadaran: compos mentis
TD : 160/90 mmHg
N: 78 x /menit
RR: 28 x/menit
S: 38,1 C

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-), Cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : datar, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-)

Ekstremitas: tampak ulkus et pedis sinistra ventral hingga dorsum (+)

Pem. Lab:
GDS 243 mg/dl

A: Ulkus diabetik + DM tipe 2

P:
 Debridement & Rawat luka/GV
 Diet DM
 Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
 Infus Paracetamol 1 gr/8 jam/drips (jika demam)
 Inj. Ranitidin 1amp/12 jam/iv
 Inj. Ketorolac 1amp/ 8jam/iv
 Konsul Bedah

Kategori : Bedah
Tindakan: BEDAH MINOR

10. Ny. B, 61 tahun

S: Pasien dengan luka pada kaki kanan yang dialami sejak + 5 bulan yang lalu. Awalnya muncul
bisul kecil pada kaki, dibiarkan begitu saja hingga berkembang menjadi luka yang semakin
meluas. Pasien pernah dilakukan debridemen luka. Nyeri (+), demam (-), mual (-), muntah (-).
Riwayat Hipertensi (-). Riwayat DM (+) tidak terkontrol.

O: KU: sakit sedang


Kesadaran: compos mentis
TD : 120/80 mmHg
N: 78 x /menit
RR: 20 x/menit
S: 36,8 C

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-), Cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : datar, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-)

Status lokalis:
Ekstremitas: tampak ulkus et pedis dextra ventral hingga dorsum.

Pem. Lab:
GDS: 268 mg/dL

A: Ulkus diabetik + DM tipe 2

P:
 Rawat luka/GV
 Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
 Inj. Ranitidin 1amp/12 jam/iv
 Inj. Ketorolac 1amp/ 8jam/iv
 Konsul Bedah

Kategori : Bedah
Tindakan: BEDAH MINOR

11. Tn. AM; 53 tahun

S: Pasien datang ke poli bedah dengan keluhan sulit BAK dialami sejak kemarin. Dalam 6 bulan
terakhir pasien mengeluh harus mengejan untuk BAK, tapi air kencing yang keluar hanya
sedikit dan menetes, sehingga dirasa kurang lampias. BAK darah disangkal, kencing berpasir
disangkal, demam (-). Pasien juga mengeluh kadang nyeri di pinggang kanan. BAB dalam batas
normal. Riw. alergi (-), riw. minum obat (-). Nafsu makan dan minum baik.

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD ; 110/80 mmHg
Nadi : 64 x/menit
P: 20 x/menit
Suhu : 36.4 C
SpO2 : 99%
Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Thorax : simetris bilateral, vocal fremitus ka=ki, vesicular (+/+), Rh (-/-), wh (-/-), BJ I/II murni
regular
Abdomen : tampak cembung, peristaltik (+) kesan normal, timpani (+), H/L/R tidak teraba,
nyeri tekan (+) regio suprapubik dan vesica urinaria teraba penuh.
Nyeri ketok CVA dextra (+)

Pemeriksaan penunjang:
Cek lab DR, Urin rutin, SGOT, SGPT, Ur, Cr
Rencana USG Abdomen

A: Retensi urine ec. Susp. BPH + Nefrolitiasis (hyperplasiaprostate + calculusofkidneyand


ureter)

P:
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Pasang kateter urin
- Inj. Ranitidin 50mg 1amp/24jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/12jam/iv
- Observasi

Kategori : Bedah

12. Tn. Y; 34 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan yang dialami sejak 2 hari
belakangan ini secara tiba-tiba. Nyeri dirasakan hingga ke ulu hati (+). Mual (+) dan muntah (+)
dialami sejak 2 hari yang lalu, muntah dialami dengan frekuensi sebanyak 2 kali dalam sehari
dan berisi apa yang dimakan dan diminum. Demam (+) 2 hari terakhir. Sebelumnya os sudah
berobat ke mantri namun tidak ada perubahan.

O: KU: tampak sakit sedang


Kesadaran: compos mentis
TD : 130/70 mmHg
N: 92 x /menit
S: 36,4 c
RR: 28 x/menit

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-), Cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : nyeri tekan Mc Burney (+), Rovsing sign (+), Psoas sign (+)
Ekstremitas: Akral hangat (+/+)

Alvarado score 9

Pem. Penunjang:
Menunggu hasil DL, GDS
Rencana USG

A: kolik abdomen ec susp. Appendisitis Akut

P
 IVFD RL 20tpm
 Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam/iv
 Inj. Ondancentron 1 amp/12jam/iv
 Inj. Ketorolac 1amp/8jam/iv

Kategori BEDAH
13 Ny. W; 22 tahun

S: Pasien masuk dengan keluhan nyeri pada bagian perut kanan bawah, yang dialami sejak
kemarin, nyeri yang dirasakan bersifat terus menerus. Berdasarkan pengakuan pasien, nyeri
awalnya berada di arean pusar. mual (+), muntah (+) 1 kali berisi makanan, demam (+), batuk
(-), sesak (-). BAK dan BAB dalam batas normal.Riwayat keluhan serupa sebelumnya tidak ada,
riwayat operasi tidak ada.

O: KU: tampak sakit sedang


Kesadaran: compos mentis
TD : 130/70 mmHg
N: 92 x /menit
S: 36,4 c
RR: 28 x/menit

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-),BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : tampak cembung, nyeri tekan (+) kuadran inguinal dextra, Rovsing sign (+),
Rebound Tenderness (+)
Ekstremitas: Akral hangat (+/+)

Pem. Penunjang:
WBC. 15.7
RBC. 3,2
HCT. 36,6
PLT. 178
Hb. 11,5

Rencana USG
A: kolik abdomen ec susp. Appendisitis Akut

P
 IVFD RL 20tpm
 Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam/iv
 Inj. Ondancentron 1 amp/12jam/iv
 Inj. Ketorolac 1amp/8jam/iv

Kategori BEDAH

14. Ny. H; 38 tahun

S: Pasien masuk dengan keluhan berak darah berwarna merah segar yang dialami sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan dialami setelah BAB pasien keras. Pasien juga mengaku terdapat benjolan
pada pantat yang dapat masuk sendiri, sejak beberapa bulan yang lalu. Mual (+), muntah (-),
nyeri perut (-), nyeri pada pantat (-), demam (-). Riwayat DM (-), HT (-).

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 110/70 mmHg
N. 80 x/menit
P. 20x/menit
S. 36,6

Kepala : konjungtiva anemis (+/+)


Thorax : dbn
Abd : dbn
Ext : akral hangat +/+, edema -/-
RT : spinchter ani mencekik, ampula recti kosong, mukosa rectum licin, teraba benjolan arah
jam 11 sebesar biji jagung, nyeri tekan, pelepasan darah (-), lendir (-), feses (-)

A: hematoschezia ec. Hemorrhoids Interna

P:
IVFD Ringer Lactat 20 tpm
Inj. Ketorolac 1amp/12jam.iv
Inj. Ranitidin 1amp/12jam/iv
Inj. As. Tranexamat 1amp/8jam/iv

Kategori BEDAH
15. An. R; 14th; 45 kg

S: Pasien masuk rumah sakit diantar ayahnya dengan keluhan nyeri pada telapak kaki kiri
setelah menginjak paku ukuran sedang saat bermain. Pasien tertusuk paku berkarat dengan
kedalaman sekitar 0,3 cm, perdarahan minimal, luka kotor. demam (-). Riwayat suntik TT
terakhir saat kelas 2 SD 7 tahun yang lalu.

O: KU: sedang
Kesadaran : compos mentis
TD 110/70 mmHg
N 102 x/m
P 23 x/m
S 36,5 C
Status lokalis:
Regio Pedis Sinistra: tampak luka lecet uk 1x0,5x0x5cm, perdarahan minimal, luka kotor,
opistotonus (-)
Trauma di tempat lain (-)

A: Vulnus Ictum regio Pedis (superficial injury of Foot)

P:
-Bersihkan luka
- Cross Insisi
- Ibuprofen 400mg 3x1
- Amoxicillin 500mg 3x1
- Tetagram IM

Kategori BEDAH
Tindakan: bedah minor
16. An. RK; Lk, 8 tahun; BB 20 kg

S: Pasien datang dibawa orang tuanya dengan luka bakar pada lengan bawah tangan kanan
bagian depan dan belakang, setelah sebelumnya tersiram air yang mendidih saat ibunya masak
1 jam yg lalu. Nyeri di di lokasi luka bakar

O: KU :sedang
Kesadaran: compos mentis
N: 110x/m
RR: 20x/m
S: 36,7C
Status lokalis: tampak luka bakar dengan dasar eritem, luka basah, bulla(+) sudah pecah, pada
bagian lengan bawah tangan kanan nyeri tekan(+)

A: Luka bakar derajat IIAB luas 9% (Burn and corrosion of hip and lower limb)

P:
-IVFD RL (kebutuhan cairan 4ml x 20kg x 9% = 720/24jam) 16 tpm
- Inj ketorolac 1/2 amp/8 jam/iv
- Inj. Ranitidin 1 amp/12jam/iv
- Kompres NaCl 0,9%
- Sulfadiazine zalf

Kategori: Bedah

17. An. I; 14 tahun; 35kg

S: Pasien masuk dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga
merasakan mual (+), muntah (+) 1x, demam (+) sejak 2 hari yang lalu, batuk (+). BAB dan BAK
biasa.
O: KU sedang
Kesadaran: compos mentis
TD 90/60 mmHg
N 98 x/m
P 22 x/m
S 38,4 C

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-), Cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : Distended (+), nyeri tekan regio lumbal dextra, illiaca dextra dan suprapubik.
Rovsing sign (+), Psoas sign (+)
Ekstremitas: Akral hangat (+/+)

Pemeriksaan penunjang
WBC: 27.000
HB: 12,4 g/dL
Hct: 36,8 %
PLT: 338.000
Rencana USG

A: kolik abdomen ec Appendicitis akut

P
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam/iv
 Drips Paracetamol 500mg/8jam/iv (jika demam >38 C)
 Inj. Ketorolac ½ amp/8jam/iv

Kategori BEDAH
18. An. R; 8 tahun; 20 kg

S: Pasien datang dengan keluhan luka pada telapak kaki kanan setelah terkena batu saat
bermain bola 2 jam yang lalu. Nyeri (+) dirasakan pada luka, perdarahan (+).

O: KU sedang
Kesadaran: compos mentis
N : 90 x/m
P : 20x/m
S : 36,5 oC

Status Lokalis:
Regio Plantar Pedis dextra : Tampak vulnus laceratum ukuran 1,5 cm x 0,5 cm x 2 cm, bone
expose (-), perdarahan (-) minimal, nyeri (+).
Pergerakan aktif & pasif terbatas karena nyeri
NVD CRT < 2s

A: Vulnus Laceratum regio Pedis

P:
- Bersihkan luka
- Hecting luka
- Tetagram IM
- Paracetamol syr 3 x ½ cth
- Cefadroxil syr 3 x ½ cth

Kategori : Bedah
19. An. M; 12 tahun; 24 kg

S: Pasien datang dengan keluhan luka pada lengan bawah tangan kiri setelah terjatuh 1 jam
yang lalu. Nyeri (+) pada luka, perdarahan (+) aktif. Riw. Pingsan (-)

O: KU: Sedang
Kesadaran: compos mentis
N: 90 x/m
P: 18 x/m
S: 36,2o C

Status lokalis:
Regio Antebrachii sinistra : Tampak vulnus laceratum ukuran 2 cm x 0,5 cm, Deformitas (-),
bone expose (-), perdarahan aktif (+), nyeri (+)
Pergerakan aktif & pasif terbatas karena nyeri
NVD CRT <2s

A: Open fracture Antebrachii Sinistra

P:
-IVFD Ringer Lactat 16 tpm
- Bebat tekan
- Wound toilet
- Inj. Ketorolac ½ amp/8jam/iv
- Tetagram IM

Kategori: Bedah
20. An. Z ; 9 tahun; 16 kg
S : Pasien datang dibawa oleh orang tuanya masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada jari
kelingking kaki kanan setelah terjatuh dari sepeda disertai luka lecet dengan perdarahan
minimal.

O : KU : sedang
Kesadaran: compos mentis
N : 96 x/m
P : 18 x/m
S : 36.9 C

Status lokalis:
Regio pedis dextra: tampak vulnus ekskoriatum dengan perdarahan minimal et Digiti V pedis
dextra, nyeri tekan (+), krepitasi (-).

Foto Xray Pedis AP/Oblique


Dislokasi atriculatio interphalangeal distalis pedis dextra ke lateral
A: Dislokasi Digiti V Pedis Dextra

P:
- Reposisi
- Pasang spalk
- Kontrol poli bedah

Kategori: Bedah
21. Tn. S; 23 tahun

S: Pasien masuk IGD dengan keluhan nyeri pada bahu kiri setelah terjatuh dari motor 30 menit
SMRS. Muntah (-), pingsan (-).

O: KU : sedang
Kesadaran: compos mentis
Primary survey :
A : clear
B : simetris, RR 24 x/menit
C : BP 120/80 mmHg, HR 84 x/menit
D : GCS 15
E : 36,5oC

Secondary survey :
Left shoulder :
deformitas (+), krepitasi (-), NVD baik, ROM terbatas karena nyeri

Foto xray shoulder :


Caput os Humeri sinistra bergeser ke cranial

A: Dislokasi Caput os Humerus Sinistra (Left shoulder joint dislocation)

P:
- IVFD Ringer Laktat 26 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam/IV

Kategori: Bedah
22. Tn. M; 52 tahun

S: Pasien masuk RS dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 10 jam SMRS. Pasien
mengatakan sulit BAK sejak 6 bulan terakhir, tidak lampias saat BAK, pancaran urin
memendek. Demam (-), nyeri perut (-), mual (+), muntah (-), BAK berdarah (-). BAB biasa

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD : 150/90 mmHg
Nadi : 64 x/menit
P: 20 x/m
Suhu : 36.4 C
SpO2 : 99%

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)


Thorax : simetris bilateral, vocal fremitus ka=ki, vesicular (+/+), Rh (-/-), wh (-/-), BJ I/II murni
regular
Abdomen : distended (+), peristaltik (+) kesan normal, timpani (+), H/L/R tidak teraba, nyeri
tekan (+) regio suprapubik dan vesica urinaria teraba penuh.
RT: teraba pole atas dengan bantuan tekanan suprapubik

Pemeriksaan penunjang:
Cek lab DR, Urin rutin, SGOT, SGPT, Ur, Cr menunggu hasil
Rencana USG Abdomen

A: Retensi urine ec. BPH

P:
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Pasang kateter urin
- Inj. Ranitidin 50mg 1amp/24jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/12jam/iv

Kategori : Bedah
23. Ny. SL; 53 tahun

S: Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah yang dialami sejak 3 hari
yang lalu dirasakan tiba. Pasien juga mengatakan BAK sedikit-sedikit. Nyeri saat BAK (+),
demam (-), mual (+), muntah (-), kencing berpasir (+) 1 hari yang lalu disertai batu kecil-kecil
sebanyak 4 buah, kencing disertai darah (+) sejak 1 hari yang lalu.

O: KU : sedang
Kesadaran: compos mentis
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 36.4 C
SpO2 : 98%

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)


Thorax : simetris bilateral, vocal fremitus ka=ki, vesicular (+/+), Rh (-/-), wh (-/-), BJ I/II murni
regular
Abdomen : tampak datar, peristaltik (+) kesan normal, timpani (+), H/L/R tidak teraba, nyeri
tekan (+) regio suprapubik.

Pemeriksaan penunjang:
Cek lab DR, Urin rutin, SGOT, SGPT, Ur, Cr menunggu hasil
Rencana USG Abdomen

A: Kolik Abdomen ec. Susp. Batu Saluran Kemih

P:
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50mg 1amp/24jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/12jam/iv

Kategori : Bedah
24. Tn. K; 40 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri yang dialami sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan saat buang air kecil terdapat batu. Batu yang keluar saat buang air
kecil sebesar kelereng sebanyak 4 buah. Buang air kecil berdarah (+). Selain itu 1 minggu yang
lalu os mengeluhkan nyeri saat buang air kecil (+) dan semakin memberat hari ini. Demam (-)
dan os sebelumnya belum pernah berobat.

O: KU : sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD : 130/90 mmHg
N: 80 x /menit
S: 36,5 C
RR: 20 x/menit

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-),sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-),
Thorax :
pulmo : simetris, retraksi (-), WH(-/-), RH (-/-)
cor: BJ I/II murni reguler, bising (-),
Abdomen : datar, peristaltik (+) normal
Nyeri ketuk costovertebra sinistra (+)

Pemeriksaan penunjang:
Cek lab DR, Urin rutin, SGOT, SGPT, Ur, Cr menunggu hasil
Rencana USG Abdomen

A: susp. Batu Saluran Kemih

P:
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Inj. Ranitidin 50mg 1amp/24jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/12jam/iv

Kategori: Bedah
25 Ny. M, 52 tahun

S: Pasien dengan luka pada kaki kanan yang dialami sejak + 1 tahun yang lalu. Awalnya muncul
luka kecil pada telapak kaki, yang semakin berkembang menjadi luka yang meluas dan berbau .
Nyeri (+) pada luka, demam (+), mual (-), muntah (-). Riwayat Hipertensi (-). Riwayat DM (+)
tidak terkontrol.

O: KU: sakit sedang


Kesadaran: compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N: 88 x /menit
RR: 20 x/menit
S: 38,8 C

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Thorax :pulmo : simetris, retraksi (-), Wh(-/-), Rh (-/-), Cor: BJ I/II murni reguler, bising (-)
Abdomen : datar, peristaltik (+) normal, nyeri tekan (-)

Status lokalis:
Ekstremitas: tampak ulkus et plantar pedis dextra ukuran kurang lebih 3x2x1 cm, perdarahan
(+) aktif, pus (+).

Pem. Lab:
GDS: 312 mg/dL

A: Ulkus diabetik + DM tipe 2

P:
 Rawat luka/GV
 Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
 Inj. Ranitidin 1amp/12 jam/iv
 Inj. Ketorolac 1amp/ 8jam/iv
 Konsul Bedah

Kategori : Bedah

26. Tn. B; 62 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut seluruh kuadran sejak 2 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pasien mengatakan tidak bisa BAB dan kentut sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
dialami tiba-tiba dan belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. Mual (+), muntah
(-), demam (-), nafsu makan menurun. BAK biasa

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x/menit
P : 20 x/menit
S : 37oC
Kepala: normocephal, konjungtiva anemis (-/-)
Thoraks: simetris bilateral, vesicular
Abdomen : tampak distensi, peristaltik (+) meningkat, nyeri tekan seluruh kuadran abdomen,
hipertimpani

Foto BNO 3 posisi : udara tidak terdistribusi hingga ke distal, tampak dilatasi loop-loop usus
halus, gambaran air fluid level dengan pola step ladder

A: kolik abdomen ec Ileus obstruksi

P
- IVFD Ringer laktat 20 tpm
- Inj. Omeprazole 1 vial/12jam/iv
- Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam/iv
- Pasang kateter urin
- Pasang NGT

Kategori: bedah
27. Tn. P; 68 tahun

S: Pasien datang dengan luka pada kepala setelah terjatuh dari pohon 1 jam sebelum masuk
rumah sakit. Muntah (-), pingsan (-).

O:
Primary survey :
A: clear
B: simetris, RR 20 x/menit
C: BP 130/90 mmHg, HR 90 x/menit
D: GCS 15
E: S 37oC

Secondary survey:
Regio capitis: Tampak vulnus laceratum regio temporal dextra ukuran 5x2x1 cm, perdarahan
aktif (+), krepitasi (-)

Pemeriksaan penunjang:
Rencana Foto Xray Scalp

A:Trauma capitis ringan + Vulnus laceratum regio temporal dextra


(Laceration without foreign body of scalp (S01.01))

P:
-IVFD Ringer laktat 28 tpm
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV
- observasi

Kategori: Bedah
28. Tn. M; 70 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bokong sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya berupa
bisul kecil, kemudian bisul semakin membesar. Demam (+), pusing (-), mual (-), muntah (-).
Riwayat DM (+) tidak terkontrol dan riwayat hipertensi (+)

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD : 150/90 mmHg
N : 88 x/menit
P: 18 x/menit
S: 38,7oC

Status lokalis:
Regio Gluteus sinistra : massa berfluktuatif ukuran 7x6 cm, dasar eritema, nyeri (+)
Pemeriksaan pennjang
GDS : 222 mg/dL

A: Abses gluteus sinistra + DM tipe II

P:
-IVFD NaCl 0,9% 20 tpm
- Inj. Ketorolac 1 amp/12jam/iv
- Inj. Ranitidin 1 amp/12jam/iv
- Drips Paracetamol 1gr/8jam/iv
- Metformin 3x500mg
- Amlodipin 10 mg 1x1
- Konsul bedah

Kategori: Bedah
29. Ny. N; 70 tahun

S: Pasien masuk IGD dengan keluhan nyeri kepala setelah terjatuh dari motor saat dibonceng
oleh anaknya sekitar 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Kepala pasien terbentur di tanah
dengan posisi jatuh ke depan. Riwayat DM dan HT disangkal

O:
Primary survey
A: clear
B: simetris, RR 20x/menit
C: BP 130/90 mmHg, HR 90 x/menit
D: GCS 15
E: S 36,9oC

Secondary survey:
Regio capitis : hematoma regio frontalis ukuran 5x4 cm, krepitasi (-)

Pemeriksaan penunjang
Foto skull AP/Lateral: tidak tampak kelainan pada foto xray

A: Trauma Kapitis Ringan


(Mild Traumatic Brain Injury/ Unspecified intracranial injury)

P:
- IVFD Ringer laktat 20 tpm
- Inj. Piracetam 3 gram/8 jam/IV
- Inj. Ketorolac 1 amp /8 jam/IV
- Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam/IV

Kategori: Bedah

30. Tn. C; 64 tahun

S: Pasien masuk RS dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 6 jam SMRS. Pasien
mengatakan sulit BAK sejak 4 bulan terakhir, tidak lampias saat BAK, pancaran urin
memendek. Demam (-), nyeri perut (-), mual (+), muntah (-), BAK berdarah (-). BAB biasa

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 87 x/menit
P: 20 x/menit
Suhu : 36.8 C
SpO2 : 99%

Kepala : normocephal, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)


Thorax : simetris bilateral, vocal fremitus ka=ki, vesicular (+/+), Rh (-/-), wh (-/-), BJ I/II murni
regular
Abdomen : distended (+), peristaltik (+) kesan normal, timpani nyeri tekan (+) regio suprapubik
dan vesica urinaria teraba penuh.
RT: teraba pole atas dengan bantuan tekanan suprapubik

Pemeriksaan penunjang:
Cek lab DR, Urin rutin, SGOT, SGPT, Ur, Cr menunggu hasil
Rencana USG Abdomen

A: Retensi urine ec. BPH

P:
- IVFD Ringer Lactat 20 tpm
- Pasang kateter urin
- Inj. Ranitidin 50mg 1amp/24jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/12jam/iv

Kategori : Bedah
31. Tn. BS; 75 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada skrotum kiri yang membesar sejak 1
bulan SMRS. 2 minggu terakhir terasa semakin lama semakin terasa nyeri, mual(+), riwayat
muntah 1 hari yang lalu, BAB terakhir pada pagi hari tapi sedikit. Riwayat HT(+), DM tidak
diketahui.

O: KU: sedang
Kesadaran : compos mentis
TD: 140/80
N: 82x/m
RR: 20x/m
S: 36,8C

Status lokalis:
Regio Genitalia: tampak benjolan pada skrotum sinistra dengan diameter 7-8cm, nyeri(+),
kemerahan(-), reponible(+)

A: Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra

P:
-IVFD Ringer Lactat 28 tpm
- Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam/iv
- Inj. Ondancentron 1 amp/8jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/8jam/iv
- Konsul Bedah

Kategori: Bedah

32. Ny. R; 61 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan luka pada betis kanan akibat terjatuh saat di kebun yang
dialami 1 jam SMRS. Nyeri pada luka, perdarahan (+) aktif, pingsan(-).

O: KU: sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 100/70 mmHg
N: 80 x/m
RR: 20x/m
S: 36,6 C

Status lokalis:
Regio Cruris dextra: tampak vulnus laceratum et Cruris Dextra ukuran 5x2cm, perdarahan (+)
aktif, nyeri (+)

A: Vulnus Laceratum Cruris Dextra

P:
- Bersihkan dan hecting luka
- Asam Mefenamat 500 mg 3x1 tab
- Amoxicillin 500 mg 3x1 tab
- Tetagram IM

Kategori: Bedah
33. Tn. BU; 65 tahun

S: Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada skrotum kanan yang membesar sejak
2 bulan SMRS. 1 minggu terakhir terasa semakin lama semakin terasa nyeri, mual(+), muntah
(-), BAB sedikit-sedikit. Riwayat HT dan DM tidak diketahui.

O: KU: sedang
Kesadaran : compos mentis
TD: 110/80
N: 82x/m
RR: 20x/m
S: 36,8C

Status lokalis:
Regio Genitalia: tampak benjolan pada skrotum dextra dengan diameter 7-8cm, nyeri(+),
kemerahan(-), reponible(+)
A: Hernia Inguinalis Lateralis Dextra

P:
-IVFD Ringer Lactat 28 tpm
- Inj. Omeprazole 1 vial/12 jam/iv
- Inj. Ketorolac 1amp/8jam/iv
- Konsul Bedah

Kategori: Bedah

Anda mungkin juga menyukai