Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada kasus ini diagnosis fistula ani dapat ditegakkan dengan dasar
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
ditemukan keluhan utama keluhan terdapat bisul pada daerah sekitar lubang anus
sejak -+ 3 minggu yang lalu. Pasien mengaku bisul hilang timbul setelah pecah
dan mengeluarkan nanah kemudian timbul lagi. Pasien juga merasakan nyeri pada
bagian bokong, nyeri hebat muncul ketika pasien duduk dan berbaring terlentang.
Riwayat operasi fistula ani 1 tahun yang lalu. Dari anamnesis terdapat
kekambuhan abses perianal dengan selang waktu diantaranya, disertai
pengeluaran nanah sedikit demi sedikit. Hamper semua fistula ani disebabkan oleh
perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga kebanyakan fistel
mempunyai satu muara di kripta diperbatasan anus dan rectum dan lubang lain
diperineum dikulit perianal.

Pada pemeriksaan fisik terdapat massa pada sekitar anus, teraba indurasi0
nodul arah jam 6,8,9 dengan jarak -+ 0,6 cm dari tepi anus. Pada pemeriksaan
fisik  di daerah anus (dengan pemeriksaan digital/rectal toucher) ditemukan satu
atau lebih eksternal opening  fistula atau teraba adanya fistula di bawah
permukaan kulit. Eksternal opening fistula tampak sebagai bisul (bila abses belum
pecah)  atau tampak sebagai saluran yang dikelilingi oleh jaringan granulasi.
Internal opening fistula. dapat dirasakan sebagai daerah indurasi/ nodul di dinding
anus setinggi garis dentata. Terlepas dari jumlah eksternal opening, terdapat
hampir selalu hanya satu internal opening.
LITERATUR LAPORAN KASUS

DEFINISI

Fistula ani adalah hubungan abnormal


antara epitel dari kanalis anal dan
epidermis dari kulit perianal. Biasanya Pada kasus didapatkan
hasil pemeriksaan adanya
merupakan kelanjutan dari abses abses anorectal yang
anorektal, sehingga fistula ani berulang

merupakan bentuk kronis dari abses


anorektal.

ETIOLOGI
Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar
dalam di dinding anus atau rektum.
Penyebab fistula ani pada
Kadang-kadang fistula merupakan akibat
pasien ini adalah
dari pengeluaran nanah pada abses
dikarenakan ada pus pada
anorektal. Terdapat sekitar 7-40% pada
area anus yang berulang
kasus abses anorektal berlanjut menjadi
fistel perianal. Namun lebih sering
penyebabnya tidak dapat diketahui.

GEJALA KLINIS Pasien mengalami gejala klinis


 Nyeri pada saat bergerak,
terdapat benjolan di sekitaran
defekasi dan batuk
anus, Nyeri saat duduk dan
 Ulkus
 Benjolan (Massa fluktuasi) berbaring terlentang, kemerahan
 Pruritus ani
dan iritasi pada kulit di sekitar
 Demam
anus, abses.
 Kemerahan dan iritasi kulit
di sekitar anus
 General malaise

PENATALAKSANAAN

Simple intersphincteric fistula Tatalaksana pada pasien ini :


sering diterapi dengan fistulotomy
- IVFD RL 24 tpm
(membuka tract fistula), kuretase, dan
penyembuhan sekunder. - Inj. Ceftriaxone 1gr/ 12jam

/IV

- Inj. Ketorolac 3% amp/


8jam /IV

Tatalaksana Pembedahan

- Fistulektomi Multiple

Anda mungkin juga menyukai