Anda di halaman 1dari 3

Abses dan fistel perianal Halo dokter, saya baru saja menjalani operasi abses perianal sekitar 3bln

lalu. Setelah 3bln bekas sayatan blm jg menutup smpurna bahkan cendrung fistel...sbg info saya sjk operasi trus mlk perawatan luka brp pasang tampon dan berendam antiseptik. Apa yg dpt saya lakukan mengingat ada yg bilang fistel itu dibiarkan berbahaya? Biasana brp lama abses ini benar2 sembuh?? Trims atas jawabannya (laki-laki, 25 thn,170 cm,65 Kg)

Bapak / Saudara yang terhormat, Prinsip terapi abses adalah dengan mengalirkan cairan di dalamnya (drainase). Hal ini dapat terjadi dengan sendirinya atau dibantu dengan operasi. Namun tanpa dibantu operasi, akan terasa sangat nyeri disertai demam tinggi dan risiko penyebaran infeksi. Absesnya juga akan semakin besar, penyembuhan juga jadi lebih lama. Setelah operasi, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk penyembuhan. Namun tidak jarang juga ditemukan saluran penghubung (fistel)antara anus dan kulit yang menetap hingga 2-3 bulan akibat infeksi lokal. Pada beberapa keadaan dimana daya tahan tubuh menurun, bahkan dapat terjadi abses berulang. Anda sudah melakukan hal yang baik dengan menggunakan tampon dan cairan antiseptik, namun mengingat keluhan fistel ini sudah dialami lebih dari 2 bulan, Saya sarankan sebaiknya Anda kembali mengunjungi dokter spesialis bedah digestif untuk berkonsultasi. Dokter mungkin akan menyarankan operasi kembali untuk memperbaiki fistelnya. Semoga dapat membantu.

FISTEL/ABSES PERIANAL Definisis : Fistula : Hubungan abnormal antara anal dan kulit perianal oleh saluran yang dilapisi epitel Abses : Terdapat penumpukan Nanah pada saluran anal dan kulit perianal Gejala :

Nyeri/sakit berdarah atau bernanah rasa gatal sekitar anus Sering disertai Demam bila ada

Penemuan yang Mungkin:


Terlihat Saluran di kulit dekat anus Nyeri pada pemeriksaan Warna Kemerahan/Radang Teraba penebalan pada kejadian kronis/lama Bisa terlihat adanya cairan yang keluar dari lobang

Pengobatan

Pemberian Antibiotik/Antinyeri Operasi Fistulotomy/Fistulektomy

FISTULA ANI Luka bernanah / borok sulit sembuh disamping anus.

Fistula ani atau Fistel paraanal adalah saluran yang menyerupai pipa (fistula, latin = pipa). Sering teraba menyerupai pipa/saluran yang mengeras. Saluran ini terbentuk mulai dari dalam anus (anorektal) menembus keluar bokong (perineum). Pada fistula ani selalu ditemukan 2 buah muara keluar, sering disebut dengan istilah external opening (daerah perineum) dan internal opening (anorektal). Lebih mudah untuk menemukan external opening dibandingkan internal opening apalagi kalau internal opening nya lebih dari satu (multipel) Karakteristik dibandingkan penyakit / gangguan lain yang berada disekitar anus (hemoroid/wasir, abses anal, fissure ani dll) adalah pada fistula ani sering terjadi kekambuhan dan infeksi ulang jika tidak mendapat penanganan yang baik. Sering dianggap tidak berbahaya. Tidak jarang banyak yang menyimpan fistula ani sampai bertahun-tahun. Gejala yang tampak ringan seperti bisul atau luka lecet di bokong membuat fistula ani sering mendapat penanganan yang keliru dan menyebabkan keterlambatan pasien untuk datang konsultasi ke dokter. Awal keluhan biasanya berupa keluarnya cairan yang tidak biasa dari anus (diluar waktu BAB / buang air besar) cairan bisa berupa nanah atau cairan serupa darah, nyeri pada anus, bengkak pada tepi anus yang berulang, gatal pada anus. Kadang-kadang di dahului dengan keluhan hemoroid /wasir. Sering mengalami abses anal (nanah pada anus) sebelumnya. External opening pada bokong akan terlihat spt bintik atau bulatan yang memerah, sering disertai rembesan nanah atau darah disekitarnya. Pasien sering mengira bintik atau bulatan tersebut, bisul atau luka lecet biasa. PENANGANAN Prinsipnya adalah pertama dokter akan mencari external dan internal opening. Dengan bantuan probe, dokter bedah menemukan internal opening. Jika perlu dibantu dengan menyuntikkan methylene blue atau melakukan pemeriksaan penunjang fistulografi sebelum dilakukan tindakan operasi. Kemudian mencari kemungkinan ada tidaknya nya perluasan fistula, terutama pada kasus yang multipel. Kedua melakukan kuretase membersihkan fistula dari nanah dan material infeksi lainnya jika perlu periksa kultur sensitifitas atas sampel yang diambil. Ketiga

disepanjang fistula, dilakukan sayatan sampai fistula terbuka (fistulotomi). Setelah fistulotomi, tepi fistula di ambil (dieksisi) untuk diperiksa jaringan nya ( lab/patologi anatomi) jika diperlukan. Pada fistula yang sulit, misalnya horseshoe fistula, dimana saluran terbentuk meluas ke dua sisi (mengelilingi), external opening ditemukan pada dua sisi anus. Maka pada tempat dimana fistula bertemu dilakukan fistulotomi dan fistula sisanya diangkat (fistulektomi). Penanganan yang dilakukan adalah sesedikit mungkin tidak melibatkan otot sfingter (otot yang salah satunya mempertahankan kemampuan untuk menahan, menjepit pada anus). Tentu saja hal ini erat kaitannya dengan seberapa berat fistula yang terjadi dan lemah atau kuatnya otot sfingter penderita. Tidak jarang penanganan harus dilakukan berulang kali. Lama terapi, tergantung dari tipe fistula, berat ringan fistula dan cepat atau lambatnya fistula ditemukan. Hal lain adalah tergantung dari ada atau tidaknya penyakit penyerta serta ada tidaknya penyakit anorektal lainnya yang menyertai. Prinsipnya adalah fistula awal/dini ditemukan, fistula segera mendapat penanganan yang tepat dan harus kontrol rutin pada dokter bedah yang menangani. Pasien harus mengerti sepenuhnya penyakit yang diderita dan penanganan apa yang dilakukan oleh dokter bedahnya. Karena setelah operasi, perawatan selanjutnya harus dilakukan oleh pasien secara mandiri sampai fistula menutup / menghilang / menyembuh.

Anda mungkin juga menyukai