PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1.Untuk megetahui pengertian fistula.
2. Untuk mengetahui bagaiamana etiologi fistula.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis dari fistula.
4. Untuk mengetahui gejala utama saat terkena fistula.
5. Untuk mengetahui bagaiamana manajemen perawatan luka fistula Ani.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Blind fistula, merupakan fistel berbentuk tabung yang terbuka
pada salah satu sisi dan sisi yang lainnya tertutup. Jika tidak
diobati akan berubah menjadi komplit fistula.Misalnya : fistula
ani.
2. Fistula inkomplit, merupakan fistel yang hanya terbuka di
eksternal. Misalnya : fistula Vesiko vaginal dan uretro vaginal
3. Fistula komplit, merupakan fistula yang memiliki bukaan
lengkap yaitu internal dan eksternal.Misalnya : fistula
preaurikular congenital.
4. Fistula tapal kuda, merupakan fistel yang berbentuk U,
memiliki dua bukaan eksternal dan internal. Biasanya
ditemukan pada fistel ani.
2.4 Gejala Umum Fistula
Gejala yang terjadi berbeda antar berbagai jenis fistula, dan
dalam banyak kasus fistula tumbuh tidak diketahui untuk jangka
waktu yang lama.
Dalam kasus fistula yang ditemukan diantara perut, mencerna
makanan bisa sulit bagi sistem pencernaan. Pada beberapa pasien,
fistula usus ke usus dapat menyebabkan diare yang berkepanjangan
dan kekurangan gizi. Dalam banyak kasus, fistula dalam tubuh
(internal) tidak ditandai dengan gejala yang dapat diamati dan hanya
dapat terlihat melalui rontgen atau metode pencitraan kedokteran
lainnya.
Fistula anal (dubur), disisi lain mungkin adalah jenis yang paling
mudah diamati. Mereka ditandai dengan gejala seperti iritasi kulit di
daerah dubur, nyeri perut dan nyeri ketika duduk atau dalam berbagai
posisi yang mempengaruhi kulit dan otot-otot didaerah tersebut.
Beberapa fistula anal juga mengalami kebocoran tinja.
Fistula rektovaginal dan vesikovaginal sering ditandai dengan
nyeri, infeksi atau peradangan di sekitar daerah vagina. Fistula
terhubung ke kandung kemih juga kadang-kadang mengalami
kebocoran urin atau kotoran(biasannya saat buang air kecil).
4
2.5 Penatalaksaan Perawatan Luka Fistula Ani
Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis
anal ke kulit di sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke
vagina). Pada permukaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang
fistula, dan dari lubang fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun
kotoran saat buang air besar.Fistula ani sering terjadi pada laki laki
berumur 20 – 40 tahun, berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang.Sebagian
besar fistula terbentuk dari sebuah abses (tapi tidak semua abses
menjadi fistula). Sekitar 40% pasien dengan abses akan terbentuk
fistula.
5
b. Etiologi Fistula Ani
Mayoritas penyakit supurativ anorektal terjadi karena infeksi dari
kelenjar anus (cyptoglandular).Kelenjar ini terdapat di dalam ruang
intersphinteric.Diawali kelenjar anus terinfeksi, sebuah abses kecil
terbentuk di daerah intersfincter.Abses ini kemudian membengkak
dan fibrosis, termasuk dibagian luar kelenjar anus di garis kripte.
Ketidakmampuan abses untuk keluar dari kelenjar tersebut akan
mengakibatkan proses peradangan yang meluas sampai perineum,
anus atau seluruhnya, yang akhirnya membentuk abses perianal
dan kemudian menjadi fistula.
d. Pemeriksaan Penunjang
a) Fistulografi: Injeksi kontras melalui pembukaan internal,
diikuti dengan anteroposterior, lateral dan gambaran X-ray
oblik untuk melihat jalur fistula.
6
b) Ultrasound endoanal / endorektal: Menggunakan transduser 7
atau 10 MHz ke dalam kanalis ani untuk membantu melihat
differensiasi muskulus intersfingter dari lesi transfingter.
Transduser water-filled ballon membantu evaluasi dinding
rectal dari beberapa ekstensi suprasfingter.
7
c) MRI: MRI dipilih apabila ingin mengevaluasi fistula
kompleks, untuk memperbaiki rekurensi.
8
e) Barium Enema: untuk fistula multiple, dan dapat mendeteksi
penyakit inflamasi usus.
e. Penatalaksanaan
Terapi Konservatif Medikamentosa dengan pemberian analgetik,
antipiretik serta profilaksis antibiotik jangka panjang untuk
mencegah fistula rekuren.
Terapi pembedahan:
9
a) Fistulotomi: Fistel di insisi dari lubang asalnya sampai ke
lubang kulit, dibiarkan terbuka, sembuh per sekundam
intentionem. Dianjurkan sedapat mungkin dilakukan fistulotomi.
Gambar 2. Fistulotomi
10
c) Seton: benang atau karet diikatkan malalui saluran fistula.
Terdapat dua macam Seton, cutting Seton, dimana benang Seton
ditarik secara gradual untuk memotong otot sphincter secara
bertahap, dan loose Seton, dimana benang Seton ditinggalkan
supaya terbentuk granulasi dan benang akan ditolak oleh tubuh dan
terlepas sendiri setelah beberapa bulan.
Gambar 3. Seton
11
e) Fibrin Glue: Menyuntikkan perekat khusus (Anal Fistula
Plug/AFP) ke dalam saluran fistula yang merangsang jaringan
alamiah dan diserap oleh tubuh. Penggunaan fibrin glue memang
tampak menarik karena sederhana, tidak sakit, dan aman, namun
keberhasilan jangka panjangnya tidak tinggi, hanya 16%.
f. Pantangan
a) Hindari makanana yang sangat asam atau pedas. Misalnya cuka,
cabai dan merica. Karena dapat merangsang perut dan merusak
dinding fistula ani.
b) Hindari makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat
pengosongan fistula ani. Karena dapat menyebabkan
peningkatan peregangan di fistula ani yang akhirnya dapat
meningkatkan asam fistula ani. Seperti : makanan berlemak, kue
tar, coklat dan keju.
c) Hindari minum yang meramgsang pengeluaran asam fistula ani.
Seperti : kopi, anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
d) Hindari makanan yang banyak mengandung gas. Misalnya
:sawi, kol, nangka, alcohol atau minumna bersoda
e) Hindari makanan yang terlalu tinggi serat. Misalnya :
kedondong dan buah yang dikeringkan.
g. Disarankan
a) Banyak makan sayuran dan buah terutama yang berserat
b) Banyak minum dan perbanyaik istirahat
12
c) Jaga kebersihan luka
d) BAB teratur
e) Makanan harus dikunyah halus sebelum ditelan
f) Disiplin minum bat dan mematuhi segala anjuran yang
diberikan.
h. Pasca Operasi
Pada operasi fistula simple, pasien dapat pulang pada hari yang
sama setelah operasi. Namun pada fistula kompleks mungkin
membutuhkan rawat inap beberapa hari.
Setelah operasi mungkin akan terdapat sedikit darah ataupun
cairan dari luka operasi untuk beberapa hari, terutama sewaktu buang
air besar. Perawatan luka pasca operasi meliputi sitz bath (merendam
daerah pantat dengan cairan antiseptik), dan penggantian balutan
secara rutin. Obat obatan yang diberikan untuk rawat jalan antara lain
antibiotika, analgetik dan laksatif. Aktivitas sehari hari umumnya tidak
terganggu dan pasien dapat kembali bekerja setelah beberapa
hari.Pasien dapat kembali menyetir bila nyeri sudah berkurang.Pasien
tidak dianjurkan berenang sebelum luka sembuh, dan tidak disarankan
untuk duduk diam berlama-lama.
formula whey, dan diberikan melalui nasogastric tube (NGT).
Cairan tersebut diberikan sebanyak 6 x 100 cc/hari.
Ketika NGT di lepas diberikan makanan enteral tinggi protein
sebanyak 6 x 150 cc dan bubur 600 Kkal.
pemberiann air gula sebanyak 40 cc / 4 jam. Tujuan dari
pemberian minuman ini adalah untuk 4 gut feeding.
13
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Fistel merupakan hubungan atau jalur antara dua epitel organ atau
jaringan yang normalnya tidak berhubungan. Fistel dapat terjadi disebabkan
oleh beberapa kondisi dari penyakit ataupun akibat tindakan saat dilakukan
operasi terhadap suatu penyakit.
Fistula ani adalah fistula yang menghubungkan antara kanalis anal ke
kulit di sekitar anus (ataupun ke organ lain seperti ke vagina). Pada
permukaan kulit bisa terlihat satu atau lebih lubang fistula, dan dari lubang
fistula tersebut dapat keluar nanah ataupun kotoran saat buang air besar.
Fistula ani sering terjadi pada laki laki berumur 20 – 40 tahun, berkisar 1-3
kasus tiap 10.000.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
SOAL
16
6. Fistula /pistel merupakan bahasa latin yang artinya :
a. Pipa
b. Jalur
c. Organ
d. Semua benar
7. Fistula dapat terjadi disebabkan oleh beberapa kondisi dari penyakit
atau akibat dari operasi terhadap suatu penyakit.
Pernyataan diatas merupakan ……. Dari fistula.
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Penyebab
d. Jenis fistula
8. Ada berapa tipe fistula yang umum ditemukan ?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
9. Gejala dari fistel vesicovaginalis yaitu :
a. Inkontinensia urin
b. Inkontinensia alvi
c. Flatus keluar dari vagina
d. Dapat menimbulkan infeksi jalur lahir
10. Fistula anorectal sering juga disebut :
a. Parianal
b. Parinaal
c. Parianal/paranal
d. Semua salah
17