Anda di halaman 1dari 22

Luka Mahir

Fistula
Kelompok 4:
Agustin Ayu Wulandari
Sri Juliastuti Utami
M. Ridwan Anugerah
Abd. Rahman
Roli Sapiie
Angga Damuri
Definisi

Fistula atau fistel merupakan bahasa latin yang


artinya pipa. Fistel merupakan hubungan atau
jalur antara dua epitel organ atau jaringan yang
normalnya tidak berhubungan.
Etiologi
Fistel dapat terjadi disebabkan oleh beberapa
kondisi dari penyakit ataupun akibat tindakan saat
dilakukan operasi terhadap suatu penyakit. Beberapa
kondisi yang dapat menimbulkan fistula antara lain:
1. Penyakit pada usus yang disebut Chron Disease
2. Pasien yang telah menjalani operasi pada gallbladder
3. Pasien yang menjalani radioterapi pada daerah
genitalia
4. Trauma capitis
Jenis-jenis Fistula
Ada beberapa tipe fistula yang umum
ditemukan:
1. Blind fistula
2. Fistula inkomplit
3. Fistula komplit
4. Fistula tapal kuda
Beberapa jenis fistula yang sering ditemukan yaitu:
1. Fistula entero-enteral dan Fistula
enterocutaneous
2. Fistula vesicovaginalis dan fistel
rectovaginalis
3. Fistulal anorektal
Fistula entero-enteral dan Fistula
enterocutaneous
Fistula entero-enteral dan enterocutaneous
adalah hubungan abnormal yang
menyebabkan kebocoran usus ke organ lain,
biasanya bagian dari usus (enetero-enteral)
atau kulit (enterocutaneous).
Fistula enterocutaneous dapat diklasifikasikan
berdasarkan kriteria anatomi, fisiologi, dan etiologi :

• Secara anatomi, fistula eneterocutaneous dibagi


menjadi dua yaitu: fistula internal dan eksternal.
Fistula internal yaitu fistula yang menghubungkan
dua visera sedangkan fistula eksterna yaitu fistula
yang menghubungkan antara visera dan kulit.
• Berdasarkan kriteria fisiologi, fistula dibagi menjadi tiga
yaitu: high output, moderate output, low aoutput.
Fistula enterocutaneous menyebabkan pengeluaran cairan
intestinal ke dunia luar, dimana cairan tersebut
mengandung elektrolit, mineral dan protein sehingga
dapat menyebabkan komplikasi fisiologis yaitu ketidak-
seimbangan elektrolit dan malnutrisi. Fistula dengan high
output dengan pengeluaran cairan >500 ml/hari,
moderate output antara 200-500 ml/hari dan low output
<200 ml/hari.
• Berdasarkan etiologinya, fistula ada yang terjadi secara
spontan dan ada yang terjadi akibat komplikasi dari
tindakan operasi pada daerah perut.
Pemeriksaan penunjang untuk membuktikan
adanya Fistula yaitu sebagai berikut:
1. Tes dengan Methylen Blue
2. USG
3. Fistulogram
4. Barium Enema
5. CT-Scan
Penanganan untuk fistula enterocutaneous meliputi:
1. Non-operatif
2. Tindakan Operatif

Komplikasi :
3. Sepsis
4. Gangguan cairan dan elektrolit
5. Nekrosis pada kulit
6. Malnutrisi
Fistula vesicovaginalis dan fistel rectovaginalis

Fistula vesicovagina merupakan


hubungan abnormal antara vagina dan
vesica urinaria. Sedangkan fistel
rectovaginalis merupakan hubungan
abnormal antara rectum dan vagina.
Berdasarkan etiologinya, dapat dibagi menjadi:
1. Fistel obstetri
2. Fistel gynekologi
3. Fistel traumatik
Gejala fistel vesicovaginalis,yaitu:
4. Inkontinensia urin
5. Keluarnya urin pervaginam
6. Dapat menimbulkan vaginitis dan eksema pada daerah vulva
Gejala fistel rectovaginalis,antara lain:
7. Inkontinensia alvi
8. Keluarnya feses melalui vagina
9. Flatus keluar melalui vagina
10.Dapat menimbulkan infeksi jalan lahir
Penanganan
1. Pada fistula yang kecil kemungkinan dapat sembuh
sendiri dengan pemberian antoboitik, peningkatan gizi,
kebersihan diri
2. Pada fistula yang ditemukan segera setelah
persalinan/pasca tindakan dengan cunam, secsio
caesaria, histerektomi maka fistula segera ditutup dan
segera dipasang kateter untuk mengistirahatkan vesika.
3. Sedang fistula yang ditemukan beberapa hari setelah
persalinan atau pasca pembedahan maka dikerjakan
operasi setelah 3 bulan, bila penutupan fistel gagal
dilakukan reoperasi 3 bulan kemudian
Fistula anorektal

Fistula anorektal yang sering pula disebut


fistel ani atau fistel perianal/paraanal.
Fistula anorektal adalah komunikasi
abnormal antara anus dan kulit perianal.
Etiologi
Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar dalam
di dinding anus atau rektum. Kadang-kadang
fistula merupakan akibat dari pengeluaran nanah
pada abses anorektal. Penyebabnya adalah
peradangan di dalam dubur tepatnya dari kelenjar
anal  (krypto-glandular) didaerah linea dentata.
Jika peradangan sampai kebawah kulit disekitar
dubur, kulit menjadi merah, sakit dan ada
benjolan, penderita biasanya merasa meriang.
Klasifikasi Fistula Ani
Fistula perianal diberi nama berdasarkan
klasifikasi Park, yaitu:
1. Fistula transsphingter
2. Fistula intersphingter
3. Fistula suprasphingter
4. Fistula ekstrasphingter
Pemeriksaan Penunjang
1. Fistulografi
2. Ultrasound endoanal / endorektal
3. MRI
4. CT- Scan
5. Barium Enema
6. Anal Manometri
Penatalaksanaan
1. Fistulotomy
2. Flap Rektal
3. Seton  
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai