Anda di halaman 1dari 4

BABI

PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Penanganan partus yang lama dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu, janin, atau
keduanya sekaligus, dampak yang ditimbukan oleh partus lama salah satunya adalah
pembentukan Fistula. Fistula merupakan saluran tidak normal yang menghubungkan organ-
organ bagian dalam tubuh yang secara normal tidak berhubungan, atau menghubungkan
organ-organ bagian dalam dengan permukaan tubuh bagian luar.

1.2 RumusanMasalah
Bagaimana upaya penangulangan serta mengetahui peyebabab dan tipe fistula, bagaimana
gejala-gejalafistulananpenanganannya.

1.3 TujuanPenulisan
1. Mengetahuipengertiandarifistula.
2. Mengetahuipeyebababfistula.
3. Mengetahui jenis jenis fistula, gejala dan penanganannya pada organ reproduksi wanita.

BABII
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Fistula ialah saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ bagian dalam tubuh
yang secara normal tidak berhubungan, atau menghubungkan organ-organ bagian dalam
dengan permukaan tubuh bagian luar.

2.2 Penyebabfistula
• Sebagian besar karena infeksi, trauma atau tindakan bedah medis oleh dokter
• Fistula disebabkan cacat bawaan (kongenital) sangat jarang ditemukan
• Daerah anorektal merupakan tempat yang paling sering ditemukannya fistula

2.3 Tipefistula
• Blind (buntu) ujung dan pangkalnya hanya pada satu tempat tetapi menghubungkan dua
struktur atau terbuka hanya pada salah satu ujungnya saja.
• Complete (sempurna) mempunyai ujung dan pangkal pada daerah internal dan eksternal
atau kulit.
• Horseshoes (sepatu kuda) adalah fistula kompleks dengan lebih dari satu lubang pada
bagian luar tubuh.
• Incomplete ( tidak sempurna) yaitu sebuah pipa, tabung atau saluran dari kulit yang
terbuka di luar namun ditutup di dalam dan tidak terhubung ke struktur internal.

2.4 Fistulapadaorganreproduksiwanita

• FistulaVesikovaginal,
merupakan salah satu jenis fistula urogenital pada wanita. Fistula vesikovaginal terjadi karena
terbentuknya saluran fistel abnormal yang menghubungkan antara kandung kemih dan
vagina. Fistula yang terbentuk memungkinkan pengeluaran urine tanpa disadari kedalam
liang vagina.
Pada negara berkembang penyebab tersering fistula vesikovaginal adalah persalinan macet
yang berkepanjangan. Sedangkan pada negara maju trauma selama dalam pembedahan
ginekologik menjadi penyebab utama terbentuknya fistula. Fistula vesikovaginal paling
sering ditemukan pada primigravida usia muda

a. GejalaFistulaVesikovaginal

Pasien mungkin mengeluhkan peningkatan pengeluaran sekret vagina yang terjadi setelah
operasi panggul atau radioterapi pada panggul dengan atau tanpa operasi sebelumnya.
Drainase urine ke vagina biasanya berkelanjutan, walaupun pada fistula yang ukurannya
sangat kecil sekali drainase urine bisa bersifat intermitten. Inkontinensia urine kadangkala
bisa menyerupai gambaran stres inkontinensia dimana urine keluar selama aktivitas fisik atau
pasien berubah posisi dari baring menjadi duduk atau berdiri.
Inkontinensia urine yang terjadi biasanya tanpa disertai nyeri. Peningkatan nyeri abdominal,
panggul atau pinggang pasca operasi, ileus berkepanjangan dan demam memungkinkan
adanya suatu urinoma atau asites urine dan membutuhkan evaluasi segera. Sistitis rekuren
atau pielonefritis, aliran urine abnormal dan hematuria juga menjadi penanda untuk
pemeriksaan lanjutan.
Waktu antara terbentuknya fistula sampai timbulnya gejala klinis bergantung kepada etiologi
dari fistula vesikovaginalis.
Fistula vesikovaginalis yang timbul sekunder akibat laserasi kandung kemih biasanya timbul
segera.
Kira-kira 90% fistula genitourinaria yang timbul akibat operasi panggul. Berbeda dengan
fistula vesikovaginalis akibat radiasi yang timbul karena nekrosis devaskularisasi yang
berkembang lambat dan biasanya tampak dalam 30 hari sampai 30 tahun kemudian. Pasien
dengan fistula vesikovaginal pada awalnya menampakkan gejala sistitis radiasi, hematuri dan
kontraktur kandung kemih. Pada fistula vesikovaginal yang lama bisa terjadi vaginitis dan
timbul ekskoriasi pada akibat iritasi dari urine.

b. Penanganan
Fistula vesikovaginal yang disebabkan oleh trauma. Pada keadaan ini segera setelah terjadi
fistula, kelihatan air kencing menetes ke dalam vagina. Jika hal ini ditemukan, harus segera
dilakukan penjahitan luka yang terjadi. Sebelum penjahitan, terlebih dahulu dipasang kateter
tetap dalam vesika urinaria, kemudian baru luka dijahit lapis demi lapis sesuai dengan bentuk
anatomi vesika urinaria; yaitu mula-mula dijahit selaput lendir, kemudian otot-otot dinding
vesika urinaria lalu dinding depan vagina. Jahitan dapat dilakukan secara terputus-putus atau
jahitan angka delapan (figure of eight suture).
Kateter tetap dibiarkan di tempat selama beberapa waktu. Fistula vesikovaginal yang
disebabkan oleh karena lepasnya jaringan nekrosis.
Dalam hal ini gejala beser kencing tidak segera dapat dilihat. Gejala-gejala baru kelihatan
setelah 3-10 hari pasca persalinan.
Kadang-kadang pada fistula yang kecil, dengan menggunakan kateter tetap (untuk drainase
vesika urinaria) selama beberapa minggu, fistula yang kecil tersebut dapat menutup sendiri.
Pada fistula yang agak besar, penutupan fistula baru dapat dilakukan setelah 3-6 bulan pasca
persalinan. Fistula rectovaginal Merupakan suatu fistula yang terjadi karena adanya perforasi
pada septum rectovaginal dapat terjadi karena proses persalinan.
• FistulaUrethrovaginal
Fistula Ini merupakan pembukaan antara uretra dan vagina dan biasanya karena cedera
obstetrik. Fistula di uretra yang dekat dengan leher kandung kemih sering dikaitkan dengan
inkontinensia. Pemeriksaan biasanya akan mengidentifikasi fistula besar, sedangkan
urethroscopy, cystoscopy dan vaginoscopy mungkin diperlukan untuk mendeteksi lebih kecil.

a. Pengobatan
Kebanyakan diperbaiki setelah beberapa 12 minggu agar peradangan asli dari cedera untuk
menetap. Fistula simtomatik yang terbaik diperbaiki dengan eksisi hati-hati dan penutupan
berlapis. Penggunaan bantalan lemak labial (Martius flap) atau flap otot gracilis mungkin
berguna. Sebuah kateter Foley yang tersisa untuk sekitar 14 hari. Komplikasi mencakup
inkontinensia, pembentukan fistula berulang dan striktur uretra.

• Fistula Rectovaginal atau Enterovaginal


Fistula Rectovaginal atau Enterovaginal Fistula antara rectum dan vagina. Kejadian fistula ini
sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang terjadi. Fistula terjadi
karena tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar
panggul dengan jalan lahir tulang. Oleh karena itu, setelah melakukan pertolongan persalinan
kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari kemungkinan robckan jalan lahir yang dapat
menjadi fistula.
Untuk menghindari terjadinya fistula postpartum, selalu dipasang dauer kateter sehingga
vaskularisasi jaringan yang tertekan membaik dan terhindar dari nekrosis dan fistula. Operasi
rekonstruksi fistula sulit dan keberhasilannya belum memuaskan.
Untuk mengurangi kejadian fistula maka persalinan harus telah dirujuk pada saat mcncapai
garis waspada, sehingga dapat dilakukan tindakan tepat dan cepat untuk dapat menurunkan
morbiditas dan mortalitas. Pada kasus ibu hamil yang telah pernah menjalani operasi
rekonstruksi fistula, persalinan selalu dilakukan dengan tindakan operasi seksio sesarea.

Pengobatan

Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah pembedahan (fistulotomi), dimana otot


melingkarnya bisa ikut terpotong. Bila terlalu banyak otot melingkar yang terpotong,
penderita bisa mengalami kesulitan mengendalikan buang air besarnya.

BABIII
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Fistula ialah saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ bagian dalam tubuh
yang secara normal tidak berhubungan, atau menghubungkan organ-organ bagian dalam
dengan permukaan tubuh bagian luar, dapat pula diartikan sebagai abnormal connection atau
passageway antara 2 organ epithelium-lined atau vessel yang secara normal tidak
berhubungan. Penyebab fistula sebagian besar karena infeksi, trauma atau tindakan bedah
medis oleh dokter, Fistula disebabkan cacat bawaan (kongenital) sangat jarang ditemukan,
daerah anorektal merupakan tempat yang paling sering ditemukannya fistula. Fiatula pada
organ reproduksi wanita diantaranya fistula vesikovaginal, fistula ectovaginal, dan Fistula
urethrovaginal
3.2 Saran
Fistula dapat kenali sehingga dapat diobati dengan cara yang paling efektif adalah
pembedahan.
memberi penanganan persalian yang sehat tepat dan cepat sehingga tidakterjadi persalinan
lamayang merupakan resiko untuk terjadinya fistula setelah melahirkan.

DAFTARPUSTAKA
Alianos. 2011. Fistula yang sulit di tebak available from :httpFistula yang sulit di tebak «
alianos xx.htm{23 agustus 2011: 20.33 wita}

F:\ulttult\fistula-vesiko-vagina 3.htm diarymusto. 2009. kuliah: avariable from “


http./diary_mustofo-pnjang /htm 3 smester {23 agustus 2011: 20.33 wita}

FISTULA VESIKOVAGINAL. 2011. { fistula-vesikovaginal-.htm (23 agustus 2011}{23


agustus 2011: 20.33 wita}

Nasawasi lakshmi. 2009. Fistula Ani Luka Bernanah : available from: ini blog bedah banget.
Htm. {23 agustus 2011: 20.33 wita}
Khanzima. 2010. Asuhan Kebianan Patologi pada Partus Prematurus : available from: fistula-
vesikovaginal-.htm {23 agustus 2011: 20:12}

Anda mungkin juga menyukai