Anda di halaman 1dari 2

Nama : Miska Khairunnisa

Npm : 20230034

RANGKUMAN

FISTULA GENETALIA

Fistual adalah terjadinya hubungan antara rongga alat dalam dengan dunia luar.
Fistula merupakan saluran yang berasal dari rongga atau tabung normal kepermukaan tubuh
atau ke rongga lain, fistula ini diberi nama sesuai dengan hubungannya (misalnya : rekto-
vaginal, kolokutaneus) (Sylvia A. Price, 2005). Genitalia ialah organ reproduksi.
Fistula genitalia dalah terjadinya hubungan antara traktus genitalia dengan traktus
urinarius atau, gastrointestinal dan dapat ditemukan satu atau gabungan dua kelainan secara
bersamaan.

Etiologi pada fistula genetalia ;


1. Sebab obstetrik
Terjadinya penekanan jalan lahir oleh kepala bayi dalam waktu lama, seperti pada partus
lama iskemia kemudian nekrosis lambat, atau akibat terjepit oleh alat pada persalinan buatan.
Partus dengan tindakan, seperti pada tindakan SC, kranioklasi, dekapitasi, ekstraksi dengan
cunam, seksio-histerektomia.
2. Sebab ginekologik
a.Proses keganasan/carsinoma terutama carsinoma cervix, radiasi/penyinaran, trauma operasi
atau kelainan kongenital.
b.Histerektomi totalis.
c.Lokasi terbanyak pada apeks vagina ukuran 1-2 mm Terjadi akibat terjepit oleh klem atau
terikat oleh jahitan.
3. Sebab trauma
terjadi karena trauma (abortus kriminalis)

Fistula biasanya berkembang ketika terjadi penekanan persalinan yang lama anak
yang belum lahir begitu erat di jalan lahir yang dipotong aliran darah ke jaringan sekitarnya
yang necrotise dan akhirnya membusuk. Cedera ini dapat disebabkan oleh pemotongan
kelamin perempuan, aborsi, atau panggul patah tulang. Penyebab lainnya yang secara
langsung potensial untuk pengembangan fistula obstetrik adalah pelecehan seksual dan
perkosaan, terutama dalam konflik/pasca konflik daerah, trauma bedah lainnya, kanker
ginekologi atau radioterapi pengobatan terkait lainnya, dan mungkin yang paling penting,
terbatas atau tidak memiliki akses ke perawatan kandungan atau layanan darurat.

Salah satu etiologi dari terbentuknya fistel adalah dari pembedahan. Biasanya karena
terjadi kurangnya ke sterilan alat atau kerusakan intervensi bedah yang merusak abdomen.
Maka kuman akan masuk kedalam peritoneum hingga terjadinya peradangan pada
peritoneum sehingga keluarnya eksudat fibrinosa (abses), terbentuknya abses biasanya
disertai dengan demam dan rasa nyeri pada lokasi abses. Infeksi biasanya akan meninggalkan
jaringan parut dalam bentuk pita jaringan (perlengketan/adesi), karena adanya perlengketan
maka akan terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami
perlengketansehingga akan menjadi sambungan abnormal diantara 2 permukaan tubuh. Maka
dari dalam fistel akan meneluarkan drain atau feses.
Karena terjadinya kebocoran pada permukaan tubuh yang mengalami perlengketan
maka akan menyumbat usus dan gerakan peristaltik usus akan berkurang sehingga cairan
akan tertahan didalam usus halus dan usus besar (yang bisa menyebabkan edema), jika tidak
di tangani secara cepat maka cairan akan merembes kedalam rongga peritoneum sehingga
terjadinya dehidrasi.

TANDA DAN GEJALA


Gangguan yang dihasilkan biasanya mencakup :
1. Inkontinensia urine
2. Infeksi parah dan ulserasi pada saluran vagina
3. Sering terjadi kelumpuhan yang disebabkan oleh kerusakan
4. Wanita merasa tidak nyaman
5. Haid terganggu, amenorrhoe sekunder
6. Kulit sekitar anus tebal
7. Infeksi pada jalan lahir
8. Pada pemeriksaan spekulum terlihat dinding vesika menonjol keluar
9. Flatus dari vagina, keluar cairan dari rectum

CARA PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara :
1. Pemeriksaan secara rutin ke perawatan kandungan
2. Dukungan dari profesional perawatan kesehatan terlatih selama kehamilan,
3. Menyediakan akses ke keluarga berencana
4. Mempromosikan praktek jarak antar kelahiran
5. Mendukung perempuan dalam bidang pendidikan
6. Menunda pernikahan dini.

Anda mungkin juga menyukai