Anda di halaman 1dari 13

TERAPI BERMAIN “MEWARNAI”

PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DENGAN MASALAH HOSPITALISASI

OLEH :
IMELGI AFRINES
11111675
II B

DOSEN PEMBIMBING : Ns.DOLA VERONIKA,S.Kep

D III KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2013

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis bisa
menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “ TERAPI BERMAIN PADA ANAK”.Makalah ini
dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas keperawatan anak. Dalam menyelesaikan makalah ini
penulis mendapatkan saran, petunjuk dan himbauan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
Terutama kepada Dosen pembimbing mata kuliah keperawatan anak, kepada teman- teman,
dan serta orang tua penulis yang selalu membimbing dan memberi motivasi kepada penulis,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Sebagai hasil karya manusia biasa, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan, jauh dari kekurangan dan kesimpulan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran, pesan, pendapat ataupun kritik yang membangun diri pembaca.Demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesainya makalah yang berjudul “TERAPI BERMAIN PADA ANAK “. Maka dari itu penulis
mengucapkan terima kasih dan berharap agar makalah ini dapat menjadi pedoman dalam kehidupan
kita semua semoga berguna ,bermanfaat, dan bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Padang, 16 Februari 2013

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermain adalah cara ilmiah bagi anak untuk mengungkapkan konflik dalam dirinya
yang tidak disadari. Bermain adalah kegiatan yang dilakukan seuai dengan keinginan sendiri
untuk memperoleh kesenangan ( Boster 2000 ).
Bermain merupakan sesuatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Azis, 2005).
Mewarnai merupakan suatu bentuk terapi bermain yang terapeutik yang memiliki
efek penyembuhan pada anak. Mewarnai merupakan suatu metode yang alami bagi anak
untuk mengekspresikan diri. Pada saat awal anak sekolah, anak laki – laki dan perempuan
dapat mengungkapkan pemikiranya dan perasaannya lebih baik melalui gambar dari pada
lewat kata (Koppitz, 1999). Menurut Riswanto (2008) mewarnai juga merupakan salah satu
permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik.
Pada anak usia 3 – 6 tahun, hospitalisasi merupakan suatu pengalaman yang
menyeramkan dan dapat berdampak pada perkembangannya. Pada usia ini anak sangat
mudah untuk merasakan efek hospitalisasi, mulai dari ketakutan terhadap adanya perlukaan
tubuh, keterbatasan, dan kehilangan otonomi (Masykur, 2008).
Kegiatan mewarnai dapat digunakan untuk melatih proses mental, kemampuan
berpikir, mengingat berimajinasi, mengekspresikan emosi dan mengungkapkan emosi
sehingga meningkatkan kemampuan berpikir (Steele, 1998).
Dengan pendekatan mewarnai anak dapat mengekspresikan pemikiran dan
perasaannya sehingga membantu anak untuk mengerti dirinya sendiri dan orang lain dan
mewarnai biasanya melatih batasan posisi warna merah atau warna kuning agar tidak
melewati garis (Hardi Mulyono, 2008).
Mewarnai, termasuk kedalam terapi permainan yang kreatif dan dapat digunakan
sebagai metode kesehatan untuk merubah perilaku anak dari cemas menjadi senang dan
gembira ketika anak dirawat dirumah sakit. Dengan mewarnai buku anak dapat
mengekspresikan perasaan yang sedang dialaminya dan merupakan salah satu cara bagi
anak untuk berkomunikasi, tanpa mengguakan kata – kata (Soepart, 2003).
Dari survey awal ditemukan data rasa cemas yang dirasakan oleh anak – anak yang
dirawat diruang rawat inap anak kebanyakan terjadi akibat perubahan dari lingkungan yang
baru dan juga akibat dari tindakan yang dilakukan terhadap anak oleh perawat dan dokter
sehingga akan mempengaruhi pada proses penyembuhannya, dari observasi yang dilakukan
saat praktek keperawatan dibangsal anak didapatkan data 4 orang anak yang ditemui, 4
orang diantaranya mengalami kecemasan yang ditunjukan dengan respon menangis saat
didekati, anak mencari orang tuanya dan memaksa orang tuanya untuk tinggal bersamanya.
Tidak hanya anaknya yang mengalami kecemasan tapi orang tuanya juga mengalami
kecemasan, dari 4 oranng tua pasien, sebagian dari mereka mengatakan cemas melihat
kondisi anaknya yang sakit dan ada dari mereka yang tidak melihat tindakan medis yang
dilakukan pada anaknya.
Berdasarkan uraian diatas, saya tertarik untuk melakukan terapi bermain mewarnai
pada anak (3 – 6 tahun) dengan masalah hospitalisasi di ruang rawat inap anak
RSUP.M,Djamil.Padang

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3 – 6 tahun yang
mengalami kecemasan saat dirawat dirumah sakit.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat perkembangan motorik halus anak usia 3 – 6 tahun yang
dirawat diruang rawat inap anak di RSUP.M,Djamil.Padang
b. Untuk mengetahui tingkat perkembangan motorik kasar anak usia 3 – 6 tahun yang
dirawat diruang rawat inap anak di RSUP.M,Djamil.Padang
c. Untuk mengetahui tingkat perkembangan bahasa anak usia 3 – 6 tahun yang dirawat
diruang rawat inap anak di RSUP.M,Djamil.Padang
d. Untuk mengetahui tingkat perkembangan personal sosial anak usia 3 – 6 tahun yang
dirawat diruang rawat inap anak di RSUP.M,Djamil.Padang

BAB II
TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN (PRA SEKOLAH)

A. Defenisi Bermain
Bermain merupakan sesuatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Azis, 2005).
Mewarnai merupakan suatu bentuk terapi bermain yang terapeutik yang memiliki efek
penyembuhan pada anak. Mewarnai merupakan suatu metode yang alami bagi anak untuk
mengekspresikan diri. Pada saat awal anak sekolah, anak laki – laki dan perempuan dapat
mengungkapkan pemikiranya dan perasaannya lebih baik melalui gambar dari pada lewat
kata (Koppitz, 1999). Menurut Riswanto (2008) mewarnai juga merupakan salah satu
permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik.
Pada anak usia 3 – 6 tahun, hospitalisasi merupakan suatu pengalaman yang menyeramkan
dan dapat berdampak pada perkembangannya. Pada usia ini anak sangat mudah untuk
merasakan efek hospitalisasi, mulai dari ketakutan terhadap adanya perlukaan tubuh,
keterbatasan, dan kehilangan otonomi (Masykur, 2008).

B. Fungsi Bermain
Bermain memiliki beberapa fungsi, diantaranya:
1. Perkembangan Sensori Motorik
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu,misalnya meraih
pensil.
2. Perkembangan Kognitif
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan dari kelemahan dan tingkah laku terhadap
orang lain.
6. Perkembangan Moral
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan
aturan kelompok. Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak
misalnya : marah,takut,benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan
secara verbal, misalnya : melukis,menggambar

C. Petunjuk Perkembangan Anak Usia 3-6 tahun(pra sekolah)


1. Dari aspek fisik
Di rentang usia 3-6 tahun dengan titik puncak di usia 5 tahun, kemampuan motorik
anak, baik kasar maupun halus, sudah mencapai tingkat kematangan. Untuk motorik
kasar, anak sudah bisa berjalan, berlari, melompat, berdiri dengan satu kaki, bahkan
memanjat. Sedangkan untuk motorik halus, anak sudah bisa menjimpit benda-benda
kecil, misal koin. Mulai usia 5 tahun ke atas seharusnya anak sudah mampu memegang
pensil dengan benar seperti yang dilakukan orang dewasa pada umumnya. Namun ingat,
kemampuan memegang pensil dengan benar ini bukan berarti anak juga wajib bisa
menulis
2. Dari aspek social
Di usia ini anak seharusnya sudah terampil berinteraksi dengan teman sebayanya.
Peran peer group mulai terlihat penting. Jadi, jika anak di rentang usia ini masih soliter
alias asyik dengan dunianya sendiri, khususnya bagi anak usia 5 tahun ke atas, berarti
dia mengalami keterhambatan dalam perkembangan social
3. Dari aspek kognisi
Wajarnya anak di rentang usia ini sudah masuk fase praope-rasional. Dalam bahasa
awamnya, anak sudah dapat membayangkan objek tertentu atau seseorang hanya dari
deskripsi, nama atau suaranya.
4. Dari aspek bahasa
Menguasai lebih dari 1.000 kosakata. Penguasaan tata bahasanya pun
3-4 tahun meningkat pesat. Contohnya, sudah bisa mengatakan, "Aku mau makan
pisang manis."
Anak mulai kenal sopan santun saat bicara. Misalnya, ketika menjawab
4-6 tahun pertanyaan guru atau orang dewasa, ia sudah bisa memilih kata yang lebih
santun.

5. Dari aspek kepribadian


Di rentang usia ini anak diharapkan memiliki inisiatif untuk bereksplorasi sebanyak
dan sejauh mungkin. Sayangnya, anak kerap dihadang oleh aturan-aturan tertentu yang
membatasi eksplorasinya.

D. Karakteristik Bermain Usia 3-6 Tahun(pra sekolah)


1. Cross motor and fine motors
2. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
3. Sangat energik dan imaginative
4. Mulai terbentuk perkembangan moral
5. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
6. Assosiative play
7. Dramatic play
8. Skill play
9. Laki-laki aktif bermain di luar
10. Perempuan didalam rumah

Alat permainan yang cocok untuk anak usia 3-6 tahun:


1. Peralatan rumah tangga
2. Sepeda roda Tiga
3. Papan tulis/kapur
4. Lilin,boneka,kertas
5. Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk

BAB III
PELAKSANAAN TERAPI BERMAIN UNTUK ANAK USIA 3-6 TAHUN

A. Pelaksanaan terapi bermain


a) Topik : aktivitas bermain mewarnai pada anak (3 – 6 tahun ) dengan masalah
hospitalisasi.
b) Metode : mewarnai gambar
c) Media dan alat : Buku gambar, crayon, tikar

1. Coleader
Tahap pembukaan :
a. Salam Terapetik
 Salam terapeutik kepada adik-adik
 Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur Menanyakan nama
lengkap dan nama panggilan dari semua adik
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Membuat kontrak waktu
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan adik-adik saat ini

Tahap pelaksanaan
 Leader
a. Kontrak
 Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
 Lama kegiatan 20-30 menit
b. Menjelaskan aturan main
 Ketika kakak berbicara adik-adik mendengarkan
 Ketika akan bertanya atau menjawab mengangkat tangan terlebih dahulu, setalah
itu berbicara
 Tidak diperkenankan merebut alat permainan dan alat permainan digunakan
secara bersama
 Tidak diperkenankan berkelahi
 Merapikan alat permainan setelah melakukan permainan,

 Fasilitator
 Memotivasi klien dalam kegiatan
 Memfasilitasi dalam
 Observer
 Mengamati jalannya acara
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Kegiatan bermain
 Mewarnai gambar
d. Penutup
 Istirahat
 Evaluasi kegiatan
 Doa
 Membereskan alat

B. Waktu dan tempat


Waktu dan tempat : RSUP.M,Djamil.Padang
Hari/tanggal : Sabtu / 16 februari 2013
Jam : 15.00-15.30 Wib
Tempat : Ruang Rawat Inap anak RSUP.M,Djamil.Padang

Setting tempat :

Keterangan :
: leader
: Orang Tua Pasien
: Co leader
: Audiens
: Fasilitator & observer
: CI Klinik dan CI Akademik

C. Pengorganisasian
a. Leader : Yuni permatasari, A.Md.Kep
b. Co Leader : Resti Oktari, A.Md.kep
c. Fasilitator : Regina Yuneva, A.Md.kep
d. Observer : Mimit Sepnatul Husna, A.Md.kep
e. Peserta : Anak Usia Pra sekolah (3 – 6 tahun)

1. Leader
 Membuka acara dan mempersilahkan masing-masing anggota kelompok
memperkenalkan diri.
 Mepersilakan adik-adik memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan diadakannya terapi
 Menjelaskan teknik bermain
2. Co Leader
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Observer
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya permainan serta perilaku yang diharapkan
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama berlangsungnya proses kegiatan
4. Fasilitator
 Memotivasi adik-adik dalam terapi bermain
 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan
 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
 Sebagai role model bagi klien dalam kagiatan

D. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur.
- Peserta Terapi Bermain Anak – Anak Usia 3 – 6 Tahun
- Mahasiswa, orang tua, anak mengikuti acara dari awal hingga akhir
- Tempat dan alat sesuai rencana
- Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan tugas masing – masing.
b. Evaluasi Proses.
- Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
- Leader mampu memimpin acara.
- Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
- Fasilitator mampu memotivasi adik-adik dalam kegiatan.
- Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab
dalam antisipasi masalah.
- Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
- Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
c. Evaluasi Hasil.
- Mahasiswa dapat melakukan tugas masing – masing dengan baik
- Peserta terapi jumlahnya sesuai dengan yang direncanakan yaitu 5 orang yang
berusia 3 – 6 tahun
- Tempat dan alat sesuai dengan rencana
- Melalui terapi sesuai dengan rencana
- Kegiatan terapi dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana
- Peserta terapi dapat memperlihatkan aspek tumbuh kembangnya.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, bagi anak bermain sama
dengan bekerja bagi orang dewasa, bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk
perkembangan sensorik , motorik, intelektual,social,kreatifitas, kesadaran diri, moral
sekaligus terapi saat anaksakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkebangan yang normal,
mengekpresikan dan mengalihkan perasaan kegiatan fantasi. Dan idenya mengembangkan
kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalahan dan membantu untuk anak untuk
beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di rumah sakit.

B. Saran
 Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaliknya di RS
juga di sediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang dirawat.
 Tempatkan petugas kesehatan yangmengerti tentang kejiwaan anak-anak dan pandai
membujuk anak-anak untuk ditugaskkan di ruang anak.

DAFTAR PUSTAKA
Danusantoso, H. 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru, Hipokrates : Jakarta
Price Silvia A, dkk. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC : Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3,Jilid I, Media Aesculapius : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Setiap Orang Punya Cerita
    Setiap Orang Punya Cerita
    Dokumen2 halaman
    Setiap Orang Punya Cerita
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Rocky Punya
    Rocky Punya
    Dokumen9 halaman
    Rocky Punya
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Hidup Itu Indah
    Hidup Itu Indah
    Dokumen2 halaman
    Hidup Itu Indah
    Aditya Widhi
    Belum ada peringkat
  • Terapi Bermain
    Terapi Bermain
    Dokumen4 halaman
    Terapi Bermain
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Caper Kasus App
    Caper Kasus App
    Dokumen16 halaman
    Caper Kasus App
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK - Docx 1
    ABSTRAK - Docx 1
    Dokumen8 halaman
    ABSTRAK - Docx 1
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Fistula Genetalia
    Fistula Genetalia
    Dokumen4 halaman
    Fistula Genetalia
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    100% (1)
  • Lieflet PENYULUHAN
    Lieflet PENYULUHAN
    Dokumen2 halaman
    Lieflet PENYULUHAN
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Persetujuan Penguji
    Persetujuan Penguji
    Dokumen2 halaman
    Persetujuan Penguji
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Dokumen12 halaman
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Dokumen12 halaman
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Dokumen2 halaman
    Catatan Perkembangan Ala Pak Eka
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • WOC Baru
    WOC Baru
    Dokumen1 halaman
    WOC Baru
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Woc Teoritis
    Woc Teoritis
    Dokumen1 halaman
    Woc Teoritis
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Impementasi Keperawatan Dan Evaluasi Keperawatan - Kasus
    Impementasi Keperawatan Dan Evaluasi Keperawatan - Kasus
    Dokumen25 halaman
    Impementasi Keperawatan Dan Evaluasi Keperawatan - Kasus
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Pada Ny
    Asuhan Keperawatan Pada Ny
    Dokumen3 halaman
    Asuhan Keperawatan Pada Ny
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • BAB 1-4 (Semua)
    BAB 1-4 (Semua)
    Dokumen90 halaman
    BAB 1-4 (Semua)
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen4 halaman
    Bab V
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen44 halaman
    Bab Iii
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen23 halaman
    Presentation 1
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen7 halaman
    Bab Iv
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Pengesahan Dewan Penguji 1
    Pengesahan Dewan Penguji 1
    Dokumen1 halaman
    Pengesahan Dewan Penguji 1
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat
  • Pengebangan Proposal
    Pengebangan Proposal
    Dokumen1 halaman
    Pengebangan Proposal
    Lid Zein Ummi Ghaitsa
    Belum ada peringkat