Anda di halaman 1dari 16

CATATAN PERKEMBANAGAN

Nama : Ny. D Ruangan rawat : III bedah

Diagnosa medis : Ca Mamae Tanggal : 28-10-2015

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


1. Nyeri kronik Menajemen nyeri S:
 Melakukan penilaian nyeri secara ompherensif  Klien mengatakan setelah melakukan
Data subjektif dimulai dari lokasi, kerakteristik, durasi, frekuensi, SEFT terasa dada dan perut agak lapang
 Kien mengatakan nyeri kualitas, intensitas dan penyebab dan terasa lebih tenang
pada daerah dada kanan  Mengkaji ketidak nyamanan secara non verbal  Klien mengatakn masih nyeri pada dada
seperti diremas – remas  Menggunakan komunikasi yang terapeutik sebelah kanan
 Klien mengatakan  Menentukan dampak nyeri bagi kehidapan sehari –  Klien mengatakan nyeri terasa seperti
nyeritimbul tiba – tiba hari (tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran, mood, diremas – remas
kemudian hilang tiba –tiba hubungan social, performance kerja dann melakukan  Klien mengatakan nyeri timbul tiba-
 Klien mengatakan jika skala tanggung jawab sehari- hari) tiba dan hilang tiba –tiba
nyeri ada 0-10, nyeri berada  Mengevaluasi pengalaman pasienatau keluarga  Klin mengatakan jika skala nyeri ada
pada skala 7 terhadap nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat sepuluh nyeri nya pada skala 7
 Klien mengatakan lamanya  Mengevaluasi bersama pasien atau tenaga kesehatan  Klien mengatakan lamanya nyeri 3-4
nyeri 3-4 menit lain nya dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri menit
 Klien mengatakan nyeri yang pernah dilakukan  Klien mengatakan nyeri mengganggu
mengganggu aktivitas dan  Member informasi tentang nyeri,(penyebab nyer,i aktivitas dan tidur nya
tidurnya bagai mana kejadiannya,mengantisipasi ketidk  Klien mengatakan kadang – kadang
 Klien mengatakan kadang –

46
kadang terbangn karena nyaman terhadap prosedur pengobatan) terban gun karena nyeri
nyeri  Melakukan teknik non farmakologi SEFT
Data objektif  Mengintruksikan latihan SEFT menimal 1x sehari O:
 Wajah klien tampak tegang  Mengevaluasi efektifitas metode yang digunakan  Wajah klien tampak tegang dan lesu
dan lesu dama mengontrol nyeri secara berkelanjutan  Suhu :37,2 c
 Suhu :37,2 c  Menganjurkan untuk istirahat/ tidur yang adekuat  Nadi : 86x/menit
 Nadi : 86x/menit untuk mengurangi nyeri  Td : 100/70 mmhg
 Td : 100/70 mmhg  Mendorong pasien untuk mediskusikan  Pernafasan : 23x/menit
 Pernafasan : 23x/menit pengalamanya terhadap nyeri.  Klien tampak tidak beraktivitas dan
 Klien tampak tidak sering baring ditempat tidur
beraktivitas dan sering Pencegahan Infeki  Klien tampak berhati hati saat
baring ditempat tidur merubah posisi
 Klien tampak berhati hati
Tindakan :
saat merubah posisi A : Masalah belum teratasi

 periksa tanda-tandadan gejalainfeksi


2. Resiko infeksi P : Intrvensi dilanjutkan
 batasi jumlahpembesukatau pengunjung
 Lindungi semua pembesuk dari penyakit menular
Data sabjektif
 Periksa kulit dan membrane mukosa dari kemerahan,
 Klien mengatakan luka post S:
panas yang berlebihan dan kekeringan
op nya lembab  Klien mengatakan luka post op nya
 Periksa kondisi luka bekas operasi
 Klien mengatakan lukanya lembab
 Jelaskan proses perawatan jika di butuhkan
terasa nyeri dan berdenyut –  Klien mengatakan lukanya terasa
 Tambahkan pemasukan nutrisi yang cukup
denyut terasa di tusuk – nyeri dan berdenyut – denyut terasa
 Meningkatkan pemasukan cairan dengan tepat

47
tusuk  Memperbanyak istirahat di tusuk – tusuk
 Klien mengatakan luka post  Periksa perubahan kodisi pasien  Klien mengatakan luka post op nya
op nya agak terasa  Anjurkan pasien untuk memperbanyak bergerak dan agak terasa meregang dan keras
meregang dan keras latihan O:
 Ajarkan cara nafas dalam dan batuk yangbenar  Luka tertutup perban tampak lembab
Data sabjektif  Anjarkankepadapasiendankeluargatandadangejaladar dan basah
iinfeksidankapanharusmelaporkannyapadatimkesehat  Sekeliling luka tampak memerah dan
 Luka tertutup perban an keras
tampak lembab dan basah  Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana cara  Hb 11,6 g dl
 Sekeliling luka tampak menghindar dari infeksi.  Leokosit 13,090 mm
memerah dan keras
A : masalah belum teratasi
 Hb 11,6 g dl Penyembuhan Luka
P: intervensi dilanjutkan
 Leokosit 13,090 mm
Tindakan :
3. Kecemasan
 Ganti balutan
S:
Data subjektif :  Catat kerakteristik dari luka
 Klien mengatakan cemas agak
 Klien mengataka ia cemas  Catat kerakteristik dari beberapa pengeluaran
berkurang
terhadap penyakitnya  Berikan perawatan pada luka iris
 Klien mengatakan ia masih terpikir
apakah ia akan pulih  Lakukan perawatan pada kulit yang lecet jika perlu
tentang penyakit nya
seacara cepat  Pijat daerah disekitar luka untuk mengurangi
 Klien mengatakan ia sudah agak
 Klien cemas kalau penyakit sirkulasi
tenang
nya ini akan datang kembali  Gunakan teknik pembalutan steril jika sedang

48
 Klien mengatakan ia membersihkan luka O:
geliasah den susah tidur  Periksa luka pada setiap penggantian pembalut  Klien sering menanyakan tentang
karna terpikirkan  Bandingkan dan catat perubahan pada luka penyakitnya dan apakah bisa cepat
penyakitnya  Posisikan pasien untuk menghindari terjadinya sembuh
ketegangan pada luka  Klien tampak cemas sedang
Data objektif : A : masalah teratasi sebagian
 Klien sering menanyakan P : Intrvensi dilanjutkan
tenang penyakitya apkah Penurunan kecemasan
bisa cepat pulih
 Klien tampak tegang dan  Menggunakan pendekatan yang menenangkan
gelisah  Menjelaskan semua informasi tetang kondisinya saat
 Td : 100/70 ini
 Klien tamoak cemas berat  Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh
perhatian
 Menciptakan hubungan saling percaya
 Mengidentipikasi perubahan tingkt kecemasan pasien
 Mengerjakan teknik relaksasi untuk mengurangi
kecemasan

Terapi relaksasi

 Mendeskripsikan rasional dari SEFT


 Mempertimbangkan kesedian individu dalam

49
mengikuti relaksasi, kemampuan untuk
berpartisipasi, dan kontra indikasi sebelum memilih
strategi relaksasi
 Menciptakan lingkungan yang nyaman
 Evaluasi respon klien terhadap terapi relaksasi

CATATAN PERKEMBANAGAN

Nama : Ny. D Ruangan rawat : III bedah

Diagnosa medis : Ca Mamae Tanggal : 29-10-2015

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

50
1. Nyeri kronik Menajemen nyeri S:
 Melakukan penilaian nyeri secara  Klien mengatakan setelah melakukan
Data subjektif ompherensif dimulai dari lokasi, SEFT terasa dada dan perut agak
 Kien mengatakan nyeri pada daerah kerakteristik, durasi, frekuensi, lapang dan terasa lebih tenang
dada kanan seperti diremas – remas kualitas, intensitas dan penyebab  Klien mengatakn masih nyeri pada
 Klien mengatakan nyeritimbul tiba –  Menentukan dampak nyeri bagi dada sebelah kanan
tiba kemudian hilang tiba –tiba kehidapan sehari – hari (tidur, nafsu  Klien mengatakan nyeri terasa seperti
 Klien mengatakan jika skala nyeri ada makan, aktivitas, kesadaran, mood, diremas – remas
0-10, nyeri berada pada skala 7 hubungan social, performance kerja  Klien mengatakan nyeri timbul tiba-
 Klien mengatakan lamanya nyeri 3-4 dann melakukan tanggung jawab tiba dan hilang tiba –tiba
menit sehari- hari)  Klin mengatakan jika skala nyeri ada
 Klien mengatakan nyeri mengganggu  Melakukan latihan SEFT sepuluh nyeri nya pada skala 5
aktivitas dan tidurnya  Menganjurkan untuk istirahat yang  Klien mengatakan lamanya nyeri 3-4
 Klien mengatakan kadang –kadang adekuat untuk mengurangi nyeri menit
terbangn karena nyeri  Klien mengatakan nyeri mengganggu
Data objektif aktivitas dan tidur nya
 Wajah klien tampak tegang dan lesu Pencegahan infeksi  Klien mengatakan kadang – kadang
 Suhu :36,6 c
terban gun karena nyeri
 Nadi : 85x/menit  Memeriksa tanda – tanda dan gejala
 Td : 120/80 mmhg infeksi
O:
 Pernafasan : 22x/menit  Membatasi jumlah pembesuk atau  Wajah klien tampak tegang dan
 Klien tampak tidak beraktivitas dan pengunjung
lesu
sering baring ditempat tidur  Melakukan perawatan luka  Suhu :36,2 c

51
 Klien tampak berhati hati saat  Periksa kondisi luka bekas operasi  Nadi : 82x/menit
merubah posisi  Menganjurkan klien untuk  Td : 110/70 mmhg
menghabiskan diet yang di berikan  Pernafasan : 20x/menit
2. Resiko infeksi  Memberikan terapi ceptriaxon 2 x 1  Klien tampak tidak beraktivitas
tab dan sering baring ditempat tidur
Data sabjektif  Memperbanyak istirahat  Klien tampak berhati hati saat
 Klien mengatakan luka post op nya  Menganjurkan klien untk bnyak merubah posisi
lembab bergerak dan latihan
 Klien mengatakan lukanya terasa  Anjurkan cara nafas dalam dan seft A : Masalah belum teratasi
nyeri dan berdenyut – denyut terasa di P : Intervensi dilanjutkan
tusuk – tusuk
 Klien mengatakan luka post op nya Penurunan kecemasan
agak terasa meregang dan keras  Menjelaskan semua informasi tentang S:
 penyakitnya  Klien mengatakan besok hari
 Mendengarkan keluhan pasien dengan ketiga setelah operasi
Data objektif penuh perhatian pengangkatan kanker nya
 Luka tertutup perban tampak lembab  Mengidentifikasi perubahan tingkat  Klien mengatakan tidak ada terasa
dan basah kecemasan pasien panas atau pun gatal pada lukanya
 Sekeliling luka tampak memerah dan  Melakukan teknik relaksasi SEFT
keras untuk mengurangi kecemasan
O :
 Hb 11,6 g dl  Evaluasi respon klien terhadap terapi
 Panjang luka 12 cm
 Leokosit 13,090 mm relaksasi
 Luka bersih pust tidak ada
penyatuan luka baik

52
3. Kecemasan  Terdapat luka di payudara sebelah
kanan luka horizontal dan tertutup
Data subjektif : kassa
 Klien mengataka ia cemas terhadap  Hasil labor darah pasca operasi
penyakitnya apakah ia akan pulih Hemoglobin 11,8 g/dl dan leokosit
seacara cepat 11,09 /ul
 Klien cemas kalau penyakit nya ini  Ttv : suhu : 36,2 c, Nadi : 82
akan datang kembali x/menit, Td :110/70 mmhg, dan
 Klien mengatakan ia geliasah den Pernafasan : 20 x/menit.
susah tidur karna terpikirkan
penyakitnya
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Data objektif :
 Klien sering menanyakan tenang
penyakitya apkah bisa cepat pulih
S:
 Klien tampak tegang dan gelisah
 Klien mengataka ia takut luka
 Td : 120/80
operasinya tidak sembuhn agar
 Klien tampak cemas sedang
tidak kaku
 Klien mengatakan apakah luka nya
baik – baik sajah dan bisa vepat
sembuh
 Klien mengatakan tidur sudah
mulai nyenyak karna nyeri sudah

53
berkurang

O:
 Klien sering menanyakan tenang
luka operasinya
 Klien tampak agak tenang
 Td : 100/70
 Tingkat kecemasan berada pada
kecemasan ringan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

54
CATATAN PERKEMBANAGAN

Nama : Ny. D Ruangan rawat : III bedah

Diagnosa medis : Ca Mamae Tanggal : 30-10-2015

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


1. Nyeri kronik Menajemen nyeri S:
 Melakukan penilaian nyeri secara  Kien mengatakan nyeri pada
Data subjektif ompherensif dimulai dari lokasi, daerah dada kanan tidak ada, tapi
 Kien mengatakan nyeri pada daerah kerakteristik, durasi, frekuensi, terasa tegang atau kulit tertarik
dada kanan yang di operasi kualitas, intensitas dan penyebab  Klien mengatakan daerah luka
 Klien mengatakan nyeri tarsa seperti  Meberikan tramadol 3 x 1 amp terasa tegang
diremas-remas  Menganjurkan untuk mobilisasi  Klien mengatakan nyeri tidak lagi
 Klien mengatakan nyeritimbul tiba –  Menentukan dampak nyeri bagi mengganggu anktivitas dan tidur
tiba kemudian hilang tiba –tiba kehidapan sehari – hari (tidur, nafsu nya
 Klien mengatakan jika skala nyeri ada makan, aktivitas, kesadaran, mood,  Klien mengatakan tadi malam
0-10, nyeri berada pada skala 5 hubungan social, performance kerja tidak lagi terbangun karena nyeri
 Klien mengatakan lamanya nyeri 3-4 dann melakukan tanggung jawab
menit sehari- hari) O:
 Klien mengatakan nyeri mengganggu  Member informasi tentang  Suhu :36,2 c
aktivitas dan tidurnya nyeri,(penyebab nyer,i bagai mana  Nadi : 79x/menit
 Klien mengatakan kadang –kadang kejadiannya,mengantisipasi ketidk  Td : 100/70 mmhg
terbangn karena nyeri nyaman terhadap prosedur  Pernafasan : 20x/menit
Data objektif  Klien sudah mampu beraktivitas

55
 Wajah klien tampak tegang dan lesu pengobatan) dan berjalan sendiri
 Suhu :36,2 c  Melakukan teknik non farmakologi
 Nadi : 82x/menit SEFT A : Masalah teratasi sebagian
 Td : 110/70 mmhg  Menganjurkan untuk istirahat/ tidur P : Intervensi dilanjutkan
 Pernafasan : 20x/menit yang adekuat untuk mengurangi nyeri
 Klien tampak tidak beraktivitas dan  Mendorong pasien untuk mediskusikan S:
sering baring ditempat tidur pengalamanya terhadap nyeri.  Klien mengataka sudah hari ke
 Klien tampak berhati hati saat empat setelah operasi pengankatan
merubah posisi kanker
Pencegahan infeksi  Klien mengatakan sudah ingin
2. Resiko infeksi pulang dan rindu kepada anak nya
 Memeriksa tanda – tanda dan gejala
Data subjektif : infeksi O:
 Membatasi jumlah pembesuk atau  Kliensudah 4 hari post operasi
 Klien mengatakan sudah hari ketiga pengunjung  Panjang luka 12 cm
setelah operasi pengangkatan kanker  Melakukan perawatan luka  Luka bersih, pust tidak ada
nya  Periksa kondisi luka bekas operasi penyatuan luka baik
 Klien mengatakan tidak ada terasa  Menganjurkan klien untuk
panas atau pun gatal pada lukanya menghabiskan diet yang di berikan A : Masalah teratasi sebagian
 Memberikan terapi ceptriaxon 2 x 1
Data objektif: tab P : Intervesi dilanjutkan
 Memperbanyak istirahat
 Klein 3 hari post operasi  Menganjurkan klien untk bnyak S:

56
 Panjang luka 12 cm bergerak dan latihan  Klien mengatakan sudah tidak
 Luka bersih pust tidak ada penyatuan  Anjurkan cara nafas dalam dan seft cemas lagi
luka baik  Klien mengatakan ia lebih tenang
 Terdapat luka di payudara sebelah Penurunan kecemasan  Klien mengatakan mohon di
kanan luka horizontal dan tertutup  Menjelaskan semua perawatan pasca doakan lukanya cepat sembuh dan
kassa operasi dan keadann sakit nya bisa beraktivitas lagi
 Hasil labor darah pasca operasi  Mendengarkan keluhan pasien dengan O:
Hemoglobin 11,8 g/dl dan leokosit penuh perhatian  Klien sudah tampak tenang
11,09 /ul  Identifikasi perubahan tingkat  Klien tampak sudah mampu
 Ttv : suhu : 36,2 c, Nadi : 82 x/menit, kecemasan klien menerima keadaan dan optimis
Td :110/70 mmhg, dan Pernafasan :  Melakukan teknik relaksasi SEFT untuk kesembuhan
20 x/menit. untuk mengurangi kecemasan  Td : 100/70
 Evaluasi respon klien terhadap terapi  Klien tidak lagi cemas
3. Kecemasan relaksasi A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
Data subjektif :
 Klien mengataka ia takut luka
operasinya tidak sembuhn agar tidak
kaku
 Klien mengatakan apakah luka nya
baik – baik sajah dan bisa vepat
sembuh
 Klien mengatakan tidur sudah mulai

57
nyenyak karna nyeri sudah berkurang

Data objektif :
 Klien sering menanyakan tenang luka
operasinya
 Klien tampak agak tenang
 Td : 100/70
 Tingkat kecemasan berada pada
kecemasan ringan

58
CATATAN PERKEMBANAGAN

Nama : Ny. D Ruangan rawat : III bedah

Diagnosa medis : Ca Mamae Tanggal : 31-10-2015

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI TTD


1. Nyeri kronik Menajemen nyeri S:
 Melakukan penilaian nyeri secara  Kien mengatakan nyeri pada
Data subjektif ompherensif dimulai dari lokasi, daerah dada kanan tidak ada, tapi
 Kien mengatakan nyeri pada daerah kerakteristik, durasi, frekuensi, terasa tegang atau kulit tertarik
dada kanan tidak ada, tapi terasa kualitas, intensitas dan penyebab  Klien mengatakan skala yang di
tegang atau kulit tertarik  Menentukan dampak nyeri bagi berikan untuk nyeri yaitu skala 2
 Klien mengatakan daerah luka terasa kehidapan sehari – hari (tidur, nafsu  Klien mengatakan nyeri tidak lagi
tegang makan, aktivitas, kesadaran, mood, mengganggu anktivitas dan tidur
 Klien mengatakan nyeri tidak lagi hubungan social, performance kerja nya
mengganggu anktivitas dan tidur nya dann melakukan tanggung jawab  Klien mengatakan tadi malam
 Klien mengatakan tadi malam tidak sehari- hari) tidak lagi terbangun karena nyeri
lagi terbangun karena nyeri  Melakukan teknik non farmakologi
SEFT
O:
Data objektif  Menganjurkan untuk istirahat/ tidur
 Suhu :36,2 c
yang adekuat untuk mengurangi nyeri
 Nadi : 79x/menit
 Suhu :36,2 c
 Td : 100/70 mmhg

59
 Nadi : 79x/menit  Pernafasan : 20x/menit
 Td : 100/70 mmhg Pencegahan infeksi  Klien sudah mampu beraktivitas
 Pernafasan : 20x/menit dan berjalan sendiri
 Klien sudah mampu beraktivitas dan  Memeriksa tanda – tanda dan gejala
berjalan sendiri infeksi A : Masalah teratasi
 Membatasi jumlah pembesuk atau P : Intervensi dihentikan
2. Resiko infeksi pengunjung
 Melakukan perawatan luka S:
Data subjektif :  Periksa kondisi luka bekas operasi  Klien mengatakan diet yang
 Klien mengataka sudah hari ke empat  Menganjurkan klien untuk diberikan habis
setelah operasi pengankatan kanker menghabiskan diet yang di berikan  Klien mengatakan istirahat tidak
 Klien mengatakan sudah ingin pulang  Memperbanyak istirahat terganggu karena nyeri
dan rindu kepada anak nya  Menganjurkan klien untk bnyak  Klien mengatakan sudah melatih
bergerak dan latihan rentang gerak
 Memberikan penkes tanda – tanda  Klien mengatakan setelah
Data objektif : infeksi, control ulang kepoli, obat yang melakukan tekik nafas dalam dan
 Kliensudah 4 hari post operasi diminum, dan menganjurkan klien SEFT terasa lebih tenang
 Panjang luka 12 cm untuk makan yang tinggi protein dan O:
 Luka bersih, pust tidak ada penyatuan perbanyak buah  Luka post op hari ke 4
luka baik  Luka tampak bersih dan pust tidak
ada
 Penyatuan luka baik
 Klien acc pulang

60
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

61

Anda mungkin juga menyukai