Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

RESIKO BUNUH DIRI

Disusun oleh:
Letisiana
Sri juliastuti utami
Mella tri herawati
Wawan dharmawan
Wendi suganda
Rizky ferdiansyah
Definisi
 Clinton dalam mental health nursing practice
(1995:262) menyebutkan : suatu upaya yang
disadari dan bertujuan untuk mengakhiri
kehidupan, individu secara sadar berhasrat dan
berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati.
 Sedangkan Taylor dalam Fundamental Of
Nursing (1997:262), mengutip dari ANA (1990)
menyatakan: bunuh diri secara tradisional
dipahami sebagai kegiatan mengakhiri
kehidupan.
Faktor yang berkontribusi pada anak dan remaja

 suasana hati yang mempengaruhi bunuh diri”


(http//www.sinarharamanco.id) :
“ jangan remehkan suasana hati kita. Sebab kalau sedang
dalam kondisi sangat buruk, seseorang bisa mengakhiri
nyawanya sendiri. Ilmuan amerika belum lama ini
menemukan bahwa kasus bunuh diri dikalangan remaja
justrudipicu akibat suasana hati yang buruk.
Menurut ahli psikiatri Kaplan Sadock (1997) “ seorang
anak yang berupaya bunuh diri sangat rentan terhadap
pengaruh stressorsosial, seperti percekokan keluarga yang
kronis, penyiksaan, penelantaran, kehilangan sesuatu yang
dicintai, kegagalan akademik, dan lingkungan yang buruk.
Faktor yang mempengaruhi bunuh diri

 Faktor mood dan biokimiawi otak


 Faktor riwaya gangguan mental
 Faktor Meniru, Imitasi, dan Pembelajaran
 Faktor Isolasi Sosial dan Human Relations
 Faktor Hilangnya Perasaan Aman dan
Ancaman Kebutuhan Dasar
 Faktor Religiusitas
Jenis Bunuh Diri

 Bunuh diri altruistic berkaitan dengn


kehormatan seseorang .
 Bunuh diri tipe egoistic biasanya
diakibatkan faktor dalam diri seseorang.
 Anomik Bunuh diri yang diakibatkan
faktor sters akibat tekanan ekonomi,
termasuk dalam jenis
Terapi lingkungan pada kondisi khusus bunuh diri

Ruangan aman dan nyaman, terhindar dari alat yang


dapat digunakan untuk mencederai diri sendiri atau
orang lain, alat-alat medis, obat-obatan dan jenis
cairan medis dilemari dalam keadaan terkunci,
ruangan harus ditempatkan dilantai satu dan
keseluruhan ruangan mudah di pantau oleh petugas
kesehatan, tata ruangan menarik dengan cara
menempelkan poster yang cerah dan meningkatkan
gairah hidup pasien, warna dinding cerah, adanya
bacaan ringan, lucu dan memotivasi hidup, hadirkan
Peran Perawat dalam Perilaku
Mencederai Diri
Pengkajian meliputi:
1. Lingkungan dan upaya bunuh diri: perawat perlu mengkaji peristiwa yang
menghina atau menyakitkan, upaya persiapan, ungkapan verbal, catatan, lukisan,
memberikan benda yang berharga, obat, penggunaan kekerasan, racun.
2. Gejala: perawat mencatat adanya keputusasaan, celaan terhadap diri sendiri,
perasaan gagal dan tidak berharga, dalam perasaan depresi, agitasi gelisah,
insomnia menetap, berat badan menurun, bicara lamban, keletihan. withdrawl.
3. Penyakit psikiatrik: upaya bunuh diri sebelumnya, kelainan afektif, zat adiktif,
depresi remaja, gangguan mental remaja.
4. Riwayat psikososial: bercerai, putus hubungan, kehilangan pekerjaan, stress
multiple (pindah, kehilangan, putus hubungan, masalah sekolah, krisis disiplin),
penyakit kronik.
5. Fakor kepribadian: impulsif, agresif, bermusuhan, kognisi negatif dan kaku,
putus asa, harga diri rendah, antisosial.
6. Riwayat keluarga: riwayat bunuh diri, gangguan afektif, alkoholisme.
Diagnosa keperawatan
 Resiko tinggi mutilasi diri/kekerasan pada
diri sendiri sehubung dengan takut
terhadap penolakan, dalam perasaan yang
tertekan, reaksi kemarahan,
ketidakmampuan mengungkapkan
perasaan secara verbal, ancaman harga diri
karena malu, kehilangan pekerjaan dan
sebagainya.
Intervensi dan rasional
 - Obsevasi perilaku klien lebih sering melalui
aktifitas dan interaksi rutin, hindari kesan
pengamatan dan kecurigaan pada klien (observasi
ketat dibutuhkan supaya intervensi dapat terjadi
jika di butuhkan untuk memastikan keamanan
klien).
 - Tetapkan kontrak verbal dengan klien bahwa dia
akan memita bantuan jika keinginan untuk bunuh
diri di rasakan (mendiskusikan perasaan ingin
bunuh diri, dengan orang yang di percaya
Tindakan keperawatan pasien
percobaan bunuh diri
 Tujuan: Pasien tetap aman dan selamat
 Tindakan: Melindungi pasien
 Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh
diri, maka Anda dapat melakukan tindakan berikut:
 Menemani pasien terus-menerus sampai ia dapat dipindahakan
ketempat yang aman.
 Menjauhkan semua benda yang berbahaya (mis., pisau, silet, gelas,
tali pinggang).
 Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya,
jika pasien mendapatkan obat.
 Menjelaskan pada pasien bahwa Anda akan melindungi pasien
sampai tidak ada keinginan bunuh diri.

Anda mungkin juga menyukai