Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN ILMU BEDAH REFARAT

FAKULTAS KEDOKTERAN APRIL 2019


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FISTULA PERIANAL

Oleh:
IRNA NOVIANTI IRWAN
111 2017 2054
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
1
Definisi Epidemiologi

✢ Fistula perianal adalah ✢ Fistula perianal sering terjadi pada


komunikasi abnormal antara laki laki berumur 20 – 40 tahun,
anus dengan kulit perianal. berkisar 1-3 kasus tiap 10.000 orang.
Sebagian besar fistula terbentuk dari
Kelenjar pada kanalis analis sebuah abses (tapitidak semua abses
terletak pada linea dentate menjadi fistula). Sekitar 40% pasien
menyediakan jalur organisme dengan abses akan terbentuk fistula.
yang meniginfeksi untuk
dapat ,encapai ruang
intramuscular.

3
Etiologi
Organisme yang biasanya terlibat dalam pembentukan abses adalah
Escherichiacoli, Enterococcus sp dan Bacteroides sp. Fistula juga sering
ditemukan pada penderita dengan penyakit Crohn, tuberkulosis,
devertikulitis, kanker atau cederaanus maupun rektum, aktinomikosis dan
infeksi klamidia. Fistula pada anak-anak biasanya merupakan cacat bawaan.

4
Hipotesis kriptoglandular, yang menjelaskan bahwa
fistula in ano merupakan abses anorektal tahap akhir yang
telah terdrainase dan membentuk traktus.Kanalis anal
mempunyai 6-14 kelenjar kecil yang terproyeksi melalui
sfingter internal dan mengalir menuju kripta pada linea
dentata. Kelenjar dapat terinfeksi dan menyebabkan
penyumbatan.Bersamaan dengan penyumbatan itu,
terperangkap juga feces dan bakteri dalam kelenjar.
Patofisiologi
Penyumbatan ini juga dapat terjadi setelah trauma,
pengeluaran feces yang keras, atau proses inflamasi. Apabila
kripta tidak kembali membuka ke kanalis anal, maka akan
terbentuk abses di dalam rongga intersfingterik. Abses lama
kelamaan akan menghasilkan jalan keluar dengan
meninggalkan fistula.
6
Manifestasi Klinik
Fistula kompleks adalah sebagai berikut: Fistula kompleks adalah sebagai berikut:
✢ Radang usus ✢ Nyeri pada saat bergerak, defekasi dan batuk
✢ Divertikulitis ✢ Ulkus
✢ Sebelumnya terapi radiasi untuk kanker ✢ Keluar cairan purulen
prostat atau dubur ✢ Benjolan (Massa fluktuasi)
✢ Tuberkulosis ✢ Pruritus ani
✢ Terapi steroid ✢ Demam
✢ Infeksi HIV ✢ Kemerahan dan iritasi kulit di sekitar anus
✢ General malaise

7
Pemeriksaan Penunjang
✢ Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada studi laboratorium khusus yang ✢ Fistulografi
diperlukan; studi pra operasi normal dilakukan ✢ Ultrasound endoanal / endorectal
berdasarkan usia dan komorbiditas. ✢ MRI
✢ CT- Scan Barium Enema
✢ Anal Manometri

8
Penatalaksanaan Pembedahan
✢ Fistulotomi : Fistel di insisi dari lubang asalnya sampai ke lubang
kulit, dibiarkan terbuka, sembuh per sekundam intentionem.
Dianjurkan sedapat mungkin dilakukan fistulotomi.
✢ Fistulektomi : Jaringan granulasi harus di eksisi keseluruhannya
untuk menyembuhkan fistula. Terapi terbaik pada fistula ani adalah
membiarkannya terbuka.
✢ Advancement Flap : Menutup lubang dengan dinding usus, tetapi
keberhasilannya tidak terlalu besar.

9
Penatalaksanaan Pembedahan
✢ Seton : Benang atau karet diikatkan malalui saluran fistula. Terdapat dua macam
Seton, cutting Seton, dimana benang Seton ditarik secara gradual untuk memotong
otot sphincter secara bertahap, dan loose Seton, dimana benang Seton ditinggalkan
supaya terbentuk granulasi dan benang akan ditolak oleh tubuh dan terlepas
sendiri setelah beberapa bulan.
✢ Fibrin Glue: Menyuntikkan perekat khusus (Anal Fistula Plug/AFP) ke dalam
saluran fistula yang merangsang jaringan alamiah dan diserap oleh tubuh.
Penggunaan fibrin glue memang tampak menarik karena sederhana, tidak sakit,
dan aman, namun keberhasilan jangka panjangnya tidak tinggi, hanya 16%.

10
Pasca Operasi
Pada operasi fistula simple, pasien dapat pulang pada
hari yang sama setelah operasi. Namun pada fistula
kompleks mungkin membutuhkan rawat inap
beberapa hari. Setelah operasi mungkin akan
terdapat sedikit darah ataupun cairan dari luka
operasi untuk beberapa hari, terutama sewaktu
buang air besar. Perawatan luka pasca operasi
meliputi sitz bath (merendam daerah pantat dengan
cairan antiseptik), dan penggantian balutan secara
rutin. Obat obatan yang diberikan untuk rawat jalan
antara lain antibiotika, analgetik dan laksatif.

11
Komplikasi

- Impaksi
- Perdarahan - Hemorrhoid
fecal

12
Fistel dapat kambuh bila lubang dalam tidak turut
dibuka atau dikeluarkan, cabang fistel tidak turut

Prognosis dibuka, atau kulit sudah menutup luka sebelum


jaringan granulasi menempel permukaan. Setelah
fistulotomy standar, tingkat kekambuhan dilaporkan
adalah 0-18% dan tingkat dari setiap inkontinensia
tinja adalah 3-7%.

13
Kesimpulan
✢ Fistula perianal yang merupakan sebuah hubungan yang abnormal antara epitel
dari kanalis anal dan epidermis dari kulit perianal. Fistula perianal adalah bentuk
kronik dari abses anorektal yang tidak sembuh yang membentuk traktus akibat
inflamasi.
✢ Hampir semua fistel perianal disebabkan oleh perforasi atau penyaliran abses
anorektum, sehingga kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta di
perbatasan anus dan rektum dan lubang lain di perineum kulit kepala.
✢ Sebagian besar fistula ani memerlukan operasi karena fistula ani jarang sembuh
spontan. Setelah operasi risiko kekambuhan fistula termasuk cukup tinggi yaitu
sekitar 21% (satu dari lima pasien dengan fistula post operasi akan mengalami
kekambuhan).

14
Thanks!
Any questions?

15
Daftar Pustaka
✢ Patel, Mukul, 2003, Anal Fistula (Fistulo in Ano), diakses tgl 9 April 2016 dari
✢ http://www.proctocure.com/anal_fistula.htm
✢ Wim De Jong, 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, EGC, Jakarta
✢ Zagrodnik, Dennis F, 2009, Fistulo in Ano, diakses tanggal 9 April 2016 , dari
✢ http://emedicine.medscape.com/article/190234-overview#showall
✢ Anonim, 2011, Anal Fistula, diakses tanggal 9 April 2016 dari
✢ http://enwikipedia.org.wiki/anal_fistula
✢ Tonino, Susane, and Robin Smithuis, 2009, Rectum-Perianal Fistulas, diakses
✢ tanggal 31 Januari 2012 http://www.proctocure.com/anal_fistula.htm
✢ Sabiston D, Oswari J.Buku Ajar Bedah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
✢ EGC.1994.
✢ Schwartz, Shires, Spencer. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah, Edisi 6.
✢ Jakarta: EGC.2000.
✢ Grace P, Borley N. At a Glance Ilmu Bedah. Edisi ketiga.Jakarta :
✢ Erlangga.2006.
✢ Reksoprodjo S. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara. 2000.
16

Anda mungkin juga menyukai