Anda di halaman 1dari 23

ANEMIA DALAM

KEHAMILAM
PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO
DOKTER PEMBIMBING: dr. LATIFAH
PENYULUH: dr. RINA MARDIANA

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
2017
PENDAHULUAN
 Definisi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5
gr% pada trimester II
( Depkes RI, 2009 ).
OLEH KARENA ITU
Wanita hamil:
Anemia : Hb < 10 gr%
Pseudo Anemia : Hb 10 – 12 gr%

Wanita tidak hamil:


Anemia : Hb < 12 gr%
NILAI BATAS ANEMIA
Status Hb (g/dl) Ht (%)
kehamilan

Tidak Hamil 12 36

Trim I 11 33

Trim II 10,5 32
Trim III 11 33
PERUBAHAN KADAR Hb
 Pada trim I kadar Hb menurun, kecuali kalau sudah punya kadar Hb
rendah.

 Konsentrasi yang paling rendah terjadi pada trim II sekitar umur


kehamilan 30 minggu.

 Pada trim III terjadi sedikit peningkatan, kecuali kalau sadah punya
kadar Hb tinggi.
Selama periode Kehamilan Kebutuhan setiap hari

Minggu Kebutuhan
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Feto-
Maternal harian total asupan
Plasenta
(mg) (mg) harian (mg)
(mg)

1–9 100 40 1.4 10 – 12

10 – 19 200 65 2.6 10 – 12

20 – 29 200 120 3.3 14 – 16

30 – 39 200 200 4.0 18 - 22

Kebutuhan Zat Besi selama Kehamilan


ANEMIA SELAMA
KEHAMILAN
 Sebagian besar wanita mengalami anemia selama
kehamilan, baik dinegara maju maupun dinegara
berkembang.
 WHO memperkirakan bahwa 35 – 75% ibu hamil
dinegara berkembang dan 18% negara maju
mengalami anemia.
 Banyak diantara mereka yang anemia sebelum hamil,
yaitu 43% dinegara berkembang dan 12% dinegara
maju.
 Pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo terdapat
PENYEBAB ANEMIA DALAM
KEHAMILAN
 Kurang gizi  Perdarahan,

 Kurang zat besi  Parasit seperti Cacing tambang,

 Kehilangan darah pada persalinan


 Defisiensi zat gizi lainnya.
yg lalu

 Penyakit- penyakit kronik

 Pola makan

 Ibu yg kurang patuh mengkonsumsi


tablet Fe

 Ibu yg sering melahirkan

 Jarak kehamilan yg terlalu dekat


DERAJAT ANEMIA PADA IBU
HAMIL
 Menurut Word Health Organzsation (WHO) anemia pada ibu hamil
adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % .

 Tidak anemia : Hb >11 gr%

 Anemia Ringan : Hb 9-10.9 gr%

 Anemia Sedang : Hb 7-8.9 gr%

 Anemia Berat : Hb < 7 gr%


PENGARUH ANEMIA PADA
KEHAMILAN
Penyulit - penyulit yang dapat timbul akibat Anemia adalah :

 keguguran (Abortus)

 kelahiran prematurs

 persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri)

 perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri)

 syok

 infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin

 anemia yang berat (<4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi kordis.

 Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan
PENGARUH ANEMIA PADA
MASA ANTENATAL
 Kematian mudigah  Kelainan bawaan

 Kematian perinatal  Cadangan Fe bayi


kurang
 Prematuritas
 plasenta previa
 Berat badan lahir rendah
 eklamsia
 Gangguan pertumbuhan  ketuban pecah dini
janin
PENGARUH ANEMIA PADA
MASA INTRANATAL
 Dapat terjadi tenaga untuk
mengedan lemah

 Perdarahan intranatal

 Shock
KOMPLIKASI PADA NEONATUS
 Premature

 APGAR scor rendah

 Gawat janin .
BAHAYA ANEMIA PADA
TRISEMESTER II DAN III
 Partus premature,

 Perdarahan ante partum,

 Gangguan pertumbuhan janin


dalam rahim,

 Asfiksia intrapartum sampai


kematian,

 Gestosis dan mudah terkena


infeksi,

 Dekompensasi kordis hingga


kematian ibu
BAHAYA SAAT PERSALINAN
 Gangguan his primer & sekunder,

 Janin lahir dengan anemia,

 persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah

 Gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif

 Kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar,

 Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering


memerlukan tindakan operasi kebidanan,

 Kala III dapat diikuti retensio plasenta,

 Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
BAHAYA PADA KALA NIFAS
 Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan
perdarahan post partum,

 Memudahkan infeksi

 Pengeluaran ASI berkurang,

 Dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan,


anemia kala nifas,

 Mudah terjadi infeksi mammae


PENGARUH ANEMIA PADA
KEHAMILAN, PERSALINAN DAN
NIFAS

Meningkatkan morbiditas dan


mortalitas maternal dan perinatal
PENCEGAHAN ANEMIA
DEFISIENSI BESI PADA
KEHAMILAN
 Oleh karena sebagian besar wanita mengawali
kehamilan dengan cadangan Fe yang rendah, maka
kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia def
Fe.

 Pencegahan anemia def Fe dapat dilakukan dengan


suplementasi Fe 60 mg dan Asam Folat 400
mikrogram/hari

 WHO menganjurkan memberikan 60 mg Fe selama 6


bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama
kehamilan.
 Pemberian suplementasi Fe setiap hari pada ibu hamil sampai minggu
ke 28 yang belum mendapatkan Fe dan non anemik menurunkan
prevalensi anemia dan BBLR

 Namun pada ibu hamil yang kadar Hb nya normal mendapatkan


peningkatan risiko defisiensi Cu dan Zn.

 Namun banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg Fe setiap hari


selama 16 minggu atau lebih pada kehamilan.

 Didaerah yang prevalensi anemia tinggi, dianjurkan untuk memberikan


suplementasi sampai 3 bulan post partum.
GEJALA
 lemah
 letih
 pucat
 mata berkunang kunang
 mudah pingsan
 mengantuk
 sering berdebar
 kelopak mata dan kuku pucat
 jantung cepat lelah

 lemas

 cepat lelah
PENCEGAHAN
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

 Kandungan zat besi dapat diperoleh sumber besi dapat diperoleh dari makanan
seperti : hati, daging telur, buah, sayuran yang mengandung klorofil.

 Makanan tersebut hendaknya dimasak tidak terlalu lama, agar kandungan besi di
dalam makanan tidak berkurang.

 Menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi

 Kontrol penyakit infeksi.

 Asupan zat besi yang dikonsumsi dapat dijaga agar terserap tubuh sebanyak
mungkin dengan mengkombinasikan dengan makan vitamin C.

 Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita
mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan
menjadi makin anemis.
KESIMPULAN
 Ibu yang sedang dalam masa kehamilan rentan sekali menderita
anemia.

 Hal ini disebabkan karena darah ibu digunakan untuk metabolisme


tubuh ibu sendiri dan juga untuk perkembangan janin.

 Kurangnya intake zat-zat pembentukan darah pada saat kehamilan


juga dapat menyebabkan anemia.

 Penyakit anemia herediter yang sudah ada sebelumnya juga akan


dapat memperparah anemia pada ibu hamil. Anemia dapat
berakibat buruk bagi proses kehamilan dan juga untuk
perkembangan janin.

 Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat, sesuai


dengan jenis dan keparahan anemia yang diderita agar ibu dan
bayi sehat.
DAFTAR PUSTAKA
 Ilmu Kebidanan, editor Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG, edisi Ketiga cetakan Kelima,Yayaan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta 1999

 Wiknjosastro H. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, edisi pertama. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

 Aghamohammadi A and Noortarijor M., 2011, Maternal Age as a Risk Factor for Pregnancy Out Comes: Maternal, Foetal and
Neonatal Complication: 2011 African Journal of Pharmacy and Pharmacology, Vol. 5(2), pp. 264269, February2011, Available
online http://www.accademicjournal.org/ajpp.

 Allen H., , 2007, Anemia and Irron deficiency : Efect on pregnancy out come 2000 American Journal of clinical Nutritions.ol 71,
No 5.1280S.1284s.Mei 2000, Available from; http ://www.ajcn.org/content/71/5/1280S.full

 Depkes RI, 2003, Program Penanggulangan gizi pada wanita Usia Subur (WUS) Direktorat Gizi Masyarakat & Binkesmas ,
Jakarta ;Depkes RI

 Depkes RI., 2007. Prioritas pada Angka Kematian Ibu dan Bayi, http:/www.tenaga-kesehatan.or.id/publikasi.

 Depkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, Jakarta : Depkes RI

 Ani, L., S.,I. M. Bakta, Suryadi INT.,Bagiada Agus IN.,, 2007 Pengaruh Pemberian Tablet Besi Terhadap Kadar Feritin Serum
Dan Haemoglobin Pada Wanita Pra Hamil Dengan Anemia Defisinsi Besi Derajat Ringan Di Bali, 2007 journal.unud.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai