Anda di halaman 1dari 21

ANEMIA DALAM

KEHAMILAN
Disusun Oleh:
Junetta Airene (406148142)
Pembimbing:
Dr. VB. Haryanto Kasy, Sp.OG

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kebidanan & Kandungan


Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Periode 18 Juli 24 September 2016
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Jakarta

Definisi
Anemia dalam Kehamilan adalah kondisi ibu hamil

dengan kadar Hb < 11 g/dl atau Ht < 33%.


CDC:

Status Kehamilan

Hemoglobin (g/dl)

Hematokrit (%)

12,0

36%

Trimester I

<11,0

33

Trimester II

<10,5

32

Trimester III

<11,0

33

Tidak Hamil
Hamil

Epidemiologi

Prevalensi anemia di seluruh dunia berkisar 10 20% 35 75% di

negara berkembang & 15% di negara maju.


WHO : 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
anemia.
Di Indonesia : angka kejadian anemia sebesar 63,5%.
75 95 % penyebabnya adalah defisiensi besi.

Fisiologi Maternal
Perubahan Hematologik
1. Volume Darah
2. Konsentrasi Hemoglobin
dan Hematokrit

Etiologi

Acquire
d
Anemia Defisiensi Besi

Heredite
r
Thalassemia

Anemia megaloblastik
Anemia krn perdarahan akut
Anemia krn inflamasi / keganasan

Hemoglobinopati sickle cell

Hemoglobinopati lain

Anemia hemolitik
Anemia aplastik

Anemia hemolitik herediter

Hemopoetik

Etiologi

Hemolitik

Hemoragik

Gejala Klinis

Pucat
Lelah, lemah, lesu
Anoreksia
Sesak

Anemia
Ringan

Palpitasi
Sesak nafas
Tanda malnutrisi:
anoreksia, glossitis,
ginggivitis, emesis,
diare

Demam
Stomatitis
Koilonikia
Pika
Hepatomegalii,
splenomegali

Anemia
Sedang

Anemia
Berat

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Anemia

Ringan

Sedang

Berat

Kadar
Hemoglobin

10 10,9 g/dl

7 9,9 g/dl

< 7 g/dl

Anemia Defisiensi Besi


Defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan (75

95%).
Pada kehamilan, peningkatan kebutuhan zat besi menjadi
1000 mg 300 mg utk fetus & plasenta; 500 mg utk
produksi hemoglobin; 200 mg hilang melalui saluran
cerna, urin & kulit.

Anemia Defisiensi Besi


Gejala klinis anemia defisiensi besi sama dengan anemia

pada umumnya.
Penegakkan diagnosis pemeriksaan penunjang:
Kadar Hb
Kadar Ht
Indeks eritrosit
Kadar Fe serum
Kadar feritin
TIBC
Apusan darah tepi

Anemia Defisiensi Besi


Tatalaksana:

Non-medikamentosa
Konsumsi makanan yg mengandung byk zat besi hati, daging merah, sayuran
hijau.
Konsumsi enhancer penyerapan besi buah & sayuran (vitamin C)
Hindari konsumsi penghambat penyerapan besi kopi, teh

Medikamentosa
Preparat besi oral fero sulfat, fero glukonat, fero fumarat.
Preparat besi parenteral fero sukrosa, iron dextran.

Anemia Defisiensi Besi


Rekomendasi WHO untuk suplementasi besi dan asam folat.

Grup
target
Dosis

Wanita Hamil
Besi: 30-60 mg kandungan besi elemental.
Asam Folat: 400 g atau 0,4 mg

Frekuensi 1 tablet perhari


Durasi

Selama kehamilan.
Suplementasi besi dan asam folat harus
dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan
hingga 3 bulan post partum.

Anemia Defisiensi Besi


Suplementasi Besi

Pencegahan anemia:
Pemberian tablet
tambah darah 1 x 1
tab selama 90 hari.

Pengobatan anemia:
Dosis 120 mg besi
elemental & 0,4 g
asam folat (2-3 tab /
hari)

Anemia Megaloblastik
Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat 5 10x lipat.
Wanita tidak hamil, kebutuhan asam folat 50 100 g / hari.
Wanita hamil, kebutuhan asam folat 400 g / hari.
Defisiensi asam folat sangat umum terjadi pada

kehamilan penyebab utama anemia megaloblastik.


Penyebab lain: defisiensi vitamin B12 (kobalamin).
Gejala:
Sama dengan anemia scr umum + kulit kasar dan glositis.

Anemia Megaloblastik
Penegakkan diagnosis pemeriksaan penunjang:
Kadar Hb
Kadar Ht
Indeks eritrosit
Apusan darah tepi

Tatalaksana:
Pemberian asam folat secara oral 1 5 mg / hari.
Pemberian vitamin B12 1 x 250 1000 g.

Diagnosis Banding

Anemia
(Ht < 33%, Hb <
11 g/dl)

MCV rendah
(< 80)

MCV normal
(80-94)

MCV tinggi
(>94)

Cek Status Besi

Retikulosit,
apusan darah tepi

Apusan darah
tepi, kadar folat
dan B12

Retikulosit >2-3%

Folat < 3 ng/mL,


B12 < 80pg/mL,
hipersegmentasi
neutrofill

Ferritin , TIBC ,
Fe serum

Normal

Anemia Defisiensi
Besi

Thalassemia

Morfologi
abnormal

Morfologi normal

Hemolisis

Perdarahan

Anemia Defisiensi
folat / B12

Komplikasi
Kehamilan
Abortus
Persalinan
prematur

Persalinan
Gangguan
His
Kala II lama
& partus
lama
Kala uri dpt
diikuti
retensio
plasenta

Nifas
ASI
berkurang
Subinvolusi
uteri
Infeksi nifas

Janin
IUFD
BBLR
Gangguan
pertumbuhan
janin
Kelahiran
dgn anemia
Cacat
bawaan

Prognosis
Prognosis umumnya baik bagi ibu dan anak.
Anemia berat meningkatkan morbiditas & mortalitas

wanita hamil.
Anemia megaloblastik mempunyai prognosis cukup baik
tanpa adanya infeksi sistemik, preeklampsia dan
eklampsia.
Anemia megaloblastik berat dalam kehamilan yang tidak
diobati mempunyai prognosis buruk.

Kesimpulan
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb

< 11 g/dl dan Ht < 33%.


Pada kehamilan terjadi ekspansi volume plasma dan
peningkatan jumlah eritrosit menurunkan hematokrit,
konsentrasi hemoglobin darah, dan hitung eritrosit.
Penyebab anemia yang sering ditemukan di Indonesia yaitu
anemia defisiensi besi dan anemia megaloblastik.
Anemia dalam kehamilan memberi resiko pada ibu dan janin.
Setiap wanita hamil perlu diberi tablet tambah darah
sebanyak 1 tablet sehari selama 90 hari.
Wanita hamil jg dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang tinggi protein serta sayuran yang mengandung banyak
mineral dan vitamin.

Daftar Pustaka
Tanto C, Kayika IPG. Anemia pada Kehamilan. Dalam: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editor. Kapita

Selekta Kedokteran Jilid I. Edisi keempat. Jakarta: Media Aesculapius, 2014; p.408-9.
Muthalib A. Kelainan hematologik. Dalam: Wiknjosastro H, Saifuddin A.B,Rachimhadhi T, editor. Ilmu kebidanan.

Edisi keempat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2011; p. 775-80.
Saifuddin AB, Adriaansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D, editor. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2009; p. 281-4.
Cunningham FG, Hauth JC, Bloom SL, et al. Hematological disorders. In: William obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw Hill Medical Publishing Division, 2010; p. 1079 82
Wijanti RE, Rahmaningtyas I, Widari D. Hubungan pola makan ibu hamil trimester III dengan kejadian anemia.
Dalam: Tunas-tunas riset kesehatan. Volume kedua, Nomor 2. Mei 2012.[online].[cited on 2016 September 1 st].
Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22128590_2089-4686.pdf.
Samuels P. Hematologic complications of pregnancy. In: Gabbe SG, NiebylJR, Simpson JL, et al, eds. Obstetrics
normal and problem pregnancies. 5th ed. Tennessee: Mosby Elsevier, 2007; p. 1050-52.
Pitkin J, Peattie AB, Magowan BA. Anemia in pregnancy. In: Obstetrics and gynaecology, an illustrated colour text. 1st
ed. London: Churchill Livingstone,2003; p. 32-3.
Sutkin G, Isada NB, Stewart M, Powell S. Hematologic complications. In:Evans A.T, Seigafuse S, Shaw R. et al, eds.
Manual of Obstetrics. 7th ed. Texas: Lippincott Williams & Wilkins, 2007;p. 328, 330-1.
Pernoll ML. Medical and surgical complications during pregnancy:Hematologic disorders. In: Benson & Pernolls:
handbook of obstetrics &gynecology. 10th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division,2001; p. 435-8.
Szymanski LM, Mumuney AA. Hematologic disorders of pregnancy. In:Fortner KB, Szymanski LM, Fox HE, et al, eds.
The JohnsHopkins: manual of gynecology and obstetrics. 3rd ed. Maryland:Lippincott Williams & Wilkins,2007; p. 216.
WHO. Daily iron and folic acid supplementation during pregnancy. Available from:
http://www.who.int/elena/titles/guidance_summaries/daily_iron_pregnancy/en

Anda mungkin juga menyukai