KEHAMILAM
dr. Wahyudi Wirawan, M.Biomed, SpOG
Relawan Dokter Peduli (DocShare)
Acara Napak Tilas Pelayanan RSA dr Lie Dharmawan II
PENDAHULUAN
Definisi
Tidak Hamil 12 36
Trim I 11 33
Trim II 10,5 32
Trim III 11 33
DERAJAT ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Menurut Word Health Organzsation (WHO) anemia pada ibu hamil
adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 % .
Minggu Kebutuhan
Kebutuhan Kebutuhan Kebutuhan
Feto-
Maternal harian total asupan
Plasenta
(mg) (mg) harian (mg)
(mg)
10 – 19 200 65 2.6 10 – 12
Pola makan
kelahiran prematurs
persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri)
perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri)
syok
Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan
PENGARUH ANEMIA PADA MASA
ANTENATAL
Kematian mudigah Kelainan bawaan
Kematian perinatal
Cadangan Fe bayi
Prematuritas kurang
Berat badan lahir rendah plasenta previa
Gangguan pertumbuhan
eklamsia
Perdarahan intranatal
Shock
KOMPLIKASI PADA NEONATUS
Prematur
Gawat janin
BAHAYA ANEMIA PADA
TRISEMESTER II DAN III
Partus premature,
Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia uteri.
BAHAYA PADA KALA NIFAS
Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan post
partum,
Memudahkan infeksi nifas
lemas
cepat lelah
PENCEGAHAN
Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
Kandungan zat besi dapat diperoleh sumber besi dapat diperoleh dari makanan seperti : hati,
daging telur, buah, sayuran yang mengandung klorofil.
Makanan tersebut hendaknya dimasak tidak terlalu lama, agar kandungan besi di dalam
makanan tidak berkurang.
Asupan zat besi yang dikonsumsi dapat dijaga agar terserap tubuh sebanyak mungkin dengan
mengkombinasikan dengan makan vitamin C.
Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering seorang wanita mengalami
kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.
KESIMPULAN
Ibu yang sedang dalam masa kehamilan rentan sekali menderita anemia.
Hal ini disebabkan karena darah ibu digunakan untuk metabolisme tubuh ibu
sendiri dan juga untuk perkembangan janin.
Kurangnya intake zat-zat pembentukan darah pada saat kehamilan juga dapat
menyebabkan anemia.
Penyakit anemia herediter yang sudah ada sebelumnya juga akan dapat
memperparah anemia pada ibu hamil. Anemia dapat berakibat buruk bagi
proses kehamilan dan juga untuk perkembangan janin.
Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan yang tepat, sesuai dengan jenis dan
keparahan anemia yang diderita agar ibu dan bayi sehat.