Anda di halaman 1dari 14

ANEMIA PADA IBU HAMIL

KELOMPOK 1

 Selfina Ottu  Ari Abuk


 Delaya M Nahak
Smaut  Sovia Amelia
 Agata Sonbai
 Tece Ursula  Rince letbe
Fallo  Fantina
 Videlis Olin  Tabka Tahik
 Nefriana  Yusti Mnune
Sabneno
APA ITU ANEMIA?????
 Anemia secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh
memiliki jumlah sel darah merah yang terlalu sedikit,
yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin
yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh (Astriana, 2017).
 Anemia dalam kehamilan adalah suatu keadaan penurunan
kadar hemoglobin darah akibat kekurangan zat besi dengan
kadar hemoglobin pada trimester I dan trimester III < 11 gr/dl
dan kadar hemoglobin pada trimester II <10,5 gr/dl. Nilai batas
tersebut dan perbedaanya dengan kondisi wanitab tidak hamil
adalah karna tejadi hemodilusi terutama pada ibu hamil
trimester II( Rahmi,2019).
PENYEBAB
• Anemia pada kehamilan secara • Adanya penambahan volume
umum disebabkan oleh kekurangan darah ibu yang berfungsi untuk
zat besi. Pada saat hamil tubuh akan memenuhi kebutuhan sirkulasi
mengalami perubahan yang darah ke plasenta, uterus, dan
signifikan dan jumlah darah dalam payudara yang membesar
tubuh meningkat sekitar 20% - 30%, dengan pembuluh yang
sehingga memerlukan peningkatan membesar pula. Bertambahnya
kebutuhan pasokan zat besi dan volume darah ini sayangnya
vitamin untuk membuat hemoglobin.
tidak diikuti dengan kenaikan
Pada saat hamil tubuh ibu akan
pembentukan sel darah merah
membuat lebih banyak darah untuk
yang memadai, sehingga
berbagi dengan bayinya. Tubuh
memerlukan darah hingga 30% lebih
konsentrasi atau kadar
banyak dari pada sebelum hamil hemoglobin ibu hamil menjadi
rendah.
TANDA DAN GEJALAH

o Merasa lelah dan lemah


o Kulit pucat
o Pusing
o Mata kuning
o Denyut jantung cepat
o Sesak nafas
o Konsentrasi terganggu
KLASIFIKASI ANEMIA
PADA IBU HAMIL

• Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut WHO,


yaitu tidak anemia apabila kadar hemoglobin 11
g/dL, anemia ringan apabila kadar hemoglobin 9 -
10 g/dL, anemia sedang ringan apabila kadar
hemoglobin 7 - 8 g/dL, dan anemia berat apabila
kadar hemoglobin <7g/dl (Rahmi 2019).
• Klasifikasi anemia dilihat dari trimester kehamilan
yaitu trimester I dan trimester III apabila <11 g/dl
dan pada trimester II apabila 10,5 g/dl(Rahmi 2019).
DAMPAK DARI ANEMIA
PADA IBU PADA JANIN
• Anemia meningkatkan • Menggangu petumbuhan
resiko kematian ibu yang janin dalam kandungan
diakibatkan perdarahan, sehingga meningkatkan
terutama pada kondisi resiko bayi dengan berat
anemia berat badan lahir rendah
• keguguran, partus prematus, • kematian janin dalam
partus lama, atonia uteri, kandungan, kematian janin
dan menyebabkan waktu lahir, kematian
perdarahan serta syok. perinatal tinggi, prematuritas,
dan cacat bawaan
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Anemia dalam
Kehamilan

Usia
Paritas
Pendidikan dan pengetahuan
Pekerjaan
Kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi obat-
obatan
Hasil di atas dapat diartikan bahwa, responden ibu hamil trimester I,
yang mengalami anemia dalam kehamilan sebanyak 10 responden
(8,7%). Sedangkan pada timester II dan III masing-masing 24
responden (12%) dan 65 responden (24,7%). Hasil ini menunjukkan
bahwa prosentase kejadian anemia meningkat dengan bertambahnya
usia kehamilan. Hasil analisis dengan menggunakan chi square
menunjukkan bahwa signifikansi 0,000, dimana angka ini kerang dari
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usia kehamilan signifikan
berhubungan dengan kejadian anemia.
CARA MENCEGAH ANEMIA
 Nutrisi yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia
dalam kehamilan. Mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan zat besi
dapat membantu menjaga pasokan zat besi yang diperlukan tubuh untuk
berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin agar tubuh memiliki cukup zat
besi, asam folat, dan konsumsi vitamin C untuk membantu penyerapan zat
besi di dalam tubuh.

 Program pencegahan anemia pada ibu hamil, dengan memberikan suplemen


zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet Fe sebagai
suplemen yang diberikan pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi
setiap hari. Pada kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapatkan
tablet Fe meminumnya secara rutin.
CARA LAINYA……..

 Makan makanan yang banyak mengandung zat besi,asam folat seperti


daging, susu, ikan, sayuran yang hijau, kacang hijau
 Makan yang cukup, 2 kali lipat dari pola makan sebelum hamil
 Konsumsi makanan yang mengandung vitamin c yang lebih banyak
 Hindari atau kurangi minum kopi atau the
 Hindari penggunaan alkohol atau oabat-obatan/zat penenang
 Minum suplemen zat besi(sulfa forrous) 90 tablet selama kehamilan
 Hindari aktivitas yang berat
 Istirahat yang cukup
 Timbang berat badan setiap minggu
 Ukur tekanan darah
 Periksa HB pada tempat pelayanan kesehatan
Peran bidan dalam mengatasi anemia dalam
kehamilan

 Menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan-makanan yang


bergizi dan mengandung zat besi yang cukup seperti mengonsumsi
sayuran hijau yaitu bayam, kacang-kacangan, dan makanan
lainnya yang mengandung zat besi
 Memberi pasien tablet penamba darah yaitu pada ibunhamil normal
dengan dosis 60mg (1x1 perhari)
 Menjelaskan pada pasien untuk menghindari anggapan bahwa
makanan yang memiliki zat besi dapat mempercepat kegemukan
 Menganjurkan kepada pasien untuk berolahraga secara teratur
 Menganjurkan kepada pasien untuk menghindari aktifitas yang
dapat menguras tenaga berlebih karena dapat menimbulkan
kelelahan.
SUMBER ZAT BESI
PADA MAKANAN

Anda mungkin juga menyukai