Asam Folat
Protein.
Kalsium.
Vitamin A.
Zat Besi.
Vitamin C.
Vitamin D.
Ahli gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK,
memaparkan, berdasarkan riset kesehatan dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita usia subur
dengan kurang energi kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia.
Bahkan, berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi (angka kejadian) anemia
pada ibu hamil mencapai 40,1 persen.
Di Indonesia batas ambang LILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil
dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan
gangguan perkembangan anak.
Bayi dengan BBLR (berat kurang dari 2,5 kilogram) akan 5-30 kali lebih rentan meninggal dalam
tujuh hari pertama kelahirannya dibanding bayi dengan berat badan normal (2,5-3,5 kilogram).
Adapun bayi dengan berat badan kurang dari 1,5 kilogram memiliki risiko 70-100 kali meninggal
dalam tujuh hari pertama.
Banyak kepercayaan, kebiasaan, dan budaya yang
berhubungan dengan makanan untuk ibu hamil, ada yang
dianggap baik dan ada pula yang kurang baik. Berikut ini
adalah beberapa takhayul yang berada di masyarakat :
Ibu hamil dilarang makan daging dan ikan
Nasi 5 + 1 porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
Tempe 3 potong ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2
Daging 3 potong potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan
buah 1 potong sedang
Susu 2 gelas
Menu sehari ibu Minyak 5 sendok teh Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
sedang
• Anemia dalam kehamilan yang palig sering ialah anemia akibat kekurangan
Anemia Zat Besi zat besi. Kekurangan ini karena kurang masuknya unsur zat besi dalam
makanan, gangguan reabsorbsi dan penggunnaan terlalu banyaknya zat besi
Anemia Megaloblastik • Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam
folat
Anemia Hipoplastik • Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang
mampu membuat sel-sel darah marah.
Anemia Hemolitik • Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat yaitu penyakit malaria
Faktor yang mempengaruhi
kejadian anemia pada ibu hamil
1. Umur Ibu
1. Cepat lelah
2. lesu
3. mata berkunang
4. Pusing
5. gampang pingsan
6. sesak nafas saat beraktivitas atau berolahraga berat
7. permukaan kulit dan wajah pucat
8. mual muntah lebih hebat dari hamil muda
9. jantung berdebar – debar
Apakah Dampak Anemia
pada Ibu dan janin
Pada 1. Keguguran.
Pada
Ibu 2. Partus prematurus.
3. Inersia uteri dan partus lama,
Janin 1. Abortus
2. Terjadi kematian intra uteri
ibu lemah. 3. Persalinan prematuritas tinggi
4. Syok. 4. Berat badan lahir rendah
5. Infeksi intrapartum dan dalam
nifas. 5. Kelahiran dengan anemia
6. Kehilangansejumlah besar 6. Dapat terjadi cacat bawaan
darah 7. Bayi mudah mendapat infeksi
7. Bila terjadi anemia gravis ( Hb sampai kematian perinata
dibawah 4 gr% ) terjadi payah
jantung yang bukan saja
menyulitkan kehamilan dan
persalinan tapi juga bisa fatal.
Bagaimana pencegahan anemia
pada ibu hamil
Human chorionic
gonadotrophin
▪ Mual muntah pada awal kehamilan
▪ Penurunan berat badan
GEJALA ▪ Dehidrasi
KLINIS ▪ Kondisi umum Lemah
KLASIFIKASI
• Muntah terus menerus
• Tekanan darah sistolik menurun, nadi meningkat sampai 100x/mnt
I • Mata cekung, lidah kering, turgor kulit berkurang, urin sedikit
PENATALAK Dehidrasi
SANAAN Ketosis
Defisiensi elektrolit
Lanjutan...
Gagal gijal
KOMPLIKASI ▪ Wernicke’s emcephalopathy (defisiensi tiamin)
▪ Defisiensi Vitamin K
▪ Pada janin: IUGR, BBLR
▪ Porsi kecil dan sering→lapar memperburuk
mual.
▪ Hindari cairan 1=2 jam sebelum & setelah
Syarat diet makan
▪ Diet hiperemesis II