Anda di halaman 1dari 70

GIZI IBU HAMIL

DINA INDRATI DYAH S


 Menjelaskan pentingnya asupan makan
TUJUAN yang adekuat pada masa pra kehamilan
 Menjelaskan pentingnya asupan makan
yang adekuat pada masa kehamilan
 Menjelaskan asupan zat gizi pada
waktu tepat di masa kehamilan
 STUNTING PADA ANAK
PENANGANAN HARUS SEJAK USIA DINI
LAHIR 2T 6T 18T
KANDUNGAN

8095
%% -5%

1000 HARI PERTAMA


KEHIDUPAN ANAK Masa Depan
KUALITAS HIDUP
Aktifitas Fisik
PANJANG/TINGGI BADAN Kecerdasan
ANAK HARUS TERMONITOR Perilaku - Emosi
DENGAN BAIK DAN REGULER Performa Sekolah
Prestasi Akademis

AS - 2015
GIZI IBU HAMIL:

 Ilmu yang mempelajari pengaruh paparan


gizi pada perjalanan dan kesudahan
kehamilan
GIZI IBU HAMIL BERPENGARUH
TERHADAP…

 Pertumbuhan janin

 Perkembangan janin

 Kesehatan individu dalam jangka panjang


 Kematian ibu dan bayi di Indonesia
ANGKA KEMATIAN terbanyak di ASEAN

IBU DAN BAYI  Penyebab kematian ibu : perdarahan,


keracunan kehamilan, infeksi
 Penyebab kematian bayi : bayi lahir
tidak bisa bernafas, infeksi, kuning
pada bayi
PENCEGAHAN KEMATIAN &
KESAKITAN
PADA WANITA HAMIL

 Makan makanan bergizi

 Minum 8 sampai 10 gelas

 Istirahat 8 sampai 10 jam

 Hindari Aktivitas berat

 Menjaga kebersihan tubuh dan kemaluan

 Pemberian imunisasi tetanu


 Minum tablet tambah darah

 Rutin periksa ke tenaga


kesehatan
 Hitung gerakan janin setiap hari

 Jangan melakukan kebiasaan


buruk yang mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayi
 Pertumbuhan plasenta
Terdapat dua komponen yang berhubungan dengan plasenta
yaitu :

PERTUMBUHAN  Kantung Cairan ketuban (amniotic sac)


Kantung seperti balon yang berisi cairan tempat janin (fetus)
PADA MASA berkembang
KEHAMILAN  Tali pusat (umbilical cord)
Struktur seperti tali yang terdiri dari saluran darah janin yang
menghubungkan janin dengan plasenta.
PLASENTA
FETUS IN
RELATION TO
PLACENTA
FUTURE HEALTH
OF AN INDIVIDUAL
DEPENDS ON THE
NUTRITIONAL
FOUNDATION
ESTABLISHED IN
PRENATAL LIFE
Tahap-tahap tumbuh kembang janin
 Fase germinal (zigot)
Beberapa hari setelah sel telur dibuahi oleh sperma, terjadi peristiwa dimana dari satu sel
membelah menjadi banyak sel. Pada dua minggu kehamilan sel tersebut menempel pada
dinding rahim yang dinamakan implantasi. Sel terus melakukan pembelahan yang sangat
cepat dan menjadi embrio.
 Fase embrional
Pada masa ini, dari masa germinal yang sangat pesat dimana sel-sel membelah setiap 24
PERTUMBUHAN jam akan mulai melambat sampai pada minggu ke-10 kehamilan. Pada minggu ke-8
kehamilan embrio telah memiliki system saraf pusat yang lengkap, denyut jantung, system

JANIN 
pencernaan, jari kaki dan tangan dan mulai terbentuk wajah.
Fase fetus
Periode pertumbuhan organ mencapai kesempurnaan saat tujuh bulan berikutnya.

Pada fase germinal dan embrional adalah masa/periode kritis, yaitu dimana sel membelah
dengan sangat cepat dan apabila pada periode tersebut proses pembelahan tidak
sempurna maka tidak dapat diperbaiki.

Periode kritis untuk pertumbuhan sel saraf adalah pada 17-30 hari kehamilan.
TANDA-TANDA KEHAMILAN
ADALAH DENGAN ADANYA
PERUBAHAN

 fisiologi tubuh

 komposisi hormon

 perubahan metabolisme
PERUBAHAN BERAT BADAN
 IMT normal → 18,5-25 → tambah : 11,5-16 kg
 IMT underweight → < 18,5 → tambah : 12,5-18 kg
 IMT overweight/ob → >25 → tambah : 7-11,5 kg

Kenaikan berat badan disebabkan oleh :


• berat badan janin → 3,5-4 kg
• plasenta → 0,5-1 kg
• cairan amnion → 1 kg
• buah dada → 0,5 kg
• ikhterus → 1 kg
• penambahan volume darah → 1,5 kg
• lemak tubuh → > 2,5 kg
• penambahan jaringan otot & cairan → 2-3,5 kg
 Mamae
 membesar karena terbentuk lemak disekitar alveolus
 Adanya kerja hormon somatomotropin (pesiapan untuk laktasi), estrogen
(hipertropi system saluran) dan progesteron

PERUBAHAN  Sirkulasi darah

FAALI PADA  peningkatan curah jantung


tekanan darah pada kaki meningkat yang menyebabkan oedema
KEHAMILAN 

 volume plasma tetap sampai dengan minggu ke 12 dan meningkat pada


minggu ke 34. Dengan tujuan membawa zat gizi kepada janin dan zat sisa
 volume sel darah merah meningkat yang menyebabkan konsentrasi darah sel
darah merah dan hemoglobin menurun
 Sistem Pernapasan
 Pada usia kehamilan 32 minggu sering terdapat sesak napas karena usus
tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma
 Bernapas lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat  20%

 Sistem pencernaan
 bulan pertama kehamilan sering tejadi mual yang disebabkan adanya perubahan
hormonal dalam tubuh
 tonus otot pencernaan menurun karena motilitas seluruh system pencernaan
berkurang, sehingga sering menimbulkan konstipasi
 panas lambung (heartburn) karena masuknya kembali asam lambung ke
oesofagus
 Ureter
 Uterus membesar sehingga kandung kemih tertekan yang menyebabkan sering
buang air kecil (pada awal kehamilan)
 Kepala janin turun ke bawah di atas panggul menyebabkan sering buang air kecil
(pada akhir kehamilan)

 Kulit
 Pigmentasi yang timbul pada kulit ibu yang diakibatkan oleh pengaruh
“melanophore stimulating hormone (MSH)” pada lobus anterior hipofisis yang
meningkat
 Penumpukan pigmen biasanya pada dahi, pipi dan sekitar leher

 Jumlah cairan meningkat


 Berat Badan Prakonsepsi dan Penambahan Berat
PENGARUH STATUS 
Badan
Kekurangan Berat Badan Prakonsepsi

GIZI TERHADAP  Wanita yang berat badannya kurang


sebelum kehamilan cenderung akan
melahirkan lebih cepat (prematur) dan

PROSES KEHAMILAN melahirkan bayi dengan berat lahir ringan


BBLR (bayi berat lahir rendah) yaitu kurang
dari 2500 gram. BBLR merupakan salah
satu resiko tinggi untuk kematian bayi.
 Kelebihan Berat Badan Prakonsepsi
 Wanita yang kelebihan berat badan
sebelum kehamilan, lebih mungkin untuk
mendapatkan hipertensi, diabetes dan
meningkatnya resiko angka kematian anak.
 Kenaikan Berat Badan yang Tidak Adekuat
 Wanita dengan berat badan normal dan berat badan
kurang, kenaikan berat badan ibu selama kehamilan
berhubungan langsung dengan berat badan bayinya,
dan resiko melahirkan BBLR meningkat dengan
kurangnya kenaikan berat badan selama kehamilan.
 Kenaikan Berat Badan yang Berlebihan
 Kenaikan 3 kg atau lebih perbulan dapat diakibatkan
oleh makan yang berlebihan, terkumpulnya cairan,
kemungkinan mulai terjadinya kehamilan yang
menginduksi hipertensi, dan kehamilan kembar.
Kenaikan berat badan total yang sangat tinggi,
dihubungkan dengan meningkatnya resiko operasi
persalinan, trauma persalinan dan kematian bayi. Selain
itu kelebihan lemak yang disimpan cenderung menetap
setelah melahirkan.
IMT Penambahan Penambahan
(sebelum BB selama BB/mgg
hamil) kehamilan (kg) (trimester II dan
III) (kg)
Rendah 12.5-18 0.5
Normal 11.5-16 0.4
Overweight 7-11.5 0.3
Obese < 6.8 tergantung
 Hiperemesis
 Mual (nausea) dan muntah (vomiting) atau “morning sickness” sering
terjadi pada trimester pertama kehamilan. Walaupun keadaan ini sangat
KOMPLIKASI mengganggu, namun mual dan muntah jarang sampai parah dan lama
sehingga dapat mengganggu status gizi. Muntah yang parah dikenal
KEHAMILAN sebagai hiperemesis gravidarum yang kadang-kadang dapat terjadi. Hal
ini mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit dan terbatasnya
DENGAN masukan seluruh zat gizi lain.
Anemia
IMPLIKASI 
 Masa dari sel darah merah mengembang sekitar 15% selama kehamilan,
GIZI dan ini memerlukan kenaikan substansi zat besi dari ibu. Karena itu
apabila konsumsi zat besi dalam makanan kurang maka akan mudah
sekali terjadi anemia. Hal tersebut akan mengganggu keadaan janin
karena zat besi ini diperlukan untuk deposisi simpanan janin.
Meningkatkan risiko BBLR, kelahiran dini dan kematian perinatal.
 Preeklampsia
 Preeklampsia yang diinduksi oleh kehamilan ditandai dengan hipertensi,
albuminuria, dan edema yang berlebihan. Hal ini umumnya terjadi pada
trimester ketiga kehamilan. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi makanan
yang cukup kalori, protein, kalsium dan natrium dihubungkan dengan
rendahnya insiden hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan.
 Konstipasi
 Konstipasi adalah hal yang paling sering terjadi selama separuh terakhir dari
kehamilan. Hal ini akibat dari menurunnya motilitas saluran pencernaan,
meningkatnya kadar progesteron, meningkatnya tekanan pada saluran
pencernaan karena membesarnya uterus, dan menurunnya aktivitas fisik.
 Diabetes
 Untuk wanita diabetes yang hamil atau wanita yang menjadi intoleransi
terhadap glukosa atau diabetes gestasional selama kehamilan, tujuannya
adalah mempertahankan normoglisemia selama kehamilan. Buruknya
pengontrolan terhadap kadar gula darah selama kehamilan berkaitan dengan
meningkatnya malformasi kongenital dan kematian janin. Pada kenyataannya
sangat penting bagi wanita diabetes mengontrol gula darah sebelum terjadi
kehamilan, karena itu dapat mencegah terjadinya resiko preeklampsia dan
bayi dengan malformasi.
 Kafein
 Penggunaan kafein akan menyebabkan risiko bayi lahir mati, abortus
spontan dan persalinan premature
MAKANAN ATAU  Alkohol
BAHAN  Alkohol dapat dengan mudah masuk ke dalam plasenta yang akan
menyebabkan kebutuhan zat gizi dan oksigen untuk perkembangan otak
YANG berkurang. Dan akan terjadi Fetal Alkohol Syndrome (FAS) dengan tanda-
tanda :
BERPOTENSI  Kegagalan pertumbuhan pre dan post natal

TOKSIN  Kerusakan otak dan sistem saraf (keterbelakangan mental, lemah dalam
koordinasi gerak dan hiperaktif)
 Wajah abnormal
 Meningkatnya frekuensi lahir cacat seperti sumbing, kelainan jantung,
pendengaran, alat kelamin dan system saluran kemih
 Pica
 Keinginan untuk mengkonsumsi substansi bukan makanan seperti tanah
liat, lem, kapur, dsb. Hal ini akan menyebabkan gangguan asupan zat gizi
dari makanan yang selanjutnya akan menjadi anemia, keacunan, infeksi
parasit dan penyumbatan lambung.

 Merokok
 Efek pada bayi adalah menurunnya aliran darah ke plasenta. Bagi ibu dapat
menyebabkan pertambahan BB yang rendah dan menyebabkan terjadinya
BBLR, premature dan abortus spontan
 penggunaan obat terlarang
 Menyebabkan premature
 Sosial Ekonomi dan Budaya
FAKTOR-FAKTOR  Keadaan sosial ekonomi dan budaya
seseorang seperti tingkat pendapatan,
YANG kebiasaan makan, pola makan sehari-
hari dan adanya kepercayaan/tahyul

MEMPENGARUHI akan berpengaruh terhadap keadaan


gizi ibu hamil.

KEADAAN GIZI IBU 



Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan yang sering

HAMIL
terjadi seperti telah diuraikan di atas,
akan sangat mempengaruhi keadaan
gizi ibu hamil jika komplikasi tersebut
tidak segera ditangani.
 Umur Kehamilan
 Kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu hamil
akan berbeda pada trimester I dengan
trimester II dan III.

 Primipara/multipara
 Primipara (kehamilan 1) biasanya akan
menimbulkan efek psikologis yang berbeda
dengan multipara (kelahiran berulang-ulang)
yang mempengaruhi pada konsumsi zat gizi
ibu hamil tersebut.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI UNTUK IBU HAMIL

 Energi
 Kebutuhan energi tergantung umur, aktivitas, tinggi badan, berat badan
sebelum dan selama kehamilan. Kecukupan energi sangat penting untuk :
 pembentukan jaringan baru untuk janin dan ibu
 peningkatan metabolisme untuk pembentukan jaringan baru
 kebutuhan energi disesuaikan dengan perkembangan berat badan
 Cara yang mudah untuk mengevaluasi intake energi makanan adalah
memonitor berat badan. Sedangkan penambahan energi yang dianjurkan
adalah 300 kalori.
 Protein
 Total protein yang dianjurkan adalah 60 gram per hari atau ada penambahan
30 gr dari kebutuhan sebelum hamil atau 1,3gr/kg BB perhari. Protein
diperlukan untuk pertumbuhan normal dari jaringan, pembesaran uterus dan
payudara, pembentukan sel darah dan protein sesuai dengan bertambahnya
volume darah.
 Zat Besi
 Selama kehamilan dibutuhkan zat besi yang lebih banyak, terutama setelah
kehamilan 6 bulan. Penambahan zat besi 4 mg/hari diperlukan untuk janin,
persedian mengganti yang hilang waktu melahirkan dan pembentukan sel
darah merah yang meningkat jumlahnya. Meningkatnya zat besi pada ibu
hamil tidak dapat dicukupi dari makanan saja. Karena itu perlu penambahan
preparat besi/tablet besi.
 Pika, konsumsi dari substansi yang biasanya bukan makanan, terutama
sering terjadi pada wanita dengan defisiensi zat besi. Substansi pika ini dapat
menggantikan makanan bergizi dan dapat mengganggu absorbsi zat gizi dari
makanan dan suplemen zat gizi lainnya.
Asam Folat
Masukan asam folat yang dianjurkan meningkat
menjadi 400g pada kehamilan. Hal ini diperlukan
baik untuk produksi sel darah merah ibu maupun
sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan
plasenta.

 Seng
 Absorbsi seng dihambat dengan masuknya zatbesi dan asam folat
dalam jumlah besar. Ibu hamil yang memakan suplemen zat besi dan
asam folat harus mengkonsumsi makanan yang kaya seng setiap
hari.

 Kalsium
 Pada waktu janin lahir telah menimbun lebih kurang 22 gr kalsium
yang dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu kebutuhan kalsium
dianjurkan 1200 mg/hari yang diperlukan untuk janin dan ibunya
untuk persiapan menyusui.
PEDOMAN PERENCANAAN MENU SEIMBANG

 Tujuan dari pendidikan dan intervensi selama kehamilan adalah agar


ibu hamil :
 mengenali atau mengubah kebiasaan yang dapat mengganggu status gizi dan
hasil kehamilan yang optimal
 mencapai kenaikan berat badan sesuai dengan yang dianjurkan
 mempersiapkan mental untuk menghadapi perubahan fisiologis yang terjadi
selama kehamilan yang dapat mengganggu masuknya makanan bergizi secara
optimal.
 Makanan yang diberikan sehari harus terdiri dari :
 Sumber zat tenaga
 Dapat terdiri dari nasi, jagung, roti, mie, dan sebagainya.
 Sumber zat pembangun
 Dapat terdiri dari ikan/pengganti, kacang-kacangan, tempe/tahudan
susu.
 Sumber zat pengatur
 Terdiri dari sayuran dan buah-buahan.
 Syarat Makanan untuk Ibu Hamil :
 Porsi kecil tapi sering
 Cukup cairan
 Mudah dicerna
 Tidak merangsang saluran pencernaan
 Disesuaikan dengan kebutuhan
 Makanan bergizi bukan makanan mahal

MAKANAN BERGIZI  Tujuan pemberian: meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit,
pertumbuhan dan perkembangan janin
BAGI IBU HAMIL
 Tidak ada pantangan makanan pada ibu hamil normal
KURANG DARAH
 Kurang darah berbeda dengan tekanan
darah rendah
 Penyebab kurang darah : kurang makan
makanan yang mengandung zat besi
 Akibat kurang darah :
ibu keguguran, perdarahan saat
bersalin mapun nifas, infeksi
bayi berat lahir rendah, prematur, bayi
meninggal dalam kandungan
TANDA & GEJALA KURANG DARAH
 Wajah pucat, kelopak mata
bawah bagian dalam
berwarna putih, bibir
pucat, tangan kaki pucat
(putih)
 Lelah, lemah, letih, lesu,
lunglai
 Kadar Haemoglobin darah
kurang dari 10
PENANGANAN KURANG DARAH

 Minum tablet tambah darah dengan air putih atau air jeruk

 Makan makanan yang mengandung zat besi

 Pengolahan makanan yang benar

 Periksa kadar Haemoglobin di tempat pelayanan kesehatan

 Periksa ada tidaknya cacingan


KENAIKAN BERAT BADAN

 Kenaikan berat badan normal 11-13 kg

 Kenaikan berat badan normal perminggu 0,5 kg

 Kenaikan berat badan pada trimester I (0-12 mg) : 0,7-1,4 kg

 Kenaikan berat badan pada trimester II (sampai 28 mg) : 6,7-7,4 kg

 Kenaikan berat badan pada trimester III (sampai 40 mg) : 12,7-


13,4 kg
 Kenaikan berat badan kurang
dari normal : bayi berat lahir
rendah
 Kenaikan berat badan lebih
dari normal : bayi besar, bayi
kembar, cairan ketuban banyak,
keracunan kehamilan (pre
eklampsia)
KEBIASAAN BURUK YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN

 Berpantang makanan
 Tidur larut malam
 Memakai pakaian ketat
 Memakai sepatu hak tinggi
 Merokok, minum minuman keras
 Memakai narkoba, minum obat tanpa
resep dokter
PERIKSA KE TENAGA KESEHATAN

 Usia kehamilan kurang dari 28 minggu: setiap satu bulan sekali

 Usia kehamilan lebih dari 28 minggu sampai 36 minggu: setiap dua


minggu sekali
 Usia kehamilan lebih dari 36 minggu: setiap satu minggu sekali

 Bila kehamilan bermasalah, harus lebih sering berkunjung ke


tenaga kesehatan
KENALI TANDA BAHAYA
SAAT HAMIL

 Mual muntah berlebihan

 Nyeri hebat saat kehamilan usia muda

 Perdarahan saat usia kehamilan muda

 Perdarahan saat usia kehamilan tua

 Janin berkurang gerakannya atau berhenti

 Janin tiba-tiba pergerakannya berlebihan

 Tekanan darah tinggi, seluruh tubuh bengkak, tes laboratorium


kencing banyak proteinnya
VARIABEL ANTARA:

 Komposisi tubuh ibu/Susunan genetik


 Berat badan
 Kebutuhan energi dan zat gizi
 Ketersediaan
 Metabolisme
 Paritas
 Merokok
 Penyakit
 Aktivitas fisik
 Obat-obatan
BERAT LAHIR:

RUMUS JOHNSON : (TBJ)


- Kepala Belum Masuk PAP :
(TFU (cm) – 11) x 155 gr
- Kepala Sdh Masuk PAP :
(TFU (cm) – 12 x 155 gr
REKOMENDASI PERTAMBAHAN BERAT BADAN
DALAM KEHAMILAN:

Berat badan Indeks Masa Rentang yang


sebelum hamil Tubuh (kg/m2) direkomendasikan
(kg)

Kurang < 19.8 12.7 – 18.1


Normal 19.8 – 26.0 11.3 – 15.9
Lebih > 26.0 – 29.0 6.8 – 11.3
Gemuk > 29.0 Plg sdkt 6.8
Starting Body mass Suggested weight
RECOMMENDED weight index* gain
WEIGHT GAIN
underweight < 18.5 28 to 40 lbs.
DURING
PREGNANCY average
18.5 to 24.9 25 to 35 lbs.
WITH ONE weight
BABY overweight 25 to 29.9 15 to 25 lbs.
obese > 30.0 11 to 20 lbs.
FOOD GUIDE PYRAMID
Nutrient Daily requirements for pregnant women
calcium 1200 milligrams (mg)
folate 600–800 micrograms (mcg)
iron 27 mg
protein 70–100 grams (g) per day, increasing each trimester
TABEL ANGKA KECUKUPAN GIZI

Zat Gizi Kebutuhan Kebutuhan Sumber makanan


wanita dewasa wanita hamil
Energi 2500 + 300 Padi-padian, jagung, umbi-
(kalori) umbian, mi, roti
Protein 40 + 10 Daging, ikan, telur, kacang-
(gram) kacangan, tahu,tempe
Kalsium 0,5 + 0,6 Susu, ikan teri, kacang-
(mg) kacangan, sayuran hijau.
TABEL ANGKA KECUKUPAN GIZI

Zat Gizi Kebutuhan Kebutuhan Sumber makanan


wanita dewasa wanita hamil
Zat besi 28 +2 Daging, hati, sayuran hijau.
(mg)
Vit. A (SI) 3500 + 500 Hati, kuning telur, sayur
dan buah berwarna hijau
dan kuning kemerahan
Vit. B1 0,8 + 0,2 Biji-bijian, padi- padian,
(mg) kacang-kacangan, daging .
TABEL ANGKA KECUKUPAN GIZI

Zat Gizi Kebutuhan Kebutuhan Sumber makanan


wanita dewasa wanita hamil
Vit. B2 1,3 + 0,2 Hati, telur, sayur, kacang-
(mg) kacangan
Vit. B6 12,4 +2 Hati, daging, ikan, biji-
(mg) bijian, kacang-kacangan
Vit. C (mg) 20 + 20 Buah dan sayur.
WAKTU Pagi:
- Nasi 200 1¼ gls
- Daging 50 1 ptg
- Telur 25 ½ btr
- Tempe -50 1 ptg- Sayuran 50 ½ gls
- Minyak 10 1 sdm
PEMBAGIAN - Gula 10 1 sdm

MAKANAN
SEHARI :

Jam 10.00- Susu 200 1 gls


- Gula 10 1 gls
Siang:
- Nasi 250 = 1¾ gls
- Daging 50 = 1 ptg
- Telur 50 = 1 btr
- Tempe 50 = 1 ptg
- Sayuran 75 = ¾ gls
PEMBAGIAN - Minyak 15 1½ sdm
- Buah 100 = 1 bh
MAKANAN
SEHARI :
Jam 16.00
- Kacang Hijau 25 = 2 sdm
- Gula 15 = 1½ sdm
PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI :

 Sore :
- Nasi 250 = 1¾ gls
- Daging 50 = 1 ptg
- Telur 25 = ½ btr
- Tempe 50 = 1 ptg
- Sayuran 75 = ¾ gls
- Minyak 10 = 1 sdm
- Buah 100 = 1 bh
CONTOH MENU

 Pagi
- Susu manis
- Nasi
- Telur ceplok
- Kering tempe
- Tumis kacang panjang
 Jam: 10.00

- Bubur kacang ijo


CONTOH MENU

 Siang:
- Nasi
- Ikan goreng
- Botok tempe, kemangi, melandingan
- Sayur asam
- Pepaya
 Jam : 16.00Kolak labu kuning + pisang
 Malam:
- Nasi
- Smoor daging + tahu
- Orak-arik wortel + kool
- Pisang
PENGUKURAN LILA

 Pengukuran Lila biasanya dilakukan pd WUS (17-


45) dan wanita hamil
 Untuk memprediksi adanya KEK (kekurangan
energi protein) yg kronis.
 Utk menilai status gizi bumil, deteksi dini dan
menapis risiko BBLR
 Pita Lila sepanjang 33 cm dilingkarkan di lengan
atas sebelah kiri atau di titik tengah antara pangkal
bahu dan ujung siku (kecuali kidal)
PENGUKURAN PERTENGAHAN LINGKAR LENGAN
ATAS (LILA)

Menentukan titik tengah Lingkarkan dan


antara pangkal bahu dan masukkan ujung pita di
ujung siku dengan meteran lubang yang ada pada
pita LILA.
STANDAR PENGUKURAN
LILA

Di Indonesia :
 Jika Lila < 23,5 cm = status gizi bumil
kurang (KEK, anemia kronis dan risiko
melahirkan BBLR)
 Jika Lila > 23,5 cm = status gizi bumil baik
Tabel 3. Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil

Tambahan
Zat
kebutuhan Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Energi (kkal) Peningkatan rata – rata metabolisme basal,Pertambahan kebutuhan
Trimester I + 180
Trimester II + 300
Simpanan
Trimester III + 300

Protein + 17 gr Pertum. janin, plasenta, cairan amonion, jar. uterus, payudara dan
peningkat volu. darah, Cadangan ibu untuk persalinan dan laktasi
Kalsium + 150 mg Pembentukan tulang dan gigi janin, peningkatan metabolisme ibu
Fosfor 0 Pembentukan tulang & gigi janin, peningkatan met. forspor ibu
Besi (Fe) + 30 mg Peningkatan vol. darah dan sirkulasi darah ibu dan Hb, Cadangan
besi janin sertaCadangan persalinan dan laktasi
Yodium + 25 µg Metabolisme meningka dan Produksi tiroksin meningkat
Magnesium + 30 mg Koenzim met. energi dan protein, Aktivator enzim,Pertumbuhan
jaringan dan met. sel dan Fungsi otot optimal
Seng (Zn) + 5 mg Mencegah kelainan bawaan, Pertumbuhan otak normal, Cegah
retardasi pertumbuhan janin (intra uterin)
Vitamin A + 200 RE Esensial untuk pertumbuhan sel, Pertumbuhan tulang dan
gigi, Mencegah kelainan bawaan
Vitamin D + 200 IU perbaikan absorbsi kalsium dan fospor, proses mineralisasi
tulang dan gigi
Vitamin C + 10 mg Pembentukan dan integrasi jaringan dan Zat semen dalam
jaringan ikat dan vaskuler
Asam folat + 150 µg peningkatan kebutuhan metabolic, mencegah anemia
megaloblastik, produksi hem/hemoglobin, produksi materi
sel inti (RNA – DNA)
Niasin + 1 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Riboflavin + 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Thiamin 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Piridoksi + 0,6 mg Koenzim metabolisme energi dan protein, Pertumbuhan
janin
Vitamin B12 + 0,3 mg Koenzim metabolisme asam nukleat dan
protein,Pembentukan sel darah merah
EBP
Kejadian AnemiapadaIbu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia
Oleh Willy AstrianaProgramStudiDIII Kebidanan STIKES Al-Ma’arif Baturaja 2017

Hasil : Ada analisa univariat, Dari 277responden yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamilsebanyak 118
responden (42,6%) dan 159 responden (57,4%) yang tidak mengalami kejadian anemia pada ibu hamil,paritas
beresiko sebanyak 226responden (81,6%) dan paritas tidak beresiko sebanyak51 responden (18,4%), umur
beresiko sebanyak 199responden (71,8%) dan umur tidak beresiko sebanyak78 responden (28,2%).Analisastatistik
menunjukkan adanya korelasi antara kejadian anemiapada ibu hamil denganparitas (p value 0,023) danusia(p
value 0,028)
EVIDENT BANSED PRACTISE ( EBP )

Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi dengan Stunting pada Balita Usia 06-36 Bulan di Puskesmas Bontoa
 Sukmawati Sukmawati • Hendrayati Hendrayati • Chaerunnimah Chaerunnimah • Nurhumaira Nurhumaira
 Journal article Media Gizi Pangan • January 2018 Indonesia
 The result of the research describes that there are 95 respondents for category of pregnant women's nutrition status
(LILA), 28,4% for pregnant woman who experienced chronic energy deficiency. There are 14.7% babies born with
low weight (BBLR) and 49.5% infants that suffered stunting for category infant's nutrition status based on TB/U
Stunting. statistics test result shows that there are meaningful relation between pregnant woman's nutrition status
(LILA) with stunting of infant (p= 0.01) and born weight in infants with stunting (p=0.02). The suggestion for officers
health need to increase PMT supply to pregnant woman to prevent the increasing number of pregnant woman who
suffered chronic energy deficiency in Puskesmas Bontoa Maros

Anda mungkin juga menyukai