8095
%% -5%
AS - 2015
GIZI IBU HAMIL:
Pertumbuhan janin
Perkembangan janin
JANIN
pencernaan, jari kaki dan tangan dan mulai terbentuk wajah.
Fase fetus
Periode pertumbuhan organ mencapai kesempurnaan saat tujuh bulan berikutnya.
Pada fase germinal dan embrional adalah masa/periode kritis, yaitu dimana sel membelah
dengan sangat cepat dan apabila pada periode tersebut proses pembelahan tidak
sempurna maka tidak dapat diperbaiki.
Periode kritis untuk pertumbuhan sel saraf adalah pada 17-30 hari kehamilan.
TANDA-TANDA KEHAMILAN
ADALAH DENGAN ADANYA
PERUBAHAN
fisiologi tubuh
komposisi hormon
perubahan metabolisme
PERUBAHAN BERAT BADAN
IMT normal → 18,5-25 → tambah : 11,5-16 kg
IMT underweight → < 18,5 → tambah : 12,5-18 kg
IMT overweight/ob → >25 → tambah : 7-11,5 kg
Sistem pencernaan
bulan pertama kehamilan sering tejadi mual yang disebabkan adanya perubahan
hormonal dalam tubuh
tonus otot pencernaan menurun karena motilitas seluruh system pencernaan
berkurang, sehingga sering menimbulkan konstipasi
panas lambung (heartburn) karena masuknya kembali asam lambung ke
oesofagus
Ureter
Uterus membesar sehingga kandung kemih tertekan yang menyebabkan sering
buang air kecil (pada awal kehamilan)
Kepala janin turun ke bawah di atas panggul menyebabkan sering buang air kecil
(pada akhir kehamilan)
Kulit
Pigmentasi yang timbul pada kulit ibu yang diakibatkan oleh pengaruh
“melanophore stimulating hormone (MSH)” pada lobus anterior hipofisis yang
meningkat
Penumpukan pigmen biasanya pada dahi, pipi dan sekitar leher
TOKSIN Kerusakan otak dan sistem saraf (keterbelakangan mental, lemah dalam
koordinasi gerak dan hiperaktif)
Wajah abnormal
Meningkatnya frekuensi lahir cacat seperti sumbing, kelainan jantung,
pendengaran, alat kelamin dan system saluran kemih
Pica
Keinginan untuk mengkonsumsi substansi bukan makanan seperti tanah
liat, lem, kapur, dsb. Hal ini akan menyebabkan gangguan asupan zat gizi
dari makanan yang selanjutnya akan menjadi anemia, keacunan, infeksi
parasit dan penyumbatan lambung.
Merokok
Efek pada bayi adalah menurunnya aliran darah ke plasenta. Bagi ibu dapat
menyebabkan pertambahan BB yang rendah dan menyebabkan terjadinya
BBLR, premature dan abortus spontan
penggunaan obat terlarang
Menyebabkan premature
Sosial Ekonomi dan Budaya
FAKTOR-FAKTOR Keadaan sosial ekonomi dan budaya
seseorang seperti tingkat pendapatan,
YANG kebiasaan makan, pola makan sehari-
hari dan adanya kepercayaan/tahyul
HAMIL
terjadi seperti telah diuraikan di atas,
akan sangat mempengaruhi keadaan
gizi ibu hamil jika komplikasi tersebut
tidak segera ditangani.
Umur Kehamilan
Kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu hamil
akan berbeda pada trimester I dengan
trimester II dan III.
Primipara/multipara
Primipara (kehamilan 1) biasanya akan
menimbulkan efek psikologis yang berbeda
dengan multipara (kelahiran berulang-ulang)
yang mempengaruhi pada konsumsi zat gizi
ibu hamil tersebut.
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI UNTUK IBU HAMIL
Energi
Kebutuhan energi tergantung umur, aktivitas, tinggi badan, berat badan
sebelum dan selama kehamilan. Kecukupan energi sangat penting untuk :
pembentukan jaringan baru untuk janin dan ibu
peningkatan metabolisme untuk pembentukan jaringan baru
kebutuhan energi disesuaikan dengan perkembangan berat badan
Cara yang mudah untuk mengevaluasi intake energi makanan adalah
memonitor berat badan. Sedangkan penambahan energi yang dianjurkan
adalah 300 kalori.
Protein
Total protein yang dianjurkan adalah 60 gram per hari atau ada penambahan
30 gr dari kebutuhan sebelum hamil atau 1,3gr/kg BB perhari. Protein
diperlukan untuk pertumbuhan normal dari jaringan, pembesaran uterus dan
payudara, pembentukan sel darah dan protein sesuai dengan bertambahnya
volume darah.
Zat Besi
Selama kehamilan dibutuhkan zat besi yang lebih banyak, terutama setelah
kehamilan 6 bulan. Penambahan zat besi 4 mg/hari diperlukan untuk janin,
persedian mengganti yang hilang waktu melahirkan dan pembentukan sel
darah merah yang meningkat jumlahnya. Meningkatnya zat besi pada ibu
hamil tidak dapat dicukupi dari makanan saja. Karena itu perlu penambahan
preparat besi/tablet besi.
Pika, konsumsi dari substansi yang biasanya bukan makanan, terutama
sering terjadi pada wanita dengan defisiensi zat besi. Substansi pika ini dapat
menggantikan makanan bergizi dan dapat mengganggu absorbsi zat gizi dari
makanan dan suplemen zat gizi lainnya.
Asam Folat
Masukan asam folat yang dianjurkan meningkat
menjadi 400g pada kehamilan. Hal ini diperlukan
baik untuk produksi sel darah merah ibu maupun
sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan
plasenta.
Seng
Absorbsi seng dihambat dengan masuknya zatbesi dan asam folat
dalam jumlah besar. Ibu hamil yang memakan suplemen zat besi dan
asam folat harus mengkonsumsi makanan yang kaya seng setiap
hari.
Kalsium
Pada waktu janin lahir telah menimbun lebih kurang 22 gr kalsium
yang dilakukan secara bertahap. Oleh karena itu kebutuhan kalsium
dianjurkan 1200 mg/hari yang diperlukan untuk janin dan ibunya
untuk persiapan menyusui.
PEDOMAN PERENCANAAN MENU SEIMBANG
MAKANAN BERGIZI Tujuan pemberian: meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit,
pertumbuhan dan perkembangan janin
BAGI IBU HAMIL
Tidak ada pantangan makanan pada ibu hamil normal
KURANG DARAH
Kurang darah berbeda dengan tekanan
darah rendah
Penyebab kurang darah : kurang makan
makanan yang mengandung zat besi
Akibat kurang darah :
ibu keguguran, perdarahan saat
bersalin mapun nifas, infeksi
bayi berat lahir rendah, prematur, bayi
meninggal dalam kandungan
TANDA & GEJALA KURANG DARAH
Wajah pucat, kelopak mata
bawah bagian dalam
berwarna putih, bibir
pucat, tangan kaki pucat
(putih)
Lelah, lemah, letih, lesu,
lunglai
Kadar Haemoglobin darah
kurang dari 10
PENANGANAN KURANG DARAH
Minum tablet tambah darah dengan air putih atau air jeruk
Berpantang makanan
Tidur larut malam
Memakai pakaian ketat
Memakai sepatu hak tinggi
Merokok, minum minuman keras
Memakai narkoba, minum obat tanpa
resep dokter
PERIKSA KE TENAGA KESEHATAN
MAKANAN
SEHARI :
Sore :
- Nasi 250 = 1¾ gls
- Daging 50 = 1 ptg
- Telur 25 = ½ btr
- Tempe 50 = 1 ptg
- Sayuran 75 = ¾ gls
- Minyak 10 = 1 sdm
- Buah 100 = 1 bh
CONTOH MENU
Pagi
- Susu manis
- Nasi
- Telur ceplok
- Kering tempe
- Tumis kacang panjang
Jam: 10.00
Siang:
- Nasi
- Ikan goreng
- Botok tempe, kemangi, melandingan
- Sayur asam
- Pepaya
Jam : 16.00Kolak labu kuning + pisang
Malam:
- Nasi
- Smoor daging + tahu
- Orak-arik wortel + kool
- Pisang
PENGUKURAN LILA
Di Indonesia :
Jika Lila < 23,5 cm = status gizi bumil
kurang (KEK, anemia kronis dan risiko
melahirkan BBLR)
Jika Lila > 23,5 cm = status gizi bumil baik
Tabel 3. Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil
Tambahan
Zat
kebutuhan Alasan peningkatan kebutuhan zat gizi dalam kehamilan
Energi (kkal) Peningkatan rata – rata metabolisme basal,Pertambahan kebutuhan
Trimester I + 180
Trimester II + 300
Simpanan
Trimester III + 300
Protein + 17 gr Pertum. janin, plasenta, cairan amonion, jar. uterus, payudara dan
peningkat volu. darah, Cadangan ibu untuk persalinan dan laktasi
Kalsium + 150 mg Pembentukan tulang dan gigi janin, peningkatan metabolisme ibu
Fosfor 0 Pembentukan tulang & gigi janin, peningkatan met. forspor ibu
Besi (Fe) + 30 mg Peningkatan vol. darah dan sirkulasi darah ibu dan Hb, Cadangan
besi janin sertaCadangan persalinan dan laktasi
Yodium + 25 µg Metabolisme meningka dan Produksi tiroksin meningkat
Magnesium + 30 mg Koenzim met. energi dan protein, Aktivator enzim,Pertumbuhan
jaringan dan met. sel dan Fungsi otot optimal
Seng (Zn) + 5 mg Mencegah kelainan bawaan, Pertumbuhan otak normal, Cegah
retardasi pertumbuhan janin (intra uterin)
Vitamin A + 200 RE Esensial untuk pertumbuhan sel, Pertumbuhan tulang dan
gigi, Mencegah kelainan bawaan
Vitamin D + 200 IU perbaikan absorbsi kalsium dan fospor, proses mineralisasi
tulang dan gigi
Vitamin C + 10 mg Pembentukan dan integrasi jaringan dan Zat semen dalam
jaringan ikat dan vaskuler
Asam folat + 150 µg peningkatan kebutuhan metabolic, mencegah anemia
megaloblastik, produksi hem/hemoglobin, produksi materi
sel inti (RNA – DNA)
Niasin + 1 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Riboflavin + 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Thiamin 0,2 mg Koenzim metabolisme energi dan protein
Piridoksi + 0,6 mg Koenzim metabolisme energi dan protein, Pertumbuhan
janin
Vitamin B12 + 0,3 mg Koenzim metabolisme asam nukleat dan
protein,Pembentukan sel darah merah
EBP
Kejadian AnemiapadaIbu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia
Oleh Willy AstrianaProgramStudiDIII Kebidanan STIKES Al-Ma’arif Baturaja 2017
Hasil : Ada analisa univariat, Dari 277responden yang mengalami kejadian anemia pada ibu hamilsebanyak 118
responden (42,6%) dan 159 responden (57,4%) yang tidak mengalami kejadian anemia pada ibu hamil,paritas
beresiko sebanyak 226responden (81,6%) dan paritas tidak beresiko sebanyak51 responden (18,4%), umur
beresiko sebanyak 199responden (71,8%) dan umur tidak beresiko sebanyak78 responden (28,2%).Analisastatistik
menunjukkan adanya korelasi antara kejadian anemiapada ibu hamil denganparitas (p value 0,023) danusia(p
value 0,028)
EVIDENT BANSED PRACTISE ( EBP )
Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi dengan Stunting pada Balita Usia 06-36 Bulan di Puskesmas Bontoa
Sukmawati Sukmawati • Hendrayati Hendrayati • Chaerunnimah Chaerunnimah • Nurhumaira Nurhumaira
Journal article Media Gizi Pangan • January 2018 Indonesia
The result of the research describes that there are 95 respondents for category of pregnant women's nutrition status
(LILA), 28,4% for pregnant woman who experienced chronic energy deficiency. There are 14.7% babies born with
low weight (BBLR) and 49.5% infants that suffered stunting for category infant's nutrition status based on TB/U
Stunting. statistics test result shows that there are meaningful relation between pregnant woman's nutrition status
(LILA) with stunting of infant (p= 0.01) and born weight in infants with stunting (p=0.02). The suggestion for officers
health need to increase PMT supply to pregnant woman to prevent the increasing number of pregnant woman who
suffered chronic energy deficiency in Puskesmas Bontoa Maros