Anda di halaman 1dari 38

GIZI DAUR KEHIDUPAN

KONSEP DAN PRINSIP GIZI


PADA IBU HAMIL
Program Studi Gizi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Outline

• Keadaan fisiologi masa kehamilan


• Kebutuhan gizi selama hamil
• Penentuan status gizi pada ibu hamil
• Masalah gizi pada ibu hamil dan faktor yang
mempengaruhinya
• Peran zat gizi selama hamil
• Menu yang sehat untuk ibu hamil
PENDAHULUAN
• Kehamilan merupakan peristiwa yang terjadi pada seorang wanita mulai dari
proses Fertilisasi (konsepsi) sampai kelahiran bayi.
• Masa kehamilan dimulai dari periode akhir mestruasi sampai kelahiran bayi,
sekitar 266-280 hari atau 37 – 40 minggu, yang terdiri dari tiga trimester, yaitu
trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.
• Periode perkembangan janin terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah
perkembangan zigot (pembentukkan sel, pembelahan sel menjadi blastosit,
dan implantas). Tahap kedua yaitu perkembangan embrio (diferensiasi sampai
organogenesis). Tahap ketiga adalah perkembangan fetus (janin) atau
pertumbuhan bakal bayi.
• Masa kehamilan merupakan salah satu masa kritis tumbuh-kembang manusia
yang singkat (window of opportunity); jika janin dalam kandungannya
mengalami kekurangan gizi, maka anaknya kelak pada usia dewasa akan
berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit degeneratif (diabetes,
hipertensi, penyakit jantung, stroke) dibandingkan dengan yang tidak
mengalami kekurangan gizi.
Perkembangan Janin Minggu ke Minggu 1 40 di
Rahim Bumil Lengkap Animasi 3D.mp4
• Sumber oksigen untuk pernapasan dan
sumber zat gizi untuk pertumbuhan janin
Plasenta diperoleh dari ibu melalui plasenta.
• Plasenta terbentuk pada dua minggu awal
kehamilan
• The placenta develops from embryonic tissue
and is larger than the fetus for most of
pregnancy. Development of the placenta
precedes fetal development.
• The placenta uses 30–40 percent of the
glucose delivered by the maternal circulation.
• Peran plasenta: proses perpindahan zat-zat yg
dbawa darah ibu, yaitu oksigen dan zat2 gizi,
serta mengambil produk buangan dari janin;
sebagai organ pernapasan, absorpsi, dan
eksresi yang nantinya akan dilakukan oleh
organ paru, pencernaan, dan ginjal setelah
bayi lahir; menjaga keseimbangan,
pertumbuhan kehamilan, dan persiapan
laktasi.
PERUBAHAN YANG TERJADI
PADA KEHAMILAN
• Perubahan Fisiologis: sistem gastrointestinal, endoktrin, sirkulatori,
ekskretori, respiratori, skeletal, muskular
• Perubahan Metabolik: meliputi perubahan hormon (progesteron,
estrogen, human plasental lactogen, human choronic thyrotrophin, human growth
hormon, thyroid stimulating hormon/ TSH, hormon paratiroid, kalsitonin,
aldosteron, dan renin-angiotensin)
• Perubahan anatomis: peningkatan volume darah ibu, peningkatan
ukuran uterus ibu, pertambahan ukuran payudara ibu, dan terjadi
pertumbuhan plasenta dan janin.

• Dokteroncall- Perubahan Anatomi Fisiologis Kehamilan.mp4


• Beberapa Bagian Tubuh Ini, Mengalami Perubahan Saat
Hamil!.mp4
KEBUTUHAN GIZI SELAMA HAMIL
Asupan Zat
Gizi saat
Hamil

Asupan Zat
Gizi saat
Tidak Hamil
• Ibu hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan
dengan keadaan tidak hamil. Hal ini disebabkan karena selain
untuk ibu zat gizi dibutuhkan bagi janin. Janin tumbuh dengan
mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu
dan dari simpanan zat gizi yang berada di dalam tubuh ibu.
Selama hamil seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis
makanan yang dimakan untuk mencukupi kebutuhan
pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang mengandung
bayi serta untuk memproduksi ASI
• Oleh karena itu Gizi Seimbang untuk ibu hamil harus memenuhi
kebutuhan gizi untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin.
Bahan-bahan yang ditransfer ke janin
dan plasenta selama hamil
Jenis Bahan Janin (g) Plasenta dan Cairan Amnion (g)
Total berat badan 3500 1450
Air 2530 1350
Protein 410 40
Lemak 480 4
Natrium 5,7 3,9
Kalium 6,4 1,1
Klorida 6,0 3,1
Kalsium 29,0 0,2
Fosfor 16,9 0,6
Magnesium 0,8 0,06
Zat besi 0,3 0,01
AKG Ibu Hamil

*PMK RI NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK
MASYARAKAT INDONESIA
*PMK RI NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK
MASYARAKAT INDONESIA
*PMK RI NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN UNTUK
MASYARAKAT INDONESIA
PENENTUAN STATUS GIZI
PADA IBU HAMIL
• Status gizi sebelum hamil ditentukan berdasarkan indeks
massa tubuh (IMT).
• IMT = Berat badan (kg)
Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)
• Pertambahan berat badan normal ibu hamil di Indonesia
berkisar 10 -12 kg.
• Pertambahan BB trimester 1 yaitu 1,1 kg
• Pertambahan BB trimester 2 yaitu 2,2 kg
• Pertambahan BB trimester 3 yaitu 5,0 kg
Pertambahan berat badan berdasarkan status
gizi sebelum hamil
Status Gizi Indeks Massa Pertambahan Berat Badan
Tubuh (kg)
Kurus 17 - <18,5 13,0 – 18,0
Normal 18,5 – 25,0 11,5 – 13,0
Overweight >25 – 27 7,0 – 11,5
Obesitas >27 <6,8
Kembar - 16,0 – 20,5
MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Kurang Perawatan
dan Kebersihan

Kemiskinan

Masalah gizi Sakit yang


Kurang Makan
utama di Dunia berulang

Tidak ada
makanan

Kebiasaan praktik
pemberian makan
yang kurang tepat
Masalah gizi yang sering dijumpai
pada ibu hamil:

• Anemia Gizi Besi


• Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
• Diabetes Melitus
• Hipertensi
• Kekurangan Asupan Gizi
Anemia Gizi Besi
• Zat besi diperlukan ibu hamil untuk pembentukan sel-sel darah.
• Hemodilus pada wanita hamil >> pertambahan volume cairan yg lebih
banyak drpd sel darah sehingga kadar Hb wanita hamil berkurang.
• Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain
kelainan bawaan pada bayi dan keguguran.
• Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat
besi dari makanan, adanya infeksi parasit, dan interval kehamilan yang
terlalu dekat.
• Ibu hamil yang mengalami anemia berisiko menjalani persalinan yang
abnormal, dan kecenderungan pendarahan yang berdampak pada
morbiditas dan mortalitas ibu dan janin.
• Anemia pada ibu hamil juga akan mempengaruhi janin seperti
kelahiran prematur, pertumbuhan terhambat, dan kematian janin.
• Upaya >> konsumsi makanan mengandung zat besi tinggi dan
konsumsi tablet tambah darah
Obesitas

• WASPADA apabila Jika kenaikan berat badan ibu


hamil lebih dari 1 kg dalam seminggu, disertai dengan
pembengkakan tungkai dan mata kaki, tekanan darah
tinggi, air seni keruh, nyeri kepala, dan penglihatan
berkunang-kunang.
• Obesitas dapat menjadi faktor risiko penyakit lain
seperti jantung, diabetes, hipertensi.
• Upaya >> konsumsi gizi seimbang dgn jumlah KH
dan lemak dikurangi, olahraga ringan, dan pantau BB.
Diabetes Melitus
• Pada kehamilan terjadi sintesis beberapa hormon di plasenta,
salah satunya human plasental lactogen , yang dapat menghalangi
kerja insulin.
• Sehingga ibu hamil dapat mengalami diabetes masa kehamilan,
yang sering dimulai pada minggu ke-20 sampai ke-28 kehamilan.
• Penyakit ini muncul terutama pada ibu hamil obesitas dan faktor
keturunan.
• Akibatnya janin tumbuh terlalu besar (baby sugar), janin
memproduksi insulin terlalu banyak shg terkadang harus
melakukan persalinan dini, persalinan SC, atau terjadi kelainan
pada bayi.
• Upaya >> pengaturan pola makan (kurangi asupan makanan yg
mengandung gula sederhana, memperbanyak konsumsi makanan
berserat, dan latihan fisik atau olahraga cukup)
Hipertensi

• Pre-eklamsia : hipertensi pada kondisi ringan.


• Eklamsia: hipertensi pada keadaan berat
• Ditandai dengan peningkatan tekanan darah, proteinuria, edema, dll.
• Pada trimester kedua dapat terjadi kejang-kejang
• Hipertensi dapat disebabkan karena asupan gizi yang tidak seimbang,
faktor keturunan, sering hamil kurang dr 17 th atau lebih dr 35 th
• Upaya >> mengurangi makanan berkadar garam tinggi, makanan yang
diawetkan, makanan berlemak tinggi, memperbanyak konsumsi sayuran
dan buah, minum air mineral yang cukup
Kekurangan Asupan Gizi

• Dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir


prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem
saraf.
• Kekurangan energi pada trimester kedua dan ketiga
dapatmenghambat pertumbuhan atau janin tidak
berkembang sesuai usia kehamilan
• Upaya >> konsumsi makanan dengan gizi seimbang.
MASALAH GIZI IBU HAMIL lainnya..
Defisiensi Asam Folat
• Mengakibatkan NTD ( Neural Tube Defects) salah satunya Spina
Bifida. Terjadi penyimpangan dimana Spinal Cord, lapisan serupa
tulang tidak menutup dengan sempurna. Bahkan bagian membran
yang seharusnya menutupi spina cord membentuk tonjolan yang
mudah pecah dan menimbulkan meningitis.
• Spina bifida seringnya disertai dengan paralysis. Gejala ringan
mencakup kelainan bentuk ujung kaki, dislokasi pinggang, kelainan
ginjal, tulang punggung bengkok, otot lemah, cacat mental,
kehilangan sensori dan motorik.
• Di USA terdapat 1 penderita berat dari 1000 bayi lahir, dan 2500 s/d
3000 bayi memperlihatkan gejala / th. Gangguan pada kehamilan
adalah aborsi atau bayi lahir mati.
• Dicegah dengan suplementasi folat; mulai diberikan 1 bulan sebelum
konsepsi, yi terjadinya pembuahan dan dilanjutkan selama
kehamilan trimester pertama sebanyak 0,4 mg/hr. Sumber folat
dalam makanan terutama buah-buahan dan sayuran
Masalah Non Gizi Ibu Hamil

• Kepercayaan ttg Pangan


• Pangan Pantangan
• Suka / Tidak Suka terhadap sesuatu

25
FACTORS AFFECTING PREGNANCY
A. Age
Critical age for pregnancy is below 15 years old and over
35 years. Mother who are between 20 and 29 years of
age have the best outcome or pregnancy.
B. Parity
First pregnancy often complicated by toxemia and by
problem of labor and delivery.
C. Past obstetrical performance
D. Social class as determined by income, occupation and
education

GDDK 2013 26
E. Smoking
It limit fetal development due to decreased food
intake of the mother and the effects of carbon
monoxide and nicotine.
F. Alcohol
Excessive alcohol consumption result to fetal alcohol
syndrome (with malformation : physical and mental).
G. Heavy meals such as lead and mercury
This will result to brain damage.

GDDK 2013 27
PERAN ZAT GIZI SELAMA HAMIL
• Kebutuhan protein selama kehamilan meningkat. Peningkatan
kebutuhan ini untuk pertumbuhan janin dan untuk
mempertahankan kesehatan ibu. Sangat dianjurkan untuk
mengonsumsi pangan sumber protein hewani seperti ikan, susu
dan telur.
• Kebutuhan zat besi selama kehamilan meningkat karena
digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu
zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan
hemoglobin pada sel darah merah. Kekurangan hemoglobin
disebut anemia atau disebut penyakit kurang darah dapat
membahayakan kesehatan ibu dan bayi seperti Berat Bayi Lahir
Rendah kurang dari 2500 g (BBLR), perdarahan dan peningkatan
risiko kematian.
• Ikan, daging, hati dan tempe adalah jenis pangan yang baik untuk
ibu hamil karena kandungan zat besinya tinggi. Ibu hamil juga
disarankan untuk mengonsumsi satu tablet tambah darah perhari
selama kehamilan dan dilanjutkan selama masa nifas.
• Kebutuhan asam folat selama kehamilan juga meningkat karena
digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel
darah merah. Sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan
banyak mengandung asam folat yang sangat diperlukan pada
masa kehamilan.
• Buah berwarna merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh
dan buah yang berserat karena dapat melancarkan buang air besar
sehingga mengurangi resiko sembelit (susah buang air besar).
• Kebutuhan kalsium meningkat pada saat hamil karena digunakan
untuk mengganti cadangan kalsium ibu guna pembentukan
jaringan baru pada janin. Apabila konsumsi kalsium tidak
mencukupi maka akan berakibat meningkatkan risiko ibu
mengalami komplikasi yang disebut keracunan kehamilan (pre
eklampsia). Selain itu ibu akan mengalami pengeroposan tulang
dan gigi. Perhatian khusus agar diberikan pada ibu hamil usia
remaja oleh karena masih dalam periode pertumbuhan yang
memerlukan kalsium lebih banyak. Sumber kalsium yang baik
adalah sayuran hijau, kacang–kacangan dan ikan teri serta susu.
• Iodium merupakan bagian hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Iodium berperan dalam sintesis protein,
absorsi karbohidrat dan saluran cerna serta sintesis kolesterol
darah.
• Zat iodium memegang peranan yang sangat besar bagi ibu dan
janin. Kekurangan iodium akan berakibat terhambatnya
perkembangan otak dan sistem saraf terutama menurunkan IQ
dan meningkatkan risiko kematian bayi. Disamping itu
kekurangan iodium dapat menyebabkan pertumbuhan fisik anak
yang dilahirkan terganggu (kretin). Dampak pada perkembangan
otak dan system syaraf ini biasanya menetap. Sumber iodium yang
baik adalah makanan laut seperti ikan, udang, kerang, rumput
laut. Setiap memasak diharuskan menggunakan garam beriodium.
• Komponen Non Gizi dalam Pangan
Kafein. Meningkatkan risiko aborsi spontan pada trimester pertama;
Risiko meningkat bila asupan meningkat dari 100 mg/hr menjadi 500
mg/hr.
Pemanis Buatan. Ada beberapa jenis pemanis buatan di pasaran yi
saccharin (sweet ‘n low), acesulfame-K (sunette and sweet one),
sucralose (splenda), dan aspartame (equal atau nutra sweet).
Konsumsi biasa tak menimbulkan bahaya, kecuali dalam dosis
sangat tinggi sebuah penelitian menunjukkan gejala carsinogenik
ringan pada hewan tikus.
Kontaminan Berupa logam berat spt air-raksa, timah hitam, nickel,
selenium,→ embryotoxic
Bakteri Listeria monocytogen Bila terinfeksi,→aborsi
spontan, meningitis pada janin dan bayi baru lahir. Bersumber dari
konsumsi pangan terkontaminasi spt daging, sayuran mentah, susu
segar, daging asap
MENU YANG SEHAT UNTUK IBU
HAMIL

Sumber: Kementerian Kesehatan RI, Direktorat Bina Gizi, Subdit Bina Gizi Klinik 2011
PESAN GIZI SEIMBANG
UNTUK IBU HAMIL
(PMK RI No 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang)

1. Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang


lebih banyak
Ibu Hamil perlu mengonsumsi aneka ragam pangan yang
lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan energi, protein
dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena digunakan
untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan serta cadangan selama masa menyusui.
Zat gizi mikro penting yang diperlukan selama hamil adalah
zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
2. Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam
tinggi
Pembatasan konsumsi garam dapat mencegah hipertensi selama
kehamilan. Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita
hipertensi. Hal ini disebabkan karena hipertensi selama kehamilan
akan meningkatkan risiko kematian janin, terlepasnya plasenta, serta
gangguan pertumbuhan.
3. Minumlah air putih yang lebih banyak
Air merupakan cairan yang paling baik untuk hidrasi tubuh secara
optimal. Air berfungsi membantu pencernaan, membuang racun,
sebagai penyusun sel dan darah, mengatur keseimbangan asam basa
tubuh, dan mengatur suhu tubuh. Kebutuhan air selama kehamilan
meningkat agar dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan
amnion dan meningkatnya volume darah. Ibu hamil memerlukan
asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas sehari).
4. Batasi minum kopi
Kafein bila dikonsumsi oleh ibu hamil akan mempunyai efek diuretic dan
stimulans. Oleh karenanya bila ibu hamil minum kopi sebagai sumber
utama kafein yang tidak terkontrol, akan mengalami peningkatan buang
air kecil (BAK) yang akan berakibat dehidrasi, tekanan darah meningkat
dan detak jantung juga akan meningkat. Pangan sumber kafein lainnya
adalah coklat, teh dan minuman suplemen energi. Satu botol minuman
suplemen energi mengandung kafein setara dengan 1-2 cangkir kopi.
Disamping mengandung kafein, kopi juga mengandung inhibitor (zat
yang mengganggu penyerapan zat besi). Konsumsi kafein pada ibu hamil
juga akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin,
karena metabolisme janin belum sempurna. Menurut British Medical
Journal (2008) konsumsi kafein bagi ibu hamil tidak melebihi 100
mg/hari atau1-2 cangkir kopi/hari. Oleh karenanya dianjurkan kepada
ibu hamil, selama kehamilan ibu harus bijak dalam mengonsumsi kopi
sebagai sumber utama kafein, batasi dalam batas aman yaitu paling banyak
2 cangkir kopi/hari atau hindari sama sekali.
Daftar Pustaka
• Brown JE. 2017. Nutrition Through the Lifecycle Sixth Edition. USA:
Cengage Learning
• Edelstein S. 2015. Life Cycle Nutrition: An Evidence Based Approach
Second Edition. Jones & Barlett Learning :
• Hardinsyah, Supariasa IDN. 2014. Ilmu Gizi Teori dan Aplikasi. Jakarta:
EGC
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
Tentang Pedoman Gizi Seimbang
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019
Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat
Indonesia
• Pritasari et al. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Kemenkes
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai