Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi

Interpersonal
Pada Konseling
dan
Penyampaian
Berita Buruk
Definisi

Komunikasi interpersonal adalah "komunikasi yang dilakukan


minimal dua orang atau lebih dengan efek umpan balik" sebagai
contoh tanya jawab yang dilakukan oleh ahli gizi dan pasien saat
melakukan konsultasi. Ahli gizi menanyakan keluhan pasien dan
memberikan informasi tentang makanan yang berhubungan dengan
keluhan pasien. Herri Susanto, 2014.
Penerapan Komunikasi Intrapersonal
pada Konseling
Definisi konseling diungkapkan Harjana (2007) yang menjelaskan bahwa konseling
merupakan "usaha dari pihak konselor, yaitu orang yang membantu untuk menjernihkan
masalah, memutuskan masalah, menemukan cara-cara pemecahan yang tepat". Hal ini yang
harus digaris bawahi konselor tidak boleh untuk memberikan intervensi, konselor hanya
memberikan informasi dan cara-cara memecahkan masalah semestara keputusan tetap
dimiliki oleh klien.
Konseling merupakan bagian penting dalam proses pengobatan pasien. Komunikasi
interpersonal yang dilakukan di dalamnya haruslah mendorong peningkatan kondisi pasien
menjadi lebih baik. Sangat penting membuat pasien merasa diberikan prioritas oleh konselor
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan
Komunikasi Interpersonal pada Konseling

-01- -02- -03-


Materi dan Mendengarkan Bertanya
prilaku dasar efektif
Penyampaian
Berita Buruk
Apakah berita buruk?
• Berita buruk adalah berita (informasi) yang secara drastis
dan negatif mengubah pandangan hidup pasien tentang masa
depannya
• Berita buruk sering diasosiasikan dengan suatu diagnosis
terminal
• Menyampaikan berita buruk adalah salah satu tanggung
jawab seorang petugas medis yang harus dikerjakan dan
merupakan keterampilan komunikasi yang penting dan
menantang
Kewajiban?
 Kewajiban sosial dan moral bagi petugas medis untuk
bersikap sensitif dan tepat dalam menyampaikan berita buruk
 Secara medikolegal petugas medis wajib meenyampaikan
atau menginformasikannya
 Jika tidak disampaikan akan berakibat: perasaan tidak
percaya, marah, sedih, ketakutan, rasa bersalah pada diri
pasien
Kendala?
● Petugas medis sering merasa sulit

menyampaikan berita buruk dengan


alasan mereka tidak siap, tidak
Solusi?
● Mempelajari dan melatih
pengalaman, khaatir menimbulkan stress
keterampilan berkomunikasi dalam
pada pasien dan keluarganya dan menyampaikan berita buruk dengan
sikap dan cara yang tepat
mengganggu hubungan terapeutik merupakan kewajiban setiap
petugas medis
A SIX-STEP STRATEGY FOR BREAKING BAD
NEWS (SPIKES STEPS)

01 SETTING UP the Interview


04 KNOWLEDGE

02 PERCEPTION
05 EMOTIONS

03 INVITATION
06 STRATEGY AND
SUMMARY
S = Setting up the interview P = Perception (What does
(persiapan) the patient know)
 Pastikan tersedia semua informasi yang Tujuan: untuk mengetahui tingkat
dibutuhkan (catatan medik, hasil lab) pengetahuan klien terhadap
 Kondisi terlatih akan sangat membantu, sakitnya/problem-harapannya, sehingga kita
seperti menghadapi reaksi emosi dan pertanyaan paham dan dapat merancang penyampaian
sulit "bad news" yang sesuai
 Setting ruangan: privacy, nyaman, posisi
duduk dan tidak ada barier. Bila kasus anak, Kalimat pertanyaan terbuka sebaiknya
pastikan ada staf yang menemani anak saat kita digunakan:
berdiskusi 1. Bagaimana Bu Dewi, apa yang sudah ibu
 Sediakan waktu yang cukup, tidak terganggu ketahui sejauh ini tentang penyakit ibu?
telpon
 Buat perjanjian dengan klien, undang Apabila sampai tahap ini klien tidak siap (fall
teman/saudara/pasangan yang mendukung silent atau butuh pendamping) maka
mental pasien pertemuan dapat dihentikan dan
 Usahakan konselor sedang tidak ada problem membuat perjanjian baru.
I = Invitation
 Tujuan: untuk mengetahui seberapa besar
keinginan klien untuk mengetahui problemnya
 Meskipun kebanyakan klien mengharapkan
informasi lengkap, tetapi ada juga yang tidak
menghendaki. Jika hal itu terjadi, maka
tanyakan bagaimana sebaiknya informasi
diberikan
 Contoh kalimat-kalimat yang dapat
diguinakan:
-Apakah sekarang Bapak bersedia mendengar
penjelasan tentang hasil test yang saya
terima?
- Jika pasien menolak, tawarkan atau mungkin
ada orang lain yang bisa saya ajak bicara?
K = Knowledge (Sharing Informasi)
 Sampaikan berita dengan halus, jelas, sopan, mudah dimengerti
(verbal/non verbal), hindari istilah kedokteran (metasis
(penyebaran)
 Setelah menyampaikan berita, berhenti / jeda beberapa saat,
perhatikan rreaksi klien, hentikan pembicaraan bila klien menolak
mendengarkan
 Mulailah dengan fakta yang paling utama, jika pasien siap
mendengarkan dan bertanya lebih jauh, baru kita lanjutkan
informasi
 Jangan gunakan kalimat berita buruk berlebihan seperti : “Anda
terkena kanker berat, meskipun diobati anda akan tetap
meninggal”
S = Strategy and Sumarry

 Tujuan : Merencanakan langkah berikutnya. Tahap ini perlu


pengetahuan memadai untuk berdiskusi tentang langkah-langkah
yang dapat dilakukan
 Biarkan klien menentukan pilihan tindakan yang terbaik dan
mengetahui risiko yang dihadapi, dan beri kesempatan jika ingin
second yang dihadapi, dan beri kesempatan jika ingin second
opinion
 Buat jadwal follow up, pastikan bahwa konselor bersedia untuk
dihubungi bila ada masalah
 Saat klien meninggalkan ruangan, yakinkan dalam emosi stabil
(tidak ingin bunuh diri / depresi, aman berkendara, ada yang
mensupport selama dirumah
“ Communicating bad news to patients
well is not an optional skill; it is an
essential part of professional practice”
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai