Anda di halaman 1dari 20

Yesita Ragil K.,S.Kep.,Ns.,M.

Kep
Berita buruk = INFORMASI NEGATIF

Berita buruk adalah suatu situasi dimana


tidak ada harapan lagi,adanya ancaman terhadap
kesejahteraan fisik dan mental seseorang,
sesuatu yang menuntut perubahan gaya hidup
yang sudah menjadi kebiasaan,sesuatu yang
membuat seseorang memiliki lebih sedikit
pilihan dalam hidupnya.

Berita buruk sering dihubungkan dengan


penyakit kronik dan penyakit terminal yang
sudah sulit di sembuhkan
 Sebagian besar pasien memang ingin mengetahui
apa yang sedang terjadi pada dirinya.
 Sebagian besar pasien ingin mengetahui
kemungkinan apa saja yang bisa terjadi pada
dirinya, termasuk terapi apa saja yang bisa
diperoleh, dan efek samping terapi.
 Ketika perawat menahan informasi dari seorang
pasien, berarti perawat tersebut sudah
mengurangi otonomi seorang pasien.
 Apabila pasien akhirnya mengetahui bahwa
ternyata ada informasi yang tidak diberikan
padanya, maka akan hilanglah rasa percayanya
pada perawat
PERSIAPAN
1. Persiapan ruangan
2. Tanyakan pada pasien apakah perlu di dampingi
orang lain
3. Mulailah menyapa klien dan tanyakan tentang apa
yang klien rasakan (untuk menciptakan
komunikasi dua arah )
MENCARI TAHU SEBANYAK APA
INFORMASI YANG SUDAH DIMILIKI PASIEN

Mulailah mengajukan pertanyaan untuk


menggali informasi dari klien dan mulailah
pahami.
Contoh :
1. Apakah klien tau mengenai penyakitnya
2. Tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
nya
3. Situasi emosianal klien
Mencari tau sebanyak apa informasi yang
ingin di ketahui oleh klien

1. Tanyakan pada klien seberapa detail


informasi yang ingin di ketahui
2. Perhatiakan cara bertanya klien dan
kemungkinan reaksi klien
Berbagi informasi
1.Persiapkan segala data yang berkaitan dengan klien.

2.Topik pada tahap ini biasanya adalah mengenai


diagnosis, terapi/penanganan,serta dukungan/fasilitas
apa saja yang bisa diperoleh oleh pasien dan
keluarganya.

3.Berikan informasi dalam potongan kecil,dan pastikan


untuk berhenti menjelaskan (beri jeda di antara
potongan – potongan informasi itu) untuk memastikan
bahwa pasien paham dengan yang kita jelaskan.

4.Ingatlah untuk menerjemahkan istilah medis kedalam


bahasa Indonesia,dan jangan mencoba untuk mengajar
patofisiologi (jelaskan dengan lebih sederhana).
Menanggapi perasaan klien

1. Berikan tanggapan terhadapan reaksi emosi yang


muncul klien
2. Tawarkan bantuan kepada klien terkait dengan
reaksi setelah mengetahui informasi dari
perawat
Rencana tindak lanjut

1. Buatlah rencana langkah – demi langkah dan


Berikan penjelasan yang lengkap pada pasien
tentang apa saja yang harus dilakukannya pada
tiap langkah,dan apa saja yang mungkin
terjadi,dan apa saja yang bisa membantu
mengatasinya bila ternyata muncul hal yang tidak
diinginkan.
Isi support

Cara
Fasilitas
penyampaian
Jenis kelamin

Usia dan
Tingkat
tingkat
pendidikan
kedewasaan
Asuhan paliatif adalah suatu spesialisasi
asuhan medis bagi orang yang hidup dengan
penyakit serius, beserta keluarga mereka.
Asuhan paliatif meredakan rasa sakit dan
gejala yang dialami pasien, serta
menyediakan dukungan emosional, sosial,
dan spiritual untuk pasien dan keluarganya.
Tujuan dari asuhan paliatif adalah
meningkatkan kualitas hidup mereka yang hidup
dengan penyakit serius, dan untuk mendukung
keluarga mereka. Memastikan agar pasien hidup
bebas dari rasa sakit, dengan kualitas hidup
terbaik yang dapat mereka peroleh dan segala
kebutuhan mereka terpenuhi.
Asuhan paliatif bisa bermanfaat bagi siapa
pun yang hidup dengan penyakit serius, kronis,
membatasi hidup, atau mengancam jiwa seperti
kanker, HIV AIDS, stroke, diabetes, penyakit
jantung, penyakit paru, atau kelainan bawaan
lahir. Asuhan paliatif dapat diberikan bagi pasien
anak maupun dewasa.
 a. Kejujuran (trustworthy); Kejujuran merupakan
modal utama agar dapat melakukan komunikasi yang
bernilai terapeutik, tanpa kejujuran mustahil dapat
membina hubungan saling percaya. Klien hanya akan
terbuka dan jujur pula dalam memberikan
informasi yang benar hanya bila yakin bahwa
perawat dapat dipercaya.
 b. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif;
Dalam berkomunikasi hendaknya perawat
menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh
klien. Komunikasi nonverbal harus mendukung
komunikasi verbal yang disampaikan.
Ketidaksesuaian dapat menyebabkan klien
menjadi bingung.
 c.Bersikappositif; Bersikap positif dapat
ditunjukkan dengan sikap yang hangat,
penuh perhatian dan penghargaan
terhadap klien.
inti dari hubungan terapeutik adalah
kehangatan, ketulusan, pemahaman
yang empati dan sikap positif.
 d.Empati :Sikap empati sangat diperlukan dalam
asuhan keperawatan, karena dengan sikap ini
perawat akan mampu merasakan dan
memikirkan permasalahan klien seperti yang
dirasakan dan dipikirkan oleh klien. Dengan
empati seorang perawat dapat memberikan
alternatif pemecahan masalah bagi klien, karena
meskipun turut merasakan permasalahan yang
dirasakan kliennya, tetapi tidak larut dalam
masalah tersebut sehingga perawat dapat
memikirkan masalah yang dihadapi klien secara
objektif.
 e. Mampu melihat permasalahan klien dari
kacamata klien;Dalam memberikan asuhan
keperawatan perawat harus berorientasi pada
klien. Untuk itu agar dapat membantu
memecahkan masalah klien perawat harus
memandang permasalahan tersebut dari sudut
pandang klien.
Perawat harus menggunakan tehnik active
listening dan kesabaran dalam mendengarkan
ungkapan klien.Jika perawat menyimpulkan
secara tergesa-gesa dengan tidak menyimak
secara keseluruhan ungkapan klien akibatnya
dapat fatal, karena dapat saja diagnosa yang
dirumuskan perawat tidak sesuai dengan
masalah klien dan akibatnya tindakan yang
diberikan dapat tidak membantu bahkan
merusak klien.
 f. Menerima klien apa adanya; Jika
seseorang diterima dengan tulus,seseorang
akan merasa nyaman dan aman dalam
menjalin hubungan intim terapeutik.
Memberikan penilaian atau mengkritik
klien berdasarkan nilai-
nilai yang diyakini perawat menunjukkan bah
wa perawat tidak menerima klien
apa adanya.
 g. Sensitif terhadap perasaan klien; Tanpa
kemampuan ini hubunganyang terapeutik
sulit terjalin dengan baik, karena jika tidak
sensitif perawat dapat saja melakukan pelan
ggaran batas, privasi
dan menyinggung perasaan klien.
 h. Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu
klien ataupun diri perawat sendiri; Seseorang
yang selalu menyesali tentang apa yang telah
terjadi pada masa lalunya tidak akan mampu ber
buat yang terbaik hari ini.Sangat sulit bagi
perawat untuk membantu klien, jika ia sendiri
memiliki segudang masalah dan ketidak puasan
dalam hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai