Anda di halaman 1dari 6

TUGAS CARING

KOMPONEN CARING

Oleh:

Amelia Indah Gesthari

01622031

YAYASAN JAYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA

2019
Komponen caring terhadap pasien HIV/aids

Situasi:

Pasien Ny. A di diagnosa medis mengalami penyakit HIV/Aids sejak 3 tahun lalu.

Pasien masuk ke rumah sakit pada tanggal 04 April 2018 dengan keluhan mual

dan muntah, tidak nafsu makan, mengatakan berat badan semakin turun

sebelumnya berat badan klien 55 Kg sekarang menjadi 45 Kg, tampak kering,

pucat dan lemas, rambut jagung. pasien mengatakan mempunyai riwayat

berhubungan seks bebas dengan lawan jenisnya. Pasien tidak tahu akibat

berhubungan bebas dengan lawan jenis bisa menyebabkan penyakit Hiv/Aids.

pasien sangat putus asa karena pengobatan yang selalu dijalankan selama tidak

membuahkan hasil dengan kesembuhan. Pasien malu dengan masyarakat sekitar

karena dikucilkan oleh masyarakat dan di isolasikan oleh masyarakat karena ada

isue takut tertular dari penyakit Ny. A sehingga tetangga sekitar mengisolasikan

Ny.A. Ny. A tampak sedih, selalu menunduk ketika diajak wawancara dan selalu

berkata tidak ada gunanya lagi kalau hidup di dunia hanya menjadi sampah

masyarakat dan buah bibir oleh masyarakat sekitar.

Komponen caring yang harus perawat lakukan adalah:

1 Compassion (kasih sayang), peka pada kesulitan/kepedihan orang lain, dapat

membantu untuk tetap bertahan memberi kesempatan berbagi, memberi ruang

bagi orang lain untuk berbagi perasaan dan beri dukungan secara penuh

Perawat melakukan komunikasi terapeutik terhadap pasien di mulai fase pra

interaksi-fase terminasi pada klien.


Fase pra-interaksi: melakukan persiapan sebelum kontak dengan klien di

mulai mencek status pasien, melakukan berdoa semoga di lancarkan tindakan

keperawatan dan pasien bisa menerima keberadaan perawat ketika melakukan

asuhan keperawatan dan menanyakan kepada perawat senior tentang

karakteristik klien.

Fase interaksi: memperkenalkan diri kepada klien, melakukan kontrak waktu,

menanyakan nama klien dan tanggal lahir, dan menanyakan bagaimana

keadaan sekarang? Bagaimana perasaan Ny. A sekarang? Saya perhatikan ibu

ini terlihat sangat sedih. Apakah ibu ingin berbagi perasaan ibu dengan saya?

Sambil mendekat terhadap pasien, ikut duduk bareng dengan klien,

mendengarkan aktif apa yang diungkapkan klien, mengosokkan tangan ke

punggung klien, ikut merasakan apa yang pasien rasakan. Saya mengerti dan

merasakan apa yang sedang ibu rasakan sekarang ini. Ibu harus tetap

semangat menjalankan kehidupan ini, tetap yakin dan berdoa kepada Allah

SWT karena yang mengangkat penyakit adalah Allah SWT melalui Tenaga

medis. Ibu sudah melakukan usaha dengan berobat ke fasilitas kesehatan, ibu

harus yakin dengan pengobatan ini bisa menyembuhkan penyakit ibu dan

tidak lupa ibu harus terus berdoa kepada Allah SWT. Bagaimana ibu? Saya

dukung dan saya selalu memberikan yang terbaik untuk ibu dan segala

keputusan ibu demi melakukan terapi untuk membuat ibu sembuh saya

dukung secara penuh baik support, prottect dan selalu suportif terhadap ibu.

Bagaimana setelah kita berbagi perasaan ibu bersama saya? Lebih

menyenangkan dan lebih baik yah bu sekarang ini.


2 Competence, tahu, terampil, pengalaman, energi dan motivasi sebagai

tanggung jawab terhadap profesi.

Perawat harus mampu terampil dari segi skills, knowledge, dan attitude.

Perawat di tuntut harus menguasai itu diharapkan memberikan asuhan

keperawatan yang optimal kepada klien tanpa harus ada kelalaian dan hanya

mementingkan tindakan saja tanpa harus memperhatikan perasaan pasien

secara humanistik dan komprehensif.

Perawat harus terampil dalam konseling dan memberikan asuhan klien secara

komprehensif dengan memperhatikan dari segi bio-psiko-sosial-psiko-sosial-

spiritual pada pasien sehingga kebutuhan yang komprehensif bisa di capai

dengan optimal terhadap pasien Hiv-Aids, mempunyai pengalaman kasus

yang banyak dengan hal serupa sehingga perawat lebih terampil dalam

memberikan konseling pada pasien Hiv-Aids sehingga mencerminkan nilai

profesionalan profesi khususnya di profesi keperawatan.

3 Confidence (percaya diri), ekspresi caring yang meningkatkan kepercayaan

tanpa mengabaikan orang lain untu tumbuh dan menyampaikan kebenaran.

Perawat harus mempunyai sikap percaya diri ketika menyampaikan informasi

mengenai kondisi klien sekarang ini, karena profesi keperawatan di dukung

oleh ilmu secara empiris bukan hanya ilmu dukun dan kedugagaan saja. “hari

ini ibu sedang di rawat di ruang perawatan penyakit dalam lantai 4 blok B.

Saya ingin menyampaikan keadaan ibu sekarang dan sedang melakukan

pengobatan. Tujuan dari pengobatan ini agar ibu bisa sembuh dan bisa pulih

kembali seperti sedia kala. Apakah yang akan ibu sampaikan sekarang dan

apa yang ibu inginkan sekarang ini? Adakah yang bisa saya bantu terkait
dengan tahap kebutuhan sekarang ini? Baik ibu saya dukung terus dengan apa

yang sudah ibu yakini, jika itu bisa membuat ibu lebih semangat lagi untuk

pengobatan Hiv-Aids sekarang ini.

4 Concience (suara hati). Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari

nilai humanistik altruistik (peduli terhadap kepercayaan klien) yang di anut

dan di reflesikan pada tingkah laku

Perawat menilai dan melakukan asuhan keperawatan harus humanistik

dengan menanyakan: mengenali nama pasien, mengenali karakteristik

kelebihan dan kekurangan klien, menanyakan keadaan klien sekarang,

memberi tahu informasi tentang klien kepada klien, memberi tahu pengobatan

yang sedang di jalani sekarang dan menyerahkan pilihan pengobatan yang

akan di pilih klien, menenyakan keinginan klien atas pengobatannya. Ibu

apakah yang ibu inginkan dengan pelayanan di rumah sakit ini? Baiklah jika

dengan mengundang ahli agama bisa membuat ibu lebih semangat lagi untuk

menjalani hidup. Saya akan mengundang ustads untuk bisa berbincang

dengan ibu. Saya menyakinin apa yang ibu yakinin sehingga saya bisa

menghormati dan mengahargai kepercayaan ibu.

5 Commitment, konsisten dan berkualitas pada tugas orang dan karier yang di

pilih.

Perawat harus komitmen dengan profesi keperawatan dan menekunin disiplin

ilmu di mulai dari diploma keperawatan, sarjana keperawatan, magister

keperawatan da doktor keperawatan. Semua harus konsisten pada bidang

keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari ilmu pengetahuan

keperawatan dan perkembangan di dunia keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai