Anda di halaman 1dari 8

Nama : Diah Ayu

Mustika
NIM : 131511133080
Kelas : A3
Praktik Keperawatan Profesional

Saat ini banyak Perawat-Perawat yang kurang profesional terhadap


pekerjannya , cara mereka memperlakukan client banyak yang tidak
memuaskan, itu dikarenakan karena pengetahuan mereka tentang
keperawatan profesional kurang dikuasaai oleh mereka , namun juga banyak
sekali perawat yang professional. Menjadi perawat Profesional memang tidak
mudah , banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjadi perawat profesional.
Sebuah penampilan professional sangat penting untuk membuat kesan
pertama pada pasien dan rekan kerja lainnya. Kesan pertama sangat penting
dan memainkan peran utama dalam mendapatkan rasa hormat pasien dan
kepercayaan. Setelah perawat profesional telah mulai membangun hubungan
dengan klien mereka, perawat profesional harus menunujukkan kepekaan
terhadap kebutuhan budaya beragam dan latar belakang etnis. Memiliki
pikiran terbuka selalu diperlukan ketika berhadapan dengan pasien , perawat
profesional harus bersedia selalu mendengarkan keluhan, dan curhatan
pasien dan harus memberikan masukan-masukan yang positif terhadap
pasien. Perawat harus siap cepat tanggap tehadap apa yang ditanya pasien.

Karena kesehatan adalah bidang yang terus berkembang perawat


profesional harus bersedia untuk tetap up to date terhadap aspek
keperawatan dengan melanjutkan pendidikan atau seminar, belajar cara-cara
baru dan lebih baik untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien.

Teamwork merupakan karakteristik utama dari keperawatan


professional, tanpa teamwork pekerjaan dalam rumah kurang berjalan secara
harmonis. Perawat profesional tidak hanya berinteraksi terhadap pasien saja
namun juga kepada keluarga, pasien, dokter, ahi gizi, apoteker, dan lain -
lain, sehingga teamwork yang baik memang sangat penting untuk menjadi
perawat profesional. Perawat professional harus menyadari dan akrab dengan
hak pasien. Perawat profesional harus mengevaluasi nilai-nilai professional
dan pribadi mereka sendiri, menilai kembali secara berkala untuk menyadari
diri mereka sendiri.

Jika pasien membutuhkan perawat untuk mendengarkan dan


merespon keluh kesahnya, perawat profesional juga harus memiliki rasa
humor yang tinggi agar hubungan perawat dan pasien akan lebih akrab.
Dapat berinteraksi dengan pasien secara harmonis sangat penting sebagai
perawat profesional untuk mengetahui masalah / penyakit yang di derita
pasien dan pasien merasa nyaman dan merasa diperhatikan. Walaupun di luar
kerja perawat banyak masalah namun jika sudah di lingkungan rumah sakit
harus ramah, periang terhadap semua yang ada di lingkungan rumah sakit.

Praktik Keperawatan Profesional adalah tindakan mandiri perawat


professional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan
tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai
lingkup, wewenang dan tanggung jawabnya.

Terdapat karakteristik utama dalam praktik professional yaitu perawat


profesional berorientasi pada melayani, perhatian, caring, Bersosialisasi dan
juga menangani pasien haarus berdasarkan ilmu dan fakta ilmiah, tidak
sembarangan meberikan argument yang tidak relevant terhadap pasien agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diingingkan, melakukan penanganan terhadap
pasien harus sesuai kode etik yang berlaku.

Nilai-nilai professional pada praktik keperawatan yaitu Perawat


profesional harus mempunyai nilai intelektual yang tinggi, nilai komitmen
moral, otonomi, kendali, dan tanggung gugat. Prinsip moral praktik
keperawatan profesional yaitu menghargai otonomi klien, beneficence,
sebagai perawat professional tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, dan
agama, ataupun tahta klien, perawat harus memperlakukan klien sama,
perawat professional tidak boleh berbohong tanpa menyakiti perasaan pasien,
jadi perawat professional harus mengatakan yang sebenar-benarnya ap yang
terjadi terhadap pasien, perawat professional dilarang membunuh klien
karena permintaan klien sendiri ataupun permintaan keluarga klien Karena
seperti tidak menghargai kehidupan manusia karena yang hanya bisa
mengambil nyawa orang hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, Menepati janji juga
sangat penting sebagai perawat profesioanal agar mendapat kepercayaan
penuh oleh klien.

Cara mendapatkan nilai intelektual yang tinggi dalam praktik


keperawatan yaitu body of knowledge yang baik, jika memunginkan
melanjutkan pendidikan berkelanjutan atau spesialis, dan juga dalam
menangani pasien menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis
dan kreatif sesuai bukti-bukti ilmiah maupun fakta.

Keperawatan mempunyai undang undang yang mengatur segala


aspek keperawatan, Terdapat legal aspek yaitu UU RI no.36 tahun 2009
tentang kesehatan , UU RI no. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,
Permenkes RI no. 48 tahun 2010 -> Permen 17 tahun 2013 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat, Permenkes RI no.161 Tahun 2010 Tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan -> Permenkes RI no. 1796 tahun 2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan, dll. UU keperawatn ini merupakan berita
bahagia bagi perawat. Dan yang palling menguntungkan bagi perawat yaitu
diperbolehkannya membuka praktik mandiri

Baru - baru ini Perawat boleh untuk melakukan praktik mandiri


keperawatan , Praktik mandiri Keperawatan di Indonesia memang sangat
asing didengar. Jika memang ada yang membuka Praktik mandiri
keperawatan , masyarakat pasti bertanya-tanya apa yang tawarkan dengan
Praktik mandiri Keperawatan tersebut. Dalam praktik mandiri keperawatan,
perawat bisa langsung melakukan diagnosis pasien dan tindakan tanpa perlu
mendapat perintah dokter terlebih dahulu. Kendati demikian, ada beberapa
tindakan yang masih tidak boleh dilakukan, misalnya operasi, Kemudian
penanganan penyakit yang ringan juga boleh langsung dilakukann. Melalui
perjuangan panjang seluruh perawat Indonesia yang tergabung dalam suatu
wadah yaitu PPNI menyampaikan aspirasi untuk melindungi masyarakat dan
perawat itu sendiri dari anggapan praktek illegal ke pemerintah dan DPR.
Tuntutan itu, telah dikabulkan oleh wakil rakyat dan pemerintah.

Sebelumnya PPNI yaitu Persatuan Perawat Nasional Indonesia


merupakan suatu wadah perjuangan profesi dalam mengisi kemerdekaan
Republik Indonesia demi tercapainya kehidupan masyarakat yang sehat, adil,
dan makmur.

Nama PPNI sendiri telah banyak mengalami perubahan PPNI yaitu


PKVB ( Perkumpulan Kaum Velpleger Boemibatera ) 1921, PKVI
( Perkumpulan Kaum Velpleger Indonesia 1928, PDKI ( Persatuan Djuru
Kesehatan Indonesia, PENJURAIS ( Persatuan Djuru Rawat Islam ), Serikat
Buruh Kesehatan (SBK) 1945-1954, PPDKI ( Persatuan Pegawai Dalam
Kesehatan Indonesia ) 1951-1958. Kongres - Munas lebih merata karena tidak
hanya bertempat di Pulau Jawa saja tetapi juga di luar Pulau Jawa.Tempat
tempatnya yaitu di Jakarta 1976, Surabaya 1980, Jakarta 1984, Jawa Tengah
1989, Pondok Gede 1995, Bandung 2000, Manado 2005, Balik Papan 2010,
Palembang 2015.
Salah satu tugas pokok PPNI yaitu membina kesejahteraaan anggota
dan pembinaan usaha lain, namun tugas tersebut belum terelasasikan dengan
baik dibuktikan dengan banyak sekali perawat yang demo untuk menuntut
hak mereka yaitu gaji yang tidak relevant, dan juga terdapat tugas pokok
PPNI yaitu membina kelembagaan, anggota kader kepemimpinan, hukum dan
humas, namun juga tugas tersebut belum dilaksanakan dengan baik
dibuktikan dengan Keanggotaan PPNI yang masuk Ke ICN pada Bulan Juni
2003 menjadi anggota ke 125 dari 129 negara padahal organisasi
Keperawatan telah terbentuk pada tahun 1921.

ICN (International Council OF Nurses) yaitu tempat bagi perawat untuk


berkolaborasi dan mengembangkan standar tinggi keperawatan, pendidikan
keperawatan dan etika professional, dan juga untuk meningkatkan mutu
Keperawatan di Seluruh dunia.

Cikal bakal dari oragnisasi keperawatan di Indonesia dan dunia tidak


terlepas dari Sejarah Keperawatan itu sendiri. Keperawatan lahir bersama
manusia diciptakan Tuhan, setiap orang memerlukan asuhan keperawatan
dalam proses hidupnya. Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri ( tercermin pada seorang ibu ), Harapan pada awal perkembangan
keperawatan adalah perawat harus memiliki naluri keibuan ( mother instinc ).
Dari masa mother instinc , bergeser ke zaman dimana orang masih percaya
pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistik yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia ( animisme ). Sakitnya seseorang disebabkan karena
kekuatan alam / pengaruh gaib seperti batu batu, pohon pohon besar dan
gunung gunung tinggi, dilanjutkan dengan kepercayaan pada dewa dewa,
mereka menganggap bahwa penyakit disebabkan karena kemarahan dewa,
sehimgga kuil kui didirikan sebagai tempat pemujaan da orang yang sakit
meminta kesembuhan di kuil

Pada Zaman Keagamaan, Keperawatan muali bergeser kearah spiritual


dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa/kutukan
Tuhan. Orang percaya bahwa penyakit disebabkan oleh dosa dan kutukan
Tuhan, Pusat perawatan yaitu di tempat tempat ibadah. Dan saat ini ada
orang yang masih percaya bahwa penyakit karena dosa dan kutukan Tuhan.

Pada Zaman Masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan


agama Nasrani, banyak terbentuk Diakonesses (organisasi wanita yang
bertujuan untuk mengunjungi orang sakit , laki-laki diberi tugas mengubur
bagi yang meninggal. Berdiri Rumah Sakit di Roma Monastic Hospital
Fasilitas bangsal perawatan untuk merawat orang sakit dan tempat merawat
orang cacat, orang miskin serta yatim piatu.

Pada Pertengahan abad VI Masehi, berkembang di Asia Barat Daya


yaitu Timur Tengah, seiring dengan perkembangan agama Islam. Abad VII
Masehi, di Jazirah Arab berkembang pesat ilmu pengetahuan seperti Ilmu
Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-obatan. Tokoh keperawatan yang terkenal dari
Arab adalah Rufaidah. Pada Zaman ini Timur Tengah lebih maju dari Negara
Barat dalam bidang kesehatan, tetapi tidak hanya bidang kesehatan saja,
hampir di segala aspek Timur Tengah lebih maju dari Negara Barat.

Pada Permulaan abad XVI, Struktur dan orientasi masyarakat berubah


dari agama menjadi kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan
semangat kolonial, berkurangnya tenaga perawat. Untuk memenuhi
kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang sudah bertobat bekerja
sebagai perawat, perawat menerima gaji yang rendah dengan kerja lama
pada kondisi yang buruk. Berdiri orde-orde agama, wanita-wanita yang
mengikuti suami berperang dan tentara (pria) yang bertugas rangkap sebagai
perawat. Pengaruh perang salib terhadap keperawatan yaitu Mulai dikenal
konsep P3K, Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul
peluang kerja bagi perawat dibidang sosial. Perawat sangat dibutuhkan dalam
mengobati tentara berjatuhan dalam perang.

Pada zaman tersebut didirikan 3 Rumah sakit yaitu yang pertama Hotel
Dieu di Lion, Awalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh bekas wanita tuna
susila (WTS) yang telah bertobat, Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan
oleh perawat terdidik. Yang kedua yaiut Hotel Dieu di Paris, Pekerjaan perawat
dilakukan oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agama
dihapuskan dan pekerjaan perawat dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor
perawat di rumah sakit ini adalah Genevieve Bouquet. Yang ketiga ST. Thomas
Hospital (1123 M),Pelopor perawat di rumah sakit ini adalah Florence
Nightingale (1820). Pada masa ini perawat mulai dipercaya banyak orang.
Pada saat perang Crimean War, Florence ditunjuk oleh negara Inggris untuk
menata asuhan keperawatan di rumah sakit Militer di Turki. Florence dijuluki
The Lady of the Lamp. Perkembangan keperawatan di Inggris. Sejarah
penting perkembangan keperawatan di dunia Florence Nightingale.
Kontribusi Florence Nightingle bagi perkembangan keperawatan yaitu
menegaskan bahwa nutrisi merupakan satu bagian penting dari asuhan
keperawatan, meyakinkan bahwa okupasional dan rekreasi merupakan suatu
terapi bagi orang sakit, mengidentifikasi kebutuhan personal klien merupakan
peran perawat untuk memenuhinya, menetapkan standar manajemen rumah
sakit, mengembangkan suatu standar okupasi bagi klien wanita,
mengembangkan pendidikan keperawatan, menetapkan 2 (dua) komponen
keperawatan yaitu kesehatan dan penyakit

Florence Nightingale meyakinkan bahwa keperawatan berdiri sendiri


dan berbeda dengan profesi kedokteran serta menekankan kebutuhan
pendidikan berlanjut bagi perawat. Konsep pendidikan Florence
mempengaruhi pendidikan keperawatan di dunia. Karena konsep dari perawat
itu sebagai merawat / caring terhadap pasien.

Pada Masa Selama Perang Dunia II Timbulnya penyakit akibat perang,


membutuhkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis
maupun perawat yang selanjutnya merupakan tantangan baru bagi perawat
dalam memberikan pelayanan kesehatan bersama dengan profesi lain

Pada Masa Pasca Perang Dunia II, Akibat perang dunia II yang
mengakibatkan banyaknya penderitaan bagi penduduk dunia. Perkembangan
dalam bidang perawatan secara pesat terjadi di Amerika. Pengakuan
keperawatan sebagai profesi. Lucile Brown

Pada tahun 1950 merupakan stadium embrio, proses keperawatan


belum dipahami dan belum bisa diterima walaupun sudah dilakukan sehari-
hari. Pada tahun 1955 Lydia Hall memberikan presentasinya tentang
Perawatan adalah suatu proses. Pada hakekatnya keperawatan menyangkut
4 hal pokok, yaitu Nursing at the patient, Nursing to the patient, Nursing for
the patient, Nursing with the patient

Sejarah perkembangan keperawatan di indonesia dimulai pada Masa


Penjajahan Belanda. Perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut
Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit. Pada
tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk memelihara
kesehatan staf dan tentara Belanda. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan
Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan
rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti
perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk
kepentingan tentara Belanda.
Masa Penjajahan Inggris pada tahun (1812 1816), Gurbernur
Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Semboyannya kesehatan adalah milik manusia upaya
untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi yaitu pencacaran
umum, cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa, kesehatan para
tahanan. Pada tahun 1819 didirikan RS Stadverband di Glodok Jakarta dan
pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS Cipto Mangunkusumo
(RSCM). Pada tahun 1816 1942 berdiri RS hampir bersamaan yaitu RS PGI
Cikini Jakarta, RS ST Carollus Jakarta, RS ST. Boromeus di Bandung, RS
Elizabeth di Semarang. Pada tahun 1916 Sekolah perawat pertama kali
didirikan di Rumah Sakit PGI Cikini mengandalkan para perawat Belanda
sebagai pendidik ditambah beberapa dokter.

Pada Zaman Penjajahan Jepang di tahun 1942 sampai 1945


mengalami perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan dunia
keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan
dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan RS diambil alih oleh
Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.

Zaman Kemerdekaan di Periode 1945-1962. Pada tahun 1945-1950


merupakan periode awal kemerdekaan dan merupakan masa transisi
pemerintah Republik Indonesia. Di tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat
dan Sekolah Perawat setingkat SMP. Pada tahun 1962 Pendidikan keperawatan
profesional mulai didirikan yaitu Akademi perawat milik Departemen
Kesehatan di Jakarta.

Pada Tahun 1983 merupakan Momentum yang sangat penting bagi


perkembangan keperawatan di Indonesia, Lokakarya Nasional Keperawatan
menetapkan Keperawatan sebagai profesi. Kabar gembira bagi seluruh
perawat di Indonesia, konsekuensinya Dikembangkan Pedidikan tinggi

Pada tahun 1985 didirikan PSIK FK UI, pada tahun 1995 berubah
menjadi FIK UI. Pada tahun1994 berdiri PSIK FK UNPAD pada tahun 2004
berubah menjadi Fakultas Keperawatan. Pada tahun 1998 berdiri PSIK FK
Unair pada tahun 2008 berubah status menjadi Fakultas Keperawatan. PSIK
FK USU pada tahun 2009 berubah status menjadi Fakultas Keperawatan, PSIK
FK UNIBRA, PSIK FK UNDIP, PSIK FK UGM, PSIK FK UNHAS, PSIK FK UNAND

Syarat utama untuk membuka praktik mandiri keperawatan yaitu


perawat wajib mengurus STR ( Surat Tanda Registrasi ), STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang
diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi, namun juga tidak hanya
praktik mandirnya saja setiap tenaga kesehatan yang akan menjalankan
pekerjaannya wajib memiliki STR, yang kedua Perawat wajib mengurus SIPP (
Surat Izin Praktik Perawat) , SIPP adalah bukti tertulis pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
berupa praktik mandiri, Memiliki ijazah pendidikan minimal D III Keperawatan

Tujuan dari praktik Keperawatan Profesional adalah membantu individu


untuk mandiri berpartisipasi dalam bidang kesehatan, dan mengembangkan
potensi yang ada untuk meningkatkan kesehatan secara optimal. Praktik
mandri Keperawatan memang sangat menguntungan bagi perawat dan
masyarakat namun perlu diadakan sosialasi terhadap perawat dan masyarakat
agar jelas tujuan dari Praktik Keperawatan Profesional.

Anda mungkin juga menyukai