131511133080 Pengertian SIADH SIADH adalah suatu karakteristik atau ciri dan tanda yang disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal mengabsorbsi atau menyerap air dalam bentuk ADH yang berasal dari hipofisis posterior. (Barbara K. Timby) SIADH aadalah gangguan pada hipofisis posterior akibat peningkatan pengeluaran ADH sebagai respon terhadap peningkatan osmolaritas darah dalam tingkat yang lebih ringan. (Corwin, 2001) Etiologi Kelebihan vasopresin Peningkatan tekanan intrakranial baik pada proses infeksi maupun trauma pada otak. Proses infeksi (virus dan bakteri pneumonia) Obat yang dapat merangsang atau melepaskan vasopresin (vinuristin, cisplatin dan oxytocin) Penyakit endokrin seperti insufisiensi adrenal, mixedema dan insufisiensi pituitary anterior Analgesik Muntah Manifestasi Klinis Hiponatremi, kebingungan, kesadaran menurun/letargi sensitive, koma, mobilitas gastro intestinal menurun (Anorexia). Peningkatan berat badan secara tiba-tiba (tanpa oedema) sekitar 5-10 %. Distensi vena jugularis. Takhipnea. Patofisiologi Pada pelepasan ADH berlanjut tanpa kontrol umpan balik, walaupun osmolaritas plasma darah dan volume darah meningkat. Kelainan biokimiawi pada keadaan yang kronik, Na turun dan Kalium naik, kadang-kadang terdapat keadaan yang disertai semua kadar elektrolit dalam serum masih normal dan satu-satunya kelainan boikimiawi hanya hipoglikemi. Atrofi adrenal yang idiopatik menyebabkan korteks kolaps, sel-sel kolaps yang masih hidup mengalami pembesaran dengan sitoplasma eosinophil. Komplikasi Gejala-gejala neurologis dapat berkisar dari nyeri kepala dan konfusi sampai kejang otot, koma dan kematian akibat hipotremia dan intaksikasi air. Penatalaksanaan a. Non farmakologi Pembatasan cairan (kontrol kemungkinan kelebihan cairan) Pembatasan sodium Pembedahan b. Farmakologi Diuretik demeeloculine Hiperosmolaritas Asuhan Keperawatan Pengkajian Pantau status cairan dan elektrolit Catat perubahan berat badan (BBI jika ada peningkatan lebih dari 1 kg laporkan pada dokter) Monitor status neurologis yang berhubungan dengan hiponatremi dan segera lakukan tindakan untuk mengatasinya. Segera lakukan tindakan untuk mengatasinya. Pemeriksaan diagnostik Natrium serum: menurun < 135 M Eq/L Natrium urin: kurang dari 15 M Eq/L, menandakan konservasi ginjal terhadap Na. Natrium urine > 20 M Eq/L menandakan SIADH. Kalium serum: mungkin turun sesuai upaya ginjal untuk menghemat Na dan Kalium sedikit. Klorida/bikarbonat serum: mungkin menurun, tergantung ion mana yang hilang dengan DNA. Osmolalitas: umumnya rendah, tetapi mungkin normal atau tinggi. Osmolalitas urin: mungkin turun/biasanya < 100 m osmol/L kecuali pada SIADH dimana kasus ini akan melebihi osmolalitas serum. Berat jenis urin: meningkat (lebih dari 1,020) bila ada SIADH. Ht: tergantung pada keseimbangan cairan, misalnya: kelebihan cairan versus dehidrasi. Diagnosa Keperawatan Volume cairan berlebihan berhubungan dengan sekresi ADH yang berlebihan. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Berhubungan dengan perubahan absorpsi nutrisi dan natrium. Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan kadar Na. Intervensi 1. Volume cairan berlebihan berhubungan dengan sekresi ADH yang berlebihan. Tujuan : Setelah dilakukan keperawatan diharapkan terjadi keseimbangan cairan dan juga tidak ada oedema pada tubuh cairan serta pengeluaran urine kembali seimbang. Intervensi : Monitor tanda dan gejala peningkatan retensi urine. Monitor hasil laboratorium yang berkaitan dengan retensi uriene. Monitor status hemodinamika seperti tekanan vena pusat. Monitor respon pasien terhadap terapi yang diberikan. Pantau masukan dan keluaran urine serta hitung keseimbangan sairan. Berikan/batasi cairan tergantung pada status volume 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan absorpsi nutrisi dan Na. Tujuan : Setalah dilakukan tindakan kerawatan diharapkan berat badan pasien akan stabil dan pasien bebas dari tanda-tanda mal nutrisi serta pasien Intervensi : Tingkatkan pemberian makan yang mengandung protein, vitamin, dan besi apabila dianjurkan. Berikan makanan tinggi Na Seleksi jenis makanan yang tepat Lakukan perawatan mulut sebelum pasien makan. Ajari pasien dan keluaraga tentang diet yang harus diberikan. Monitor masukan kalori setiap hari. Batasi aktivitas fisik. 3. Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan kadar Na. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat kesadaran dapat meningkat kembali ditandai dengan dapat mengenali lingkungan sekitar, serta memiliki koping mekanisme yang baik. Intervensi : Monitor seberapa banyak pasien kehilangan sodium. Monitor keseimbangan elektrolit pasien. Batasi aktivitas pasien untuk mengumpulkan energi. Berikan larutan hipertonik (3% sampai 5%) 3 ml/kg/jam sesuai dengan keluhan hyponatremia. Ajari pasien untuk penggunaan terapi diuresis. Monitor manifestasi dari sistem kardiovaskuler. Monitor fungsi ginjal. Terima Kasih