ALDHI SUKMA PANGESTU INDAH MUSTIKA RAHAYU MUHAMMAD SULTAN AL MALIKI KELAS : XI IPA 3 PERISTIWA BANDUNG LAUTAN API Peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. 17 Oktober Brigade 21 November 1945 MacDonald 1945 Pasukan sekutu menuntut agar Bentrokan dipimpin semua senjata bersenjata Brigade api kecuali TKR antara tentara MacDonald tiba dan Polisi sekutu dan TKR. di Bandung diserahkan diboncengi kepada oleh tentara mereka. NICA. Untuk meredakan bentrokan yang terus terjadi di Bandung, diadakan perundingan antara pihak RI dan AFNEI atau sekutu dan NICA. Perundingan tersebut menghasilkan, Kota Bandung dibagi menjadi dua bagian yaitu Bandung Utara diduduki oleh pihak Sekutu sedangkan Bandung Selatan diduduki oleh pemerintah Indonesia. Bandung Utara dan Bandung Selatan dibatasi oleh rel kereta api. ULTIMATUM PERTAMA ULTIMATUM KEDUA
Tanggal 21 November 1945 Tanggal 23 November 1946
MacDonald menyampaikan ultimatum Pihak sekutu menuntut Tentara
kepada Gubernur Jawa Barat agar Republik Indonesia (TRI) untuk Bandung Utara dikosongkan, termasuk mengosongkan seluruh kota Bandung pasukan bersenjata. dan mundur ke luar kota dengan jarak 11 km. Kolonel Abdoel Haris Nasoetion, Komandan Divisi III Siliwangi mengintruksi rakyat untuk mengungsi. Malam harinya rumah - rumah dan bangunan penting mulai dibakar dan ditinggalkan mengungsi ke Bandung Selatan oleh sekitar 200.000 warganya. Salah satu gudang mesiu di Dayeuhkolot diledakkan oleh Muhammad Toha dan Muhammad Ramdan yang gugur bersama ledakan. Monumen ini setinggi 45 meter, memiliki sisi sebanyak 9 bidang. Terletak di kawasan lapangan Tegallega. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 23 Maret. Halo-halo Bandung Ibukota periangan Halo-halo Bandung Kota kenang-kenangan Sudah lama beta Tidak berjumpa dengan kau Sekarang telah menjadi lautan api Mari bung rebut kembali