Anda di halaman 1dari 20

PERBEDAAN CARING DAN

CURING DAN APLIKASINYA

OLEH :
Ns. RISCHA HAMDANESTI, M.Kep
• Caring didefinisikan sebagai tindakan yang
bertujuan memberikan asuhan fisik dan
memperhatikan emosi sambil meningkatkan
rasa aman dan keselamatan klien.

• Curing adalah ilmu yang empiric, mengobati


berdasarkan bukti/data. Caring merupakan
tugas primer perawat dan curing adalah tugas
sekundernya. Begitu pula curing, curing
merupakan tugas primer dokter dan caring
sebagai tugas sekundernya.
Tujuan Caring
• Memberikan asuhan kepada klie
• Meningkatkan rasa aman dan keselamatan
kepada klien
• Membantu pelaksanaan rencana pengobatan
• Membantu pasien/klien beradaptasi dengan
masalah kesehatan, mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan
fungsi dari tubuh pasien
Tujuan Curing
Menentukan dan menyingkirkan penyebab
penyakit atau mengubah problem penyakit dan
penanganannya
NURSE CARE BEHAVIOR
• Nurse Care Behavior merupakan  serangkaian
perilaku caring yang diharapkan klien dan
keluarga.  Klien mempunyai harapan dari  caring
perawat sesuai karakteristik masing-masing.
Persepsi Klien Wanita
Persepsi Klien Wanita
• Berespon terhadap keunikan klien.
• Memahami dan mendukung perhatian klien.
• Hadir secara fisik.
• Memiliki sikap dan meunjukkan perilaku yang membuat
klien merasa dihargai sebagai manusia.
• Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta.
• Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan
merelaksasi klien.
Bersuara lembut.
Memberi perasaan nyaman.
Persepsi Klien Pria
• Hadir secara fisik sehingga klien merasa
dihargai.
• Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta.
• Membuat klien merasa nyaman, relaks  dan
aman.
• Hadir untuk memberi kenyamanan dan
memenuhi kebutuhan klien sebelum diminta.
• Menggunakan suara dan sikap yang baik, halus,
lembut dan menyenangkan.
Persepsi Klien kanker dan keluarga
• Mengetahui bagaimana memberikan injeksi dan
mengelola peralatan.
• Bersikap ceria.
• Mendorong klien untuk menghubungi perawat
bila klien mempunyai masalah.
• Mengutamakan / mendahulukan kepentingan
klien.
• Mengantisipasi pengalaman pertama adalah
yang terberat.
Persepsi Klien Dewasa Yang Dirawat
• Kehadirannya menentramkan hati.
• Memberi informasi.
• Mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan profesional.
• Mampu menangani nyeri/rasa sakit.
• Memberi waktu yang lebih banyak dari yang
dibutuhkan.
• Mempromosikan otonomi.
• Mengenali kualitas dan kebutuhan individual.
• Selalu mengawasi klien.
Persepsi Keluarga
• Jujur.
• Memberi informasi dengan jelas.
• Selalu menginformasikan keluarga.
• Mencoba untuk membuat klien nyaman.
• Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan.
• Memberikan perawatan emergensi bila perlu.
• Menjamin klien bahwa pelayanan keperawatan tersedia.
• Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur,
terbuka dan ikhlas.
• Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya
sebisa mungkin.
• Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik
yang relatif nyaman.
TANTANGAN BAGI PROFESI PERAWAT
1. Dapat membantu orang lain yang membutuhkan
merupakan alasan banyak orang untuk memasuki
profesi keperawatan.
2. Caring telah menjadi bagian dari disiplin keperawatan
sejak permulaan.
3. Profesi keperawatan, berbeda dengan kedokteran, dapat
merawat dan membantu orang tanpa diagnosa medis
atau teknologi baru dan pengobatan.
4. Caring merupakan kekuatan motivasi bagi seseorang
untuk menjadi perawat dan ini menjadi sumber
kepuasan bila perawat mengetahui bahwa mereka telah
membuat suatu perbedaan dalam kehidupan pasien.
5. Saat ini banyak tantangan yang dihadapi dalam sistem
pelayanan kesehatan. Menjadi bagian dalam profesi 
kesehatan adalah sulit dan banyak tuntutan. Perawat
memilki sedikit waktu untuk pasien. Perkembangan
teknologi juga dapat mengancam perhatian manusia.
Seringkali pasien hanya dilihat dalam jumlahnya saja
dan kebutuhan mereka seringkali diabaikan atau
dilupakan.
6. Manusia tidak dapat disamakan dengan robot atau
mesin dan pelayanan kesehatan harus lebih humanis.
7. Perawat dapat berperan penting dengan menjadikan
“care” sebagai bagian integral dalam sistem pelayanan
kesehatan. 
Contoh Kasus Care
• Perawat masuk ke kamar klien, beri salam
hangat kepada klien sambil menyentuh pundak
klien, lakukan kontak mata, duduk beberapa
menit, dan tanyakan tentang apa yang menjadi
pikiran dan perhatian klien, dengarkan cerita
klien, lihat cairan intravena (IV) yang
tergantung, kaji klien beberapa saat, dan
kemudian periksa rangkuman tanda vital klien
dalam layar komputer sebelum meninggalkan
ruangan.
• Yanto, seorang perawat di bangsal bedah VIP sebuah Rumah Sakit
Islam dikotanya. Hari ini dia shift pagi dan merawat kamar A
sampai dengan kamar E. Tuan Burhan (50 tahun), seorang pasien
post operasi ileus hari ke-3 yang dirawat di kamar C. Tuan Burhan
sudah  diperkenankan makan makanan lunak ( bubur ) dengan
lauk-pauk dan sayur yang  juga lunak.
• Siang ini, Yanto mengantar makan siang kekamar C, kamar Tuan
Burhan. Sesampainya disana, Tuan Burhan mengatakan bahwa
beliau ingin sekali makan bubur yang disiram kuah kaldu babi.
Beliau mengatakan bahwa itu makanan favoritnya.
• Yanto terkejut mendengar pernyataan Tuan Burhan. Dia
mengatakan bahwa dia tidak bisa memenuhi permintaan Tuan
Burhan karena instansi tempat dia bekerja adalah sebuah Rumah
Sakit Islam. Tetapi Tuan Burhan tetap memaksa dan meminta ijin
untuk membawa sendiri makanan tersebut dari rumah. Tetapi
Yanto tetap tidak mengizinkan. Bahkan tanpa menjelaskan apapun,
dia meninggakan Tuan Burhan sendiri. Keesokan harinya, Tuan
Burhan minta pulang paksa dengan alasan perlakuan perawat yang
kurang menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai