Anda di halaman 1dari 6

Perbedaan Caring

dan Curing
Caring
caring sebagai esensi dari keperawatan berarti
juga pertanggung jawaban hubungan antar
perawat- klien, dimana perawat membantu
partisipan klien, membantu klien memperoleh
pengetahuan, dan meningkatkan kesehatan (cara,
Curing
2003) Curing adalah ilmu yang empiric, mengobati
berdasarkan bukti/data. Caring merupakan
Caring didefinisikan sebagai tindakan yang
tugas primer perawat dan curing adalah tugas
bertujuan memberikan asuhan fisik dan
sekundernya. Begitu pula curing, curing
memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa
merupakan tugas primer dokter dan caring
aman dan keselamatan klien.
sebagai tugas sekundernya.
Tujuan Curing
Tujuan Caring
Menentukan dan menyingkirkan penyebab
Memberikan asuhan kepada klie penyakit atau mengubah problem penyakit dan
Meningkatkan rasa aman dan penanganannya
keselamatan kepada klien
Membantu pelaksanaan rencana
pengobatan
Membantu pasien/klien beradaptasi focus nursing
dengan masalah kesehatan, mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan, dan caring
meningkatkan fungsi dari tubuh pasien humanism
holism

Perbedaan
caring dan curing

merupakan tugas primer perawat merupakan tugas sekunder perawat


merupakan tugas sekunder dokter merupakan tugas primer dokter
dalam pelayanan kesehatan klien dilakukan dalam pelayanan kesehatan klien
3/4 caring dilakukan 1/4 curing
bersifat healthogenci maksudnya lebih menentukan dan menyingkirkan penyebab
menekankan pada peningkatan kesehatan penyakit atau mengubah problem penyakit
dari pada pengobatan dan penanganannya
caring mengintegrasikan pengetahuan diagnose dalam konsep caring dilakukan
biofisik dan pengetahuan perilaku manusia mengungkapkan penyakit yang diderita
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
untuk menyediakan pelayanan bagi mereka
yang sakit.
Nurse Care Behavior
Nurse Care Behavior merupakan  serangkaian perilaku
caring yang diharapkan klien dan keluarga.  Klien
mempunyai harapan dari  caring perawat sesuai
karakteristik masing-masing.

Persepsi Klien Wanita


Berespon terhadap keunikan klien.
Memahami dan mendukung perhatian klien.
Persepsi Klien Pria Hadir secara fisik.
Memiliki sikap dan meunjukkan perilaku yang
Hadir secara fisik sehingga klien membuat klien merasa dihargai sebagai manusia.
merasa dihargai. Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta.
Kembali ke klien dengan Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan
sukarela tanpa diminta. dan merelaksasi klien.
Membuat klien merasa nyaman, Bersuara lembut.
relaks  dan aman. Memberi perasaan nyaman.
Hadir untuk memberi
kenyamanan dan memenuhi
kebutuhan klien sebelum
diminta.
Menggunakan suara dan sikap
yang baik, halus, lembut dan
menyenangkan.
Persepsi Klien kanker
dan keluarga
Persepsi Klien Dewasa Mengetahui bagaimana memberikan
injeksi dan mengelola peralatan.
Yang Dirawat Bersikap ceria.
Mendorong klien untuk menghubungi
Kehadirannya menentramkan hati. perawat bila klien mempunyai
Memberi informasi. masalah.
Mendemonstrasikan pengetahuan dan Mengutamakan / mendahulukan
keterampilan profesional. kepentingan klien.
Mampu menangani nyeri/rasa sakit. Mengantisipasi pengalaman pertama
Memberi waktu yang lebih banyak dari adalah yang terberat.
yang dibutuhkan.
Mempromosikan otonomi.
Mengenali kualitas dan kebutuhan
individual.
Selalu mengawasi klien.

Persepsi Keluarga
Jujur.
Memberi informasi dengan jelas.
Selalu menginformasikan keluarga.
Mencoba untuk membuat klien nyaman.
Menunjukkan minat dalam menjawab pertanyaan.
Memberikan perawatan emergensi bila perlu.
Menjamin klien bahwa pelayanan keperawatan tersedia.
Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas.
Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin.
Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang relatif nyaman.
Tantangan Bagi Profesi Perawat
Dapat membantu orang lain yang membutuhkan merupakan alasan banyak
orang untuk memasuki profesi keperawatan.
Caring telah menjadi bagian dari disiplin keperawatan sejak permulaan.
Profesi keperawatan, berbeda dengan kedokteran, dapat merawat dan
membantu orang tanpa diagnosa medis atau teknologi baru dan pengobatan.
Caring merupakan kekuatan motivasi bagi seseorang untuk menjadi perawat
dan ini menjadi sumber kepuasan bila perawat mengetahui bahwa mereka telah
membuat suatu perbedaan dalam kehidupan pasien.
Saat ini banyak tantangan yang dihadapi dalam sistem pelayanan kesehatan.
Menjadi bagian dalam profesi  kesehatan adalah sulit dan banyak tuntutan.
Perawat memilki sedikit waktu untuk pasien. Perkembangan teknologi juga
dapat mengancam perhatian manusia. Seringkali pasien hanya dilihat dalam
jumlahnya saja dan kebutuhan mereka seringkali diabaikan atau dilupakan.
Manusia tidak dapat disamakan dengan robot atau mesin dan pelayanan
kesehatan harus lebih humanis.
Perawat dapat berperan penting dengan menjadikan “care” sebagai bagian
integral dalam sistem pelayanan kesehatan. 
Contoh Kasus Care
Perawat masuk ke kamar klien, beri salam hangat kepada klien sambil
menyentuh pundak klien, lakukan kontak mata, duduk beberapa menit, dan
tanyakan tentang apa yang menjadi pikiran dan perhatian klien, dengarkan
cerita klien, lihat cairan intravena (IV) yang tergantung, kaji klien beberapa
saat, dan kemudian periksa rangkuman tanda vital klien dalam layar
komputer sebelum meninggalkan ruangan

Yanto, seorang perawat di bangsal bedah VIP sebuah Rumah Sakit Islam
dikotanya. Hari ini dia shift pagi dan merawat kamar A sampai dengan
kamar E. Tuan Burhan (50 tahun), seorang pasien post operasi ileus hari ke-3
yang dirawat di kamar C. Tuan Burhan sudah  diperkenankan makan
makanan lunak ( bubur ) dengan lauk-pauk dan sayur yang  juga lunak.

Siang ini, Yanto mengantar makan siang kekamar C, kamar Tuan Burhan.
Sesampainya disana, Tuan Burhan mengatakan bahwa beliau ingin sekali
makan bubur yang disiram kuah kaldu babi. Beliau mengatakan bahwa itu
makanan favoritnya.

Yanto terkejut mendengar pernyataan Tuan Burhan. Dia mengatakan bahwa


dia tidak bisa memenuhi permintaan Tuan Burhan karena instansi tempat dia
bekerja adalah sebuah Rumah Sakit Islam. Tetapi Tuan Burhan tetap
memaksa dan meminta ijin untuk membawa sendiri makanan tersebut dari
rumah. Tetapi Yanto tetap tidak mengizinkan. Bahkan tanpa menjelaskan
apapun, dia meninggakan Tuan Burhan sendiri. Keesokan harinya, Tuan
Burhan minta pulang paksa dengan alasan perlakuan perawat yang kurang
menyenangkan.

Anda mungkin juga menyukai