Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DAN ASUHAN

KEPERAWATAN KLIEN PADA


RESIKO BUNUH DIRI

CHICI REKSA SURYA FRIYANI (2014201050)


Definisi Resiko Bunuh Diri

● Keadaan berisiko, menyakiti diri sendiri atau lakukan


tindakan yang dapat mengancam kehidupan
● Kematian yang ditimbulakn diri sendiri dan disengaja,
tindakan sadar dilakukan pasien untuk akhiri kehidupan
Rentang Respon Resiko Bunuh Diri

● Peningkatan diri yaitu seorang individu yang mempunyai pengharapan, yakin, dan
kesadaran diri meningkat.
● Pertumbuhan-peningkatan berisiko, yaitu merupakan posisi pada rentang yang
masih normal dialami individu yang mengalami perkembangan perilaku.
● Perilaku destruktif diri tak langsung, yaitu setiap aktivitas yang merusak
kesejahteraan fisik individu dan dapat mengarah kepada kematian, seperti perilaku
merusak, mengebut, berjudi, tindakan kriminal, terlibat dalam rekreasi yang berisiko
tinggi, penyalahgunaan zat, perilaku yang menyimpang secara sosial, dan perilaku
yang menimbulkan stres.
● Pencederaan diri, yaitu suatu tindakan yang membahayakan diri sendiri yang
dilakukan dengan sengaja. Pencederaan dilakukan terhadap diri sendiri, tanpa
bantuan orang lain, dan cedera tersebut cukup parah untuk melukai tubuh. Bentuk
umum perilaku pencederaan diri termasuk melukai dan membakar kulit,
membenturkan kepala atau anggota tubuh, melukai tubuhnya sedikit demi sedikit,
dan menggigit jari.
● Bunuh diri, yaitu tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untuk
mengakhiri kehidupan.
Proses Terjadinya Resiko Bunuh Diri

● Setiap upaya percobaan bunuh diri selalu diawali dengan adanya motivasi
untuk bunuh diri dengan berbagai alasan, berniat melaksanakan bunuh diri,
mengembangkan gagasan sampai akhirnya melakukan bunuh diri. Oleh karena
itu, adanya percobaan bunuh diri merupakan masalah keperawatan yang harus
mendapatkan perhatian serius.
Faktor Penyebab
1. Marah yang diarahkan pada diri sendiri, Freud mengatakan:
● Rasa benci pada diri sendiri yang terus menerus, seperti orang kemasukan setan
● Perasaan yang ditekan terus menerus untuk melakukan bunuh diri
● Bunuh diri bisa dilakukan pada diri sendiri/ orang lain
2. Kehilangan harapan dan perasaan bersalah
● Kehilangan harapan, individu tidak berdaya, tetapi ia juga merasakan perubahan
yang tidak sesuai pada dirinya
● Perasaan bersalah dan menuduh diri aspek dari kehilangan harapan
3. Keputusasaan
● Faktor dasar terjadinya bunuh diri
4. Riwayat agresi dan kekerasaan
● Perilaku bunuh diri dilakukan pada individu dalam keadaan sadar
melakukan kekerasaan
● Marah merupakan faktor penting psikologi untuk perilaku diri
5. Stressor perkembangan
● Remaja dan dewasa muda karena konflik, perceraian/perpisahan dan
penolakan
Tanda Gejala
● Mempunyai ide untuk bunuh diri.
● Mengungkapkan keinginan untuk mati.
● Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
● Impulsif.
● Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh).
● Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
● Verbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis
mematikan).
● Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic, marah dan
mengasingkan diri).
● Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi, psikosis
dan menyalahgunakan alcohol).
Mekanisme Koping
Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan ego yang berhubungan dengan perilaku destruktif-
diri tak langsung adalah :
a. Denial, mekanisme koping yang paling menonjol
b. Rasionalisme
c. Intelektualisasi
d. Regresi
Mekanisme pertahanan diri tidak seharusnya ditantang tanpa memberikan
cara
koping alternatif. Mekanisme pertahanan ini mungkin berada diantara
individu
dan bunuh diri.
Penatalaksanaan
1.Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan medis yang dapat dilakukan pada klien resiko
bunuh diri salah satunya adalah dengan terapi farmakologi.

2. Penatalaksanaan Keperawatan Setelah dilakukan pengkajian pada klien dengan


resiko bunuh diri selanjutnya perawat dapat merumuskan diagnosa dan intervensi yang
tepat bagi klien. Tujuan dilakukannya intervensi pada klien dengan resiko bunuh diri
adalah (Keliat, 2009)
1) Klien tetap aman dan selamat
2) Klien mendapat perlindungan diri dari lingkungannya
3) Klien mampu mengungkapkan perasaannya
4) Klien mampu meningkatkan harga dirinya
5) Klien mampu menggunakan cara penyelesaian yang baik
THANKS
YOU

Anda mungkin juga menyukai