0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Tabel 2.1 menunjukkan 10 Carative Factor dan Caritas Process dalam Teori Jean Watson tentang keperawatan humanistik. Carative Factor dan Caritas Process merupakan pendekatan keperawatan yang memberikan perhatian pada aspek biofisik, psikososial, dan spiritual pasien secara holistik. Faktor-faktor tersebut meliputi nilai humanistik, memberikan harapan, meningkatkan sensitivitas, membangun hubungan saling percaya, menerima ekspresi perasaan, menggunakan pendek
Tabel 2.1 menunjukkan 10 Carative Factor dan Caritas Process dalam Teori Jean Watson tentang keperawatan humanistik. Carative Factor dan Caritas Process merupakan pendekatan keperawatan yang memberikan perhatian pada aspek biofisik, psikososial, dan spiritual pasien secara holistik. Faktor-faktor tersebut meliputi nilai humanistik, memberikan harapan, meningkatkan sensitivitas, membangun hubungan saling percaya, menerima ekspresi perasaan, menggunakan pendek
Tabel 2.1 menunjukkan 10 Carative Factor dan Caritas Process dalam Teori Jean Watson tentang keperawatan humanistik. Carative Factor dan Caritas Process merupakan pendekatan keperawatan yang memberikan perhatian pada aspek biofisik, psikososial, dan spiritual pasien secara holistik. Faktor-faktor tersebut meliputi nilai humanistik, memberikan harapan, meningkatkan sensitivitas, membangun hubungan saling percaya, menerima ekspresi perasaan, menggunakan pendek
1 Nilai humanistik-altruistik Meyakini kebaikan dan nilai-nilai manusia sebagai suatu komitmen dalam bekerja untuk kemanusiaan. Watson mengemukakan bahwa asuhan keperawatan didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistik) dan prilaku mementingkan kepentingan orang lain diatas kepentingan sendiri (altruistik). Contoh perilaku yang manusiwi adalah ikhlas, ramah, empati, terharu, dan menghargai kehidupan. Humanisme ini mendapat tempat yang khusus dalam keperawatan. Humanisme merupakan suatu sikap dan pendekatan yang memperlakukan pasien sebagai manusia yang mempunyai kebutuhan lebih dari sekedar nomor tempat tidur atau sebagai orang berpenyakit tertentu. Perawat yang menggunakan pendekatan humanistik dalam prakteknya memperhitungkan semua yang diketahunya tentang pasien yang meliputi pikiran, perasaan, nilai-nilai, pengalaman, kesukaan, perilaku, dan bahasa tubuh. 2 menanamkan keyakinan Memberikan kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan harapan (faith hope) dan meningkatkan asuhan keperawatan yang holistic. Dalam carative factor, kepercayaan/keyakinan pasien harus didikung, dihormati, dihargai, karena dapat memberikan pengaruh pada pemeliharaan kesehatan. Perawat harus menanamkan keyakinan dan harapan, walaupun secara medis tidak ada kesembuhan bagi pasien. 3 mengembangkan Kesadaran bahwa tidak mungkin seseorang memahami secara sensitivitas untuk diri tuntas tentang orang lain. Tetapi dengan belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain dan ilmu yang dikembangkan setiap hari serta menggunakan nuraninya perawat akan mengerti dan memahami pasiennya. Hal tersebut dapat membantu dalam menumbuhkan dan mengembangkan kepekaan atau kesensitifan terhadap diri sendiri dan orang lain, sehingga perawat dapat belajar menghargai kesensitifan dan perasaan kepada klien, sehingga ia sendiri dapat menjadi lebih sensitive, murni, dan bersikap wajar pada orang lain. 4 membina hubungan saling Hubungan saling percaya akan meningkatkan dan menerima percaya dan saling ekspresi perasaan positif dan negative. Dapat dilakukan dengan membantu (helping-trust) cara memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati, yaitu turut merasakan apa yang dirasakan pasien. Ciri hubungan helping-trust adalah harmonis haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak dibuat-buat. Perawat menunjukkan sikap empati dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien dan sikap hangat dengan menerima orang lain secara positif. 5 meningkatkan dan Hubungan caring dapat menjadi lebih dalam dan jujur. menerima ekspresi Selanjutnya, dalam mendengarkan dan menghormati perasaan perasaan positif dan orang lain, kita meyakini/menerima bahwa cerita mereka berarti negatif (asertif) dan penting untuk kesembuhan mereka. Perawat harus menerima perasaan orang lain serta memahami prilaku mereka dan juga mendengarkan segala keluhan klien 6 menggunakan metode Kreatif dalam menggunakan diri sendiri dan seluruh pemecahan masalah yang pengetahuan yang dimiliki sebagai bagian dari proses caring. sistematis dalam pengambilan keputusan 7 meningkatkan proses Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan belajar mengajar untuk membedakan caring dan curing. Bagaimana perawat interpersonal menciptakan situasi yang nyaman dalam memberikan pendidikan kesehatan. Perawat memberi informasi kepada klien, perawat menfasilitasi proses ini dengan memberikan pendidikan kesehatan yang didesain supaya dapat memampukan klien memenuhi kebutuhan pribadinya dan alternatif pengobatan lain, memberikan asuhan mandiri, dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien. 8 menyediakan lingkungan Menciptakan lingkungan yang menyembuhkan pada semua yang mendukung, tingkat (fisik dan non fisik). Perawat harus menyadari bahwa melindungi, dan atau lingkungan internal dan eksternal berpengaruh terhadap memperbaiki mental, kesehatan dan kondisi penyakit klien. Konsep yang relevan sosiokultural dan spiritual dengan lingkungan internal meliputi kepercayaan, sosial budaya, mental dan spiritual klien. Lingkungan eksternal meliputi kenyamanan, privasi, keamanan, kebersihan, dan lingkungan yang estetik 9 membantu dalam Sebagai seorang perawat, kita harus dapat mengenali kebutuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan pasien/klien. Pemenuhan kebutuhan paling mendasar dasar manusia sangat perlu dicapai sebelum beralih ke kebutuhan tingkat selanjutnya. Kebutuhan dasar menurut Watson dibagi menjadi : a. Lower order needs. Kebutuhan biophysical (Kebutuhan untuk hidup), yaitu kebutuhan untuk makanan dan minum, eliminasi, ventilasi. b. Higher order needs. Kebutuhan psikofisikal (Kebutuhan fungsional : kebutuhan beraktifitas, seksualitas), kebutuhan psikososial (Kebutuhan untuk integrasi : kebutuhan untuk berprestasi, menjalin hubungan), kebutuhan intrapersonal – interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan : kebutuhan untuk aktualitas diri). 10 mengembangkan faktor factor ini sangat diperlukan untuk membantu pasien/klien untuk kekuatan eksistensial menemukan arti kehidupan atau kesulitan dari hidup. Faktor ini fenomenologis memberi pengetahuan pada perawat untuk menggali kekuatan dalam diri pasien untuk menghadapi kehidupan atau kematian. Seorang perawat harus dapat menunjukkan sikap yang ramah dalam melakukan tindakan keperawatan sehingga mampu membantu pasien mengatasi kesulitan hidup yang dialami seperti rasa sakit yang dideritanya.