Dalam
Keperawatan
Lia Juniarni,
M.Kep.,Sp.Kep.J
Menurut Watson, ada tujuh asumsi
yang mendasari konsep caring
• caring hanya akan efektif bila diperlihatkan
dan dipraktekkan secara interpersonal,
• caring terdiri dari faktor karatif yang berasal
dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien,
• caring yang efektif dapat meningkatkan
kesehatan individu dan keluarga,
• caring merupakan respon yang diterima
oleh seseorang tidak hanya saat itu saja
namun juga mempengaruhi akan seperti
apakah seseorang tersebut nantinya,
• Perkembangan seseorang dan
mempengaruhi seseorang dalam memilih
tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri
• Sebagai edukator.
– Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit dan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi
perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan
pendidikan kesehatan.
• Sebagai koordinator.
– Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan,
merencanakan serta mengorganisasi
pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat
terarah serta sesuai dengan kebutuhan pasien.
• Sebagai kolaborator.
– Peran perawat disini dilakukan karena perawat
bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya.
• Sebagai konsultan.
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi
terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang diberikan tepat tujuan. Peran ini
dilakukan atas permintaan pasien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan
keperawatan yang diberikan.
• Sebagai pembaharu.
Peran disini dapat dilakukan dengan
mengadakan perencanaan, kerja sama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai
dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.
Tahap perkembangan hubungan
caring Watson:
• Attachment (pertalian), empat tugas yang menandai
pertalian yaitu recognisi (menyadari kehadiran orang
lain dan menerima orang ini dapat mempunyai arti),
membuka diri (membagi informasi yang beresiko
rendah atau tidak mengancam), validasi (memberikan
persetujuan pada informasi yang dibagikan atau
perilaku yang diperlihatkan) dan potensi (kehendak
dan kekuatan untuk memajukan hubungan).