Anda di halaman 1dari 32

CARING DALAM ASUHAN

KEPERAWATAN

Ns. Ferawati, M.Kep


• caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang
digunakan perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada klien.
• Caring adalah kegiatan langsung untuk
memberikan bantuan, dukungan, atau
membolehkan individu (kelompok) melalui
antisipasi bantuan untuk meningkatkan kondisi
individu atau kehidupan. (George) dikutip dalam
Leininger (1979).
Caring yang diharapkan dalam keperawatan adalah sebuah
perilaku perawatan yang didasari dari beberapa aspek
diantaranya :
1) human altruistic (mengutamakan nilai-nilai
kemanusiaan),
2) Menanamkan kepercayaan-harapan,
3) Mengembangkan kepekaan terhadap diri sendiri dan
orang lain,
4) Pengembangan bantuan dan hubungan saling percaya
(5) meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan
yang positif dan negatif,
(6) Sistematis dalam metode pemecahan masalah
(7) Pengembangan pendidikan dan pengetahuan
interpersonal,
(8) meningkatkan dukungan, perlindungan mental, fisik,
sosial budaya dan lingkungan spiritual
(9) Senang membantu kebutuhan manusia,
(10) menghargai kekuatan
Untuk membangun pribadi Caring,
perawat dituntut memiliki pengetahuan
tentang manusia, aspek tumbuh kembang,
respon terhadap lingkungan yang terus
berubah, keterbatasan dan kekuatan serta
kebutuhan-kebutuhan manusia.
Pandangan Tentang
Konsep Caring
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat
dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
2.Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya
melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan
klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat
membentuk kerjasama untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan
pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan
penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk
peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan.
Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk
kesehatan sendiri dan harus didorong serta di didik
untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.
Prinsip dasar dalam praktek caring
kesehatan masyarakat
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan
kesehatan masyarakat
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan
bkerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih
menekankan pada upaya promotif dan preventif dengan
tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif
5. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan
masyarakat adalah menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah
di masyarakat dan bukan di rumah sakit.
7.Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang
sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada
pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9.Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah
meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara
sendiri tetapi bekerja secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat
kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit,
melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit,
penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas,
pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus
mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
Komponen Caring

1.Compassion ( bela rasa )


- Kepekaan terhadap kesulitan & kepedihan orang
lain
- Membantu seseorang untuk tetap bertahan
- Memberikan kesempatan untuk berbagi
- Memberi ruang bagi orang lain untuk berbagi
perasaan,memberikan dukungan secara penuh
2. Competence ( kemampuan )
- Memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, energi dan motivasi sebagai rasa
tanggung jawab terhadap profesi.
- Compassion tanpa competence –kelalaian klinis
- Competence tanpa compassion – hubungan
saling percaya kurang optimal
3. Confidence ( kepercayaan diri )
- Suatu keadaan untuk memelihara hubungan antar
manusia dengan penuh percaya diri
- Ekpresi caring yang meningkatkan kepercayaan tanpa
mengabaikan kemampuan orang lain untuk tumbuh
- Menyampaikan kebenaran
4. Concience ( suara hati )
Perawat memiliki standar moral yang tumbuh dari
sistem nilai humanistik – altruistik (peduli
kesejahteraan orang lain) yang dianut dan
direfleksikan pada tingkah lakunya
5. Commitment
› Melakukan tugas secara konsekwen dan berkualitas
terhadap tugas, orang, karier yg dipilih
Hubungan Interpersonal
menunjukan Caring :
- Menegur orang lain terlebih dahulu saat bertemu
- Memberikan perhatian
- Berbagi dengan orang lain
- Membantu orang tanpa pamrih
- Menjadi seorang pemaaf
- Membelikan dukungan / harapan pada orang lain
- Dapat dipercaya
- Menjadi pendengar yang baik
- Menemani seseorang saat berduka
- Memberikan rasa nyaman terhadap orang lain
Aplikasi Caring dalam Praktek

1. Membentuk & menghargai sistem nilai humanistik


dan altruistik: menghargai otonomi dan kebebasan
klien terhadap pilihan yang terbaik menurutnya
2. Menanamkan sikap penuh pengharapan
3. Menanamkan sensitifitas terhadap diri sendiri dan
orang lain
4. Mengembangkan hubungan saling percaya dan
saling membantu
5. Meningkatkan & menerima ekpresi perasaan positif
maupun negatif
6. Menggunakan metoda sistematis dalam
penyelesaian masalah caring
7. Meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal
8. Menciptakan lingkungan fisik, mental sosial, dan
spiritual yang suportif, protektif dan korektif
9. Memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam rangka
mempertahankan keutuhan martabat
10. Mengijinkan untuk terbuka pada eksistensi
fenomenologikal & spiritual, cara penyembuhan yang
tidak dapat dijelaskan secara utuh & ilmiah melalui
pemikiran masyarakat modern
Peran perawat yang caring

• Sebagai pemberi asuhan keperawatan


• Sebagai advokat
• Sebagai edukator. 
• Sebagai manajer.
• Sebagai kolaborator.
• Sebagai konsultan
• Sebagai pembaharu.
Watson mengemukakan 11 asumsi yang
berhubungan dengan caring, yaitu
• Perhatian dan kasih sayang merupakan kekuatan batin
yang utama dan universal.
• Kasih sayang yang bermutu dan caring adalah penting
bagi kemanusiaan, tetapi sering diabaikan dalam
hubungan antar sesama.
• Kemampuan untuk menyokong ideologi dan
ideal caringdi dalam praktek keperawatan akan
mempengaruhi perkembangan dari peradaban dan
menentukan kontribusi keperawatan kepada
masyarakat.
• Caring terhadap diri sendiri adalah prasyarat
bagi caring terhadap orang lain.
• Keperawatan selalu memegang konsep caring di
dalam berhubungan dengan orang lain dalam rentang
sehat-sakit.
• Caring adalah esensi dari keperawatan dan
merupakan fokus utama dalam praktek keperawatan.
• Pelayanan kesehatan secara signifikan telah
menekankan pada human care.
• Pondasi caring keperawatan dipengaruhi oleh
tekhnologi medis dan birokrasi institusi.
• Penyediaan dan perkembangan dari human
care menjadi isu yang hangat bagi keperawatan
untuk saat ini maupun masa yang akan datang.
• Human care hanya dapat diterapkan secara efektif
melalui hubungan interpersonal.
• Kontribusi keperawatan kepada masyarakat terletak
pada komitmen pada humancare(Nurachmah,
2001).
Tahap perkembangan hubungan
caring :
1. Attachment (pertalian), empat tugas yang menandai
pertalian
 recognisi (menyadari kehadiran orang lain dan
menerima orang ini dapat mempunyai arti),
membuka diri (membagi informasi yang beresiko
rendah atau tidak mengancam), validasi (memberikan
persetujuan pada informasi yang dibagikan atau
perilaku yang diperlihatkan) dan
potensi (kehendak dan kekuatan untuk memajukan
hubungan).
2. Assiduity (perilaku selalu penuh perhatian),
Memperhatikan, melibatkan, mendengar dan
menerima orang lain.
3. Intimasi (melibatkan berbagi diri) membuka diri
(yang mempunyai arti menempatkan seseorang dalam
posisi yang terbuka), wawasan (memiliki pandangan
yang cepat terhadap orang lain) dan perlibatan
4. Konfirmasi
menghasilkan perasaan positif tentang kesadaran dan
pertumbuhan. Argumentasi memungkinkan untuk
memperbesar, memperkuat dan lebih mempermudah
hubungan memperhatikan, karena kemampuan untuk
peduli dengan dasar yang luas.
Perbedaan Caring dan Curing

1. Caring merupakan tugas primer perawat dan curing


adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang perawat lebih
melakukan tindakan kepedulian terhadap klien daripada
memberikan tindakan medis. Oleh karena itu, caring lebih
identik dengan perawat.
2. Curing merupakan tugas primer seorang dokter dan
caring adalah tugas sekunder. Maksudnya seorang dokter
lebih melibatkan tindakan medis tanpa melakukan
tindakan caring yang berarti. Oleh karena itu, curing lebih
identik dengan dokter.
• .
3. Dalam pelayanan kesehatan klien yang dilakukan
perawat, ¾ nya adalah caring dan ¼ nya adalah curing.
4. Caring bersifat lebih “Healthogenic” daripada curing.
Maksudnya caring lebih menekankan pada peningkatan
kesehatan daripada pengobatan. Di dalam praktiknya,
caring mengintegrasikan pengetahuan biofisik dan
pengetahuan perilaku manusia untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan untuk menyediakan pelayanan
bagi mereka yang sakit
5. Tujuan caring adalah membantu pelaksanaan rencana
pengobatan/terapi dan membantu klien beradaptasi
dengan masalah kesehatan, mandiri memenuhi
kebutuhan dasarnya, mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan dan meningkatkan fungsi tubuh sedangkan
tujuan curing adalah menentukan dan menyingkirkan
penyebab penyakit atau mengubah problem penyakit
dan penanganannya.
• 6. Diagnosa dalam konsep curing dilakukan dengan
mengungkapkan penyakit yang diderita sedangkan
diagnosa dalam konsep caring dilakukan dengan
identifikasi masalah dan penyebab berdasarkan
kebutuhan dan respon klien.
DAFTAR PUSTAKA

• A. Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar


keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
• Leininger M. Madeline. Culture Care Diversity and
Universality : a theory of nursing. 1991. New York :
National league for nursing press.
• Meidiana Dwidiyanti. 2008. Aplikasi Model Konseptual
Keperawatan. Edisi 1. Semarang : Akper Depkes
Semarang.
• Nila Ismani. 2004. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya
Medika.
• Potter A. Patricia&Anne G. Perry. 2001. Fundamentals of
Nursing. 5th edition. St Louis : Mosby, Inc.
SELAMAT BELAJAR….^_^

Anda mungkin juga menyukai