SIKAP CARING
A. Konsep dasar
1. Definisi
caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian, caring juga menekankan
harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat
senantiasa selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun
kekurangan klien.
Menurut watson: Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu
terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan,
seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien
terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang
tepat dalam setiap respon yang berbeda.Jadi dalam hal ini perawat dituntut untuk
mampu menghadapi klien dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang
maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan
interpersonal, yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana
perawat menunjukkan caring melalui perhatian, intervensi untuk mempertahankan
kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga
berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat
ditantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya
dalam praktik keperawatan.
Sikap caring menurut Watson harus tercermin dalam sepuluh faktor kuratif, yaitu
pembentukan sistem nilai humanisme dan altruistik, memberikan kepercayaan
dan harapan dengan memfasilitasi dan meningkatkan asuhan keperawatan yang
holistik, menumbuhkan rasa sensitif terhadap diri dan orang lain,
mengembangkan hubungan saling percaya, meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negatif klien, penggunaaan sistematis metoda penyelesaian
masalah untuk pengambilan keputusan, peningkatan pembelajaran dan pengajaran
interpersonal, menciptakan lingkungan mental, sosial cultural dan spiritual yang
mendukung, memberi bimbingan dan memuaskan kebutuhan manusiawi dan
mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar petumbuahn diri
dan kematangan jiwa klien dapat dicapai.
Pembahasan di atas telah menunjukkan bahwa teori caring yang dikemukakan
oleh Watson menekankan akan kebutuhan klien secara jasmani dan kebutuhan
pendekatan spiritual bagi iman klien. Dengan demikian, perawat dituntut untuk
mengenal dirinya sendiri secara spiritual dan menerapkannya dalam profesi
keperawatan dalam memberikan perawatan dengan cinta dan caring. Jadi, dari
teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan
antara aspek jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan
2. Paradigma Keperawatan
a. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam
arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
(Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992) Manusia selalu berusaha untuk memahami
kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan
mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus
menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi
terhadap pengaruh lingkungan.
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual,
emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk.
Fundamental of Nursing, 1989). Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan
keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan
klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
1) Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan
biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan
mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian
pasien/klien.
2) Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi
dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan
Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Hirarki Maslow berpendapat tentang Kebutuhan Dasar manusia
a) Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus
pelayanan keperawatan yaitu: Keluarga adalah unit utama dalam
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat
b) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya
sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada
penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran
utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
c) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah
satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami
perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status
kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi
keluarganya.
3) Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
a) Interaksi antar warga
b) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
c) Suatu komuniatas dalam waktu
d) identitas yang kuat mengikat semua warga
b. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif (Parson). Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau). Menurut HL Bloom
ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan :
1) Keturunan
2) Perilaku
3) Pelayanan kesehatan
4) Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana
kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal
sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi
normal berada di tengah.
Watson menekankan sikap caring ini harus tercemin sepuluh faktor kuratif yang
berasal dari perpaduan nilai nilai humanistik dengan ilmu pengetahuan dasar.
a. Pembentukan sistem nilai humanistik dan altruistik
b. Memeberikan kepercayaan harapan dengan cara memfasilitasi dan
meningkatkan asuhan keperawatan yang holistik
c. Menumbuhkan kesensitifan terhadap klien
d. Membangun hubungan saling percaya
e. Peningkatan pembelajaran dan pengajaran interpersonal
f. Menciptakan lingkungan fisik,mental,sosialkultural dan spritual yang
mendukung
g. Menggunakan metode penyelesaian keputusan(proses keperawatan)
h. Memberi bimbingan yang memuasakan klien
i. Menerima perasaan positif dan negatif dari klien
j. Mengizinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenolmenologis agar
pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai
DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A, Anne G. Perry. 2009. Fundamental Of Nursing edisi 7. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Taylor,carol.lilis,carol dan lemone,priscilla 1997,Fundamentals of Nursing 3nd
ed,phidelphia:Lippincott
https://www.kompasiana.com/spirit-smile/550e5f0a813311c82cbc642a/makalah-
konsep-dasar-keperawatan-bab-caring diakses tanggal 15 januari 2019
http://andaners.wordpress.com/2009/04/28/konsep-keperawatan-komunitas/
American Asociation of Occupational Health Nursing Hirarki Maslow tentang
Kebutuhan Dasar manusia Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992 Dikutip dari Taylor C.
dkk. Fundamental of Nursing, 1989Logan, BB, 1986
Potter, P.A.& Perry, A.G. (1997). Fundamental of nursing: concepts, process &
practice. 4th ed. St. Louis: Mosby. (terj.hlm.158-159, 814-820)
http://usfinit-engky.blogspot.com/2011/12/makalah-konsep-caring.html diakses
tanggal 15 januari 2019