Anda di halaman 1dari 13

TUBERCULOSIS PARU

OLEH: Ns. EMRIZAL S.Kep


PELAKSANAAN KEGIATAN
DALAM RANGKA PEKAN MDG’s 1

UPT PUSKESMAS WILAYAH KERJA


Pelaksanaan Program
X KOTO II
TB
Paru
UPT PUSKESMAS
WILAYAH KERJA singgalang
Tahun 2018
DEMOGRAFI
Jumlah penduduk : 9.079 jiwa
KK 1.971 jiwa

FASILITAS KESEHATAN
 Polindes : 5 buah
 Posyandu : 10 buah
REALISASI s/d April 2019

BTA SEMBUH
TRWLN SUSPEK DI OBATI TB ANAK KON VERSI
(+)
I 12 2 2 0 0 0
II 3 1 1 0 0 0
JML 15 1 1 0 0 0

Dalam pengobatan : 1 org


DISTRIBUSI PENDERITA

NAGARI JORONG NAMA UMUR JK KAT


SINGGALANG Sikadudung 1.b 20 th L I
SINGGALANG sikadudung 2.N 21 th L I
MASALAH YANG DITEMUI :
GEOGRAFIS
Letak wilayah kerja Puskesmas yang berdekatan dengan fasilitas
kesehatan Kota Padang Panjang, sehingga pat lebih memilih fasilitas
kesehatan terdekat dibanding mengantarkan sputum ke Puskesmas
Singgalang

KEBIASAAN MASYARAKAT
Masih adanya anggapan masyarakat kalau penyakit TB Paru adalah
penyakit yang memalukan sehingga mereka merasa enggan untuk
memeriksakan sputumnya.
URAIAN UMUM

GEOGRAFIS
Luas wilayah : ± 10,26 KM2
Batas wilayah
* Utara : UPT Pusk Wilker X Koto I
* Selatan : Kota Padang Panjang
* Timur : UPT Pusk Wilker X Koto II
* Barat : Kabupaten Padang Pariaman
Terdiri atas 1 Ngri dan 8 Jrg
Pengertian
Tuberculosis
 Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis
yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling
banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).
 Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999).
Etiologi

 Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk


batang dan Tahan asam ( Price , 1997 )
 Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4
/m
 Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi
yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare
Gejala Klinis

 Demam : subfebril menyerupai influensa


 Batuk : - batuk kering (non produktif)  batuk produktif (sputum)
- hemaptoe
 Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana infiltrasinya
sudah ½ bagian paru-paru
 Nyeri dada
 Malaise
Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000
yaitu :

 Tahap INTENSIF
Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah
terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab intensif tersebut diberikan
secara tepat, penderita menular menjadi tidak tidak menular dalam kurun waktu 2
minggu. Sebagian besar penderita TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir
pengobatan intensif. Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat penting untuk
mencegah terjadinya kekebalan obat.
 
 Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih panjang dan
jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya kelembutan. Tahab lanjutan penting
untuk membunuh kuman persisten (dormant) sehingga mencegah terjadinya
kekambuhan.
Cara pencegahan penyakit TBC Paru

 Menghindari kontak dengan penderita TBC


 Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makananan sesuai gizi
seimbang
 Menjaga kebersihan lingkungan .

Anda mungkin juga menyukai