PENDAHULUAN
Kesehatan adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk semua orang karena jika
tanpa kesehatan yang baik, maka akan berdampak pada kehidupan aktivitas
sejahtera baik secara jiwa, fisik, sosial dan tidak berarti bebas dari penyakit
Asal mula bakteri ini menginfeksi manusia melalui percikan air liur ketika batuk,
bersin, dan berbicara.Bakteri ini masuk hingga ke paru-paru. Bakteri ini biasa
yang telah terinffeksi tuberculosis paru pada tahun 20018 dan sekitar 1,5 juta
orang sudah meninggal dunia. Indonesia sendiri berada di peringkat kedua didunia
sering ditemui yakni psikologis. Adapun juga berdampak pada ekonominya serta
mencegah kenaikan angka kasusnya. Masalah ini sangat berdampak bagi pasien
diseluruh dunia dan bisa berpengaruh pada jumlah penderita yang mengakami
Evaluasi dalam menggunakan obat memiliki peran yang penting dalam pada
perawatan. Evaluasi ini memiliki tujuan agar bisa memberi jaminan rasionalnya
dilakukan (Purnamasari,2014).
Rumah sakit Bhayangkara Manado Tingkat III adalah rumah sakit milik Polri
data pasien Tuberkulosis dari rekam medis rawat jalan rumah sakit Bhayangkara
TINJAUAN PUSTAKA
gejala dari TB seperti batuk berdahak selama dua minggu dan gejala lainnya yaitu
batuk darah, nafsu makan menurun, badan lemas, sesak nafas, demam yang lebih
dari satu bulan, serta berkeringat dimalam hari tanpa kegiatan fisik((Yuda, 2018)
Terdapat beberapa faktor penyebab tuberkulosis yaitu, gizi buruk, HIV, merokok,
diabetes mellitus, serta hal lain yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan
yang menderita penyakit TBC mengeluarkan satu percikan yang berupa air liur
5
6
ketika bersin, berbicara ataupun batuk-batuk. Bakteri akan terbang di udara dan
akan masuk ketubuh manusia melalui saluran napas sehingga bakteri ini bisa
menginfeksi keseluruh bagian tubuh. Infeksi terjadi pada saat bakteri bersarang
peradangan. Akan tetapi, ada beberapa faktor penghambat yang bisa mencegah
manusia terinfeksi bakteri ini yaitu lendir yang terdapat didalam hidung serta bulu
hidung sehingga bisa menghambat bakteri untuk masuk kedalam organ paru-paru
(Afidayati, 2018 ).
Hingga saat ini WHO mendapat data di Indonesia, TBC adalah 505,614 kasus
pertahun, 10.000 penduduk dan 1447 per hari dan kasus TBC mengalami
mycobacterium bisa berkembang biak dengan cepat. Bahkan bakteri ini bisa
bertahan selama 1-2 jam diudara kotor ataupun beberapa hari bergantung pada
cahaya matahari serta sirkulasi udara rumah yang ditempati (Agustin, 2017).
tempat, kebiasaan merokok, bersin atau batuk, kebiasaan tidak menutup dan
Gejala tuberkulosis yang terus menerus selama 2 minggu atau lebih, gejala
1. Batuk berdarah
Gejala yang dialami pada penyakit TB pada setiap orang dengan gejala yang
3. Pengidap TBC diminta menutupi mulut dan hidungnya, apabila bersin dan
batuk
belakang.
dahaknya.
meliputi, pertama pemeriksaan status gizi, kedua penimbangan berat badan, ketiga
pemeriksaan menyeluruh dari kepala sampai kaki untuk biasa mencari gejala TBC
pasien dewasa untuk mengeluarkan dahak. Hasilnya dinyatakan dengan BTA (-)
atau (+), banyak penyulit yang biasa ditemukan oleh pemeriksaan. Pemeriksaan
kedua yaitu foto rontgen paru hampir petugas kesehatan menyarankan yang
(Ramadhani, 2019).
a. Isoniazid
Obat ini bekerja dengan menghalangi proses biosintesis dinding sel. Efek
samping dari obat ini yaitu demam seta terganggunya sistem saraf perifer
ini.
b. Rifampisin
merah.
c. Pirazinamid
Mekanisme kerja dari obat ini belum diketahui dengan jelas tapi
d. Etambutol
Obat ini bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel. Obat ini
a. Kategori 1
Diberi pada pasien baru dengan 2 fase yaitu 2 bulan pertama dan 4 bulan
b. Kategori 2
1. Tepat diagnosis
Obat yang dipilih harus sesuai dengan diagnosa dan indikasi pasien
4. Tepat Dosis
kesembuhan pasien.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Ho: Data penggunaan obat tuberkulosis pada rawat jalan di Rumah Sakit
Hı: Data penggunaan obat tuberkulosis telah diketahui pada pasien rawat jalan di
METODE PENELITIAN
Evaluasi penggunaan
obat Tuberkulosis:
1. Jenis kelamin
Rekam medik 2. Usia
3. Jenis obat
: Variabel Bebas
: Variabel Terikat
3.2Desain Penelitian
16
17
2021.
Variabel bebas yaitu penggunaan obat tuberkulosis yang terdiri dari Jenis
tuberkulosis.
3.6.1 Populasi
Populasi bisa diartikan dari semua objek yang akan diteliti (Setiadi,2013).
Populasi dalam penelitian ini yakni data pasien yang menderita penyakit
18
tuberkulosis.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang diteliti
n= N
1 + n.(e)²
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
jenis obat.
19
1. Survei Awal
Manado
dari penelitian.
Analisis data yang memuat Jenis Kelamin, Usia, dan Jenis Obat. Data
kedalam Tabel.
BAB IV
Total keseluruhan data yang ada di ruang rekam medik Rumah Sakit
Bhayangkara Manado bulan Januari- Desember adalah sebesar 182. Data pasien
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada table 4.1.1
dibawah ini.
1 Perempuan 25 38,%
2 Laki-laki 40 62,%
Total 65 100%
dipengaruhi karena adanya kebiasaan merokok dan meminum alkohol serta pola
2016).
20
21
Obat
Total 65 100%
22
pasien yaitu Isoniazid, Rifampisin, dan Etambutol. Jumlah pasien yang diberikan
sel. Obat ini mematikan kuman selama fase pembelahannya yang singkat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Bhayangkara Manado, dapat
disimpulkan bahwa pravelensi tertinggi yaitu jenis kelamin laki-laki sebesar 62%,
usia 41-60 sebanyak 29%. Dan obat yang paling banyak digunakan adalah dari
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan ketepatan terapi
obat terhadap keberhasilan terapi baik di tempat yang sama dengan waktu
23
24