Pengertian
Home Health Care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang
yang harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya (Neis dan Mc.Ewen,
2001)
Menurut Habbs dan Perrin, 1985 (dalam Lerman D. & Eric B.L, 1993)
Home Care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien,
sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Di beberapa negara maju, home care (perawatan di rumah ), bukan merupakan konsep
yang baru, tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon sejak tahun 1859 yang dia
namakan perawatan di rumah dalam bentuk kunjungan tenaga keperawatan ke rumah
untuk mengobati klien yang sakit dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit.
1. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang
sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di mana
pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di rumah.
Menurut Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang mendukung home care
antara lain :
a. Udara bersih,
b. Air yang bersih
c. Pemel iharaan yang efisien
d. Kebersihan
e. Penerangan/pencahayaan
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa manusia
merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang
berbeda beda.
Manusia utuh meliputi proses sepanjang hidup. Klien secara terus menerus
berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya.
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan
yang berbasis pada kultur.
Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip care dan pemahaman
yang dalam mengenai care sehingga culture s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola
hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan
implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu.
Dia meyakini bahwa seorang perawat tidak dapat memisahkan cara pandangan
dunia, struktur sosial dan keyakinan kultur (orang biasa dan profesional) terhadap
kesehatan, kesejahteraan, sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu
kelompok masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu
sama lain.
Teori ini mempertegas bahwa caring sebagai jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan
melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya
kebutuhan dasar biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi,
kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan
aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan
untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan
interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi
diri.
Dalam konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan dua bentuk teori Self
Care, di antaranya :
1) Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan
oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan,
kesehatan serta kesejahteraan.
3) Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri
sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu
untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang tepat.
4) Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang
ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan
berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya
mepertahankan fungsi tubuh.
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana
segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.
Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk
melakukan self carenya secara terus menerus.
Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang
melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan
dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian
masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau
berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support,
meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta
mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
6. Teori Dinamic dan Self Determination for Self Care (Rice) perawat sebagai fasilitator
dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat sakit yang ditetapkan oleh pasien.
2. Landasan hukum :
f. PP Nomor 47 tahun 2006 tentang Jabatan fungsional dokter, dokter gigi, apoteker,
ass.apoteker, pranata lab.kes. epidemiologi kes, entomology kes, sanitarian,
administrator kesehatan, penyuluh kes masy, perawat gigi, nutrisionis, bidan, perawat,
radiographer, perekam medis, dan teknisi elektromedis
k. Kepmenkes Nomor 267 tahun 2010 tentang penetapan roadmap reformasi kes.masy.
l. Permenkes Nomor 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta m. Permenkes
Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik keperawatan
Kompetensi Dasar
1. Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara umum.
5. Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai tingkat
perkembangan. a. Membangun hubungan antar manusia b. Mengoptimalkan komunikasi
terapeutik c. Mengidentifikasi kebutuhan dasar manusia d. Merencanakan kebutuhan
dasar manusia
12. Memahami pemberian obat a. Menjelaskan nomenklatur dan bentuk obat oral b.
Menjelaskan faktor yang mempengaruhi kerja obat c. Menjelaskan kemampuan
memberikan obat oral.
26. Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah hokum a.
Menjelaskan pentingnya etika dan hukum keperawatan dalam melaksanakan tugas b.
Melakukan perilaku kinerja asisten perawat sesuai dengan etika dan hukum keperawatan
G. Lingkup Praktik Keperawatan di Rumah
Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan
keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan
asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan
lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara
berkelompok.
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah,
maka di lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola
atau agensi perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga,
akan menentukan masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan,
membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien,
kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem
pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan. Persyaratan
pasien / klien yang menerima pelayanan perawatan dirumah :
i dengan pengelola.
1) Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga
1) Persiapan
Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial
tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi
kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan
secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang
dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan.
Elemen Peran Menurut pendapat Doheny (1982) ada beberapa elemen peran
perawat professional (ELEMENT ROOL) antara lain : care giver, client
advocate, conselor, educator, collaborator, coordinator change agent,
consultant dan interpersonal proses.
Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien,
sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien. Seorang
pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk
didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan
klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).
Hak-Hak Klien (Dysparty,1998) antara lain :
1. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya
2. Hak atas informasi tentang penyakitnya
3. Hak atas privacy
4. Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
5. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.
Collaborator
Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain
dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat penyembuhan klien
Coocrdinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
Change Agent
Pembawa perubahan adalah seseorang yg berinisiatip membantu orla
membuat perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986)
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan
kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan kebutuhan
nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan
cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri
1. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
2. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi
apa bila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyskit kompleks
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda
pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
obat yang telah di berikan
INSTITUSI PEMERINTAH
INSTITUSI SOSIAL
INSTITUSI SWASTA
INSTITUSI BERBASIS RS
TAHAPAN HOME CARE
Standard – I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan
efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
Standard – II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik
keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian
ilmiah dan peraturan yang berlaku
Standard – III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan
kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
Standard – IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan
professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
Standard – V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan etika
profesi
StandarVI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi dengan
klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
Standard – VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami
resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan .
Standar praktik keperawatan di Indonesia telah selesai disusun dan disepakati oleh pimpinan PPNI,
saat ini sedang menunggu pengesahan dari Depkes RI.
Karakteristik
Home
karakteristik
secara
Care
memprioritaskan
memungkinkan
dengan
melaksanakan
kemanusiaan
dilakukan
kemampuan
Kemampuan
Keperawatan
sesuai
kemandirian
dan
keperawatan
praktik
kebutuhan
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan,
dialami,
Kode
lingkup
Home
mempunyai
seba
diselenggarakan;
promotifkeperawatan
i
- Jenis layanan yang
komprehensif
tidak
oleh
etik
Care
berikut
pelayanan
keperawatan
dasar
Menjadi
2.
dalam
untuk
:
Interpersonal,
mengesampingkan
di
Profesional,
Profesional
dalam
Melakukan
profesi.
kemandirian
kualitas
kewenangannya,
Perawat
Asuhan
rumah
seorang
(biologis,
mengatasi
pengambilan
fasilitator
merawat
yang
pada
Sehingga
pelayanan
atau
Keperawatan
profesional
kesehatan
perawat
pendidikan
merupakan
profesional
dapat
psikologis,
proses
keluarga
kemampuan
kunjungan
dan
klien
masalah
bila
Bertanggung
dilihat
keputusan
sifat
dapat
keperawatan
selalu
penyembuhan
(Human
di
atau
22
kita
dalam
kesehatan
berdasarkan
cerminan
sesuai
rumah
kolaboratif
sosiokultural
rumah
bila
klien,
melayani
perawat
tim
memfasilitasi
telaah
teknikal,
seorang
pemeliharaan
care).
klinis,
perawat
meliputi
dengan
kemampuan
adalah
gugat
kesehatan
dari
berbagai
kepada
(Pokja
intervensi
klien
kesehatan,
dan
Praktik
Bertindak
kiat
dan
hubungan
dapat
atas
profesional
karakteristiknya.
:tepat
kemampuan
kepentingan
secara
1.
dan
Keperawatan
spiritual)
pasien
pengertian
Memberikan
segala
kesehatan
Keperawatan
dimaksud
merawat
di
ilmu
untuk
yang
sebagai
rumah
rehabilitasi,
holistik
profesional
dan
keperawatan
tindakan
yang
diberikan
bagi
dapat
Etik.
klien,
kliennya
Ruang
keluarganya
diatas
adalah
dan
Advokasi
CHS,
dan
pasien
mengintegrasikan
Tujuan
pelayanan
menerapkan
Profesional
Karakteristik
Menerapkan
pemeliharaan,
perawatan
profesionalnya,
komprehensif
perawat
kepada
maka
Lingkup
1992).
kemampuan
dengan:
secara
dan
Pelayanan
dalam
tentang
bentuk
asuhan
memperhatikan
Praktik
klien.
klien
adalah
Ruang
pasien
mandiri
berbagai
Praktik
Otoritas
sistem
standar
secara
dan
dimana
berbagai
Praktik
praktek
1.
Intelektual,
kondisi
keperawatan
Mempunyai
tersebut
lingkup
praktik
Terpenuhinya
dipeningkatan
2.
pelayanan
Profesi
konsep
rumah
Praktik
mandiri
perawat
yang
aspek
yang
3.