Anda di halaman 1dari 9

Nama : Erma Apriani

NPM : 1714201110071
Kelas : B/ semester 6
Mata kuliah : keperawatan Komunita II
Konsep perawatan dirumah
A. Definisi
Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.
Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien, sehingga
home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien
(Suharyati, 2003).
Homa care modern merupakan dasar dari pelayanan keperawatan komunitas, yang
memberikan pelayanan komprehensif baik pada individu yang sakit maupun yang sehat
dirumah (Shannon, 2010)

B. Tujuan dan Manfaat Diadakannya Home Care


Tujuan pelayanan home care adalah menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan
dirumah klien. tujuan primernya adalah promosi kesehatan dan edukasi, tetapi saat ini
sebagian klien memperoleh pelayanan rumah karena adanya kebutuhan keperawatan atau
pelayanan medis. Fokusnya adalah pada kemandirian klien dan keluarganya (potter &
perry, 2009)
a. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
b. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

Manfaat Home Care


Manfaat home care adalah :
 Bagi klien dan keluarga:
1) Program Home Care dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang makin
mahal, karena dpt mengurangi biaya akomodasi pasien dan transportasi serta
konsumsi keluarga
2) Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit
3) Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri; 4)Makin banyaknya
wanita yang bekerja di luar rumah, sehingga tugas merawat orang yang
sakitsiasanya dilakukan ibu terhambat, oleh karena itu perlu kehadiran perawat
untuk menggantikannya.
 Bagi perawat:
1) Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama
2) Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik
3) sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
keluarga, sehingga kepuasan kerja perawat meningkat.

C. Konsep Model / Teori Keperawatan yang Mendukung Home Care


Menurut Hidayat (2004), Model / teori keperawatan yang mendukung home care antara
lain :
1. Teori Lingkungan (Florence Nightingale)
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang
mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen
lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
a. Udara bersih,
b. Air yang bersih
c. Pemeliharaan yang efisien
d. Kebersihan
e. Penerangan/pencahayaan

Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika


ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji
keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik/tubuhnya.
2. Teori konsep manusia sebagai unit (Martha E. Rogers)
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter yang
berbeda – beda. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara
alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan
sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep
homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan helicy.
 Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak
dapat dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
 Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu dengan
lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi
 helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan lingkungan
akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung dengan cepat.
Menurut Rogers (1970), tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi
klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan.
Menurut Rogers, 1979 Kerangka Kerja Praktik: “Manusia utuh” meliputi proses
sepanjang hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan dengan
lingkungannya.

3. Teori Transkultural nursing (Leininger)


Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan
yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan prinsip
”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care” sehingga culture‟s care, nilai-
nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan landasan yang realiabel dan akurat
untuk perencanaan dan implementasi yang efektif terhadap pelayanan pada kultur
tertentu.

4. Theory of Human Caring (Watson, 1979)


Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat
cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikial (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan
untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

5. Teori Self Care (Dorothea Orem)


Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada
kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur
dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperawatan Orem mengembangkan dua
bentuk teori Self Care, di antaranya :
a. Perawatan diri sendiri (Self Care)
Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan
oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan,
kesehatan serta kesejahteraan.
b. Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara
umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan
dibutuhkan.
6. Teori Dinamic dan Self Determination for Self Care (Rice)
Perawat sebagai fasilitator dan koordinator dari pilihan keseimbangan sehat
sakit yang ditetapkan oleh pasien.

D. Landasan Hukum Home Care


1. Fungsi hukum dalam Praktik Perawat :
a. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum
b. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain
c. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri
d. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan meletakkan
posisi perawat memiliki akuntabilitas dibawah hukum.

2. Landasan hukum :
a. SK Menpan Nomor 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan fungsonal perawat.
b. Kepmenkes Nomor 279 tahun 2006 tentang pedoman penyelenggaraan
Perkesmas.
c. Permenkes Nomor 148 tahun 2010 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik
keperawatan

E. Lingkup Pelayanan Home care


Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home care adalah:
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social

F. Lingkup Praktik Keperawatan di Rumah


Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan keperawatan perinatal, asuhan
keperawatan neonantal, asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan dewasa, dan
asuhan keperawatan maternitas, asuhan keperawatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan
lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. Keperawatan yang dapat dilakukan dengan :
a. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang meliputi pengkajian bio-
psikososiospiritual dengan pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan observasi,
dan wawancara langsung, menentukan masalah keperawatan, membuat perencanaan,
dan melaksanakan tindakan keperawatan yang memerlukan ketrampilan tertentu
untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang menyimpang, baik tindakan-tindakan
keperawatan atau tindakan-tindakan pelimpahan wewenang (terapi medis),
memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan dan melakukan evaluasi.
b. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang di berikan kepada klien,
dokumentasi ini diperlukan sebagai pertanggung jawaban dan tanggung gugat untuk
perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan kepertawatan yang diberikan.
c. Melakukan koordinasi dengan tim yang lain kalau praktik dilakukan secara
berkelompok.
d. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam memenuhi kebutuhan asuhan
keperawatan klien dirumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut kerumah sakit dan
memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai dengan standart dan pembiayaan
terhadap klien sesuai dengan pelayanan /asuhan yang diterima oleh klien.
e. Menentukan frekwensi dan lamanya keperawatan kesehatan di rumah dilakukan,
mencakup berapa sering dan berapa lama kunjungan harus di lakukan.

G. Skill Dasar yang Harus Dikuasai Perawat


Berdasarkan SK Dirjen YAN MED Nomor : HK. 00.06.5.1.311 menyebutkan ada 23
tindakan keperawatan mandiri yang bisa dilakukan oleh perawat home care antara lain :
1. Vital sign
2. Memasang nasogastric tube
3. Memasang selang susu besar
4. Memasang cateter
5. Penggantian tube pernafasan
6. Merawat luka dekubitus
7. Suction
8. Memasang peralatan O2
9. Penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pemasangan infus maupun obat
11. Pengambilan preparat
12. Pemberian huknah/laksatif
13. Kebersihan diri
14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan diagnostic
16. Pendidikan kesehatan
17. Konseling kasus terminal
18. Konsultasi/telepon
19. Fasilitasi ke dokter rujukan
20. Menyiapkan menu makanan
21. Membersihkan Tempat tidur pasien
22. Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23. Fasilitasi perbaikan sarana klien.

H. Asuhan Keperawatan Dirumah


Standart Praktek Home Health Nursing (HHN)
Asosiasi Perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkup dan standart Home Health
Nursing yang meliputi standart asuhan keperawatan dan standart kinerja professional.
Standart Asuhan Keperawatan sebagai berikut :
1) Standart I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
2) Standart II, dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa
terhadap data yang telah terkumpul
3) Standart III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun
lingkungannya
4) Standart IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan
menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapi hasil yang diharapkan
5) Standart V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah ditetapkan dalam
perencanaan
6) Standart VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah
ke pencapaian hasil yang diharapkan.

Standart kinerja professional (Profesional Performance) :


1) Standar I, kualitas asuhan keperawatan; perawat melakukan evaluasi terhadap
kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis .
2) Standar II, Performance Appraisal; Perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap
paraktik keperawatan yang dilakukannnya dihubungkan dengan standar praktik
professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku.
3) Standar III, pendidikan ; perawat berupaya untuk selalu meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan.
4) Standar IV, kesejawatan; perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan profesionalisme sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya
sebagai sejawat
5) Standar V, etika; putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada
landasan etika profesi
6) Standar VI, kolaborasi; dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat
berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
7) Standar VII, penelitian; dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
8) Standar VIII, pemanfaatan sumber; perawat membantu klien atau keluarga untuk
memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaaan asuhan
keperawatan.
Prosedur Home Health Care
Ada beberapa fase dalam memberikan pelayanan keperawatan di keluarga/rumah :
1. Fase preinisiasi/persiapan Fase pertama, perawat mendapatkan data yang akan
dikunjungi dari Puskesmas atau kader kesehatan. Perawat perlu membuat lap.
Pendahuluan untuk kunjungan yang akan dilakukan dan kontrak waktu dengan
keluarga.
2. Fase inisiasi/perkenalan Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali kunjungan.
Selama fase ini perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan
mengetahui keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan
3. Fase implementasi Pada fase ini perawat melakukan pengkajian dan perencanaan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga. Melakukan intervensi sesuai
rencana. Eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap
kebutuhan. Berikan pendidikan kesehatan sesuai sumberdaya yang dimiliki
keluarga dengan berbagai media yang sesuai
4. Fase terminasi Perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan
pencapaian tujuan. Menyusun rencana tindak lanjut. Tinggalkan nama dan
alamat perawat dengan nomer telp.
5. Fase pasca kunjungan Perawat membuat dokumentasi lengkap tentang hasil
kunjungan untuk disimpan di pelayanan kesehatan setempat.

Daftar Pustaka
Kholifah nur siti. 2012. Home Care. Volume V Nomor 1. ISSN 1979-8091. Surabaya.
(Diakses 24 maret 2020)
Kemenkes RI., 2010, Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.908/Menkes/SK/VII/2010, tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Keperawatan Keluarga

Sherwen, L.N.; Mary, A.S.; Carol, T.W ; (1991), Nursing Care of The Childbearing
Family , Appleton & Lange, California

Suharyati S., 2003, Home Care , Makalah Seminar Keperawatan Dalam Rangka
HUT PPNI kota Surabaya ke 29, di Hotel Ibis Surabaya

Anda mungkin juga menyukai