PEMBAHASAN
A. Definisi Home Care
Home care nursing adalah pemberian asuhan keperawatan yang berkulitas kepada
pasien dirumah yang diberikan secara intermittent atau part time (Rice,2006).
Departemen Kesehatan RI (2002), mengatakan bahwa home care adalah pelayanan
Kesehatan yang berkesinambungan dan komperhensif yang diberikan kepada
individub dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit.
a. Udara bersih
d. Kebersihan
e. Penerangan
Dalam memahami konsep model dan teori ini, Rogers berasumsi bahwa
manusia merupakan satu kesatuan yang utuh,yang memiliki sifat dan karakter
yang berbeda – beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis,
manusia dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu
dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan
tersendiri. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara
alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system
ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia
berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari integritas, resonansi dan
helicy. Integritas berarti individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan
yang tidak dapat dipisahkan, dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.
Resonansi mengandung arti bahwa proses kehidupan antara individu dengan
lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi
dan helicy merupakan proses terjadinya interaksi antara manusia dengan
lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan – lahan maupun berlangsung
dengan cepat.
3. Teori Transkultural nursing (Leininger)
Leininger percaya bahwa tujuan teori ini adalah untuk memberikan pelayanan
yang berbasis pada kultur. Dia percaya bahwa perawat harus bekerja dengan
prinsip ”care” dan pemahaman yang dalam mengenai ”care”
sehingga culture‟s care, nilai-nilai, keyakinan, dan pola hidup memberikan
landasan yang realiabel dan akurat untuk perencanaan dan implementasi yang
efektif terhadap pelayanan pada kultur tertentu. Dia meyakini bahwa seorang
perawat tidak dapat memisahkan cara pandangan dunia, struktur sosial dan
keyakinan kultur (orang biasa dan profesional) terhadap kesehatan,
kesejahteraan , sakit, atau pelayanan saat bekerja dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu, karena faktor-faktor ini saling berhubungan satu sama
lain. Struktur sosial seperti kepercayaan, politik, ekonomi dan kekeluargaaan
adalah kekuatan signifikan yang berdampak pada ”care” dan mempengaruhi
kesejahteraan dan kondisi sakit.
b. Self Care Defisit
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home Care
(HC), antara lain :
a. Institusi Pemerintah
b. Institusi Sosial
c. Institusi Swasta
b. Tenaga formal
4. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman
dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional
1. Vital sign
4. Memasang cateter
5. Penggantian tube pernafasan
7. Suction
8. Memasang peralatan O2
18. Konsultasi/telepon
3. Standar V (Perencanaan)
Kerja sama dan disiplin pada area pelayanan kesehatan rumah cukup penting
karena banyak anggota yang terlihat dalam tim pelayanan Kesehatan
rumah.agar kerja tim antar disiplin ini sukses maka mereka harus bersama-
sama merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi terhadap pelayanan
yang diberikan
9. Standar XI (Riset)
Kode etik yang disun oleh American Nurses Assosiasion bagi perawat guna
membuat pertimbangaan etis dalam hal bertindak sebagai advokat kilen,
melakukan promosi kesehatan, memberikan informed consent dan melakukan
kontrak pertama untuk melihat sumber daya yang ada dimasyarakat. Dilema
dan konflik diselesaikan melalui suatu mekanisme yang di rancang dan
disepakati. Untuk mencapai tujuan tersebut perawat bertanggung jawab untuk
membina hubungan saling percaya dengan keluarga dalam meyakinkan bahwa
rumah adalah tempat yang sesuai untuk pemberian pelayanan Kesehatan
2. Home care merupakan satu cara dimana perawatan 24 jam dapat diberikan
secara focus pada satu pasien, sedangkan dirumah sakit perawatan terbagi
pada beberapa pasien.
3. Home care memberi keyakinan akan mutu pelayanan keperawatan bagi pasien,
dimana pelayanan keperawatan dapat diberikan secara komprehensif
(biopsikososiospiritual).
4. Home care menjaga privacy pasien dan keluarga, dimana semua Tindakan
yang berikan hanya keluarga dan tim kesehatan yang tahu.
5. Home care memberikan pelayanan keperawatan dengan biaya relatif lebih
rendah daripada biaya pelayanan kesehatan dirumah sakit.
6. Home care memberikan kemudahan kepada keluarga dan care giver dalam
memonitor kebiasaan pasien seperti makan, minum, dan pola tidur dimana
berguna memahami perubahan pola dan perawatan pasien.
7. Home care memberikan perasaan tenang dalam pikiran, dimana keluarga dapat
sambil melakukan kegiatan lain dengan tidak meninggalkan pasien.
a. Dokter spesialis
b. Petugas laboratorium
d. Petugas fisioterafi
3. Pasien home care membutuhkan waktu yang relatif lebih banyak untuk
mencapai unit-unit yang terdapat dirumah sakit, misalnya :
4. Pelayanan home care tidak dapat diberikan pada pasien dengan tingkat
ketergantungan total, misalnya: pasien dengan koma.
a. Fasilitas resusitasi
b. Fasilitas defibrillator