DOSEN PEMBIMBING :
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E. OREM
Dorothea Orem adalah salah satu yang paling terkenal di Amerika. Dorothe Orem lahir di
Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Ia memperoleh gelar sarjana 2000 pada tahun 1939
dan Master Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja sebagai
seorang staf termasuk, perawat pribadi, perawat pendidik dan administrasi, serta perawat
konsultan. Ia menerima gelar Doktor pada tahun 1976. Dorothea Orem adalah anggota
subkomite kurikulum di Universitas Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan
pengembangan konseptualisasi 2000-an. Ia pertama kali mempubilkasikan ide-idenya dalam
“Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada tahun 1980 dan yang
terakhir pada tahun 1995.
B. TUJUAN PEMBELAJARAAN
a. Tujuan Umum
Memberikan pemahaman tentang Theory “Self Care Defisit” oleh Dorothean E. Orem
dalam lingkungan pelayanan keperawatan
b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan Riwayat hidup Dorothean E. Orem
2. Menjelaskan Secara umum tentang “Self Care Defisit”
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI KEPERAWATAN
Dorothea orem (1971) mengembangkan definisi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan
klien sendiri. Orem menggambarkan filosofi tentang kaperawatan dengan cara seperti
berikut : Perawatan memiliki perhatian khusus pada kebutuhan manusia terhadap tindakan
perawatan dirinya sendiri dan kondisi perawatannya secara terus menerus dalam upaya
mempertahankan kehidupan dan kesehatan, penyembuhan dari penyakit, atau cidera, dan
mengatasi hendaya yang ditimbulkannya.
Perawatan diri sendiri dibutuhkan oleh setiap manusia, baik laki-laki perempuan dan anak-
anak. Ketika perawatan diri tidak dapat dipertahankan akan terjadi atau
kematian. Keperawatan berupaya untuk memelihara dan mempertahankan kebutuhan hidup
secara terus menerus bagi mereka yang secara total tidak mampu melakukannya. Dalam
situasi lain, perawat membantu klien untuk mempertahankan perawatan diri dengan
melakukannya sebagian, tetapi tidak semua prosedur, melainkan pengawasan pada orang
yang membantu klien dengan memberikan instruksi dan pengarahan secara individual
sehingga secara bertahap klien mampu melakukannya sendiri.
dari:
1 Individu/Klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan perawatan
diri untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
2 Sehat
Kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutan perawatan diri yang berperan untuk
mempertahankan dan meningkatkan integritas fungsi struktural dan perkembangan.
3 Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan perawatan diri dan perawat
termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4 Keperawatan
Pelayanan yang sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu,
keluarga, dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan perawatan diri yang mencakup
integritas struktural, fungsi, dan perkembangan.
2.3 KONSEP UTAMA
2.3.1 Universal Self-Care Requisites
Tujuan universal diperlukan untuk mencapai perawatan diri atau kebebasan merawat diri
dimana harus memiliki kemampuan untuk mengenal, memvalidasi dan proses dalam
memvalidasi mengenai anatomi dan fisiologis manusia yang berintegrasi dalam lingkaran
kehidupan. Dibawah ini terdapat 8 teori self care secara umum yaitu :
Berhubungan dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka
tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan. Tiga
hal yang berhubungan dengan tingkat perkembangan perawatan diri adalah:
Perawatan diri ditujukan kepada orang-orang yang mengalami trauma, yang mengalami
gangguan penyakit, termasuk ketidakmampuan dan orang cacat yang berada dalam perawatan
dan terapi terapi. Adanya gangguan kesehatan yang terjadi sepanjang waktu sehingga
mempengaruhi pengalaman mereka dalam menghadapi kondisi sakit sepanjang hidupnya.
Penyakit atau trauma tidak hanya pada struktur tubuh, fisiologis dan psikologi tetapi juga
konsep diri. Ketika konsep diri manusia mengalami gangguan (termasuk retardasi mental atau
autisme), perkembangan individu akan memberikan dampak baik permanen maupun
sementara. Dinegara-negara yang warganya banyak mengalami gangguan kesehatan,
perawatan diri digunakan sebagai alat dalam pengobatan dan terapi kesehatan.
Perawatan diri (self-care) adalah komponen sistem perawatan diri individu yang merupakan
langkah-langkah dalam perawatan gangguan kesehatan. Kompleksitas dari perawatan diri
atau sistem perawatan tergantung (ketergantungan perawatan) adalah jumlah penyakit yang
terjadi dalam waktu tertentu.
Terapi pemenuhan kebutuhan dasar mengenai suatu program perawatan dengan tujuan
pemenuhan kebutuhan dasar pasien sesuai dengan tanda dan gejala yang ditampilkan oleh
pasien. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat ketika memberikan pemenuhan
kebutuhan dasar pada pasien diantaranya :
mengontrol jenis atau macam kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh pasien dan cara
pemberian kepada pasien
peningkatan kegiatan yang memuaskan pemenuhan kebutuhan dasar seperti promosi
dan pencegahan yang dapat mendukung dan mendukung pasien untuk memenuhi
kebutuhan dasar pasien sesuai dengan taraf kemandiriannya.
Pemenuhan kebutuhan dasar pasien secara holistik hanya dapat dilakukan pada perawat yang
memiliki kemampuan komprehensif, memahami konsep dasar manusia dan perkembangan
manusia baik secara holistik
2.3.6 Agent
Pihak atau prerawat yang bisa memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien adalah
perawat dengan keahlian dan ketrampilan yang berkompeten dan memiliki kewenangan
untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dasar pada pasien secara holistik.
Dependent care agency merupakan perawat profesional yang memiliki tanggung jawab dan
tanggung gugat dalam upaya perawatan pemenuhan kebutuhan dasar pasien termasuk pasien
dalam derajat kesehatan yang masih baik atau masih mampu atau sebagain memenuhi
kebutuhan dasar pada pasien. Pemberian kebutuhan dasar tetap menekankan pada
kemandirian pasien sesuai dengan tingkat kemampuannya. Perawatan yang diberikan bisa
bersifat promoting, prevensi dan lain-lain.
Perawat membantu pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, utamanya pada
pasien yang dalam perawatan total care. Perawatan yang dilakukan biasanya kuratif dan
rehabilitatif.
2.3.10 Nursing Design
Penampilan perawat yang dibutuhkan untuk bisa memberikan asuhan keperawatan yang bisa
memenuhi kebutuhan dasar pasien secara holistik adalah perawata yang profesioanl, mampu
berfikir kritis, memiliki dan menjalankan standar kerja dll.
2.3.11 Sistem Keperawatan
Berikut tindakan yang dilakukan praktikan yang dilakukan pada satu waktu untuk kordinasi
dalam melakukan tindakan perawatan pada klien untuk mengetahui dan mengetahui
komponen kebutuhan perawatan diri klien yang terapeutik dan untuk melindungi serta
mengetahui perkembangan perawatan diri klien
2.4 ASUMSI DASAR
Orem mengidentifikasi beberapa hal mendasar dari pelajaran terkait kebutuhan dasar manusia
:
2.5 PERNYATAAN-PERNYATAAN TEORISTIS
Self-Care Deficit Theory of Nursing yang dikembangkan oleh Dorothea Orem terdiri dari tiga
teori umum yang saling berkaitan yaitu
Untuk memahami tentang teori perawatan diri, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai
konsep dasar perawatan diri (self-care), kemampuan perawatan diri (self-care agency), faktor
yang mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning factors), dan terapi kebutuhan
perawatan diri (therapeutic self-care demand). Perawatan diri (self-care) adalah pelaksanan
aktivitas individu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dalam mempertahankan
hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Jika perawatan diri dapat dilakukan dengan efektif, maka
dapat membantu individu dalam mengembangkan potensi dirinya. (Orem, 1991)
Kemampuan perawatan diri (self-care agency) adalah kemampuan individu untuk terlibat
dalam proses perawatan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan faktor pengkondisian
perawatan diri.Faktor yang mempengaruhi perawatan diri (basic conditioning factor) yang
terdiri dari faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, orientasi sosial budaya, sistem
perawatan kesehatan, kebiasaan keluarga,pola hidup, faktor lingkungan dan keadaan
ekonomi.Terapi kebutuhan perawatan diri (therapeutic self-care demand), yaitu tindakan
yang dilakukan sebagai bantuan untuk memenuhi syarat perawatan diri.
Teori Self-Care tidak terlepas dari syarat perawatan diri, yaitu aspek yang menentukan
tingkat pemenuhan perawatan diri. Self-Care terdiri dari 3 kategori :
Teori ini merupakan inti dari teori keperawatan Orem. Teori ini mengambarkan kapan
keperawatan dibutuhkan. Keperawatan diperlukan ketika individu tidak mampu atau
mengalami keterbatasan dalam memenuhi syarat perawatan diri yang efektif. Keperawatan
diberikan jika tingkat kemampuan perawatan diri lebih rendah dibandingkan dengan
kebutuhan perawatan diri atau kemampuan perawatan diri seimbang dengan kebutuhan
namun hubungan deficit dapat terjadi selanjutnya akibat penurunan kemampuan, peningkatan
kualitas dan kuantitas kebutuhan atau keduanya.
Penjelasan gambar:
Ketika ada kebutuhan untuk merawat diri sendin dan individu mampu memenuhi permintaan
itu, perawatan diri adalah mungkin. Jika, di sisi lain, tuntutan lebih besar dari kapasitas
individu atau kemampuan untuk memenuhi kebutuhan itu, mak akan terjadi
ketidakseimbangan dan hal ini disebut dengan "defisit perawatan diri". Teori self care deficit
diterapkan hila anak belum dewasa, kebutuhan melebihi kemampuan perawatan, kemampuan
sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang. kemungkinan
terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan. Dalam pemenuhan perawatan diri
sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, orem memiliki metode untuk
proses tersebut diantaranya; bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing
orang lain memberi support baik secara fisik atau psikologis, meningkatkan pengembangan
lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau memberi pendidikan pada
orang lain. Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan-
keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya.
c. Nursing system
Nursing System adalah bagian dari pertimbangan praktek keperawatan yang dilakukan oleh
perawat berdasarkan koordinasi untuk mencapai kebutuhan perawatan diri (self-care demand)
pasiennya dan untuk melindungi dan mengontrol latihan pengembangan dari kemampuan
perawatan diri pasien (self-care agency). Orem (1991) mengidentifikasi tiga klasifikasi dari
sistem keperawatan berdasarkan kemampuan pasien dalam mencapai syarat pemenuhan
perawatan diri.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan
yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan terdapat
pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu metode memecahkan masalah secara
ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai proses keperawatan (nursing process).
Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahap proses keperawatan
yang dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktek keperawatan. Tahapan tersebut
meliputi: diagnosa keperawatan dan persepsi, mendisain sistem keperawatan dan
perencanaan, dan memproduksi dan mengatur sistem keperawatan. Adapun masing-masing
tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tahap 1: Diagnosa keperawatan dan persepsi
Pada tahap ini memperjelas mengapa keperawatan dibutuhkan. Analisa dan interpretasi
dalam membuat keputusan mengenai perawatan merupakan bentuk kegiatan manajemen
kasus. Didalam diagnosa keperawatan memerlukan telaahan dan pengumpulan fakta tentang
pasien termasuk self care agent dan therapeutic self-care demand dan hubungan keduannya
sehingga dapat ditetapkan self-care deficit (Orem, 2001). Orem menegaskan bahwa dalam
diagnosa keperawatan dan merupakan dasar tujuan untuk memberikan arahan dalam
melakukan tindakan keperawatan dan dalam pengobatan, kemampuan pasien dan minat
keluarga serta bentuk dalam kolaborasi mempengaruhi tindakan keperawatan yang dilakukan
perawat.
Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan pengumpulan data berdasarkan enam area
yang ditentukan oleh Orem yaitu: Status kesehatan perorangan, persepsi dokter terhadap
kesehatan seseorang. persepsi pasien/individu berkaitan dengan kesehatan dirinya sendiri,
tujuan kesehatan berkaitan dengan konteks riwayat kesehatan, gaya hidup dan status
kesehatan, kebutuhan pasien/individu terhadap self-care dan integritas/kapasitas
pasien/individu melakukan self-care. Dari data-data dikumpulkan dan dikelompokkan ke
dalam area masing-masing, yaitu: Universal self-care requisites, developmental requisites dan
health deviation sel-care requisites serta hubungan timbal baliknya. Selain data data tersebut
penting juga dikumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, motivasi
dan orientasi pasien.
Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapat disimpulkan bahwa
perawat harus mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab hal-hal yang berkaitan
dengan: Apakah kebutuhan perawatan
Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan pengumpulan data berdasarkan enam area
yang ditentukan oleh Orem yaitu: Status kesehatan perorangan, persepsi dokter terhadap
kesehatan seseorang. persepsi pasien/individu berkaitan dengan kesehatan dirinya sendiri,
tujuan kesehatan berkaitan dengan konteks riwayat kesehatan, gaya hidup dan status
kesehatan, kebutuhan pasien individu terhadap self-care dan integritas/kapasitas pasien
individu melakukan self-care. Dari data-data dikumpulkan dan dikelompokkan ke dalam area
masing-masing, yaitu: Universal self-care requisites, developmental requisites dan health
deviation sel-care requisites serta hubungan timbal baliknya. Selain data data tersebut penting
juga dikumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, motivasi dan
orientasi pasien.
Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapat disimpulkan bahwa
perawat harus mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab hal-hal yang berkaitan
dengan: Apakah kebutuhan perawatan therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan
datang, apakah pasien mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-
care demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perlu dibantu untuk
menahan diri menggunakan self care, apakah untuk melindungi perkembagan kemampuan
self-care dari tujuan terapetik, dan apakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada
periode yang akan datang.
2. Tahap 2: Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada pasien dan membuat nursing
system yang efisien dan efektif dan menentukan cara-cara yang benar dalam membantu self
care pasien. Tahap ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalam
melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic self care demand, dan
mengatur latihan self-care agency, melindungi dan membantu self care agency.
Di dalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan mengatur sistem
keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien, dapat melakukan perencanaan dan
kontrol, dan tahap ini mengatur sistem keperawatan serta menghasilkan kegiatan yang
terencana untuk memenuhi therapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan
pengembangan kemampuan akan self-care. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: membatu,
menuntun, mengarahkan, menstimulus minat, mendukung, meregulasi, mengkoordinasi dan
memonitor tugas self-care sehingga sistem perawatan dapat berjalan dengan optimal.
Langkah Ke – 1
1. Status kesehatan seseorang
2. Persepsi individu tentang status kesehatan seseorang.
3. Kebutuhan untuk perawatan diri
2.Diagnosa Langkah Ke-2 :
Keperawatan dan -Perawat mendesain sistem yang menyeimbangkan secara
Perencanaan beserta keseluruhan/sebagian.
Rasional -Membawa sebuah organisasi yang baik dari komponen
keperawatan diri pasien
BAB III
Kerangka Kerja
Self Care Kategori self care Self care Self care deficit Nursing
Requisites Requisites agent
Universal Cairan Elf care agency Mandiri
Makanan Mandiri < self care Support perawatan
Proseselimin Parsial demand diri
asi Pengaturan latihan
Istirahat Total dan
Interaksi pengembangan
sosial self care agency
Parsial :
Nurse action :
Menentukan
kebutuhan self
care pasien
Membantu
keterbatasan self
care
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat
Memberikan
support dan
melindungi pasien
Developm Mempertaha Mandiri Mandiri
ental nkan kondisi Partial Support perawatan
lingkungan Total diri
Yang Pengaturan latihan
mendukung dan
perkembang pengembangan
self care agency
Parsial :
Nurse action :
Menentukan
kebutuhan self
care pasien
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Menerima
perawatan dan
batuan dari
perawat total
Health Pencarian Mandiri
deviation terhadap Support perawatan
bantuan diri
medis Pengaturan latihan
Kesadar dan
terhadap pengembangan
potensia self care agency
masalah
Modifikasi Parsial :
konsep Nurse action :
Penyesuaian Menentukan
gaya hidup kebutuhan self
care pasien
Membantu
keterbatas self
care pasien
Membantu pasien
sesuai kebutuhan
Pasien action :
Mengenali
kebutuhan self
care dirinya
Meregulasi self
care agency
Menerima
perawatan dan
bantuan dari
perawat total
Memenuhi
kebutuhan
terapetik self care
Memberikan
support dan
melindungi pasien
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada dasarnya semua teori yang ada merupakan sebuah petunjuk praktik dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia. antara teori satu dengan teori lain tidaklah saling bertentangan,
melainkan saling berkaitan. penggunaan teori keperawatan memungkinkan perbaiakan
pelayanan keperawatan yang lebih berkualitas. keperawatan dalam menghadapi tangtangan di
masa depan haruslah memiliki sebuah model dan pandangan sendiri tentang disiplin ilmunya.
Model Konseptual Orem adalah suatu model keperawatan yang menekankan pada
kemampuan keluarga untuk merawat dirinya sendiri secara mandiri sehingga tercapai
kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraannya. Model Konseptual
Orem mengembangkan Teori Self Care melalui 3 teori yang berkaitan , yaitu : Self care, Self
Care Deficit dan Nursing System.
3.2 SARAN
Penerapan teori Orem pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan harus terus dikembangkan
dan ditingkatkan menjadi beberapa teori keperawatan yang penerapannya sesuai dengan
kondisi pasien. Model teori Orem dapat diaplikasikan pada praktek keperawatan pada semua
unit pelayanan kesehatan baik dirumah sakit, klinik, puskesmas dan sasaran pasiennya. Pada
pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien, diperlukan adanya sel-care agent yang
membantu pasien tidak mampu sehingga kebutuhan perawatan diri klien tetap terpenuhi
meskipun dalam kondisi sakit.