0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan20 halaman
Ada dua teknik pendokumentasian utama yaitu naratif dan flow sheet. Teknik naratif menggunakan catatan berbentuk cerita sederhana untuk menggambarkan kondisi pasien sedangkan flow sheet menggunakan format tertentu untuk mencatat parameter pasien secara spesifik. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan proses perawatan pasien.
Ada dua teknik pendokumentasian utama yaitu naratif dan flow sheet. Teknik naratif menggunakan catatan berbentuk cerita sederhana untuk menggambarkan kondisi pasien sedangkan flow sheet menggunakan format tertentu untuk mencatat parameter pasien secara spesifik. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan proses perawatan pasien.
Ada dua teknik pendokumentasian utama yaitu naratif dan flow sheet. Teknik naratif menggunakan catatan berbentuk cerita sederhana untuk menggambarkan kondisi pasien sedangkan flow sheet menggunakan format tertentu untuk mencatat parameter pasien secara spesifik. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam mendokumentasikan proses perawatan pasien.
kan cara menggunakan dokumentasi dalam penerapan proses asuhan. 1. Narative Progress Note dokumentasi berorientasi pada sumber (Source Oriented documentation) Bentuk naratif merupakan teknik pencatatan tradisional yang bertahan paling lama serta merupakan sistem pencatatan yang fleksibel. DEFENISI ADALAH
Suatu cara mendokumentasi dlm bentuk
narasi mengenai keadaan px secara singkat dan jelas Catatan dlm bentuk cerita unt menggambarkan keadaan pasien. Paragrap sederhana yg menggambarkan status pasien, intervensi dan pengobatan serta respon pasien terhadap intervensi. KEUNTUNGAN : Lebih mudah dilakukan (sederhana) Waktu lebih singkat Setiap masalah minimal ditulis 1x setiap shief Setiap masalah diberi nomer sesuai waktu ditemukan Catatan menunjukkan kredibilitas professional Mudah dikombinasi dengan bentuk lain KERUGIAN ( KELEMAHAN ) :
Sulit menemukan spesifik problem
Tidak nampak respon klien Kadang-kadang tidak relevan (tidak tepat) Kadang-kadang tidak sesuai dengan kerangka (tidak terstruktur) PEDOMAN PENULISAN NARATIF
1. Menggunakan istilah standar,
Misalnya: pengkajian data, diagnosa,tujuan askeb, rencana , implementasi, intervensi dan evaluasi 2. Mengikuti tahap-tahap berikut : Pengkajian data pasien, identifikasi masalah & kebutuhan asuhan, rencana & pemberian asuhan, evaluasi respon pasien terhadap medis dan kebidanan. Pengkajian ulang unt melengkapi seluruh proses LANJUTAN.......
3. Menulis,memperbaiki & menjaga rencana
asuhan sebagai bagian dari laporan 4. Membuat diagnosa secara periodic,memo nitor kondisi fisik & psikis pasien, askeb, antara lain melaksanakan advis dokter, KIE dan perkembangan px 5. Penting sekali untuk diingat,dalam teknik pencatatan naratif tidak boleh meninggal jarak/bagian yang kosong. Berikan garis yg melewati bagian yg kosong tersebut ( huruf Z) dan beri inisial nama bidan yang melakukan pencatatan. Pendokumentasian dengan teknik naratif terdiri dari 6 bagian, yaitu : 1. Lembar penerimaan 2. Lembar muka 3. Lembar instruksi dari dokter 4. Lembar riwayat penyakit 5. Lembar catatan perawat 6. Lembar catatan lainnya CONTOH :
Ibu Yanti, hamil yang kedua kalinya, yang pertama
lahir di dukun, anak sekarang umur 2½ tahun, sehat. Waktu lahir ada perdarahan, tidak banyak, kata dukun itu biasa. Sejak Januari 2020 tidak menstruasi, Desember 2019 masih dapat, hanya 3 hari, biasanya 5 hari Sekarang masih mual, kadang muntah, tidak ada mules-mules, hanya kadang- kadang rasa kencang di perut bawah. Ibu tidak bekerja di luar rumah, kadang membantu ke sawah, masak, mencuci pakaian dilakukan sendiri, menyusui anak pertama sampai 2 tahun, suami tani, tamat SD, tinggal serumah dengan ke dua mertua. 2. Flow Sheet dan Check list Adalah Merupakan catatan per kembangan yang akurat ditangani untuk memperoleh informasi pasien yang spesifik menurut parameter yang telah ditetapkan sebelumnya. KEUNTUNGAN : Meningkatkan kualitas observasi pada catatan Mudah dibaca Data mudah diperoleh dengan cepat Perbandingan data dapat ditingkatkan dari beberapa periode Pencatatan informasi tepat, relevansinya dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Memperkuat standart asuhan Data mudah diperoleh Mengurangi adanya frekmentasi data KERUGIANNYA : Medical recort menjadi lebih lama & menjadikan pasien malas Potensial terjadi duplikasi dalam dokumentasi Ruangan kosong yg sempit unt catatan yang komprehensif biasanya tidak cukup Catatn medik pasien menjadi sangat banyak Menimbulkan masalah penggunaan dan penyimpanan MISAL : ADL ( Activity Daily Living ) Kebutuhan terhadap bantuan bidan Catatan bidan / perawatan Catatan pengobatan Keseimbangan cairan ( intake dan out put ) Nutrisi Pengkajian kulit ( tugor ) Riview sistem tubuh Hasil laboratorium ( kadar gula dalam urine dan darah ) Desain dan bagian umum pada flow sheets (check list), antara lain : Kolom untuk nama petugas yg melakukan pemeriksaan atau tindakan Hasil pengkajian, KIE, observasi, tindakan dll Hasil observasi atau intervensi khusus Nama pasien, waktu (tanggal, bulan dan tahun(, nama bidan dan tanda tangan Hanya menuliskan judul tindakan,sedangkan penjabaran lebih lanjut diuraikan secara narasi. Menurut Iyer and Camp (2005), ada beberapa anjuran secara umum dalam merancang flow sheets, antara lain : Tentukan seberapa banyak ruangan yang diperlukan untuk isi format Rancang sebuah format yang mudah dibaca dan digunakan Tentukan apakah format tersebut digunakan secara horizontal atau vertikal Gunakan huruf yang dicetak tebal dan miring untuk menekankan judul bagian atau informasi yang penting LANJUTAN......
Memberi jarak antar informasi
Format tersebut membutuhkan beberapa kertas Pertimbangan informasi dalam format tersebut akan dikomunikasikan antar bagian Menyediakan lembar kosong untuk pencatatan lanjutannya Berfikir global saat membuat atau revisi sebuah format Menggunakan Sistem informasi komuterisasi Lakukan koreksi awal secara cermat Memerlukan waktu yang lama dibutuhkan alokasi waktu yang cukup
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu