Almayani 214110246
Annisa Novetri 214110255
Teknik naratif merupakan teknik yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien.
Berhubung sifatnya terbuka, catatan naratif (orientasi pada sumber data) dapat digunakan pada
setiap kondisi klinis. Tidak adanya struktur yang harus diikuti memungkinkan bidan
mendokumentasikan hasil observasinya yang relevan dengan
kejadian kronologis.
KEUNTUNGAN TEKNIK
DOKUMENTASI NARATIVE
Contoh 1
(Tangal 12 Mei 2004, di KIA puskesmas)
Ibu Yanti, hamil yang kedua kalinya, yang pertama lahir di dukun, anak
sekarang umur 2½ tahun, sehat. Waktu lahir ada perdarahan, tidak banyak,
kata dukun itu biasa. Sejak Januari 2004 tidak menstruasi, Desember 2003
masih dapat, hanya 3 hari, biasanya 5 hari Sekarang masih mual, kadang
muntah, tidak ada mules-mules, hanya kadang-kadang rasakencang di perut
bawah. Ibu tidak bekerja di luar rumah, kadang membantu ke sawah, masak,
mencuci pakaian dilakukan sendiri, menyusui anak pertama sampai 2 tahun,
suami tani, tamat SD, tinggal serumah dengan kedua orang mertua.
Contoh 2
(Tangal 01 MARET 2019, pukul 12.00 WIB, di KIA Puskesmas)
Seorang perempuan usia 18 tahun G2 P1 A0 hamil 38 minggu mengeluh
merasakan mulas mulas sudah keluar lendir bercampur darah sejak pukul
03.00 pagi, belum keluar air air.Ibu mengatakan sudah melakukan USG 2 hari
yang lalu. Ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Hasil pemeriksaan Tekanan
darah 110/80 mmHg, Nadi 80 x/menit, Suhu 37 C, Respirasi 20 x/menit.
Kandung menih kosong, Tinggi fundus uteri 29 cm, his positif 4 x 10 lamanya 40 detik.
Hasil Palpasi :Leopold I : bokong, Leopold II : puki, Leopold III : kepala,
divergen, Leopold IV : 1/5 bagian Hasil pemeriksaan dalam dinding vagina
tidak ada kelainan, benjolan, tidak adaa massa, portio tipis lunak, pembukaan
7 cm, ketuban utuh, presentasi kepala, penurunan H II, posisi UUK kanan depan, molase tidak ada.
Contoh 3 penerapan catatan naratif SOAP Notes
Dalam soapier S adalah data subjektif, O adalah data
objektif, A adalah analisis, P adalah planning,
I adalah implementation, E adalah evaluasi dan R adalah
reassessment.
S: Mengeluh kencang-kencang semakin sering, lama dan
kuat. Ibu merasa ingin meneran
O : Perineum menonjol, anus membuka, VT pembukaan 10
cm, ketuban utuh, kepala janin di hodge 3 STLD (+)
A : Inpartu kala II awal
P : Siapkan partus sel, pimpin persalinan
I : Menyiapkan partus set, mengatur posisi sesuai yang
diinginkan dan
nyaman bagi ibu, memimpin Ibu mengejan, menolong
kelahiran bayi
E : Bayi lahir spontan laki-laki apgar skor 8
TH
AN
YO K
U