Dosen
Ns. Sri Ayu Rahayu S.Paneo, S.Kep.,M.Kep
Disusun Oleh
Aisyah Indrayanti
Angel Teken
Audini Hasanah
Dwi Wahyuni
Laila Az-zahra
Muhammad Iksan Anwar
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
"Konsep Dokumentasi keperawatan”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Sri rahayu
S.Paneo, S.Kep.,M.Kep selaku dosen mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu peran perawat adalah melakukan pendokumentasian
sebagai pertanggung jawaban keperawatan. Akan tetapiakhir-akhir ini
tanggung jawab perawat terhadap dokumentasi sudah berubah yaitu
adanya modifikasi dokumentasi. Oleh karena perubahan tersebut maka
perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi baru yang lebih efisien
dan lebih bermakna adalah pencatatan dan penyimpanannya.
Pendokumentasian itu sangat pentiing bagi perawat sebagai dasar hukum
tindakan keperawatan. Dokumentasi keperawatan terdiri dari dua kata
yaitu dokumentasi dan keperawatan..
Pendokumentasian yang tidak lengkap akan memberikan kerugian
bagi klien karena informasi penting terkait perawatan dan kondisi
kesehatannya terabaikan (Teytelman, 2002). Braaf,Manias dan Riley
(2011) menjelaskan bahwa pendokumentasian yang tidakefisien dan tidak
efektif akibat dari kualitas dan keakuratan nya kurang memadai
menyebabkan terjadinya kesalahan komunikasi antar perawat maupun
profesi lain. Komisi keselamatan perawatan dan kualitas Kesehatan
Australia pada 2008 mengidentifikasi13% dari kesalahan manajemen
klinis berasal dari kesalahan dokumentasi (Jefferies, Johnson, Nicholls &
Lad,2012).
Departemenkesehatan RI menetapkan capaian standar asuhan
keperawatan (SAK) yaitu sebesar 90% (Depkes RI, 2010, Cheevaka
semsook, 2006). Pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak
dilakukan dengan lengkap dapat menurunkan mutu pelayanan
keperawatan karena tidak dapat menilai sejauh mana tingkat
keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan (Yanti dan
Warsito, 2013)
B. Rumusan masalah
1. Apa itu dokumentasi?
2. Apa itu keperawatan?
3. Apa itu dokumentasi keperawatan?
4. Apa saja prinsip dokumentasi?
5. Apa manfaat dan pentingnya dokumentasi?
6. Apa saja tujuan dokumentasi keperawatan?
7. Apa saja pendekatan model dokumentasi?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu dokumentasi
2. Untuk mengetahui apa itu keperawatan
3. Untuk mengetahui apa itu dokumentasikeperawatan
4. Untuk mengetahui apasajaprinsipdokumentasi
5. Untuk mengetahui apasajamanfaat dan pentingnya
dokumentasi
6. Untuk mengetahui apa saja tujuan dokumentasi
keperawatan.
7. Untuk mengetahui apa saja pendekatan model
dokumentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2018) dokumentasi adalah suatu cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Menurut Paul Otlet "International Economic Conference 1905"
Definisi dokumentasi adalah kegiatan yang berupa pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan dan penemuan kembali serta penyebaran
dokumen.
Menurut Sulistyo Basuki Mengartikan dokumentasi sebagai
pekerjaan mengumpulkan, menyusun dan mengelola dokumen litereter
yang mencatat segala aktivitas manusia dan yang dianggap berguna
untuk dijadikan sebagai bahan dan penerangan mengenai berbagai soal.
2. Pengertian Keperawatan
Menurut Florence Nightingale (1895) Keperawatan adalah ilmu
kesehatan dan menguraikan keperawatan yang mengarah pada
peningkatan serta pengelolaan lingkungan fisik maupun alam untuk
menyembuhkan pasien.
Menurut Dorothy E. Johnson (1968) Keperawatan adalah suatu
pendekatan sistem perilaku, dimana individu yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas dalam lingkungan internal maupun eksternal,
sistem ini dikenal dengan behavioral system theory (teori sistem perilaku).
3. Pengertian Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan buktipelayanan
keperawatan yang profesional. Karena dengan dokumentasi,semua aspek
baik pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh tim kesehatan
tertulis dengan teratur sehingga dapat membuatkan gambaran kondisi
kesehatan pasien secara keseluruhan. (Setyowaty, 2005)
B. Prinsip Dokumentasi
1. Brevity
Dalam melakukan pendokumentasian setiap
petugas/perawat harus brevity,Brevity sendiri adalah ringkas, jadi
kita dalam mencatatisi dokumentasi keperawatan harus ringkas
dan tidak perlu memasukan kata-kata atau kalimat yang tidak
penting dan mempunyai makna yang tidak sesuai.
Misal :
· Intervensi: Berikan cairan infus RL 4tetes/menit (ringkas/brevity)
· Intervensi: Berikan cairan infus ringer laktat 4 tetes per menit
karena disarankan oleh dokter bedah yaitu dr.AASp.D. yang jaga
sihfpagi.( tidak brevity).Dengan menuliskan catatatan yang ringkas
dan mengenai inti masalah maka catatan dokumentasi akan mudah
di pahami dan tidak memakan ruang dalam lembar yang tersedia.
2. Legidibility
Legidibility yaitu dimana dalam penulisan/pencatatan
dokumentasi keperawatan harus mudah dibaca dan dipahami oleh
perawat lain atau profesi lain yang ikut dalam proses
pendokumentasian. Misal :Perawat harus menuliskan catatan yang
jelas yang biasa dibaca dan dimengerti oleh perawat lain, dan tidak
menuliskan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh orang lain.
Semisal ada istilah baru maka harus segera didiskusikan kesemua
tim untuk menggunakan istilah tersebut.
3. Accuracy
Accuracy adalah sesuai dengan data yang ada pada klien.
Jadi kita harus memasukan data pada dokementasi keperawatan
harus benar dan sesuai dengan data baiki dentitas, laboratorium
dan radiologi pada setiap klien. Ini adalah aspek yang sangat vital
dan tidak boleh salah atau tertukar dengan klien lain.
Misal :
Dalam memasukan data pemberian obat perawat harus teliti dan
tidak boleh salah, obat yang resepkan untuk Tn. A tidak boleh di
berikan kepada Tn. C
6. Core Documentations
Model dokumentasi pusat atau core adalah bagian terpenting
dalam sistem dokumentasi keperawatan. Penulisan dalam pencatatan
model dokumentasi core menggunakan format DAE (Datum, Action,
Evaluation).
Datum. Data berupa subjektif dan objektif.
Action. Tindakan keperawatan segera.
Evaluation. Evaluasi kepada klien terhadap tindakan yang diberikan.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dokumentasi asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggung jawabkan dari kedua aspek ini berkaitan erat
dengan aspek manajerial, yang disatu sisi melindungi pasien
sebagai penerima pelayanan(konsumen) dan disisi lain melindungi
perawat sebagai pemberi jasa pelayanan dan asuhan keperawatan.
Daftar Pustaka