DISUSUN OLEH:
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi keperawatan merupakan salah satu fungsi yang
paling penting dari perawat sejak zaman Florence Nightingle karena berfungsi ganda
dan beragam tujuan. Saat ini sistem pelayanan kesehatan memerlukan dokumentasi
yang menjamin kesinambungan perawatan,melengkapi bukti hukum, proses
keperawatan dan mendukung kualitas perawatan pasien. Saat ini masalah yang paling
menantang dalam keperawatan adalah bagaimana untuk mendokumentasikan
perawatan pasien yang berkualitas dengan berbagai kendala yang berkenaan dengan
peraturan hukum. Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntutan dari
klien/pasien perlu ditetapkan dengan jelas apa hak, kewajiban serta kewenangan
perawat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tugasnya serta memberikan
suatu kepastian hukum, perlindungan tenaga perawat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bentuk naratif adalah merupakan pencatatan tradisional dan dapat bertahan paling
lama serta merupakan sistem pencatatan yang fleksibel. Karena suatu catatan naratif
dibentuk oleh sumber asal dari dokumentasi "maka sering dirujuk sebagai
dokumentasi berorientasi pada sumber. Sumber atau asal dokumentasi dapat diperoleh
dari siapa saja, atau dari petugas kesehatan yang bertanggung jawab untuk
memberikan informasi. Setiap narasumber memberikan, hasil observasinya,
menggambarkan aktifitas dan evaluasinya yang unik. Cara penulisan ini mengikuti
dengan ketat urutan kejadian/kronologisnya. Biasanya kebijakan institusi
menggariskan siapa yang mencatat/melaporkan apa, bagaimana sesuatu akan dicatat
dan harus dicatat dimana. Berhubung sifat terbukanya catatan naratif (orientasi pada
sumber data) sehingga dapat digunakan pada setiap kondisi klinis. Tidak adanya
struktur yang harus diakui memungkinkan perawat mendokumentasikan hasil
observasinya yang relevan dan kejadian secara kronologis.
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada
rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya tentang apa yang sudah, sedang dan yang
akan dilakukan.
2. Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi yang dimaksud meliputi pengkajian,perumusan diagnosa, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Proses keperawatan merupakan metode yang tepat dan
memberi kontribusi yang positif bagi pasien jika dilaksanakan dengan baik dan benar.
3. Standar dokumentasi
Standar dokumentasi merupakan standar yang dibuat untuk mengukur kualitas dan
kuantitas dokumentasi keperawatan. Standar ini juga bisa dimanfaatkan sebagai
pedoman praktik dalam memberikan tindakan keperawatan.
3. Response (R), yaitu respon klien terhadap tindakan medis dan tindakan
keperawatan yang telah diberikan kepada klien."
DATA: tahap
pengumpulan data dan informasi. Informasi subyektif dan obyektif yang mendukung
FOCUS
ACTION: tindakan
yang segera dan akan dilakukan berdasarkan pengkajian data "kegitan aktual yang
penting untuk melaksanakan rencana tindakan keperawatan dan medis.
DS :
· Pasien mengatakan bahwa ia tidak bisa mengeluarkan sekret atau dahak
· Pasien mengatakan bahwa ia kesulitan bernafas saat berbaring
· Pasien megatakan bahwa ia kesulitan untuk tidur karena batuk
DO :· Adanya perubahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, R.S. 2019. Pentingnya dokumentasi yang dilakukan perawat sebagai
bukti tindakan yang dilakukan.
Harefa, E.I.J. 2019. Gambaran model pendokumentasian asuhan keperawatan.
Adinda, D. 2019. Model dan teknik-teknik pendokumentasian dalam asuhan keperawatan