Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH DASAR-DASAR AKUNTANSI

“AKUNTANSI ASET TETAP”

DOSEN PENGAMPU : Adriayana Adevia Nuryadin, SE.,M.Ak

OLEH :

KELOMPOK 4

ST. KHADIJAH SYAM (202103097)

NURHIKMA KAMARUDDIN (202103085)

RESKY WAHYUNI MA’RUF (202103092)

HASMAYANTI (202103063)

ANDI ALFA NURIYAH FAISAL (202103054)

ISTIQAMA (202103066)

MARHAMA FEBRIANI (202103069)

S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2022-2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
kesempatan dan kesehatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah Dasar-Dasar Akuntansi tentang “Akuntansi
Aset Tetap”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Adriyana Adevia Nuryadin, SE., M.Ak
selaku Dosen mata kuliah Dasar-Dasar Akutansi, atas bimbingan dan materi yang telah
diberikan kepada kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi Penulis
sendiri maupun kepada Pembaca umumnya.

Makassar, 20 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan Penulisan...............................................................................................
D. Manfaat Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aset tetap adalah aset berujud yang digunakan dalamoperasi perusahaan dan
tidak dimaksudkan untuk dijualdalam rangka kegiatan normal perusahaan. untuk
digunakan (bukan barang dagangan), digunakan dalamoperasi perusahaan yang utama
(bukan investasi jangkapanjang), Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktulebih
dari satu siklus operasi perusahaan (bukanperlengkapan) Memiliki nilai yang relatif
tinggi,Dikarenakan memiliki nilai yang tinggi, penggunaan yangrelatif lama dan
menjadi alat utama perusahaanmenghasilkan
revenue
, maka investasi dalam aset tetap(Capital Budgeting) harus diperhitungkan dengan
matang.Umumnya aset tetap dibagi dalam empat kelompok, yaitu:Tanah, seperti
tanah yang digunakan sebagai tempatberdirinya gedung perusahaan. Perbaikan Tanah,
seperti jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangunperusahaan, tempat parkir,
pagar, dan saluran air bawahtanah. Gedung, seperti gedung yang digunakan untuk
kantor, toko, pabrik, dan gudang. Peralatan, sepertiperalatan kantor, peralatan pabrik,
mesin-mesin,kendaraan, dan meubel.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denganAkuntansi Asset Tetap?
2. BagaimanaPenggolongan Asset Tetap?
3.
C. Tujuan Penulisan
1. UntukMengetahuiPengertianAkuntansi Asset Tetap
2. UntukMengetahuiPenggolongan Asset Tetap
3.
D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASET TETAP


Asettetapadalahasetberujud yang digunakandalamoperasiperusahaan dan
tidakdimaksudkanuntukdijualdalamrangkakegiatan normal perusahaan.
Karasteristikasettetapyaitusebagaiberikut :
1. Dimiliki perusahaan untuk digunakan (bukan barangdagangan).
2. Dimiliki untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang utama (bukan
investasi jangka panjang).
3. Dimiliki untuk digunakan dalam jangka waktu lebihdari satu siklus operasi
perusahaan (bukanperlengkapan)
4. Memiliki nilai yang relatif tinggi
Dikarenakan memiliki nilai yang tinggi, penggunaan yang relatif lama dan
menjadi alat utama perusahaanmenghasilkanrevenue (Pendapatan), maka
investasi dalam aset tetap (Capital Budgeting) harus di
perhitungkandenganmatang-matang.

B. PENGGOLONGAN ASET TETAP


Umumnyaasettetapdibagidalamempatkelompok, yaitu:
1. Tanah,meliputitanah yang
digunakansebagaitempatberdirinyagedungperusahaan dan
fasilitasperusahaanlainnya.
2. Perbaikan Tanah,sepertijalandiseputarlokasiperusahaan yang
dibangunperusahaan, tempatparkir,pagar, dan saluran air bawahtanah.
3. Gedung,sepertigedung yang digunakanuntukkantor, toko, pabrik, dan Gudang.
4. Peralatan,sepertiperalatankantor, peralatanpabrik,mesin-mesin, kendaraan,
dan mebel.

Sebagaimanahalnyapembellianrumah dan peralatan yang


dilakukanseseorangdalamrumahtangga, pemilikanasettetap juga
merupakankeputusan yang pentingbagisuatuperusahaan.
Selainitumerupakanhalpenting pula bagiperusahaanuntuk (1) menjaga agar
asetselaluberadadalamkondisi yang baik, (2) menggantifasilitas yang
sudahrusakakibatpemakaian, dan (3) menambahasetjikadiperlukan.

C. PENENTUAN BIAYA PEROLEH ASET TETAP

Biayaperolehanmeliputisemuapengeluaran yang
diperlukanuntukmendapatkanaset, dan pengeluaran-pengeluaran lain
hinggaasetsiapuntukdigunakan.
Biayaperolehandiukurdengan kas yang dibayarkan pada
suatutransaksisecaratunai. Dalamhalasettidakdibayardengan kas,
makabiayaperolehanditetapkansebesarnilaiwajardariaset yang diperolehatauaset
yang diserahkan, mana yang lebihlayakberdasarkanbuktiatau data yang tersedia.
Apabilabiayaperolehantelahditetapkan,
makabiayaperolehantersebutakanmenjadidasaruntukakutansiselama masa
pemakaianaset yang bersangkutan. Akuntansitidakmengakuipemakaianharga
pasar atauhargapenggantiselamapemakaiansuatuasettetap.
Penerapanprinsipbiayaperolehanuntuktiapgolonganutamaasettetapakandiuraik
andibawahini :
a) TANAH
Perusahaan membelitanahsebagailahan yang
akandipergunakanuntukmembangunpabrikataukantor dan
keperluanperusahaanlainnya. Biayaperolehantanahmeliputi :
 Harga belitunaitanah
 Biayabalik lama
 Komisiperantara
 Pajakataupungutan lain yang harusdibayar oleh pembeli

Semuapengeluaran lain yang diperlukan agar tanahsiapuntukdigunakan yang


bersifatperbaikanpermanen di debetkeakuntanah.

b) PERBAIKAN TANAH
Perbaikantanahadalahtambahan structural yang dilakukandiatastanah.
Sebagaicontoh, misalnyadiatastanah yang terletak di halaman dan
sekitarperusahaandibuatjalanmasuk, tempat parker kendaraan, pagarhalaman,
pertamanan, dan saluranpembuangan air hujan.
Biayaperolehanperbaikantanahmeliputisemuapengeluaran yang
dilakukansampaiperbaikansiapuntukdigunakansebagaimanadimaksuddenganp
erbaikantersebut. Sebagaicontoh, biayaperolehantttempat parker kendaraan
yang barudibangun, meliputisemuapengeluaranuntukpengerasan dan
pengaspalan, saluran air dan pembuatanfasilitaspenerangan,
sertapemagarandiseputar wilayah tempatparkir. Perbaikantanah agar
dapatdigunakansebagaitempatparkirtersebut, mempunyai masa pemakaian
yang terbatas,
sebabdalamwaktubeberapatahunakanrusakkarenadipakaiataudimakanusia.
Oleh karenaitu, pengeluaran-pengeluarandiatasdidebetkankeakunPerbaikan
Tanah (bukan pada akuntanah) dan akandisusutselamaumurpemakaianasetini.

c) GEDUNG
Gedung adalafasilitasbangunan yang
digunakandalampaparasiperusahaan. Semuapengeluaran yang
berhubungandenganpembelianataupembangunansebuah Gedung
harusdibebankan pada akun Gedung. Apabila Gedung
dimilikimelaluipembelian, makabiayaperolehannyameliputihargabeli,
biayanotaris, dan komisiperantara. Namunseandainya Gedung
dibangunsendiri,
makabiayaperolehannyameliputisemuapengeluaranuntukmembuat Gedung,
termasukpembuatansaluranlistrik dan air.
Selainituapabilapembangunandidanaidenganpinjamanberbunga,
makabiayabungaselama masa pembangunan (konstruksi) juga
harusditambahkan pada biayaperolehanbangunan, apabila (1) masa
pembangunanmencakupperiodewaktu yang cukup Panjang dan (2)
bebanbungacukupbesarjumlahnya. Dalamhaldemikian,
biayabungadapatdipandangsebagaibiaya yang
diperlukansepertihalnyabiayabahan dan tenagakerja. Namunhendaknyadiingat,
bahwabiayabungadiperhitungkansebagaibiayaperolehan Gedung
hanyaselamaperiodepembangunan. Setelahpembangunanselesai,
makapembayaranbungaatas dana yang dipinjamuntukpembangunantersebut,
harusdibebankansebagaibebanbunga.

d) PERALATAN
Peralatanmeliputisemuaperalatan yang
digunakandalamoperasiperusahaan, sepertimisalnyamesinpabrik,
peralatankantor, kendaraanbermotor, mebel dan sebagainya.
Biayaperolehanperalatanterdiridarihargabelitunai, biayapengangkutan, dan
biayaasuransiselamadalampengangkutan yang dibayar oleh pembeli.
Termasuk pula didalamnyapengeluaranuntukperakitan, pemasangan dan
pengujianperaalatan yang dibeli, biayabaliknamakendaraan juga
harusditambahkan pada biayaperolehankendaraan,
tetapipajakkendaraantahunanatauasuransikecelakaankendaraanharusdibayarpe
milik, tidakdibebankansebagaibiayaperolehan,
melainkandiperlakukansebagaibiayatahun yang bersangkutan.
Pembayaranuntukperbaikankerusakandalampengangkutan dan
biayaperakitanataupemasangan yang dipandangtidakdiperlukan,
tidakdimasukkansebagaibiayaperolehan, melainkansebagaibiayaataukerugian.

D. MASALAH KHUSUS DALAM PENENTUAN BIAYA PEROLEHAN


Penentuanbiayaperolehanasettetap, kadang-
kadangtidaksederhanakarenaadanyaberbagaimasalah.
Masalahtersebutbiasanyamunculkarenacaraperolehanaset.

Beberapacaraperolehan yang menimbulkanmasalahantara lain :


1. Pembeliandenganmenggunakanweselberbunga.
Dalampembelianasettetap, terutamadalampembelian yang mengcakupjumlah
rupiah yang cukupbesar, kadang-
kadangperusahaanmembayarnyadenganmenggunakanweselberbunga. Cara
sepertiinibanyakdijumpaidalampembelianrumah, kendaraan, dan mesin-
mesinpabrik. Biasanyapembeli di wajibkanmembayar uang muka (down
payment) sejumlahtertentu, dan
sisanyadibayardenganmenggunakanweselditambahbungadenganpersentasetert
entu. Bunga weselbiasanyadibayar pada tanggaljatuhwesel.
Dalamhalsepertiini, biayaperolehanasetadalahjumlah kas yang
dibayarkansebagai uang mukaditambahdengannilai nominal wesel.
Biayabungawesel yang dibayarperusahaanmerupakanbiayapendanaan
(financing cost) dan dicatatdalampembukuandenganmendebetakun Beban
Bunga.
2. Pembeliandalamsatupaket.
Pembeliandalamsatupaket (disebut juga pembeliansecara lump-sum),
terjadibilabeberapajenitaset di belisecarabersamadalamsatutransaksi.
Peristiwasepertiinimisalnyaterjadijikaperusahaanmembelisebuahpabrik yang
sudahtidakdigunakanlagi oleh perusahaan lain. Pembelianpabrikinimeliputi,
tanah, Gedung, mesin-mesin, dan mebel. Apabilapembeliansecarapaket,
makahargabeliborongan (paket) harusdialokasikankeberbagaijenisaset. Cara
yang paling umumuntukmengalokasikanharga Borongan
adalahdenganmendasarkan pada harga pasar masing-masing golonganaset
yang tercakupdalampembeliantersebut. Dalampembeliansecarapaket,
penentuanbiayaperolehantiappenggolonganbiayaasetbiasanyatidakdidasarkan
pada hargabukumenurutpembukuanpihakpenjual,
karenaumunyahargabukutidakmencerminkanharga pasar aset pada
saatpembelianterjadi.
3. Perolehandenganmembangunsendiri.
Kadang-kadangperusahaanmembangunsendiriaset yang diperlukannya.
Biayaperolehanaset yang diperolehdenganmembangunsendiriterdiridari (1)
harga material dan tenagakerja yang dibayarperusahaan, ditambah (2) biaya
lain sepertilistri, bahanbakar, dan depresiasiperalatanmilikperusahaan yang
digunakandalampembangunantersebut. Dalamhalinimungkin juga
terdapatbiayabungaseandainya dana pembangunanberasaldaripinjaman pada
pihakluar.
Jika perolehanaset yang
diperolehdenganmembangunsendiriternyatalebihrendah (murah) dariharga
pasar asetsejenis,
makaperusahaantidakdipernankanuntukmengakuiadanyakeuntungandaripemba
ngunan yang dilakukansendiri.

E. Depresiasi
Depresiasi adalah proses pengalokasian biaya perolehan aset tetap
menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan
sistimatis. pengalokasian biaya perolehan diperlukan agar dapat dilakukan
penandingan yang tepat antara pendapatan dengan beban, sebagaimana
diminta oleh prinsip penandingan. Depresiasi adalah proses pengalokasian
biaya perolehan, bukan proses penilaian asset. Perubahan harga asset tetap
yang terjadi di pasar, tidak perlu dicatat dalam pembukuan perusahaan, karena
aset tetap dimiliki perusahaan untuk digunakan, bukan untuk dijual kembali.
Oleh karena itu, nilai buku asset (biaya perolehan dikurangi akumulasi
depresiasi), bias sangat berbeda dengan harga pasar aset yang bersangkutan.
Selama masa pemakaian, kemampuan suatu asset untuk menghasilkan
pendaptan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun
fungsinya. Penurunan karena factor fidik terjadi karena pemakaian dan
keausan, sehingga secar fisik asset tetap terlihat menurun.
Penurunan dari segi fungsi adalah karena asset menjadi tidak memadai
dan ketinggalan jaman. Suatu aset dikatakan tidak memadai lagi, jika aset
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan di masa dating. Suatu
aset dikatakan ketinggalan jaman, apabila aset atau fasilitas tertentu tidak
dibtuhkan lagi di masa dating.
Pengakuan atas depresias aset tetap tidak berakibat adanya
pengumpulan kas untuk mengganti aset lama dengan aset yang baru.
Saldo akun Akuntansi Depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang
telah dibebankan pada periode-periode yang lalu, bukan menggambarkan dana
Yang telah dihimpun..
F. Faktor-faktor dalam perhitungan Depresiasi

Ada 3 faktor yang mempengaruhi penghitungan depresiasi:

1. Cost (biaya).

Biaya yang dimaksud di sini adalah biaya perolehan. Biaya perolehan menjadi
dasar penghitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per
periode akuntansi.

2. Useful life (masa manfaat).

Masa manfaat merupakan estimasi umur produktif aktiva yang kita harapkan.
Masa manfaat dapat dinyatakan dalam tahun, unit aktivitas, unit output. Masa
manfaat merupakan estimasi. Dalam menentukan estimasi tersebut,
manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan penggunaan
aktiva, pemeliharaan dan perbaikan, kerentanan atas kerusakannya.
Pengalaman masa lalu sangat membantu manajemen dalam menentukan masa
manfaat jenis aktiva yang serupa.

3. Residual value (nilai sisa).

Nilai sisa merupakan estimasi dari nilai aktiva di akhir masa manfaatnya.
Seperti masa manfaat, nilai sisa juga merupakan estimasi. Dalam menentukan
estimasi ini, manajemen mempertimbangkan bagaimana perusahaan
merencanakan melepaskan aktiva tersebut.

G. Metode-metode Depresiasi dan Cara menghitungnya

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini adalah metode depresiasi aset tetap yang biaya penyusutannya
tetap sama setiap tahunnya hingga akhir usia ekonomis aset tetap tersebut.
Metode ini digunakan jika nilai ekonomis aset tetap terus sama setiap tahun.
Fungsinya adalah untuk menyusutkan aset-aset yang manfaatnya tidak
terpengaruh oleh besar kecilnya volume jasa atau produk yang diproduksi
seperti peralatan kantor dan bangunan.

Ada dua cara menghitungnya, yaitu:

1). Menggunakan nilai sisa:

Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Sisa) : Usia Ekonomis

2). Tanpa nilai sisa:

Depresiasi = Harga Perolehan : Umur Ekonomis

2. Metode Saldo Menurun Ganda

Metode ini adalah metode depresiasi yang ditentukan berdasarkan persentase


dari suatu harga buku pada tahun tertentu. Rumusnya adalah:

Depresiasi = { 2 x (100% : Usia Ekonomis) } x Harga Beli atau Nilai Buku

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit Method)

Metode ini berdasar pada jumlah angka tahun. Rumusnya adalah:

Depresiasi = Sisa Usia Penggunaan : Jumlah Angka Tahun x (Harga Perolehan


Nilai Sisa)

4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Dengan metode ini, beban penyusutan aset tetap didasarkan pada jumlah
satuan produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Rumusnya adalah:

Beban Depresiasi per Tahun = Jam Kerja yang Dapat Dicapai x Tarif
Depresiasi Tiap Jam
Tarif Depresiasi Tiap Jam = Harga Perolehan Nilai Sisa : Jumlah Total Jam
Kerja Penggunaan Aset Tetap

5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode ini didasarkan pada jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam
periode tertentu. Rumusnya adalah:

Beban Depresiasi per Tahun = Jam Satuan Produk yang Dihasilkan x Tarif
Depresiasi per Produk

Tarif Depresiasi per Satuan Produk = Harga Perolehan Nilai Sisa : Jumlah
Total Produk yang Dihasilkan

H. Pengertian Revaluasi Aset

Revaluasi adalah penyesuaian yang dibuat agar nilai aset tetap sesuai dengan
nilai wajar atau nilai pasar yang berlaku di waktu sekarang.Ketika pertama kali
membeli suatu aset tetap, pencatatan nilai aset tetap tersebut selalu sesuai dengan
harga perolehannya.Namun, nilai aset tetap tersebut jika ditinjau dari nilai pasar akan
selalu berubah dari waktu ke waktu.

Dengan revaluasi, nilai dari aset tetap Anda akan ter-update sesuai dengan
nilai pasar aset tetap terkait di waktu sekarang.Model Revaluasi memungkinkan nilai
aset tetap tersebut meningkat atau menurun.

Namun, jika ditinjau dari segi cost model, revaluasi hanya dimungkinkan
ketika nilai aset tetap tersebut menurun, yang selanjutnya akan masuk penyesuaian di
akun impairment losses.

Fungsi Revaluasi Aset

Revaluasi akan sangat membantu bisnis Anda dalam beberapa hal seperti:

 Menyiapkan penjualan aset tetap kepada pihak lain.


 Menegosiasi nilai wajar aset tetap sebelum perusahaan Anda diakuisisi atau di-
merger oleh perusahaan lain.
 Menunjukkan up-date nilai pasar dari aset tetap yang meningkat sejak dari
pembelian awalnya.
 Memastikan perusahaan memiliki dana untuk mengganti aset tetap di akhir umur
ekonomisnya.

Manfaat Revaluasi Aset

Revaluasi aset memiliki manfaat yang banyak bagi perusahaan, diantaranya seperti:

 Menunjukan Posisi Kekayaan yang Wajar Seperti yang telah disebutkan, tujuan
revaluasi aset adalah memberikan nilai riil pada aset perusahaan.

Dengan demikian, nilai aset tetap yang terdapat di dalam laporan keuangan
mencerminkan nilai yang wajar.

Revaluasi aset juga akan sangat berguna untuk perusahaan yang go publik karena
dapat digunakan untuk menyusun nilai aset ke harga yang relatif lebih realistis.

 Mengontrol Modal

Revaluasi aset dapat menurunkan debt to equity ratio perusahaan. Sehingga jika
perusahaan Anda akan meminjam utang dari bank maka bank dapat memberikannya
dengan mudah.

Ya hal ini disebabkan apabila jumlah modal meningkat, capital adequacy ratio juga
akan meningkat.Dengan begitu bank dapat memberikan pinjaman ke perusahaan dan
nasabah lain. Dalam hal ini artinya bank juga mendapatkan manfaat dari keuntungan
yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu revaluasi aset dikatakan dapat mengontrol
permodalan.
 Menarik Minat Investor

Manfaat lain dari revaluasi aset adalah meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Dengan begitu, ini dapat digunakan untuk menarik investor. Anda dapat memulainya
dengan melakukan penerbitan obligasi atau penawaran saham perusahaan. Melalui
perhitungan debt to assets ratio dan debt to equity ratio perusahaan, kreditur dapat
memberikan kepercayaannya untuk menanamkan modal di perusahaan Anda.

 Mengurangi Kewajiban Perpajakan

Dengan berjalannya waktu, nilai aset perusahaan yang tadinya rendah tentu saja akan
meningkat. Pada saat nilai aset bertambah, maka akan berpengaruh juga terhadap
biaya penyusutan.

Biaya penyusutan juga menjadi naik, dan ini berdampak juga terhadap laporan
keuangan. Laba yang dihasilkan akan menurun sehingga kewajiban pajak pada tahun
tersebut juga menjadi berkurang.

 Keuntungan untuk Perusahaan yang Ingin atau Akan Merger

Revaluasi aset dapat membantu perusahaan yang ingin atau akan melakukan merger.
Alasannya, perusahaan yang akan atau ingin merger maka harus melakukan penilaian
kembali pada masing-masing aset tetapnya.

Sehingga nilai aset yang sesungguhnya (nilai wajar) perusahaan baru akan diketahui.

Selain manfaat yang sudah Anda ketahui dari revaluasi aset, Anda juga perlu
mengetahui bahwa revaluasi aset ini juga merupakan kegiatan yang sulit untuk
dilakukan, biaya yang dikeluarkan juga besar karena harus membayar jasa penilai.

Peraturan Tentang Revaluasi Aset

Revaluasi aset merupakan hal yang sangat penting. Karenanya, pemerintah juga
mengatur tentang revaluasi aset melalui peraturan.
Adapun dasar hukum revaluasi aset yaitu pasal 19 Ayat (1) Undang-Undang No. 36
Tahun 2008. Peraturan tersebut mengatakan bahwa Menteri Keuangan berwenang
menetapkan peraturan tentang penilaian kembali aset dan faktor penyesuaian apabila
terjadi ketidaksesuaian antara unsur-unsur biaya dengan penghasilan karena
perkembangan harga.

Aset Apa Saja yang Dapat Direvaluasi?

Tidak semua aset perusahaan dapat direvaluasi. Aset yang dapat direvaluasi yakni aset
tetap berwujud yang letaknya berada di Indonesia, serta dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak.

Contoh aset yang dapat direvaluasi seperti bangunan properti. Bangunan


merupakan aset tetap berwujud dan kedudukan tentu saja jelas dia didirikan di
wilayah mana. Jika akan direvaluasi maka dilakukan berdasarkan nilai wajar atau nilai
pasar dari bangunan properti tersebut.

Pencatatan Revaluasi Aset

Ketika hasil revaluasi menunjukkan angka positif, di mana nilai buku aset tetap
terapresiasi akibat penyesuaian terhadap nilai pasar, kenaikan nilai tersebut tidak
boleh dicatat dalam laporan laba rugi (Income Statement).Kenaikan tersebut harus
dikreditkan di akun khusus dalam laporan ekuitas. Nama akun tersebut adalah
Revaluation Surplus. Di dalam akun ini terkandung segala kenaikan tiap nilai aset
tetap akibat revaluasi sampai aset tetap tersebut dijual, disumbangkan, atau dibuang.

Namun sebaliknya, jika terjadi penurunan nilai (impairment), penurunan tersebut


harus didebit di akun Revaluation Surplus. Jika penurunan atau kerugiannya melebihi
nilai surplus, maka harus dicatat pada akun impairment loss.

Nilai aset tetap yang sudah direvaluasi kemudian menjadi nilai dasar baru untuk
didepresiasi. Depresiasi masih terus dilakukan pada aset tetap dengan nilai buku yang
baru, di umur ekonomis yang masih tersisa.
PENGELUARAN SELAMA MASA MANFAAT

Selama masa manfaat atau masa penggunaan suatu aset tetap, perusahaan mungkin
melakukan berbagai pengeluaran untuk reparasi rutin, penambahan, ata perbaikan, Reparasi
rutin adalah pengeluaran untuk mempertahankan agar aset bias beroperasi secara efisien
dan produktif. Pengeluaran semacam ini biasanya berjumlah kecil dan terjadi berulang-ulang
(rutin). Sebagai contoh, misalnya tune-ups mesin, penggantian oli, pengecatan gedung, atau
penggantian busi mobil. Perusahaan akan mencatat pengeluaran semacam in dengan
mendebet akun beban Repansi (atau pemeliharaan) pada saat pengeluaran terjadi. Sehubung
pengeluaran tersebut segera dperlakukan sebagai beban.

Yang akan dihadapkan dengan pendapatan pada periode terjadi, maka pengeluaran-
pengeluaran demikian disebut pengeluaran pendapatan ( revenue expenditures ). Penambahan
dan perbaikan adalah pengeluaran yang terjadi untuk meningkatkan efesiensi operasi,
kapalitas produksi, atau masa manfaat suatu aset tetap. Pengeluaran semacam ini biasanya
berjumlah besar tetapi jarang terjadi. Penambahan dan perbaikan akan menaikkan investasi
perusahaan dalam fasilitas produktif. Perusahaan biasanya akan mendebit sebesar jumlah
pengeluaran yang terjadi pada aset yang bersangkutan. Pengeluaran semacam ini disebut
pengeluaran modal ( capital expenditures )

Perusahaan harus mempertimbangkan dengan baik dalam memutuskan apakah suatu


pengeluaran akan diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan ataukah pengeluaran modal.
Sebagai contoh misalkan perusahaan membeli sejumlah tong sampah. Meskipun ditinjau dari
prinsip akuntansi pengeluaran ini memenuhi syarat untuk dikapitalisasi ( diperlakukan
sebagai aset ) dan selanjutnya mendepresiasi tong sampah tersebut selama, manfaatnya tapi
pengeluaran semacam ini biasanya langsung diperlakukan sebagai beban. Praktik semacam
ini mengikuti asas materialitas. Materialitas berkaitan dengan dampak dari besarnya jumlah
sesuatu hal terhadap operasi keuangan perusahaan. Prinsip materialitas mengatakan bahwa
apabila suatu hal tidak akan menyebabkan perbedaan dalam pengambilan keputusan, maka
perusahaan tidak perlu mengikuti prinsip akuntansi dalam melaporkan hal tersebut.
PELEPASAN ASET TETAP

Aset tetap dalam suatu perusahaan bisa dilepaskan melalui tiga cara yaitu:

Dihentikan pemakaiannya, dijual, atau ditukarkan. Apapun cara yang ditempuh, perusahaan
harus terlebih dahulu menetapkan nilai buku aset tetap pada saat pelepasan dilakukan.

Seperti yang telah dikemukakan diatas, nilai buku adalah selisih antara biaya perolehan suatu
aset tetap dengan akumulasi depresiasi pada saat tertentu.

Pada saat pelepasan terjadi, perusahaan harus mencatat depresiasi untuk masa sejak
dicatatnya depresiasi untuk masa sejak dicatatnya depresiasi yang terakhir sampai saat
terjadinya penyelesaian.

Selanjutnya nilai buku dieliminasi dengan

1) Mendebet ( mengurangi ) Akumulasi Depresiasi sejumlah depresiasi yang telah


dilakukan sampai dengan saat pelepasan
2) Mengkredit ( mengurangi ) akun aset tetap sebesar biaya perolehan aset tetap yang
bersangkutan. Dalam uraian berikut akan dijelaskan akuntansi untuk pelepasan aset
tetap melalui ketiga cara di atas.
ASET TAK TERUJUD

Aset tak terujud adalah hak,hak istimewah,keuntungan kompelit yang timbul dari pemilikan
aset jangka panjang yang tidak memiliki subtansi fisik atau tidak berujud.bukti aset tak
berujud bisa berupa kontrak atau lisensi.Aset tak berujud bisa timbul dari sumber sumber
berikut yaitu;

1.Diberi oleh pemerintah ,seperti misalnya hak paten,hak cipta,dan merek dagang.

2.Akuisisi perusahaan lain yang dalam harga mencakup suatu pembayaran untuk
keunggulan perusaan yang di akuisisi di sebut goodwill

3.Hak memonopoli yang timbul dari perjanjian kontrak seperti misalnya franchises dan
sewa guna

JENIS-JENIS AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD

1. Goodwill

Goodwill adalah aktiva tetap tidak berwujud yang tidak bisa dijual tanpa mengalihkan atau
menjual perusahaan secara total, karena goodwill tidak dapat dipisahkan dari perusahaan
pemiliknya dan hanya dapat diidentifikasikan dengan perusahaan.

Goodwill merupakan semua perangkat atau atribut yang menjadi tanda bagi perusahaan dan
memberikan nilai tertentu bagi perusahaan, sehingga dapat meningkatkan atau memberikan
citra positif bagi perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan hanya akan mencatat Goodwill manakala perusahaan secara
keseluruhan dibeli. Dalam hal ini, Goodwill adalag selisih (kelebihan) antara harga beli
dengan nilai wajar aset bersih ( aser dikurangi kewajiban) perusahaan yang dibeli.

Dalam mencatat pembelian sebuah perusahaan, maka perusahaan yang membeli akan
mendebet (menambah) aset bersih sebesar nilai wajarnya, mengkredit ( mengurangi) kas
sebesar harga beli, dan mendebet selisihnya sebagai goodwill. Goodwill tidak
diamortasasi( karena Goodwill dipandang mempunyai umur yang tidak terbatas), tetapi
nilainya harus dikurangi apabila nilai goodwill menurun. perusahaan melaporkan goodwill di
necara sebagai aktiva tak berujud.

2. Hak Paten

Paten adalah hak khusus yang diberikan oleh pemerintah dan merupakan bagian dari Hak
Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Hak paten diberikan kepada penemunya atau dibeli dari
pihak lain untuk membuat suatu produk baru guna memproduksi dan menjual suatu barang
dengan spesifikasi tertentu. Masa berlaku hak paten berbeda-beda antara negara yang satu
dengan negara lainnya, tetapi di banyak negara hak ini diberikan untuk jangka waktu 20
tahun. Hak paten tidak bisa diperbaharui, tetapi perusahaan bisa memperpanjang masa
berlaku hak paten dengan cara mendapat hak paten baru untuk perbaikan atau perubahan
dalam rancangan dasarnya. Biaya perolehan awal suatu hak paten adalah harga tunai atau
ekuivalen harga tunai yang dibayarkan untuk mendapatkan suatu hak paten.

Hak paten berguna untuk melindungi perusahaan dari perbuatan pihak lain yang berusaha
meniru rancangan produk yang merupakan temuan asli perusahaan.

3. Lisensi

Lisensi adalah perjanjian antara pemberi lisensi dengan penerima lisensi mengenai pemberian
hak untuk menjual sejumlah barang atau jasa tertentu atau menggunakan merk dagang dalam
suatu wilayah tertentu selama waktu yang disetujui kedua pihak.

4. Hak Cipta

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
pemerintah adalah pemberi hak cipta yang memberikan hak ekslusif kepada pemegangnya
untuk memproduksi dan menjual barang-barang hasil karya artistik dan penerbitan. Hak cipta
di berikan untuk masa tertentu yang berbeda-beda di negara satu dengan negara lain, namun
umurnya berkisar 70 tahun. Biaya perolehan hak cipta adalah biaya untuk mendapatkan dan
mempertahankannya. Masa manfaat hak cipta biasanya di jauh lebih pendek dari masa
berlaku yang diberikan pemerintah. Oleh karena itu, hak cipta biasanya diamortisasi dalam
jangka waktu yang pendek.

Anda mungkin juga menyukai