Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERBAIKAN CYLINDER BOOM DAN CYLINDER BUCKET


MATA KULIAH DIAGNOSIS ALAT BERAT
DI
CV. CAHAYA INDRA LAKSANA
Jl. Ringroad Barat No. 35, Yogyakarta 55291

Dosen Pengampu:
Tafakur, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19890323 2015041 004

Disusun oleh:
Kelompok AB1
Shodiq NIM. 14504241041
Isna Latif NIM. 14504241042
Sultan Gunawan NIM. 14504241043
Yuli Surya Adi NIM. 14504241044
Erinda Sulistyanto NIM. 14504241047
Tanindra Wijananto NIM. 14504241048
Muhammad Rifa’i Ikhsan NIM. 14504241049
Rendra Ananta Prima H. NIM. 14504241052
Kuswandi NIM. 14504241055
Jamaludin W.K. NIM. 14504241056
Fredy Aghata NIM. 14504241057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil observasi ini dengan tepat waktu.

Adapun isi dari laporan hasil observasi ini membahas tentang “MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN CV. CAHAYA INDRA LAKSANA” yang akan membahas
tentang bagaimanasejarah perusahaan, profil usaha, tahapan usaha, dan manajemen
kewirausahaan di CV. Ccahaya Indra Laksana.

Tidak lupa pula ucapan terima kasih kami kepada kerabat dan orang-orang yang
telah berpartisipasi atas terselesaikannya laporan hasil wawancara ini.

Sebagaimana tiada gading yang tak retak, makalah ini masih banyak kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan kami harapkan.

Demikian kata pengantar dari penyusun harapan kami makalah ini dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Selamat membaca.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yogyakarta, 8 Juli 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 4
A. Latar Belakang ........................................................................... 4
B. Tujuan ......................................................................................... 5
C. Manfaat ....................................................................................... 6
D. Metode Penulisan ....................................................................... 6

BAB II PROFIL INDUSTRI ................................................................. 8


A. Sejarah Singkat ........................................................................... 8
B. Data Perusahaan ......................................................................... 9
C. Lokasi Perusahaan ..................................................................... 10
D. Profil Pekerjaan Perusahaan ..................................................... 10
E. Karyawan dan Jabatan .............................................................. 11
F. Perlengkapan ............................................................................... 12
G. Lngkup Pekerjaan ...................................................................... 16

BAB III HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ........................ 17


A. Pelaksanaan Survei ..................................................................... 17
B. Pengembangan Usaha ................................................................. 18
C. Industri Earth Moving ................................................................ 19
D. Pekerjaan Perawatan dan Perbaikan ........................................ 20

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 31
B. Saran ............................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 33

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala
aspek kehidupan. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Informasi dan
komunikasi sampai dunia konstruksi juga ikut terpengaruh oleh
perkembangan teknologi ini. Perkembangan alat berat saat ini meliputi aspek
dalam segi waktu, efisiensi bahan bakar, desain, material serta fungsi untuk
berbagai macam pekerjaan. Negara-negara maju berlomba-lomba untuk
mengembangkan teknologi ini. Jepang dengan Komatsu, Hitachi, dan
Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Amerika dengan Caterpillar.
Jerman dengan Wirtgen Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu pula
Cina yang meramaikan pasar teknologi alat berat dengan merk Shantui dan
Liu Gong. Dan masih banyak negara lain yang tak mau kalah. Sebagai akibat
dari perkembangan ini, sektor konstruksi jadi ikut terbantu dalam hal
pencapaian waktu, biaya, dan mutu. Walaupun dari segi biaya sendiri
memang lumayan mahal, itu tidak mempengaruhi fungsi penggunaan dari
Alat Berat ini sendiri.
Disini banyak perusahaan-perusahaan besar yang dalam proses
pembangunannya menggunakan bantuan kendaraan alat berat seperti
pertambangan. Dimana produktivitas dalam penggunaan kendaraan alat berat
di dalam proses produksi sangat diperhitungkan. Namun, semakin
bertambahnya umur unit atau komponen, maka unit atau komponen tersebut
mengalami penurunan fungsi. Karena itu diperlukan tindakan perawatan
(maintenance). Sehingga aset tersebut tetap dapat berfungsi dengan memadai.
Bidang perawatan menghadapi tantangan yang semakin besar sejalan dengan
tingginya tuntutan akan kesediaan dan kehandalan berbagai aset fisik, safety
yang baik, kualitas produk yang lebih tinggi, tidak mencemari lingkungan,
umur hidup aset yang lebih panjang, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
tuntutan efektivitas biaya yang sangat baik.

4
Perawatan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan umur
alat atau komponen sesuai dengan rekomendasi factory. Dengan pelaksanaan
perawatan yang baik, maka performa peralatan dapat terjaga pada kondisi
optimal. Disamping perawatan didalam perbaikan dari unit maupun
komponen alat berat ada yang namanya mendiagnosis kerusakan.
Mendiagnosa adalah kegiatan bagaimana cara mengetahui permasalahan
pada suatu kendaraan yang dapat didiagnosa dari suatu gejala yang dialami
kendaraan tersebut. Ada pun berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam
melakukan diagnosa dari suatu kendaraan yaitu memperhatikan gejala yang
diakibatkan oleh kendaraan tersebut dan memperhatikan apa yang menjadi
penyebab dari kerusakan kendaraan.
Dalam kegiatan mendiagnosa sangat dibutuhkan ketelitian dalam
pemeriksaan sebelum melakukan perbaikan atau pergantian suatu komponen,
sehingga hal ini sangat membutuhkan kecermatan dengan berlandaskan teori-
teori yang ada dan disatukan menjadi sebuah referensi untuk mengambil suatu
tindakan dalam perbaikan kendaraan. Oleh karena itu teknik mendiagnosis
yang tepat akan mampu mempermudah mekanik dalam melakukan perbaikan
unit alat berat disamping itu juga akan menghemat biaya, waktu dan tenaga
dari mekanik dalam melakukan perbaikan. Hal inilah yang akan mahasiswa
cari dalam melakukan observasi di perusahaan alat berat tentang bagaimana
tata cara dalam melakukan perbaikan suatu kerusakan unit alat berat mulai
dari mendiagnosis sampai proses perbaikannya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya kegiatan observasi di perusahaan alat
berat adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada alat berat yang
ada di perusahaan tersebut.
2. Mengetahui bagaimana prosedur dalam melakukan perbaikan unit atau
suatu komponen alat berat yang ada.
3. Mengetahui bagaimana cara mendiagnosis kerusakan yang terjadi pada
unit alat berat.

5
4. Mensikronkan teknik diagnosis dalam teori dengan yang dilakukan di
lapangan.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan observasi ini adalah
sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat mengetahui kerusakan-kerusakan apa saja yang
sering terjadi pada unit alat berat.
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana prosedur dalam melakukan
perbaikan kerusakan unit atau komponen pada alat berat.
3. Mahasiswa mengataui bagaimana teknik mendiagnosis kerusakan yang
terjadi pada unit alat berat di perusahaan.
4. Mahasiswa dapat mensinkronkan bagaiaman teknik mendiagnosis
kerusakan di perusahaan dengan yang ada pada teori, sehingga dapat
disimpulkan lebih efektif mana teknik mendiagnosis yang ada.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini, penyusun melakukan observasi dan
pengambilan data yang diperlukan untuk mengetahui cara perbaikan alat
berat dan sedikit informasi mengenai profil industri yang akan dibahas dalam
laporan ini. Penulis melakukan penyusunan dengan berbagai metode, antara
lain:
1. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan teori dan bacaan dari buku, internet, dan
perangkat lainnya yang menjadi referensi mengenai permasalahan yang
akan dibahas dalam penulisan.
2. Studi Lapangan
Data-ddata yang berkaitan dalam penulisan diambil langsung di lokasi
pada saat melakukan observasi perbaikan alat berat.
3. Metode Interview
Penulis melakukan wawancara kepada kepala bengkel dan mekanik
perusahaan mengenai operasional perawatan alat berat.

6
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam survey ini digunakan untuk memperoleh data
yang diperlukan menggunakan foto.

7
BAB II

PROFIL INDUSTRI

A. Sejarah Singkat
Pada tahun 90-an permintaan untuk pengankutan barang hasil bumi dari suatu
daerah ke daerah lain mengalami peningkatan. Awal mulanya tahun 1995
salah satu pemilik modal yang merupakan sorang karyawan swasta dan
merupakan anak dari seorang driver truk terinspirasi untuk membeli truk
untuk memenuhi banyaknya permintaan ekspor maupun impor barang hasil
bumi. Mulanya hanya memiliki satu buah truk untuk dipinjamkan kepada
orang yang membutuhkan, namun karena permintaan yang semakin banyak,
truk yang dimiliki juga ditambah. Pada awal didirikannya perusahaan ini
hanya menyewakan dump truck (truk angkut). Melihat peluang yang semakin
besar akhirnya dibuatlah perusahaan rental truk tersebut dibuat.

Krisis moneter terjadi tahun 1998 banyak karyawan yang diberhentikan


secara paksa oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Trauma
akan pengalaman pahit tersebut akhirnya terfikirkan bagaimana cara untuk
mencari uang tanpa mengandalkan menjadi karyawan. Saat itu pemilik
perusahaan menjual komputer yang pada saat itu harganya sedang naik untuk
mengembangkan bisnisnya.

Pemilik perusahaan rental truk berfikir untuk mengembangkan bisnisnya.


Melihat besarnya peluang dalam industri alat berat yang saat itu masih belum
banyak saingan dan juga kebutuhan akan alat berat dimasa mendatang. Selain
itu karena pertimbangan dump truck yang hanya sebatas kendaraan angkut
material maka dibutuhkan alat yang dapat memudahkan untuk pengangkutan
material kedalam dump truck supaya usaha rental dump truck tetap berjalan.
Dimulailah usaha rental alat berat dengan dibelinya berbagai macam alat
berat.

8
Pada awal didirikannya pemilik bisnis persewaan truk tidak hanya dilakukan
sendiri saja mengingat modal yang cukup besar. Bersama keluarganya, pada
tahun 2003 dibentuklah sebuah perusahaan CV. Cahaya Indra Laksana.

B. Data Perusahaan
Berikut adalah beberapa informasi terkait dari data Perusahaan Observasi :

Gambar 1. CV. Cahaya Indra Laksana

a. Nama Perusahaan : CV. Cahaya Indra Laksana


b. Akte Pendirian No. : 45
c. Tanggal Pendirian : 26 September 2003
d. Notaris : Thomas Santosa Wijaya Gunawan
e. Tanda Daftar Perusahaan : 120534101751 – 6318/33
f. Masa Berlaku Tgl. : 27 September 2020
g. Tanda Izin Gangguan (HO) : 503.12 Y/27/KC. TR/V/2014
h. Masa Berlaku Tgl. : 05 Mei 2019
i. NPWP No. : 02.265.015.4-541.000
j. SIUJK No. : 1.3471.2.00089.076508
k. KTA GAPEKSINDO No. : 12.3471.0110
l. Sertifikasi Badan Usaha : 0011389/Jasa Pelaksana Konstruksi

9
m. Telp : (0274) 2880788
n. Fax : (0274) 4530324
o. Web : cahayaindralaksana.com
p. Email : cahayaindralaksana@ymail.com

C. Lokasi Perusahaan
Berikut adalah lokasi dari CV. Cahaya Indra Laksana jika melalui google map
:

Gambar 2. Peta Lokasi Perusahaan


Alamat : Jl. Ring Road Barat No. 35 Ngawen Trihanggo
Gamping Sleman – Yogyakarta
D. Profil Pekerjaan Perusahaan
CV. Cahaya Indra Laksana adalah perusahaan yang bekerja di bidang
jasa kontruksi dan persewaan alat berat. Perusahaan ini didirikan pada tanggal
26 September 2003. Perusahaan ini memiliki karyawan tetap sebanyak
kurang lebih 21 orang dengan pimpinan Saptono Rahardjo,Indra Lazuardi,
dan Kumalasari sekaligus sebagai pendiri. Daftar karyawan dan jabatan dari
CV Cahaya Indra Laksana disebutkan pada tabel 1 dibawah.
Perusahaan ini merupakan perusaahan alat berat terbesar di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Cusomer yang ada pun tidak hanya berasal dari
wilayah Yogyakarta namun banyak juga yang dari luar daerah misalnya
Purworejo dan Kebumen. Perusahaan ini juga sering bekerja sama dengan
BUMN dalam proyek konstruksi.

10
Dalam operasionalnya perusahaan ini telah memiliki lebih dari 108 unit
alat berat berbagai macam dan ukuran. Unit yang ada yaitu Dozer, Excavator,
Vibrator, dan Truk Tronton. Secara detail inventaris alat berat yang dimiliki
perusahaan ini dapat dilihat pada tabel 2.

E. Karyawan dan Jabatan


Berikut adalah daftar seluruh karyawan yang bekerja di CV. Cahaya
Indra Laksana :
Tabel 1 . Daftar Karyawan.
Pendidikan
No. Nama Jabatan dalam Perusahaan
Terakhir
1. Saptono Rahardjo S1 Directur 1 / Pemilik modal 50 %
2. Indra Lazuardi - Directur 2 / Pemilik Modal 40%
3. Kumalasari - Komisaris / Pemilik Modal 10 %
2. Yohanes S1 Project Manager
3. Sumandar SMA Pengawas Lapangan
4. Tubie SMA Pengawas Lapangan
5. Cator SMA Pengawas Lapangan
6. Barno STM Pengawas Lapangan
7. Josan S1 Pengawas Lapangan
8. Trio Bagus Permadi STM Pengawas Lapangan
9. Budi S1 Kepala K3
10. Yosef STM Kepala Mekanik
11. Heri STM Mekanik
12. Walgito STM Mekanik
13. Jani STM Mekanik
14. Edi STM Mekanik
15. Gondo STM Mekanik
16. Tutik Budiati SMA Akuntansi Perpajakan
17. Elisabeth S1 Akuntansi Perpajakan
18. Agustin S1 Administrasi

11
19. Vivi S1 Administrasi
20. Fosarino S1 Purchasing
21. Fajar S1 Purchasing

F. Perlengkapan
Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari – hari, perusahaan
menggunakan beberapa perlengkapan maupun alat yaitu sebagai berikut :
Tabel 2 . Daftar Perlengkapan

Jenis Barang / Peralatan Tahun


No Kapasitas Kondisi Jumlah
Nama Barang Merek Pembuatan
BULLDOZER
1 BD 2 G KOMATSU 6 TON 2003 Baik 2
2 BD 2 H KOMATSU 6 TON 2003 Baik 1
3 D 31 P - 20 KOMATSU 8 TON 2003 Baik 5
4 D 31 P - 21 KOMATSU 8 TON 2009 Baik 2
5 D 31 P - 18 KOMATSU 8 TON 1995 Baik 1
6 D 61 KOMATSU 16 TON 2012 Baik 1
7 D 65 PX KOMATSU 18 TON 2008 Baik 5
8 D 65 E KOMATSU 18 TON 2008 Baik 1
9 D5G CATERPILL 15 TON 2007 Baik 1
AR
10 BDZ SD 13 SHANTUI 14 TON 2010 Baik 1
11 BDZ SD 16 SHANTUI 17 TON 2010 Baik 1
WHEEL LOADER
1 WHEEL KOMATSU 4m3 2012 BAIK 1
LOADER WA
380-3
VIBRO COMPACTOR
1 Walk Behind BOMAG 0.7 ton 2010 Baik 1
Roller

12
2 Walk Behind SAKAI 0.7 ton 2011 Baik 1
Roller
3 Vibro MEIWA 1,5 ton 2010 Baik 1
Compactor
4 Vibro BOMAG 7 ton 1995 Baik 1
Compactor
5 Vibro SAKAI 6 ton 1995 Baik 1
Compactor
6 Vibro BOMAG 3.5 ton 1996 Baik 1
Compactor SW
350
7 Vibro BOMAG 10-12 ton 2009 Baik 1
Compactor
8 Vibro VOLVO 10-12 ton 2009 Baik 2
Compactor
9 Vibro HAMM 10-12 ton 2012 Baik 5
Compactor
10 Vibro DYNAPAC 15 ton 2013 Baik 2
Compactor
EXCAVATOR
1 Excavator KOMATSU 5 ton 2011 Baik 7
PC 50
2 Excavator KOMATSU 7.5 ton 2011 Baik 5
PC 75
3 Excavator KOMATSU 10 ton 1998 Baik 3
PC 100
4 Excavator KOMATSU 12 ton 2006 Baik 5
PC 128
5 Excavator KOMATSU 20 ton 2002 Baik 4
PC 200 - 6
6 Excavator KOMATSU 20 ton 2009 Baik 5
PC 200 - 7

13
7 Excavator KOMATSU 20 ton 2012 Baik 1
PC 200 - 8
8 Excavator KOMATSU 21 ton 2009 Baik 2
PC 210
9 Excavator KOBELCO 20 ton 1998 Baik 1
SK 200 - 5
10 Excavator KOBELCO 20 ton 2005 Baik 1
SK 200 - 6
11 Excavator KOBELCO 20 ton 2012 Baik 9
SK 200 - 8 Super X
12 Excavator KOBELCO 21 ton 2013 Baik 6
SK 200 - 8 Super X
13 Excavator CATERPILLAR 21 ton 2008 Baik 2
320 D
14 Excavator CATERPILLAR 21 ton 2012 Baik 1
320 D
15 Excavator HITACHI 20 ton 2008 Baik 1
Zaxis EX
200
16 Excavator VOLVO 21 ton 2009 Baik 6
EC 210 B
17 Excavator DOOSAN 22.5 ton 2011 Baik 5
DX 225
LCA
18 Excavator DOOSAN 22.5 ton 2012 Baik 1
DX 225
LCA
19 Excavator KEIHATSU 20 ton 2011 Baik 1
921 C
20 Excavator HYUNDAI 19 ton 2010 Baik 3
210 R - 7H

14
21 Excavator HYUNDAI 20 ton 2011 Baik 1
220 R - 9H

Tabel 3. Peralatan Non alat berat yang ada di CV Cahaya Indra Laksana.

Jenis Barang / Peralatan


Tahun
No Nama Merek Kapasitas Kondisi Jumlah
Pembuatan
Barang
BREAKER
1 Breaker Soosan SB 2012 Baik 7
18
DUMP TRUCK
1 Dump Truck Toyota Dyna 7 m³ 2008/2009 Sebagian 42
Rino Rusak
2 Dump Truck Toyota Dyna 7 m³ 2015 Baik 6
Rino
3 Dump Truck Toyota Dyna 7 m³ 2013 Baik 16
Rino
4 Dump Truck Toyota Dyna 7 m³ 2014 Baik 13
Rino
5 Dump Truck Mitsubishi 7 m³ 2015 Baik 21
6 Dump Truck Nissan 20 m³ 2008 Baik 2
Tronton
7 Dump Truck Mitsubishi 20 ton 1998 Baik 18
Tronton
8 Dump Truck Hino 20 m³ 2013 Baik 1
Tronton
9 Tangki Air Hino 5.000 ltr 2013 Baik 1
10 Tangki Air Hino 8.000 ltr 2012 Baik 1
11 Self Loader Nissan 25 ton 1997 Baik 2
12 Self Loader Mitsubishi 25 ton 2001 Baik 2
13 Self Loader Mitsubishi 25 ton 2014 Baik 2

15
G. Lingkup Pekerjaan
Perusahaan ini dalam melaksanakan kerjanya terdiri dari 2 lingkup
pekerjaan yaitu sebagai berikut :
1. Pekerjaan galian untuk dibuang yang meliputi :
a. Biaya Sewa Alat.
b. Biaya Angkutan.
c. Biaya Transportasi dan Personil di Lapangan.
d. Biaya BBM Industri dan Man Power.

2. Melaksanakan pekerjaan timbunan yang meliputi :


a. Biaya Perijinan.
b. Biaya Material Timbunan.
c. Biaya Angkutan.
d. Biaya Cleaning.
e. Biaya-Biaya Pemadatan.
f. Biaya Penyiraman Jalan Akses.
g. Biaya BBM Industri dan Man Power.

16
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Survei
Survei dilakukan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Februari
Narasumber : Bapak Victor
Tempat : CV. CAHAYA INDRA LAKSANA
Alamat : Jl. Ringroad Barat No. 35, Yogyakarta 55291
Nomor telpon : (0274) 2880788/ (0274) 4530324 (Kantor),
08161804613 (Victor)

Pelaksanaan Observasi:
Pembagian kelompok observasi merupakan pembagian berdasar urutan
presensi. Sama halnya dengan kelompok praktik, kelompok 2 beranggotakan
Tanindra Wijananto, Muhammad Rifa’i Ikhsan, Rendra Ananta P.H.,
Kuswandi, dan Jamaludin Winarhadi K. Berdasarkan kesepakatan internal
kelompok yang telah disetujui maka kelompok 2 melakukan observasi di lokasi
persewaan alat berat di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di
workshop CV. Cahaya Indra Laksana. Pemilihan tersebut berdasarkan
pertimbangan jarak, waktu, dan tempat itu sendir dimana CV. Cahaya Indra
Laksana merupakan salah satu perusahaan rental alat berat terbesar di DIY.
Kami beranggapan bahwa perusahaan yang sudah cukup besar pasti memiliki
banyak unit alat berat dan tentunya akan ada banyak problem atau kerusakan
alat berat yang dijumpai.

17
Gambar 2. Dokumentasi Survei

B. Pengembangan Usaha
Setelah sukses dengan bisnis dump truck maka dimulailah untuk
membeli alat berat sebagai pendukung usaha sebelumnya. Berbagai jenis
alat berat yang dipakai sangat bervariasi, CV Cahaya Indra Laksana
memilih untuk mendatangkan alat berat yang mendukung untuk bidang cut
and fill atau bisa juga disebut earth moving yang merupakan bisnis
memindah tanah dari gundukan untuk menutup sebuah lembah
(meratakan). Alat berat tersebut berupa excavator, bulldozer, compactor,
motor grader.
Dalam pengembangan bisnis ini dipilih karena perhitungan bahwa
alat berat lebih berumur panjang dan kunci perawatannya ada pada
hidrolik. Walaupun biaya pembelian lebih mahal tapi resiko kerusakannya
lebih kecil. Sama halnya dengan bisnis persewaan truk sebelumnya,
persewaan alat berat ini juga menggunakan sistem duit cari duit. Sampai
saat ini sekiranya CV Cahaya Indra Laksana telah memiliki sekitar 300
alat berat.

18
Sistem paket merupakan sistem atau cara CV Cahaya Indra Laksana
untuk mempekerjakan semua armada yang dimiliki. Caranya yaitu dengan
mengambil untung lebih sedikit, menyewakan truk sekaligus alat berat
dalam satu paket, dengan biaya lebih murah namun menjamin alat bekerja.
Hal tersebut dipilih karena pemikiran bahwa daripada sorang customer
hanya sewa sebuah truk dengan untung yang sedikit lebih besar namun alat
berat yang dimiliki menganggur. Armada yang menganggur berarti tidak
menghasilkan untung bagi perusahaan oleh karenanya lebih baik untung
sedikit namun konsisten.
Dalam mempertahankan usaha yang kini sudah semakin
berkembang, CV Cahaya Indra Laksana menggunakan cara konvensional,
yaitu CV Cahaya Indra Laksana selalu mencari relasi kapanpun
kemanapun tanpa menggunakan online yang saat ini sangat berkembang.
hal tersebut karena dalam perusahaan jasa, customer perlu mengetahui
truck maupun alat berat yang dimiliki serta pelayanan yang diberikan.

C. Industri Earth Moving


Industri earth moving merupakan sebuah usaha jasa pemindahan
tanah dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan meratakan sebuah
lokasi agar dimungkinkan untuk dimungkinkan adanya pembangunan.
Hubungan antar perusahaan tersebut tidaklah terlalu buruk. Saat ini di DIY
sendiri hanya ada beberapa perusahaan bidang yang sama. Perusahaan
tersebut bersaing namun tetap ada kerjasama antar perusahaan. Saat ini
sangat banyak pekerjaan yang tersedia, oleh karenanya setiap perusahaan
alat berat tersebut pasti mendapat bagian.
Pada suatu waktu dimungkinkan adanya sebuah proyek besar dari
sebuah kontraktor yang kemudian menjadi seorang customer. Customer
tersebut sangat banyak memerlukan alat berat dalam proyeknya dan tidak
peduli darimana asal alat berat tersebut. Oleh karenanya dalam sebuah
proyek besar terkadang salah satu perusahaan rental tidak mampu
menyanggupi permintaan customer untuk menyediakan alat berat yang
dimintanya, maka sebab itu antar perusahaan akan saling membantu.

19
Menyediakan alat berat yang diminta untuk memenuhi permintaan
walaupun dengan harga yang sedikit rendah, dengan prinsip armada harus
tetap kerja untuk menghasilkan uang daripada tidak sama sekali. Perasaan
iri harus dibuang dan berfikir positif rejeki sudah ada yang mengatur
sehingga konflik dapat dihindari.

D. Pekerjaan Perawatan dan Perbaikan


Perawatan rutin merupakan hal yang sangat penting untuk
mengurangi biaya perbaikan yang sangat tinggi, terutama pada bagian-
bagian sistem yang penting. CV. Cahaya Indra Laksana menerapkan
prosedur perawatan rutin secara cukup teratur, mulai check before starting
atau pemeriksaan sebelum menghidupkan mesin hingga periodic service.
Namun penggunaan alat berat secara terus menerus tidak menghindarai
adanya kemungkinan kerusakan yang dialami, beberapa kerusakan yang
sering dialami adalah pada bagian sistem hidrolik yaitu kebocoran seal
pada silinder maupun komponen hidrolik lain seperti selang hidrolik.
Kebocoran pada seal umumnya karena pemakaian yang sudah lama.
Penggunaan alat berat yang sudah lama pula tentunya sedikit demi sedikit
tiap komponen hidroliknya pasti akan mengalami keausan. Keausan yang
terjadi pada komponen-komponen tersebut menyebabkan tekanan hidrolik
semakin melemah, namun operator terkadang kurang puas sehingga sering
meminta mekanik untuk meningkatkan tekanan kerja sistem hidrolik
kembali seperti tekanan normalnya. Setelah penyetean dilakukan, tekanan
hidrolik akan meningkat, peningkatan tekanan sistem hidrolik tersebut
menyebabkan seal, selang, dan komponen lunak yang sudah termakan usia
pun kalah oleh tekanan yang mendadak tinggi dan akhirnya kebocoran
terjadi pada beberapa komponen tersebut. Berikut prosedur yang
dilakukan oleh mekanik CV. Cahaya Indra Laksana saat melakukan
perbaikan kebocoran.

20
a. Kebocoran Silinder Boom dan Silinder Bucket
Dari keluhan dari operator, operator yang mendapatkan kebocoran pada
alat beratnya akan meminta mekanik untuk memerbaiki. Setelah
mendapat konfirmasi dan sparepart baru maka perbaikan akan
dilakukan.
1) Pengamatan secara visual mengenai kondisi kebocoran.

Gambar 3. Kebocoran Silinder Boom

21
2) Parkir alat berat, pastikan komponen hidrolik tidak menahan
beban.

Gambar 4. Parkir Excavator

3) Buang tekanan sisa dari tangki hidrolik.

Gambar 5. Membuang tekanan sisa tanki hidrolik

22
4) Lepas pin dari rod cylinder.

Gambar 6. Melepas pin dari Rod Cylinder

5) Kendurkan dan lepas baut-baut yang mengikat silinder, sisakan 2


untuk berjaga-jaga.

Gambar 7. Mengendurkan baut pengikat silinder

23
6) Lepas pipa silinder, tampung oli yang mengalir.

Gambar 8. Melepas pipa silinder

7) Menggunakan tongkat besi atau sejenisnya, masukkan pada lubang


pin pada rod atau batang silinder.

Gambar 9. Memposisikan boom

24
8) Dorong hingga oli hidrolik yang berada diatas silinder kembali ke
tangki.
9) Persiapkan jumlah pasukan, pastikan kuat untuk mengangkat
batang sillinder. Supaya tidak melukai batang silinder, gunakan
belt karet yang digantungkan pada tongkat untuk mengikat batang
silinder.
10) Lepas 2 baut sisa yang masih mengikat kepala silinder.

Gambar 10. Melepas dua baut sisa

11) Tarik batang silinder hingga terlepas dari silinder, kemudian


letakkan pada tempat aman.
12) Melepas piston silinder menggunakan SST buatan sendiri dan
dipalu.

25
13) Penggantian seal dilakukan di tempat dengan perlengkapan yang
ada.

Gambar 11. Mengganti seal boom

14) Melepas seal bekas dengan alat seadanya (besi elektroda las yang
runcing) dan seal yang keras yang dipalu.

Gambar 12. Melepas seal

26
15) Memasang seal bekas dengan alat seadanya (besi elektroda las
yang runcing) dan seal yang keras yang dipalu.

Gambar 13. Memasang seal

16) Pemasangan menggunakan tali rafia untuk mempermudah


memelarkan seal baru.

Gambar 14. Memasang seal dengan rafia

27
17) Membersihkan komponen yang akan dipasang dengan solar.

Gambar 15. Membersihkan seal dengan solar

18) Prosedur pemasangan merupakan langkah kebalikan dari prosedur


melepasnya.
b. Perbaikan Bucket
1) Pengelasan dilakukan didekat pekerja yang lain

Gambar 16. Perbaikan bucket

28
2) Para pekerja tidak menggunakan ear muff saat bucket dipukul
dengan palu untuk meluruskan bagiannya yang menimbulkan suara
bagitu berisik.
3) Bucket yang selesai diperbaiki dan akan dipasang hanya ditarik
dengan sling oleh excavator secara langsung, tanpa memperhatikan
pekerja disekitarnya.

Gambar 17. Penarikan bucket excavator

29
E. Standar Pekerjaan
Standar pengerjaan yang digunakan bukanlah standar asli dari dealer
melainkan standar yang dibat oleh kepala teknis dengan
mempertimbangkan spesifikasi yang ada pada buku manual yang
didownload dari internet.
Pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh mekanik yang telah
berpengalaman dibantu mekanik baru maupun siswa SMK yang sedang
magang di lokasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran
kepada mekanik baru maupun siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di CV.
Cahaya Indra Laksana sebelum melaksanakan pekerjaan nyata.

30
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa CV. Cahaya
Indra Laksana merupakan badan usaha atau industri alat berat yang dapat
melaksanakan pekerjaan perawatan dan perbaikan unit alat berat diantaranya
adalah: (1) dump truck; (2) compactor; (3); dozzer; (4) loader; (5) finisher; dan
(6) excavator.
Manajemen perawatan dan perbaikan unit alat berat di CV. Cahaya
Indra Laksana dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian administrasi dan bagian
teknis/bengkel. Bagian teknis perawatan dan perbaikan memiliki 15 tenaga
mekanik alat berat dan seorang kepala teknis. Perbaikan yang dilakukan ada
dua jenis yaitu perbaikan di lokasi dan perbaikan di workshop/bengkel.
Perawatan atau kerusakan yang ditemukan di lokasi adalah perbaikan
boom dengan cara mengganti seal silinder boom dan bucket. Pendekatan
diagnosis yang digunakan pendekatan saintifik. Gejala yang terjadi pada
kerusakan/kebocoran seal adalah: (1) oli hidrolik yang cepat habis; (2) tenaga
untuk melakukan gerakan lift berkurang; (3) gerakan antar boom tidak
seimbang; dan (4) terdapat bekas kebocoran di sekitar sambungan pipa
hidrolik. Cara perbaikan boom secara garis besar antara lain : (1)
memposisikan excavator dengan aman; (2) mengeluarkan tekanan sisa pada
tanki; (3) melepas pin dari rod cylinder; (4) melepaskan baut pengikat silinder
dan menyisakan dua; (5) melepaskan pipa hidrolik dan menampung oli yang
keluar; (6) mengeluarkan batang silinder; (7) melepas piston; (8) mengganti
seal; (9) merakit kembali piston, batang silinder dan bucket; (10) mengisi oli
hidrolik; dan (11) menguji coba silinder boom dan bucket.
Hasil penggantian seal silinder yaitu silinder dapat bekerja kembali
dengan normal tanpa ada kebocoran pada saluran hidrolik sehingga dapat
digunakan lagi untuk pekerjaan konstruksi maupun earth moving.

31
B. Saran
Sebaiknya observasi tidak hanya dilakukan sekali saja agar mahasiswa
dapat menemui berbagai permasalahan yang mungkin terjadi pada unit alat
berat dan cara mengatasinya. Penambahan bahan praktik di bengkel otomotif
juga perlu dilakukan untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa
dalam mendiagnosis kerusakan pada unit alat berat.
Sebaiknya manajemen CV. Cahaya Indra Laksana juga meningkatkan
perhatian terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) baik untuk
pekerja administrasi maupun pekerja teknis di lapangan disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku karena K3 merupakan hal yang utama dalam pekerjaan
unit alat berat.
CV. Cahaya Indra Laksana hendaknya selalu meningkatkan mutu
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana melaui perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, pengawasan dan pemeliharaan, dan pemusnahan agar para
pengguna dapat merasa aman dan nyaman.

32
DAFTAR PUSTAKA

Victor. (2017). Dokumen Profil Perusahaan CV. Cahaya Indra Laksana


Tim. (2017). Dokumentasi Mahasiswa Pelaksana Observasi. FT UNY

33

Anda mungkin juga menyukai