TUJUAN
PROSES
Adalah hasil dari Produktivitas
Adalah Sikap Produktivitas
seperti Rajin, Disiplin, Kreatif, P=O/I
Inovatif dst. Serta Pola Pikir “
Dimana, :
Today better than Yesterday
O = Hasil (fisik & value )
and Tommorow better than
I = 5M (Man, Machine,
Today
Material, Method, Money )
Value
Innovation
OUTPUT
PROD =
INPUT
Cost
Reduction
PRINSIP PENERAPAN SIMPPRO
EFEKTIVIT
EFISIENS KUALITAS
AS
IMPROVEMENT
• Measurement
• Agitation • Involvment
• Monitoring
• Auditing • Impl. Tools & • Institutionalize
Methode
• Investment
AWARENESS • Incentive
MAINTENANCE
a) PEMERINTAH
b) DUNIA
USAHA/INDUSTRI
c) AKADEMISI/
PENDIDIKAN
d) MASYARAKAT
e) MEDIA MASSA
PENTA HELYX
PEDOMAN SIMPPRO
bertujuan untuk, :
2. Memberikan 3. Memberikan
panduan bagi tim panduan bagi
4. Mendorong
1. penilai dan Perusahaan
peningkatan
Memberikan pemangku dalam
kinerja dan
panduan bagi kepentingan, mengidentifikas
Produktivitas
Perusahaan terkait i kelemahan
Perusahaan
dalam pengukuran atau kekurangan
serta
penerapan dan Sistem dalam rangka
keberlangsunga
pengukura Manajemen peningkatan
n usaha
Peningkatan Produktivitas;
Produktivitas; dan
Sasaran Pedoman ini untuk, :
1.
Terwujudnya 2.
manajemen
Perusahaan yang Terwujudnya peningkatan
efektif, efisien, dan Produktivitas di Perusahaan
berkualitas; dalam rangka meningkatkan
Daya Saing Nasional.
Ruang LINGKUP 1. Penerapan SIMPPRO;
2. Pengukuran SIMPPRO; ;
3. Mekanisme pelaksanaan
pengukuran SIMPPRO;
4. Penghargaan Produktivitas; dan
5. Pembinaan.
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
DASAR HUKUM tentang Ketenagakerjaan,
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja,
3. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2020
tentang Kementerian Ketenagakerjaan,
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor
PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas,
5. Kep.Men. No.160 Tahun 2016, : SKKNI
Bidang Produktivitas
6. Kep.Men. No. 156 Tahun 2021 tentang
Sistem Manajemen Peningkatan
Produktivitas.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
PASAL 29
1. Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
melakukan pembinaan pelatihan kerja dan
pemagangan.
2. Pembinaan pelatihan kerja dan pemagangan
ditujukan ke arah peningkatan relevansi,
kualitas, dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan
kerja dan produktivitas.
3. Peningkatan produktivitas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2), dilakukan melalui
pengembangan budaya produktif, etos kerja,
teknologi, dan efisiensi kegiatan ekonomi
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
PASAL 30
1) Untuk meningkatkan produktivitas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat
(2) dibentuk lembaga produktivitas yang
bersifat nasional.
2) Lembaga produktivitas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) berbentuk jejaring
kelembagaan pelayanan peningkatan
produktivitas, yang bersifat lintas sektor
maupun daerah
3) Pembentukan, keanggotaan, dan tata kerja
lembaga produktivitas nasional sebagaimana
SKEMA UNIT KOMPETENSI BIDANG PRODUKTIVITAS
Kep.Men. No.160 Tahun 2016 : SKKNI Bidang Produktivitas
1. PROMOSI PRODUKTIVITAS,
2. PENGIMPLEMENTASIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PEMBERIAN BIMBINGAN
KONSULTANSI,
3. PEMBERIAN BIMBINGAN KONSULTANSI,
4. PENILAIAN KINERJA ORGANISASI,
M.702094.011.02
Menyiapkan Instrumen Penilaian Kinerja Organisasi Dalam Rangka Penghargaan
Produktivitas
M.702094.012.02
Melaksanakan Penilaian Kinerja Organisasi Dalam Rangkap Penghargaan
Produktivitas
5. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS,
Kep.Men Nomor 238 Tahun 2020
Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia
Bidang Produktivitas.
Jenjang Kualifikasi 4
a) Promotor Jenjang Kualifikasi 5
Produktivitas, a) Pengukur Produktivitas,
b) Penyuluh b) Auditor Peningkatan Kinerja &
Produktivitas Produktivitas,
Jenjang Kualifikasi 6 c) Fasilitator Produktivitas
a) Konsultan Produktivitas,
b) Pembina Peningkatan
Jenjang Kualifikasi 7
Produktivitas,
a) Ahli Produktivitas
c) Productivity Development Head,
b) Spesialis Produktivitas
d) Continuous Improvement
c) Produktivitas
Manager
KOMPETENSI
KNOWLEDGE AND SKILL PENILAIAN KINERJA ORGANISASI
(Organization Performance Assessment)
1. Konsep produktivitas,
M.702094.011.02
2. Konsep Malcolm Baldrige
Menyiapkan instrumen
Criteria, BSC, SIX SIGMA dan
sejenisnya, penilaian kinerja organisasi
3. Aplikasi input data, PENCAPAIAN
dalam rangka penghargaan
4. Menyusun instrumen yang KOMPETENSI produktivitas
tepat,
5. Menggunakan aplikasi untuk, M.702094.012.02
menginput data hasil jawaban Melaksanakan penilaian
dari perusahaan, kinerja organisasi dalam
6. Alat, teknik dan metode rangka penghargaan
penilaian kinerja organisasi, Produktivitas
4 [empat].karakteristik Balance Menurut Pande dkk (2002), :
Scorecard; 6 [enam] Aspek Utama, :
1) Pengukuran menyeluruh, 1) Mengutaamakan Pelanggan,
2) Terjalinnya relasi internal,
2) Mgt.By Data & Fakta,
3) Keseimbangan dan
keselarasan, 3) Fokus pada Proses,
4) Sistem kontrol dan dataM 4) Mgt. yang Proaktif,
bersifat interaktif 5) Kolaborasi tanpa batas,
6) Selalu mengejar kesempurnaa,
KOMPETENSI PENILAIAN KINERJA ORGANISASI
Menyiapkan instrumen penilaian kinerja organisasi dalam rangka penghargaan produktivit
1.1. Data profil organisasi diusulkan sesuai prosedur.
1.2. Organisasi diseleksi sesuai persyaratan administrasi, teknis dan
1.Mengumpul kan data
klasifikasi
usaha.
organisasi yang akan
1.3. Pedoman penghargaan produktivitas disiapkan sesuai kebutuhan.
dinilai
1.4. Jadwal pelaksanaan penilaian organisasi disusun sesuai rencana.
2. Melakukan penilaian 2.1. Penilaian dilakukan pada organisasi yang telah ditetapkan sesuai
kinerja organisasi persyaratan.
2.2. Kinerja organisasi dinilai berdasarkan metode yang telah
ditentukan.
3.1. Hasil penilaian diolah sesuai metode yang ditetapkan
3.2. Hasil penilaian disusun sesuai format yang
3. Mengolah data hasil
ditetapkan.
B. Persyaratan Perusahaan
1. Persyaratan Administrasi, :
a) Memiliki NPWP perusahaan dan bukti
pembayaran pajak;
b) Memiliki perizinan berusaha;
c) Memiliki peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama; dan
d) Mengikutsertakan tenaga kerjanya
dalam program jaminan sosial.
2. Persyaratan teknis, :
a. Menerapkan alat, metode, dan teknik
peningkatan produktivitas secara
konsisten dan berkelanjutan (bukti
dokumen, foto, laporan, jadwal, atau
lainnya);
b. Telah mendapatkan bimbingan
peningkatan produktivitas baik dari
lembaga produktivitas pemerintah
atau lembaga produktivitas non
pemerintah (bukti dokumen, foto,
piagam, sertifikat, surat pernyataan,
c. Telah berdiri paling singkat 2 (dua)
tahun untuk mengikuti pengukuran
SIMPPRO pada tingkat provinsi;
d. Telah berdiri paling singkat 3 (tiga)
tahun untuk mengikuti pengukuran
SIMPPRO pada tingkat nasional; dan
e. Memiliki sertifikat siddhakarya paling
singkat 1 (satu) tahun bagi perusahaan
yang akan mengikuti seleksi
Paramakarya.
[C]. PENGORANISASIAN
1. PANITIA PENYELENGGARA PENGUKURANLanjutan…..
SIMPPRO TINGKAT PROVINSI.
Panitia penyelenggara tingkat provinsi ditetapkan oleh
Gubernur atau Sekretaris Daerah atas nama gubernur.
Panitia penyelenggara, terdiri atas,
:
a. Pembina dijabat oleh Gubernur
b. Pengarah dijabat oleh Sekretaris Daerah
c. Ketua dijabat oleh kepala Disnaker Provinsi, dengan
tugas, :
Memimpin pelaksanaan kegiatan pengukuran
simppro;
Membentuk tim pengukuran simppro, yang terdiri
atas sekretaris dan anggota;
Membentuk tim verifikasi untuk
mengevaluasi hasil audit SIMPPRO;
Menerima hasil verifikasi audit SIMPPRO
dari tim verifikasi pengukuran SIMPPRO;
Memberikan rekomendasi calon penerima
penghargaan ke gubernur sesuai dengan
tingkat pencapaian penerapan SIMPPRO
bagi perusahaan; dan
Membentuk dewan juri yang terdiri atas
asosiasi pengusaha, serikat pekerja,
akademisi, pakar produktivitas, dan pemangku
kepentingan terkait.
d. Sekretaris,
Sekretaris mempunyai tugas
untuk melakukan kegiatan
kesekretariatan guna
mendukung kelancaran tugas
panitia penyelenggara dalam
melaksanakan kegiatan
pengukuran Sistem
Manajemen Peningkatan
Produktivitas
Lanjutan…..
e. Anggota,
Menyiapkan kelengkapan
administrasi dan teknis pelaksanaan
kegiatan pengukuran SIMPPRO
tingkat provinsi; dan
Melakukan koordinasi, baik internal
maupun eksternal dengan pihak-
pihak terkait untuk
pelaksanaanpengukuran SIMPPRO
tingkat provinsi.
f. Tim Verifikasi terdiri atas Pejabat
Struktural dan Instruktur
Produktivitas,
Dibentuk oleh Ketua Pengukuran
SIMPPRO tingkat Provinsi, dengan
syarat, :
Telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan dasar sebagai instruktur
produktivitas dan/atau;
TIM VERIFIKASI mempunyai tugas
untuk, :
a) Melakukan verifikasi terhadap hasil
pengukuran kinerja perusahaan yang telah
dilakukan audit SIMPPRO oleh lembaga
audit;
b) Melakukan pengukuran kinerja perusahaan
calon penerima penghargaan produktivitas
apabila diperlukan penilaian yang
mendalam; dan
c) Menyampaikan laporan hasil verifikasi audit
SIMPPRO kepada ketua pengukuran
2. PANITIA PENYELENGGARA
PENGUKURAN SIMPPRO TINGKAT
NASIONAL
Panitia Penyelenggara Tingkat Nasional ditetapkan oleh
Menteri.
Panitia Penyelenggara, terdiri atas, :
a. Pembina dijabat oleh Menteri, dengan tugas, :
Membina dan memberikan arahan kepada tim
dalam kegiatan pengukuran SIMPPRO sesuai
kebijakan dan rencana strategis yang telah
ditetapkan, serta substansi dan teknis yang
berkaitan dengan SIMPPRO.
b. Pengarah, mempunyai tugas,
Untuk memberikan arahan kepada panitia
penyelenggara dalam melaksanakan tugas dan
c. Ketua dijabat oleh Direktur, tugas, : Lanjutan…..
SIMPPRO
Tingkat Lembaga Audit melaksanakan
pengukuran dan menyampaikan hasil
Provinsi, Audit SIMPPRO kepada Gubernur
meliputi, : dan Perusahaan dengan tembusan
ditujukan kepada Direktur Jenderal;
Kepala Dinas Provinsi membentuk
tim Verifikasi untuk
mengevaluasi hasil Audit
SIMPPRO;
Mekanisme
pengukuran Kepala Dinas Provinsi
SIMPPRO memberikan rekomendasi calon
penerima penghargaan ke gubernur
Tingkat sesuai dengan tingkat pencapaian
Provinsi, penerapan SIMPPRO Perusahaan;
meliputi, :
Gubernur menetapkan hasil
pengukuran SIMPPRO;
Verifikator
Penilaian dan
Pelaporan
Pemberitahuan
Hasil Penilaian
Perusahaan melakukan audit internal
setiap tahun;
Penilaian dan
Pelaporan
Auditor Pusat
Pemberitauan
Hasil Penilaian
EKSISTENSI
A. PENGHARGAAN MAKSUD
SIDDHAKARYA & Penghargaan Produktivitas Siddhakarya dan Paramakarya
PARAMAKARYA diselenggaran dengan maksud meningkatkan kesadaran,
Penghargaan Produktivitas pemahaman dan komitmen peningkatan produktivitas,
khususnya di kalangan dunia usaha & dunia industri (DuDi)
Siddhakarya dan Paramakarya
diselenggarakan sejak tahun 1994 atas TUJUAN
persetujuan Presiden R.I tanggal 8
Pemberian Penghargaan Produktivitas Siddhakarya dan
Januari 1993 Paramakarya bertujuan:
1. Meningkatkan komitmen dan upaya-upaya peningkatan
produktivitas DuDi;
2. Meningkatkan produktivitas dan daya saing DuDi
METODE
Pemberian Penghargaan Produktivitas Siddhakarya dan
Paramakarya dilakukan melalui penilaian performa usaha
dengan metode SIMPPRO/MALCOLM BALDRIGE
N
JUA
TU
4. 1.
OBYEKTIF TERBUKA
PRINSIP PENILAIAN
PENGHARGAAN
PRODUKTIVITAS 3. 2.
TERTELUS TERUKUR
UR
STR
ATE
GI
1. Tingkat provinsi, :
a) Kategori berkembang diberikan
penghargaan berupa sertifikat; dan
b) Kategori unggul diberikan
penghargaan Siddhakarya berupa
trofi dan sertifikat,
2. Tingkat Nasional,
Kategori unggul diberikan
Penghargaan Paramakarya berupa Trofi
Sertifikat Siddhakarya dan
Paramakarya memiliki masa
berlaku paling lama 3 (tiga) tahun.
Perusahaan dengan tingkat
pencapaian kurang berkembang
dilakukan pembinaan oleh Menteri,
Gubernur, atau Bupati/Walikota.
Bentuk Sertifikat dan Trofi
(Gambar 6.1 Format 6 Lampiran
II).
2. GUBERNUR ATAU BUPATI/WALI
KOTA