Dosen Pengampu:
Tafakur, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19890323 2015041 004
Disusun oleh:
Kelompok AB1
Shodiq NIM. 14504241041
Isna Latif NIM. 14504241042
Sultan Gunawan NIM. 14504241043
Yuli Surya Adi NIM. 14504241044
Erinda Sulistyanto NIM. 14504241047
Tanindra Wijananto NIM. 14504241048
Muhammad Rifa’i Ikhsan NIM. 14504241049
Rendra Ananta Prima H. NIM. 14504241052
Kuswandi NIM. 14504241055
Jamaludin W.K. NIM. 14504241056
Fredy Aghata NIM. 14504241057
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil observasi ini dengan tepat waktu.
Adapun isi dari laporan hasil observasi ini membahas tentang “MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN CV. CAHAYA INDRA LAKSANA” yang akan membahas
tentang bagaimanasejarah perusahaan, profil usaha, tahapan usaha, dan
manajemen kewirausahaan di CV. Ccahaya Indra Laksana.
Tidak lupa pula ucapan terima kasih kami kepada kerabat dan orang-orang yang
telah berpartisipasi atas terselesaikannya laporan hasil wawancara ini.
Sebagaimana tiada gading yang tak retak, makalah ini masih banyak kekurangan
di dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan kami harapkan.
Demikian kata pengantar dari penyusun harapan kami makalah ini dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat bagi pembacanya.
Selamat membaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................4
B. Tujuan......................................................................................................................5
C. Manfaat....................................................................................................................6
D. Metode Penulisan.................................................................................................6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................31
B. Saran.........................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................33
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi segala
aspek kehidupan. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Informasi dan
komunikasi sampai dunia konstruksi juga ikut terpengaruh oleh
perkembangan teknologi ini. Perkembangan alat berat saat ini meliputi
aspek dalam segi waktu, efisiensi bahan bakar, desain, material serta fungsi
untuk berbagai macam pekerjaan. Negara-negara maju berlomba-lomba
untuk mengembangkan teknologi ini. Jepang dengan Komatsu, Hitachi, dan
Kobelco. Korea dengan Hyundai dan Doosan. Amerika dengan Caterpillar.
Jerman dengan Wirtgen Groupn. Italia dengan New Hollandnya. Begitu
pula Cina yang meramaikan pasar teknologi alat berat dengan merk Shantui
dan Liu Gong. Dan masih banyak negara lain yang tak mau kalah. Sebagai
akibat dari perkembangan ini, sektor konstruksi jadi ikut terbantu dalam hal
pencapaian waktu, biaya, dan mutu. Walaupun dari segi biaya sendiri
memang lumayan mahal, itu tidak mempengaruhi fungsi penggunaan dari
Alat Berat ini sendiri.
Disini banyak perusahaan-perusahaan besar yang dalam proses
pembangunannya menggunakan bantuan kendaraan alat berat seperti
pertambangan. Dimana produktivitas dalam penggunaan kendaraan alat
berat di dalam proses produksi sangat diperhitungkan. Namun, semakin
bertambahnya umur unit atau komponen, maka unit atau komponen tersebut
mengalami penurunan fungsi. Karena itu diperlukan tindakan perawatan
(maintenance). Sehingga aset tersebut tetap dapat berfungsi dengan
memadai. Bidang perawatan menghadapi tantangan yang semakin besar
sejalan dengan tingginya tuntutan akan kesediaan dan kehandalan berbagai
aset fisik, safety yang baik, kualitas produk yang lebih tinggi, tidak
mencemari lingkungan, umur hidup aset yang lebih panjang, dan yang tidak
kalah pentingnya adalah tuntutan efektivitas biaya yang sangat baik.
4
Perawatan bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan umur
alat atau komponen sesuai dengan rekomendasi factory. Dengan
pelaksanaan perawatan yang baik, maka performa peralatan dapat terjaga
pada kondisi optimal. Disamping perawatan didalam perbaikan dari unit
maupun komponen alat berat ada yang namanya mendiagnosis kerusakan.
Mendiagnosa adalah kegiatan bagaimana cara mengetahui permasalahan
pada suatu kendaraan yang dapat didiagnosa dari suatu gejala yang dialami
kendaraan tersebut. Ada pun berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam
melakukan diagnosa dari suatu kendaraan yaitu memperhatikan gejala yang
diakibatkan oleh kendaraan tersebut dan memperhatikan apa yang menjadi
penyebab dari kerusakan kendaraan.
Dalam kegiatan mendiagnosa sangat dibutuhkan ketelitian dalam
pemeriksaan sebelum melakukan perbaikan atau pergantian suatu komponen,
sehingga hal ini sangat membutuhkan kecermatan dengan berlandaskan teori-
teori yang ada dan disatukan menjadi sebuah referensi untuk mengambil suatu
tindakan dalam perbaikan kendaraan. Oleh karena itu teknik mendiagnosis
yang tepat akan mampu mempermudah mekanik dalam melakukan perbaikan
unit alat berat disamping itu juga akan menghemat biaya, waktu dan tenaga dari
mekanik dalam melakukan perbaikan. Hal inilah yang akan mahasiswa cari
dalam melakukan observasi di perusahaan alat berat tentang bagaimana tata
cara dalam melakukan perbaikan suatu kerusakan unit alat berat mulai dari
mendiagnosis sampai proses perbaikannya.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya kegiatan observasi di perusahaan
alat berat adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada alat berat yang
ada di perusahaan tersebut.
2. Mengetahui bagaimana prosedur dalam melakukan perbaikan unit
atau suatu komponen alat berat yang ada.
3. Mengetahui bagaimana cara mendiagnosis kerusakan yang terjadi
pada unit alat berat.
5
4. Mensikronkan teknik diagnosis dalam teori dengan yang dilakukan di
lapangan.
C. Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari kegiatan observasi ini adalah
sebagai berikut.
1. Mahasiswa dapat mengetahui kerusakan-kerusakan apa saja yang
sering terjadi pada unit alat berat.
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana prosedur dalam melakukan
perbaikan kerusakan unit atau komponen pada alat berat.
3. Mahasiswa mengataui bagaimana teknik mendiagnosis kerusakan
yang terjadi pada unit alat berat di perusahaan.
4. Mahasiswa dapat mensinkronkan bagaiaman teknik mendiagnosis
kerusakan di perusahaan dengan yang ada pada teori, sehingga dapat
disimpulkan lebih efektif mana teknik mendiagnosis yang ada.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan laporan ini, penyusun melakukan observasi dan
pengambilan data yang diperlukan untuk mengetahui cara perbaikan alat
berat dan sedikit informasi mengenai profil industri yang akan dibahas
dalam laporan ini. Penulis melakukan penyusunan dengan berbagai metode,
antara lain:
1. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan teori dan bacaan dari buku, internet, dan
perangkat lainnya yang menjadi referensi mengenai permasalahan
yang akan dibahas dalam penulisan.
2. Studi Lapangan
Data-ddata yang berkaitan dalam penulisan diambil langsung di lokasi
pada saat melakukan observasi perbaikan alat berat.
3. Metode Interview
Penulis melakukan wawancara kepada kepala bengkel dan mekanik
perusahaan mengenai operasional perawatan alat berat.
6
4. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam survey ini digunakan untuk memperoleh data
yang diperlukan menggunakan foto.
7
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Singkat
Pada tahun 90-an permintaan untuk pengankutan barang hasil bumi dari suatu
daerah ke daerah lain mengalami peningkatan. Awal mulanya tahun 1995 salah
satu pemilik modal yang merupakan sorang karyawan swasta dan merupakan
anak dari seorang driver truk terinspirasi untuk membeli truk untuk memenuhi
banyaknya permintaan ekspor maupun impor barang hasil bumi. Mulanya
hanya memiliki satu buah truk untuk dipinjamkan kepada orang yang
membutuhkan, namun karena permintaan yang semakin banyak, truk yang
dimiliki juga ditambah. Pada awal didirikannya perusahaan ini hanya
menyewakan dump truck (truk angkut). Melihat peluang yang semakin besar
akhirnya dibuatlah perusahaan rental truk tersebut dibuat.
8
Pada awal didirikannya pemilik bisnis persewaan truk tidak hanya dilakukan
sendiri saja mengingat modal yang cukup besar. Bersama keluarganya, pada
tahun 2003 dibentuklah sebuah perusahaan CV. Cahaya Indra Laksana.
B. Data Perusahaan
Berikut adalah beberapa informasi terkait dari data Perusahaan Observasi :
9
m. Telp : (0274) 2880788
n. Fax : (0274) 4530324
o. Web : cahayaindralaksana.com
p. Email : cahayaindralaksana@ymail.com
C. Lokasi Perusahaan
Berikut adalah lokasi dari CV. Cahaya Indra Laksana jika melalui google map
:
10
Dalam operasionalnya perusahaan ini telah memiliki lebih dari 108
unit alat berat berbagai macam dan ukuran. Unit yang ada yaitu Dozer,
Excavator, Vibrator, dan Truk Tronton. Secara detail inventaris alat berat
yang dimiliki perusahaan ini dapat dilihat pada tabel 2.
11
19. Vivi S1 Administrasi
20. Fosarino S1 Purchasing
21. Fajar S1 Purchasing
F. Perlengkapan
Dalam melaksanakan pekerjaannya sehari – hari, perusahaan
menggunakan beberapa perlengkapan maupun alat yaitu sebagai berikut :
Tabel 2 . Daftar Perlengkapan
VIBRO COMPACTOR
1 Walk Behind BOMAG 0.7 ton 2010 Baik 1
Roller
12
2 Walk Behind SAKAI 0.7 ton 2011 Baik 1
Roller
EXCAVATOR
1 Excavator KOMATSU 5 ton 2011 Baik 7
PC 50
13
7 Excavator KOMATSU 20 ton 2012 Baik 1
PC 200 - 8
14
21 Excavator HYUNDAI 20 ton 2011 Baik 1
220 R - 9H
Tabel 3. Peralatan Non alat berat yang ada di CV Cahaya Indra Laksana.
DUMP TRUCK
1 Dump Truck Toyota Dyna 7 m³ 2008/2009 Sebagian 42
Rino Rusak
16
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Survei
Survei dilakukan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 Februari
Narasumber : Bapak Victor
Tempat : CV. CAHAYA INDRA LAKSANA
Alamat : Jl. Ringroad Barat No. 35, Yogyakarta 55291
Nomor telpon : (0274) 2880788/ (0274) 4530324 (Kantor),
08161804613 (Victor)
Pelaksanaan Observasi:
Pembagian kelompok observasi merupakan pembagian berdasar urutan
presensi. Sama halnya dengan kelompok praktik, kelompok 2 beranggotakan
Tanindra Wijananto, Muhammad Rifa’i Ikhsan, Rendra Ananta P.H.,
Kuswandi, dan Jamaludin Winarhadi K. Berdasarkan kesepakatan internal
kelompok yang telah disetujui maka kelompok 2 melakukan observasi di
lokasi persewaan alat berat di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya
di workshop CV. Cahaya Indra Laksana. Pemilihan tersebut berdasarkan
pertimbangan jarak, waktu, dan tempat itu sendir dimana CV. Cahaya Indra
Laksana merupakan salah satu perusahaan rental alat berat terbesar di DIY.
Kami beranggapan bahwa perusahaan yang sudah cukup besar pasti memiliki
banyak unit alat berat dan tentunya akan ada banyak problem atau kerusakan
alat berat yang dijumpai.
17
Gambar 2. Dokumentasi Survei
B. Pengembangan Usaha
Setelah sukses dengan bisnis dump truck maka dimulailah untuk
membeli alat berat sebagai pendukung usaha sebelumnya. Berbagai jenis
alat berat yang dipakai sangat bervariasi, CV Cahaya Indra Laksana
memilih untuk mendatangkan alat berat yang mendukung untuk bidang
cut and fill atau bisa juga disebut earth moving yang merupakan bisnis
memindah tanah dari gundukan untuk menutup sebuah lembah
(meratakan). Alat berat tersebut berupa excavator, bulldozer, compactor,
motor grader.
Dalam pengembangan bisnis ini dipilih karena perhitungan bahwa
alat berat lebih berumur panjang dan kunci perawatannya ada pada
hidrolik. Walaupun biaya pembelian lebih mahal tapi resiko
kerusakannya lebih kecil. Sama halnya dengan bisnis persewaan truk
sebelumnya, persewaan alat berat ini juga menggunakan sistem duit cari
duit. Sampai saat ini sekiranya CV Cahaya Indra Laksana telah memiliki
sekitar 300 alat berat.
18
Sistem paket merupakan sistem atau cara CV Cahaya Indra
Laksana untuk mempekerjakan semua armada yang dimiliki. Caranya
yaitu dengan mengambil untung lebih sedikit, menyewakan truk
sekaligus alat berat dalam satu paket, dengan biaya lebih murah namun
menjamin alat bekerja. Hal tersebut dipilih karena pemikiran bahwa
daripada sorang customer hanya sewa sebuah truk dengan untung yang
sedikit lebih besar namun alat berat yang dimiliki menganggur. Armada
yang menganggur berarti tidak menghasilkan untung bagi perusahaan
oleh karenanya lebih baik untung sedikit namun konsisten.
Dalam mempertahankan usaha yang kini sudah semakin berkembang,
CV Cahaya Indra Laksana menggunakan cara konvensional, yaitu CV
Cahaya Indra Laksana selalu mencari relasi kapanpun kemanapun tanpa
menggunakan online yang saat ini sangat berkembang. hal tersebut karena
dalam perusahaan jasa, customer perlu mengetahui truck maupun alat berat
yang dimiliki serta pelayanan yang diberikan.
19
Menyediakan alat berat yang diminta untuk memenuhi permintaan
walaupun dengan harga yang sedikit rendah, dengan prinsip armada
harus tetap kerja untuk menghasilkan uang daripada tidak sama sekali.
Perasaan iri harus dibuang dan berfikir positif rejeki sudah ada yang
mengatur sehingga konflik dapat dihindari.
20
a. Kebocoran Silinder Boom dan Silinder Bucket
Dari keluhan dari operator, operator yang mendapatkan kebocoran
pada alat beratnya akan meminta mekanik untuk memerbaiki. Setelah
mendapat konfirmasi dan sparepart baru maka perbaikan akan
dilakukan.
1) Pengamatan secara visual mengenai kondisi kebocoran.
21
2) Parkir alat berat, pastikan komponen hidrolik tidak menahan
beban.
22
4) Lepas pin dari rod cylinder.
23
6) Lepas pipa silinder, tampung oli yang mengalir.
24
8) Dorong hingga oli hidrolik yang berada diatas silinder kembali ke
tangki.
9) Persiapkan jumlah pasukan, pastikan kuat untuk mengangkat
batang sillinder. Supaya tidak melukai batang silinder, gunakan
belt karet yang digantungkan pada tongkat untuk mengikat batang
silinder.
10) Lepas 2 baut sisa yang masih mengikat kepala silinder.
25
13) Penggantian seal dilakukan di tempat dengan perlengkapan yang
ada.
14) Melepas seal bekas dengan alat seadanya (besi elektroda las yang
runcing) dan seal yang keras yang dipalu.
26
15) Memasang seal bekas dengan alat seadanya (besi elektroda las
yang runcing) dan seal yang keras yang dipalu.
27
17) Membersihkan komponen yang akan dipasang dengan solar.
28
2) Para pekerja tidak menggunakan ear muff saat bucket dipukul
dengan palu untuk meluruskan bagiannya yang menimbulkan
suara bagitu berisik.
3) Bucket yang selesai diperbaiki dan akan dipasang hanya ditarik
dengan sling oleh excavator secara langsung, tanpa
memperhatikan pekerja disekitarnya.
29
E. Standar Pekerjaan
Standar pengerjaan yang digunakan bukanlah standar asli dari dealer
melainkan standar yang dibat oleh kepala teknis dengan
mempertimbangkan spesifikasi yang ada pada buku manual yang
didownload dari internet.
Pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh mekanik yang telah
berpengalaman dibantu mekanik baru maupun siswa SMK yang sedang
magang di lokasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan pembelajaran
kepada mekanik baru maupun siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) di CV.
Cahaya Indra Laksana sebelum melaksanakan pekerjaan nyata.
30
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa CV. Cahaya
Indra Laksana merupakan badan usaha atau industri alat berat yang dapat
melaksanakan pekerjaan perawatan dan perbaikan unit alat berat diantaranya
adalah: (1) dump truck; (2) compactor; (3); dozzer; (4) loader; (5) finisher;
dan (6) excavator.
Manajemen perawatan dan perbaikan unit alat berat di CV. Cahaya Indra
Laksana dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian administrasi dan bagian
teknis/bengkel. Bagian teknis perawatan dan perbaikan memiliki 15 tenaga
mekanik alat berat dan seorang kepala teknis. Perbaikan yang dilakukan ada dua
jenis yaitu perbaikan di lokasi dan perbaikan di workshop/bengkel.
Perawatan atau kerusakan yang ditemukan di lokasi adalah perbaikan
boom dengan cara mengganti seal silinder boom dan bucket. Pendekatan
diagnosis yang digunakan pendekatan saintifik. Gejala yang terjadi pada
kerusakan/kebocoran seal adalah: (1) oli hidrolik yang cepat habis; (2) tenaga
untuk melakukan gerakan lift berkurang; (3) gerakan antar boom tidak
seimbang; dan (4) terdapat bekas kebocoran di sekitar sambungan pipa
hidrolik. Cara perbaikan boom secara garis besar antara lain : (1)
memposisikan excavator dengan aman; (2) mengeluarkan tekanan sisa pada
tanki; (3) melepas pin dari rod cylinder; (4) melepaskan baut pengikat silinder
dan menyisakan dua; (5) melepaskan pipa hidrolik dan menampung oli yang
keluar; (6) mengeluarkan batang silinder; (7) melepas piston; (8) mengganti
seal; (9) merakit kembali piston, batang silinder dan bucket; (10) mengisi oli
hidrolik; dan (11) menguji coba silinder boom dan bucket.
Hasil penggantian seal silinder yaitu silinder dapat bekerja kembali
dengan normal tanpa ada kebocoran pada saluran hidrolik sehingga dapat
digunakan lagi untuk pekerjaan konstruksi maupun earth moving.
31
B. Saran
Sebaiknya observasi tidak hanya dilakukan sekali saja agar mahasiswa
dapat menemui berbagai permasalahan yang mungkin terjadi pada unit alat
berat dan cara mengatasinya. Penambahan bahan praktik di bengkel otomotif
juga perlu dilakukan untuk menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa
dalam mendiagnosis kerusakan pada unit alat berat.
Sebaiknya manajemen CV. Cahaya Indra Laksana juga meningkatkan
perhatian terhadap aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) baik untuk
pekerja administrasi maupun pekerja teknis di lapangan disesuaikan dengan
peraturan yang berlaku karena K3 merupakan hal yang utama dalam
pekerjaan unit alat berat.
CV. Cahaya Indra Laksana hendaknya selalu meningkatkan mutu
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana melaui perencanaan, pengadaan,
inventarisasi, pengawasan dan pemeliharaan, dan pemusnahan agar para
pengguna dapat merasa aman dan nyaman.
32
DAFTAR PUSTAKA
33