TERMODINAMIKA TEKNIK
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2017
TERMODINAMIKA TEKNIK
1. Konsep Termodinamika
Termodinamika berasal dari kata “therme” (kalor) dan “dynamis” (gaya)
yang artinya ilmu yang membahas hubungan antara panas dan kerja.
Termodinamika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari transformasi
(oerubahan) dan transfer(perpindahan) energy. Energy disimpan sebagai
energy internal (yang berkaitan dengan temperature), energy kinerik (yang
disebabkan oleh gerak), energi potensial (yang disebabkan oleh ketinggian),
dan energy kimai (yang disebabkan oleh komposisi kimiawi);
ditransformasikan diubah dari salah satu bentuk energy yai ke bentuk lainnya;
dan ditransfer melintasi suatu batas sebagai kalor usaha/kerja (work).
b. Proses Isokhorik
Proses Isokhorik adalah proses perubahan keadaan sistem pada volume
tetap. Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang
dilakukan oleh gas sama dengan nol.
W = P (∆V) = P (0) = 0
c. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan
tetap.
Usaha yang dilakukan oleh gas adalah
W = P (∆V)
= P (V2 – V1 )
d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa adanya
kalor yang masuk ke sistem atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0.
Pada proses adiabatik terjadi perubahan suhu, tekanan, dan volume.
Kurva adiabatik lebih curam dibandingkan kurva isotermal.
Usaha yang dilakukan oleh gas (sistem) sering disebut usaha luar.
Apabila diagram PV diketahui, usaha luar akan lebih sederhana ditentukan
secara grafik yaitu dengan menentukan luas area di bawah kurva pada
diagram tersebut. Dari Persamaan W = P (V2 - V1) = P (∆V) dapat kita lihat
bahwa untuk tekanan P yang positif, usaha W akan positif bila gas memuai
(V2 > V1) atau arah lintasan proses ke kanan. Sebaliknya, usaha W akan
negatif bila gas memampat (V2 < V1) atau arah lintasan proses ke arah kiri.
𝑚 𝑘𝑔 𝑙𝑏
𝑛= ; 𝑀 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 ( ; )
𝑀 𝑘𝑔 − 𝑚𝑜𝑙𝑒 𝑙𝑏 − 𝑚𝑜𝑙𝑒
Maka :
𝑉
𝑣∗ =
𝑚/𝑀
𝑀. 𝑉
𝑣∗ =
𝑚
𝑣 ∗ = 𝑀. 𝑣
Jadi 𝑣 ∗ = 𝑀. 𝑣
Keterangan :
N : jumlah mole sistem (kgm-mole; lbm-mole).
Catatan :
Harga jenis molar (molar specific value) disebut juga harga permole,
misalnya volume jenis molar sering disebut volume permole atau volume
persatuan mole (karena mole mempunyai satuan).
Untuk kerapatan suatu zat sistem/zat dapat dibuat hubungan sebagi
berikut :
𝑚 1 𝑘𝑔𝑚 𝑙𝑏𝑚
𝜌= = ( 3 ; )
𝑉 𝑣 𝑚 𝑓𝑡 3
Sehingga didapat :
𝑀
𝑣∗ =
𝜌
9
𝑡𝐹 = 𝑡 + 32
5 𝐶
5
𝑡𝑐 = (𝑡𝑓 − 32)
9
c. Skala Temperatur Absolut
Hukum kedua termodinamika memungkinkan kita untuk
mendefinisikan suatu skala temperatur absolut; akan tetapi,
karena saat ini kita belum memiliki hukum kedua tersebut sedangkan kita
perlu segera menggunakan temperatur absolut, maka akan diberikan skala
temperatur absolut empiris.
Hubungan antara temperatur absolut dan relatif adalah
𝑇𝐹 = 𝑡𝑓 + 459,67
𝑇𝑐 = 𝑡𝑐 + 273,15
di mana subskrip "F" mengacu kepada skala Fahrenheit dan subskrip "C"
kepada skala Celsius. (Nilai 460 dan 273 digunakan jika tingkat akurasi
yang tepat tidak diperlukan). Temperatur absolut pada skala Fahrenheit
diberikan dalam
derajat Rankine ('R), dan pada skala Celcius diberikan dalam kelvin (K).
Catatan: 300 K dibaca "300 kelvin", bukan
"300 derajat Kelvin". Kita tidak menggunakan simbol derajat untuk
temperatur yang diukur dalam kelvin.