PERBENGKELAN PERTANIAN
Disusun
Oleh :
Muhammad Azani
2020C1B003
TP A (V)
Karyanik., ST. MT
0731128602
Laporan ini merupakan salah satu tugas untuk menyelesaikan mata kuliah
Pindah Panas 2022 Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
Disahkan di Mataram pada tanggal . . . Desember 2022
Co’asisten Praktikan
Mengetahui,
Dosen Pengampu
Karyanik,. ST. MT
0731128602
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan dari matakuliah “Perbengkelan
Pertanian”.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam
dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang
dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis
untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun
jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih
efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel
semakin nyata. Alat dan mesin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah
untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Jika alat dan mesin mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan
terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
1. Dengan tertundanya suatu jadwal pekerjaan, bisa jadi akan menyebabkan
harus diubahnya jadwal seluruh rangkaian pekerjaan di perusahaan.
2. Jika pekerjaan tersebut terkait dengan musim, adanya penundaan bisa
mengakibatkan kerugian yang besar, karena pekerjaan di musim/tahun
tersebut bisa tertunda sampai tahun berikutnya.
Kunci Perbengkelan
Setiap pekerjaan baik di luar rumah maupun dalam rumah memerlukan
berbagai jenis peralatan menyesuaikan kebutuhannya. Contohnya untuk
bongkar mesin, memperbaiki kendaraan, memasang pipa atau sejenisnya,
pastinya anda membutuhkan alat seperti kunci-kunci bengkel. Kunci bengkel
sendiri pada dasarnya memiliki fungsi secara umum untuk mengencangkan
dan mengendorkan baut yang ada pada kendaraan.
Perlu kita ketahui ada macam macam kunci bengkel baik untuk
permesinan maupun motor penggerak. Kunci-kunci tersebut tentunya
memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda untuk setiap kebutuhan
pekerjaan. Adapun jenis-jenis kunci yang ada di bengkel pertanian maupun
secara umumnya antara lain :
1. Kunci ring adalah jenis kunci bengkel yang berguna untuk membuka dan
mengencangkan baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci ring ini
dipergunakan ketika baut berada di area yang sempit. Bentuk ujungnya
seperti ring dengan gagang yang lebih panjang dibanding kunci pas. Sama
seperti kunci pas, kunci ring memiliki beragam pilihan ukurannya.
Penggunaannya tidak untuk semua jenis baut. Kunci ring hanya dipakai
untuk jenis baut yang berbentuk segi enam atau hexagonal.
2. Kombinasi perpaduan antara kunci pas dan kunci ring kini dapat anda
temukan pada kunci ring pas. Kunci kombinasi ring pas memiliki dua sisi
dengan fungsi 2 in 1. Di sisi satu, anda dapat menggunakan kunci ring
3
padi (transplanter). Sedangkan contoh mesin adalah traktor roda dua, mesin
penggiling, dan mesin pemanen padi.
Alat dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan dalam usaha
pertanian, antara lain:
Menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja
Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun
Meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas
tanam dapat meningkat
Meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses
dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin
Meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah
produktivitas kerja
Mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia
Memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian
Umumnya manual
Umumnya
2 Tenaga penggerak (dengan tenaga
menggunakan mesin
manusia)
7
8
¼ inci (0,06cm)
3/8 inci (0,9 cm)
½ inci (1,3 cm)
¾ inci (1,9 cm)
Obeng adalah sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup perangkat
elektronik dan memiliki satuan ukuran set dan bentuk, ada yang pendek dan
ada juga yang panjang, serta ada juga yang digerakan dengan sebuah motor
listrik. Untuk bagian pemegang sebuah obeng, biasanya obeng terbuat dari
plastik namun ada juga yang terbuat dari karet dan kayu. (Virgian Purjayanto,
Yoto, dan Basuki. 2015).
Obeng pada umumnya ada dua jenis yaitu :
1. Obeng Min (-) Screwdriver
Obeng min biasanya bentuknya pipih, dan jika dilihat secara horisontal
menghadap kedepan mirip dengan huruf min (-), yang mana fungsinya
untuk membuka baut yang berbentuk min (-). namun bisa juga obeng
min digunakan untuk mencongkel sesuatu yang sulit dibuka karena
bentuknya pipih
2. Obeng Plus (+) Screwdriver
Obeng plus (+) ini biasanya bentuknya seperti kembang, dan fungsinya
untuk melepaskan baut atau mengencangkan baut atau sekrup yang
berbentuk seperti kembang. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
saat ini obeng atau screwdriver ada yang sudah menggunakan mesin
atau digerakan oleh sebuah motor listrik, hal ini tentunya sangat
menghemat waktu dan tenaga seorang teknisi, akan tetapi untuk
memiliki sebuah set obeng elektrik tersebut kita masih harus merogoh
kocek dalam-dalam soobat, tentunya ini pilihan yang sulit bukan.
Tang memiliki banyak fungsi, berikut adalah beberapa fungsinya :
Memotong kawat & benda yang tidak bisa dipotong menggunakan gunting.
Membengkokan benda yang berbahan logam, seperti paku. Membentuk
logam seperti kawat. Macam-macam tang : Tang kombinasi, Tang cucu,
9
Tang potong, Tang snap ring, Tang crimping, Tang press skun, Tang rivet,
Tang kakatua. (Topang, MH. 2015).
untuk baja lunak misal pelat sampai tebal 5 mm, batang besi sampai diameter
10 mm.
Macam gunting:
Gunting tangan, untuk lembaran yang sangat tipis 0.5 mm.
Gunting lantai untuk pelat sampai 5 mm dan batang sampai 10 mm
Tang potong untuk kawat sampai 3 mm.
Pekerjaan membuat lubang untuk sambungan demikian seringnya
dilakukan karena populernya penggunaan mur baut pada berbagai
sambungan. Pembuatan lubang dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Menggunakan bor
2. Dengan las
3. Dengan penitik / drip.
Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun
bengkel sederhana, karena sering sekali dijumpai keperluan untuk membuat
lubang pada pembuatan komponen alsin, pembuatan kontruksi logam,
maupun pada pengerjaan perbaikan alsin. Bor digunakan untuk pekerjaan
antara lain:
1. Membuat lubang untuk penyambungan bagian mesin, baik untuk
mur-baut maupun untuk keling/rivet.
2. Membuang sisa baut yang tertinggal di dalam lubangnya jika terjadi
kepala baut patah.
Kikir digunakan untuk pengikiran suatu benda sehingga mudah untuk
mengerjakan dan memperhalus benda kerja. Adapun bentuk kikir itu terdiri
dari berbagai macam bentuk dan tipe seperti berbentuk bulat, pipih, setengah
bulat, persegi, segitiga dan berbentuk lainnya yang kegunaannya disesuaikan
dengan keperluan masing-masing. Misalnya kita ingin mengikir bentuk
radius, maka sebaiknya kita menggunakan kikir bulat. Sedangkan jika ingin
mengikir kedudukan rata maka kita harus menggunakan kikir pipih. Macam-
macam ukuran kikir yaitu :
Kikir enam
Kikir delapan
Kikir sepuluh, dll.
Mesin bor digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dan mesin
bor mempunyai bentuk yang bermacam-macam, ada yang dipegang ada juga
bor duduk dan kita hanya memegang benda kerja saja, bor ini disesuaikan
dengan keperluan kita. Namun pada saat melakukan pengeboran harus
diperhatikan dengan seksama. (Maran, Zevy D. 2007:2).
11
Obeng digunakan untuk memasang baut pada benda kerja khususnya heat
sink, tang digunakan untuk memgang benda kerja, sedangkan amplas
digunakan untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan benda kerja.
2.4. Las L i s t r i k
L a s digunakan untuk melubangi jika diinginkan pelubangan secara
cepat sedangkan hasilnya tidak perlu rapi. Sedangkan penitik hanya
digunakan untuk membuat lubang pada lembaran yang sangat tipis, misalnya
untuk melubangi seng.
Penyambungan dengan las dipakai jika ingin diperoleh sambungan yang
permanen. Cara penyambungannya yaitu dengan melelehkan logam dan
menyambungnya menjadi satu. Oleh karena kedua bagian telah menyatu,
pelepasan sambungan hanya bisa dilakukan dengan memotong sambungan
tersebut (bisa dilakukan dengan berbagai cara pemotongan).
Cara keling, ialah penyambungan menggunakan bahan penyambung yang
ujungnya dibuat besar dengan pukulan atau tekanan. Tersedia berbagai
ukuran keling, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti pada penggunaan mur-
baut, pertama dibuat lubang di kedua bagian yang akan disambung.
Perbedaannya ialah komponen penyambungnya. Jika mur dan baut masing-
masing memiliki kepala yang ukurannya lebih besar dari lubang
sambungan, maka pada keling, salah satu ujung dibuat berkepala, sedang
ujung lain dibesarkan pada saat penyambungan, dengan cara pemukulan atau
penekanan. Keling kecil yang menyambungnya menggunakan alat khusus
(tang), disebut rivet.
Kelebihan keling ialah praktis dan cepat, biasanya ada alat khusus untuk
pemasangannya. Sedang kekurangannya ialah sambungan tidak dapat dilepas,
kecuali dengan merusakkan kelingnya. Biasanya keling dipakai untuk
penyambungan bagian yang tidak perlu dilepas-lepas. Penyambungan ini
dengan memanfaatkan pemuaian logam, untuk memperoleh sambungan yang
kedudukannya mantap jika bagian yang disambung dapat salah satu berada
di dalam yang lain. (Andriani, RF. Yudana, IM dan Natajaya, IN. 2015).
Dipakai cara pemanasan. Bagian yang di sebelah luar dipanasi, sehingga
memuai, kemudian bagian yang di dalam ditempatkan pada kedudukan
tepatnya, setelah mendingin, akan didapat sambungan yang kokoh dan kuat.
Cara ini dipakai misalnya pada pemasangan bagian tepi roda kereta api.
Dipakai untuk penyambungan yang memerlukan kerapatan, misal saluran gas
atau cairan. Juga dipakai untuk menyambung bagian yang sering perlu
dibongkar pasang. Ada 2 macam klem, ialah dengan pengerat pegas dan ulir.
Sambungan dengan mur-baut dipakai untuk bagian yang kadangkala
perlu dilepas untuk berbagai sebab namun melepasnya tidak terlalu sering.
Tersedia beragam ukuran mur-baut, mulai yang sangat kecil sampai yang
sangat besar. Sebagaimana tersirat pada namanya, sepasang mur-baut terdiri
dari 2 bagian ialah mur dan baut. Baut ialah pasangan sebelah dalam yang
berulir di permukaan luarnya, sedang mur ialah pasangan luarnya, memiliki
13
ulir dalam pada lubangnya. Namun bisa juga sambungan mur baut terdiri
dari 2 bagian mesin yang diberi ulir luar dan ulir dalam sehingga berfungsi
selayaknya mur dan baut. Bisa juga bagian yang disambung berulir luar
dipasangkan dengan mur, atau berulir dalam dan dipasangkan dengan baut
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana
tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat
lapisan las pada perkakas mempertebal bagian- bagian yang sudah aus, dan
macam-macam reparasi lainnya. (Eko Mulyanto. 2017).
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan
sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu
rancangan las dan cara pengelasan harus betul- betul memperhatikan dan
memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi
serta kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya
didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana
pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu
didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek,
secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi
bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula
tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las, dan jenis
las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan
atau mesin yang dirancang.
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut
bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan
menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari
40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara
menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-
atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari cara-cara
pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan
pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku
logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi
14
baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam
yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Dalam hal ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan
pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam
praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain. (Ferawati, Yoto, dan
Abdul Qolik. 2015).
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama
yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas
yang terbakar.
2. Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. Pengelasan Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat
dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik
cair rendah.
Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
Pemotongan yang dibahas dalam hal ini adalah cara memotong logam
yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak
digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan
pemotongan dengan busur listrik.
Pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah
pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las
busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara
penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan.
Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya
juga dilakukan secara terpisah. (Munir, Samsul dan Munadi, Sudji. 2014).
Alat ini digunakan untuk menandakan ukuran-ukuran pada benda kerja
yang terbuat dari bahan yang keras. Penggores ada beberapa macam yaitu:
Penggores tangan sedukan
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membuat sudut 30-90
derajat. Adapun cara menitik adalah :
Pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan pada yang dibuat
bor untuk tetap artinya mata bor tidak akan berpindah tempat pada saat
pengeboran berlangsung. Dengan adanya tanda tersebut akan dapat mengarahkan
mata bor tetap pada posisi pengeboran. Dengan demikian penitik ini sangat
berguna sekali dalam pelaksanaan pembuatan benda kerja pada bengkel kerja
mesin. Penitik otomatis ini banyak digunakan untuk membuat titik senter/pusat
pada benda kerja, dimana di tempat tersebut akan dikerjakan lanjutan terutama
untuk dibor atau dibuat lobang. Dengan demikian sudut matanya adalah sebesar
90 derajat, tetapi ada juga penitik otomatis dengan sudut matanya 30 derajat dan
60 derajat. Dengan besar sudut sebesar itu jelas pemakaian dari penitik
senter/pusat hanya untuk memberikan tanda-tanda pada pekerjaan melukis.
Dalam pemakaiannya maka penitik otomatis dan penitik pusat serta penitik
garis adalah sama. Perbedaan antara penitik garis dan penitik pusat dengan penitik
otomatis ialah hanya pada konstruksinya. Pada bagian badan pentik otomatis
terdapat rongga, di mana pada rongga tersebut dipasangkan kepala baut yang
bergerigi serta mempunyai pegas. Jika penitik ini ujungnya ditekankan pada benda
kerja, maka pegas akan meregang dan jika sampai pada batasnya pegas akan lepas
kembali, sehingga kembali pada posisi semula.
Apabila menggunakan penitik otomatis, maka tidak diperlukan lagi palu.
Untuk membuat tanda pada benda kerja baik tanda batas pengerjaan maupun
tanda senter cukup hanya menekankan ujung penitik otomatis pada benda kerja.
Sedangkan langkah-langkah yang lain adalah sama dengan langkah pembuatan
tanda dengan menggunakan penitik garis dan penitik pusat.
Dengan banyaknya latar pembahasan yang perlu dibahas pada pendahuluan
diatas maka perlulah diadakan praktikum untuk melanjutkan bagaimana proses
kerja dari alat dan mesin yang ada di bengkel sebagai bahan penunjang proses
pembelajaran. Sehingga praktikum mata kuliah perbengkelan pertanian ini
sangatlah penting untuk dilaksanakan. (Wirawan, WA. 2015).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
17
BAB IV
PEMBAHASAN
18
19
Tabel. 02
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Mesin Potong Plat
merupakan mesin yang
digunakan untuk
memotong plat-plat
logam, bisa tebal maupun
1 tipis. Mesin potong ini
bisa memotong hingga
ketebalan tertentu
tergantu spesifikasi mesin
yang digunakan.
Fungsi mesin ini sendiri
yaitu memotong plat
dengan garis lurus.
Handsaw atau gergaji
tangan berfungsi
untuk memotong balok
kayu. Mata gergaji ini
2 besar dan jarak antarmata
renggang, sehingga cocok
untuk memotong kayu
tebal. Mata gergaji tidak
dapat diganti, jika tumpul
harus diasah dengan alat
khusus.
3 menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan
menyiku antara bidang
satu dengan bidang
lainnya, membuat rata
Kikir blok kasar dan sejajar, membuat
bidang-bidang berbentuk
dan sebagainya.
Protactor C-Mart
Tabel. 03
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Fungsi mesin bubut
yang paling utama
adalah memutar benda
1 kerja pada spindel
terhadap pahat pada
kecepatan tertentu untuk
memotong bahan
berlebih dan
menghasilkan bentuk
dan ukuran yang
diinginkan untuk
pekerjaan tersebut.
Kapasitas Potong
benda lainnya.
43 mm -
64 mm
Sudut 0-
Kemiringa 45
n deraj
at
Fungsi penggores
adalah untuk membuat
garis, khususnya
penandaan garis pada
Macam jenis permukaan logam benda
penggores kerja, batang penggores
2
(alat gores) adalah suatu
alat untuk menarik garis-
garis gambar pada
permukaan benda kerja
yang akan dikerjakan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah :
1. Perbengkelan pertanian adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Fungsi bengkel disamping
untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan
perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat
maupun mesin yang telah ada, termasuk juga pealatan perbengkelan
sendiri.
2. Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Pengelompokan penggunaan istilah alat dan
mesin pertanian tidak lepas dari definisi dari alat dan mesin itu sendiri.
Perbedaan mendasar antara alat dan mesin adalah, mesin memiliki poros
yang berputar, sedangkan alat tidak. Sehingga mesin bisa saja digerakkan
dengan tenaga manusia.
3. Dalam bengkel pertanian juga terdapat peralatan yang dinamakan las
listrik. Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk
suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan
oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.
4. Fungsi mesin bubut yang paling utama adalah memutar benda kerja pada
spindel terhadap pahat pada kecepatan tertentu untuk memotong bahan
berlebih dan menghasilkan bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk
pekerjaan tersebut. Alat ini bisa digunakan bersama alat potong dan mata
bor dengan diameter yang berbeda untuk menghasilkan objek yang
simetris.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat kita ambil dari praktikum tersebut adalah :
1. Diharapkan kepada praktikan maupun koas untuk lebih serius dan
memperhatikan materi yang disampaikan.
2. Diharapkan untuk menambah kelengkapan fasilitas praktikum terutama
di perbengkelan pertanian supaya mahasiswa atau praktikan selanjutnya
dapat lebih banyak pembelajaran dan pengetahuan baru untuk menunjang
persaingan di dalam maupun luar universitas.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30