Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBENGKELAN PERTANIAN

Disusun
Oleh :

Muhammad Azani
2020C1B003
TP A (V)

Karyanik., ST. MT
0731128602

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini merupakan salah satu tugas untuk menyelesaikan mata kuliah
Pindah Panas 2022 Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Mataram.
Disahkan di Mataram pada tanggal . . . Desember 2022

Diperiksa dan Disetujui Oleh:

Co’asisten Praktikan

Ilham M. Akbar., S.TP Muhammad Azani


2020C1B003

Mengetahui,
Dosen Pengampu

Karyanik,. ST. MT
0731128602

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan dari matakuliah “Perbengkelan
Pertanian”.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Mataram, . . . Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL...............................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................1


1.2 Tujuan Praktikum..................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM........................................................16

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum..............................................................16


3.2 Bahan dan Alat Praktikum...................................................................16
3.3 Prosedur Kerja......................................................................................16
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................17
4.1 Macam-Macam Kunci Ring.................................................................17
4.2 Alat-Alat yang Digunakan di Bengkel.................................................19
4.3 Mesin-Mesin Yang Digunakan di Bengkel..........................................22
4.4 Las Listrik.............................................................................................24
4.5 Alat-Alat Dalam Perancangan Plat.......................................................25
BAB V PENUTUP................................................................................................26
5.1 Kesimpulan...........................................................................................26
5.2 Saran.....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 01. Macam-Macam Kunci Ring.............................................................17


Tabel 02. Alat-Alat Yang Digunakan Di Bengkel............................................19
Tabel 03. Mesin-Mesin Yang Digunakan Di Bengkel.....................................22
Tabel 04. Las Listrik.........................................................................................24
Tabel 05. Alat-Alat Dalam Perancangan Plat...................................................25

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perbengkelan pertanian adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Fungsi bengkel disamping
untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan perbaikan,
juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat maupun mesin
yang telah ada, termasuk juga pealatan perbengkelan sendiri. Oleh
karena itu fungsi bengkel juga harus dapat melayani perawatan dan
pemeliharaan berkala bagi mesin dan perkakas yang dimiliki, misalnya
pemeliharaan mesin bubut, generator, traktor, serta mesin diselnya.
Kelangsungan kegiatan perbengkelan yang baik perlu didukung sistem
pengelolaan yang baik pula. Dalam pengelolaan bengkel akan mencakup
jenis peralatan, jumlah peralatan yang dimiliki, ketersediaan suku cadang,
kepemilikan perkakas, dll. Untuk memudahkan pengelolaan peralatan,
perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi peralatan maupun untuk
perawatan traktor diperlukan sistem administrasi perbengkelan.
Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.
Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan
bengkel minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-
barang keperluan rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan
perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan
kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh setiap unit
kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang
perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta
mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan
perbengkelan hampir selalu menyertai setiap pemilikan barang.
Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel
adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala, sehingga
membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan
dalam pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak
dirawat dengan semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang sehingga
merugikan perusahan. Jika mesin rusak, maka jadwal kegiatan akan
terganggu sehingga akan merugikan perusahaan.

1
2

Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih beragam
dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang
dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis
untuk menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun
jika pemilikan alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih
efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel
semakin nyata. Alat dan mesin dimiliki suatu perusahaan pertanian adalah
untuk dapat digunakan dengan semestinya, sesuai jadwal yang telah
ditetapkan. Jika alat dan mesin mengalami kerusakan maka jadwal kerja akan
terganggu, yang pada giliran selanjutnya akan merugikan secara ekonomi.
1. Dengan tertundanya suatu jadwal pekerjaan, bisa jadi akan menyebabkan
harus diubahnya jadwal seluruh rangkaian pekerjaan di perusahaan.
2. Jika pekerjaan tersebut terkait dengan musim, adanya penundaan bisa
mengakibatkan kerugian yang besar, karena pekerjaan di musim/tahun
tersebut bisa tertunda sampai tahun berikutnya.
Kunci Perbengkelan
Setiap pekerjaan baik di luar rumah maupun dalam rumah memerlukan
berbagai jenis peralatan menyesuaikan kebutuhannya. Contohnya untuk
bongkar mesin, memperbaiki kendaraan, memasang pipa atau sejenisnya,
pastinya anda membutuhkan alat seperti kunci-kunci bengkel. Kunci bengkel
sendiri pada dasarnya memiliki fungsi secara umum untuk mengencangkan
dan mengendorkan baut yang ada pada kendaraan.
Perlu kita ketahui ada macam macam kunci bengkel baik untuk
permesinan maupun motor penggerak. Kunci-kunci tersebut tentunya
memiliki bentuk, ukuran dan fungsi yang berbeda untuk setiap kebutuhan
pekerjaan. Adapun jenis-jenis kunci yang ada di bengkel pertanian maupun
secara umumnya antara lain :
1. Kunci ring adalah jenis kunci bengkel yang berguna untuk membuka dan
mengencangkan baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci ring ini
dipergunakan ketika baut berada di area yang sempit. Bentuk ujungnya
seperti ring dengan gagang yang lebih panjang dibanding kunci pas. Sama
seperti kunci pas, kunci ring memiliki beragam pilihan ukurannya.
Penggunaannya tidak untuk semua jenis baut. Kunci ring hanya dipakai
untuk jenis baut yang berbentuk segi enam atau hexagonal.
2. Kombinasi perpaduan antara kunci pas dan kunci ring kini dapat anda
temukan pada kunci ring pas. Kunci kombinasi ring pas memiliki dua sisi
dengan fungsi 2 in 1. Di sisi satu, anda dapat menggunakan kunci ring
3

3. sesuai dengan fungsinya. Di sisi yang satunya, anda bisa menggunakan


kunci pas.
Kunci ring pas tentunya dibuat dengan ukuran yang sama baik di sisi ring
dan disisi pas. Adapun pilihan ukuran yang dapat anda temui mulai dari
diameter 6 mm hingga 32 mm. Alat ini cukup praktis, karena hanya
dengan satu kunci, anda bisa menggunakan dua fungsi sekaligus.
4. Kunci pas adalah salah satu jenis kunci bengkel yang memiliki banyak
ukuran. Kunci pas berguna untuk membuka atau mengencangkan baut
yang berbentuk segi enam. Bentuk kunci pas ini sendiri seperti garpu
dengan kegunaannya di dua ujung kunci.
Beberapa jenis ukuran dari kunci pas cukup bervariasi. Mulai dari yang
berukuran 6 mm sampai dengan 36 mm. Informasi mengenai ukurannya
dapat anda lihat di bagian badan kunci pas. Yang mana sisi kanan dan sisi
kiri memiliki perbedaan selisih diameter 1 mm.
5. Kunci nepel adalah jenis kunci bengkel yang bentuknya mirip dengan
kunci pas. Fungsi kunci nepel adalah untuk merenggangkan ataupun
mengencangkan baut yang bentuknya hexagonal. Perbedaan antara kunci
nepel dengan kunci pas bisa dilihat di bagian tiap ujungnya.
Bagian dalam ujung kunci nepel memiliki gerigi hexagonal sementara
pada kunci pas permukaannya lebih rata. Mengenai ukuran, kunci nepel
memiliki berbagai ukuran dari yang terkecil dan terbesar menyesuaikan
ukuran baut.
Jikalau kita sebutkan satu per satu maka macam-macam kunci sangatlah
banyak sehingga baik itu dari bentuk, ukuran, maupun kegunaannya. Kunci
dalam perbengkelan pertanian sangatlah dibutuhkan karena akan menunjang
kelancaran dan perawatan alat dan mesin pertanian baik itu dalam
memperbaiki meupun memperbarui. Alat dan mesin pertanian juga harus
mendapatkan perawatan maupun penggunaan dengan baik karena akan
membahayakan para pengguna sehingga diperlukan perbaikan maupun
perawatan yang baik salah satunya adalah dengan menggunakan alat kunci
sesuai kegunaannya.
Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Pengelompokan penggunaan istilah alat dan mesin
pertanian tidak lepas dari definisi dari alat dan mesin itu sendiri. Perbedaan
mendasar antara alat dan mesin adalah, mesin memiliki poros yang berputar,
sedangkan alat tidak. Sehingga mesin bisa saja digerakkan dengan tenaga
manusia. Lebih lengkapnya dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Beberapa
contoh alat pertanian adalah sprayer tipe gendong dan alat penanam benih
4

padi (transplanter). Sedangkan contoh mesin adalah traktor roda dua, mesin
penggiling, dan mesin pemanen padi.
Alat dan mesin pertanian memiliki berbagai peranan dalam usaha
pertanian, antara lain:
 Menyediakan tenaga untuk daerah yang kekurangan tenaga kerja
 Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang terus menurun
 Meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan intensitas
tanam dapat meningkat
 Meningkatkan kualitas sehingga ketepatan dan keseragaman proses
dan hasil dapat diandalkan serta mutu terjamin
 Meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah
produktivitas kerja
 Mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia
 Memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian

No Kriteria Alat pertanian Mesin pertanian

Bentuk dan Bentuk dan


Bentuk dan mekanisme
1 mekanisme yang mekanisme
lebih kompleks
digunakan sederhana

Umumnya manual
Umumnya
2 Tenaga penggerak (dengan tenaga
menggunakan mesin
manusia)

3 Jumlah proses Sedikit Banyak

Sebagai contoh, pekerjaan pengolahan tanah sawah bila menggunakan


tenaga manusia diperlukan 50 hari kerja per hektare. Bila dibajak
dengan kerbau, membutuhkan 25 hari kerja per hektare. Sedangkan jika
dikerjakan dengan traktor roda dua, cukup 10 jam per hektare.
Dalam bengkel pertanian juga terdapat peralatan yang dinamakan las
listrik. Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu
proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai
sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api
arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Elektroda berselaput ini
5

berfungsi sebagai bahan pengisi dan memberi perlindungan terhadap


kontaminasi udara luar (atmosfir). Operator las memegang tang las (holder)
yang berisolasi dan menarik busur pada posisi dimana sambungan dibuat.
Tang las menjepit ujung elektroda yang tidak berselaput untuk mengalirkan
arus listrik. Elektroda mencairkan logam dasar dan membentuk terak las pada
waktu yang bersamaan; ujung elektroda mencair dan bercampur dengan
bahan yang di las. Arus listrik yang butuhkan untuk menghasilkan busur las
antara elektroda dan benda kerja adalah untuk mencairkan permukaan benda
kerja dan ujung elektroda. Untuk itu, sangat penting menjaga kestabilan arus
listrik selama elektrode menghasilkan busur listrik. Jika elektroda terlalu jauh,
maka arus yang mengalir akan terhenti sehingga berakibat terhenti pula
pembentukan busur las. Sebaliknya, jika terlalu dekat atau menyentuh/
menekan benda kerja, maka busur yang terjadi terlalu pendek/ tidak ada jarak,
sehingga elektroda akan menempel pada benda kerja, dan jika hal ini agak
berlansung lama, maka keseluruhan batang elektroda akan mencair. Pada saat
belum terjadinya busur las disebut “sirkuit terbuka“ (open circuit voltage
/OCV) mesin las akan menghasilkan tegangan sebesar 45 – 80 Volt,
sedangkan pada saat terjadinya busur las, disebut “sirkuit tertutup” (close
circuit voltage /CCV) tegangan akan turun menjadi 20 – 35 Volt. Las listrik
juga mempunyai berbagai jenis maupun macam-macamnya baik itu las karbit
maupun las tanpa menggunakan besi penyambung logam. (Adriyanto, Dian.
2012).
Penitik dan Penggores, Penggores adalah suatu alat yang digunakan
untuk membuat tanda berupa garis. Pada umumnya penggores digunakan
untuk membuat tanda pada permukaan logam dan baja. Penggores terbuat
dari bahan yang keras, dan bahan tersebut haruslah lebih keras daripada
bahan pada benda kerja yang akan digores. Pada bagian ujung penggores
dibuat runcing dan tajam. Ujung dari penggores pada umumnya
membentuk sudut 200 sampai 250.
Penitik berfungsi untuk memberi tanda berupa titik pada benda kerja
supaya tidak tertukar, tanda garis yang akan dikerjakan/dipotong, pertemuan
dua garis gambar atau tanda titik tengah (senter) saat akan mulai melubangi
dengan mata bor. Penitik mempunyai kepala, dan ujung lancip untuk
memberi tanda titik apabila kepalanya dipukul oleh palu, sudut lancip penitik
ada dua macam yaitu sudut 45º dan 60º.
Penggores adalah alat untuk memberikan tanda garis atau menggambar
pada benda yang akan dikerjakan, misalnya memberi tanda untuk dilipat,
dipotong, dilubangi dan sebagainya. Untuk memberi tanda yang lurus
digunakan penggores perata yang dilengkapi stand yang dapat disetel sesuai
6

kebutuhan. Penggoresdan benda kerja diletakan pada meja perata, kemudian


penggores digeserkan maka garus lurus akan terbentuk pada benda kerja.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1. Memahami fungsi bengkel dan peralatan-peralatan bengkel
2. Memahami prinsip dasar fungsi masing-masing alat pekerjaan tangan dan
mesin-mesin yang mendukung pekerjaan perbengkelan
3. Memahami pengertian keselamatan kerja selama berada didalam bengkel
4. Memahami cara perawatan dan pemeliharaan peralatan bengkel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Macam-macam Kunci Pas


Kunci pas menjadi kunci yang paling sering dan wajib dimiliki dalam
kegiatan perbengkelan. Kunci ini memiliki bentuk setengah persegi yang
sudutnya telah disesuaikan dengan bentuk mur atau baut. Kunci pas memiliki
beragam ukuran mulai dari 6 mm sampai dengan 36 mm. Tidak hanya itu,
setiap kunci pas mempunyai diameter yang berbeda-beda. Misal salah satu
sisi bertuliskan angka 8 (diameter 8 mm) dan sisi lainnya adalah angka 9
(diameter 9 mm). Umumnya kunci ini dijual dalam bentuk satu set yang
terdiri atas beberapa kunci pas dengan berbagai ukuran. Kunci pas banyak
digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan mur pada mesin.
Namun kelebihan dari kunci pas yakni mengendurkan baut dari sisi yang
tidak dicapai oleh kunci shock atau kunci ring. Kunci pas juga sangat
fleksibel, oleh karena itu kunci dapat digunakan untuk meraih baut yang
lokasinya berada di tengah batang besi atau torsi. (Wirawan, WA. 2015).
Kunci shock atau yang bisa disebut juga sebagai kunci socket adalah kunci
yang berfungsi untuk melepaskan dan memasang baut ataupun mur yang
terdapat pada kendaraan, misal baut pada as roda, shockbreaker atau pengunci
behel. Kunci shock dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau
baut atau mur yang lokasinya berada di dalam atau bagian yang tidak dapat
dijangkau oleh kunci pas. Umumnya kunci shock berbentuk tabung dengan
bagian tengah berongga atau berlubang. Pada salah satu ujungnya terdapat
lubang berbentuk segi enam atau segi dua belas yang sesuai dengan bentuk
kepala baut. Kelebihan dari kunci shock yakni batang soket yang dapat
mencengkram seluruh permukaan sisi kepala baut atau mur dengan baik,
sehingga mencegah tergelincirnya kunci dan mengurangi kerusakan. Kunci
shock terbagi menjadi beberapa jenis tergantung dari fungsinya, antara lain:
 Berdasarkan Panjang Pendek Tabung
Untuk kunci shock dengan tabung panjang terbagi menjadi tiga jenis yakni
standard (pendek), semi deep (sedang), dan deep (dalam/panjang). Untuk
tabung panjang ini banyak digunakan untuk mengencangkan dan melepas
baut atau mur dengan momen pengencangan sedang. Sedangkan untuk
tabung ukuran pendek digunakan untuk mengencangkan ataupun melepas
baut dan mur dengan momen pengencangan besar.
 Berdasarkan Jumlah Titik Pada Lubang Kunci
Berdasarkan jumlah titiknya, kunci shock terbagi menjadi tiga jenis yakni :

7
8

 Kunci shock 6 pt: untuk momen pengencangan besar.


 Kunci shock 12 pt: digunakan untuk sudut geser kecil.
 Kunci shock 8 pt: kunci ini jarang digunakan.
 Berdasarkan Ukuran Drive Hole
Jika dilihat berdasarkan ukuran drive hole, kunci shock terbagi menjadi
empat bagian yakni :

 ¼ inci (0,06cm)
 3/8 inci (0,9 cm)
 ½ inci (1,3 cm)
 ¾ inci (1,9 cm)
Obeng adalah sebuah alat bantu untuk membuka dan menutup perangkat
elektronik dan memiliki satuan ukuran set dan bentuk, ada yang pendek dan
ada juga yang panjang, serta ada juga yang digerakan dengan sebuah motor
listrik. Untuk bagian pemegang sebuah obeng, biasanya obeng terbuat dari
plastik namun ada juga yang terbuat dari karet dan kayu. (Virgian Purjayanto,
Yoto, dan Basuki. 2015).
Obeng pada umumnya ada dua jenis yaitu :
1. Obeng Min (-) Screwdriver
Obeng min biasanya bentuknya pipih, dan jika dilihat secara horisontal
menghadap kedepan mirip dengan huruf min (-), yang mana fungsinya
untuk membuka baut yang berbentuk min (-). namun bisa juga obeng
min digunakan untuk mencongkel sesuatu yang sulit dibuka karena
bentuknya pipih
2. Obeng Plus (+) Screwdriver
Obeng plus (+) ini biasanya bentuknya seperti kembang, dan fungsinya
untuk melepaskan baut atau mengencangkan baut atau sekrup yang
berbentuk seperti kembang. Seiring dengan berkembangnya teknologi,
saat ini obeng atau screwdriver ada yang sudah menggunakan mesin
atau digerakan oleh sebuah motor listrik, hal ini tentunya sangat
menghemat waktu dan tenaga seorang teknisi, akan tetapi untuk
memiliki sebuah set obeng elektrik tersebut kita masih harus merogoh
kocek dalam-dalam soobat, tentunya ini pilihan yang sulit bukan.
Tang memiliki banyak fungsi, berikut adalah beberapa fungsinya :
Memotong kawat & benda yang tidak bisa dipotong menggunakan gunting.
Membengkokan benda yang berbahan logam, seperti paku. Membentuk
logam seperti kawat. Macam-macam tang : Tang kombinasi, Tang cucu,
9

Tang potong, Tang snap ring, Tang crimping, Tang press skun, Tang rivet,
Tang kakatua. (Topang, MH. 2015).

2.2. Alat yang Digunakan Di Bengkel


Penyambungan dengan las dipakai jika ingin diperoleh sambungan yang
permanen. Cara penyambungannya yaitu dengan melelehkan logam dan
menyambungnya menjadi satu. Oleh karena kedua bagian telah menyatu,
pelepasan sambungan hanya bisa dilakukan dengan memotong sambungan
tersebut (bisa dilakukan dengan berbagai cara pemotongan). (Adrianto, dian.
2012).
Logam perlu dipotong untuk membuat komponen mesin. Ada tiga cara
pemotongan logam, menggunakan :
1. Gunting, menggunakan prinsip geseran (shear).
2. Gergaji dan gerinda potong, menggunakan prinsip gerusan/kikis.
3. Las, menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran dengan
pemanasan.
Masing-masing cara tersebut memakai prinsip pemotongan yang berbeda.
Pemotongan dengan gergaji menggunakan prinsip penggerusan permukaan.
Benda kerja digerus pada bagian yang akan dipotong, menggunakan prinsip
abrasif (penggerusan permukaan). Pemotongan dengan gunting menggunakan
prinsip geseran karena tekanan paksa (shear). Cara ini hanya bisa dilakukan
untuk logam yang relatif tipis. Sedangkan pemotongan dengan las
menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran bagian yang akan dipotong,
sehingga benda kerja terpisah menjadi dua.
Prinsip kerja gergaji / gerinda potong ialah pemotongan dengan pengikisan
permukaan. Gergaji / gerinda potong digunakan untuk benda kerja yang
ukurannya lebih besar dari yang bisa dipotong dengan gunting. Gergaji
terbuat dari baja dengan campuran khusus sehingga cukup keras dan bisa
memotong logam lainnya. Ada 2 macam gergaji ditinjau dari
penggerakkannya, yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji mesin
sama dengan gergaji tangan kecuali bahwa gergaji ini menggunakan
penggerak motor listrik atau lainnya. (Irfan, Muhammad. 2014).
Karakteristik penggunaan gergaji ialah:
 Keuntungan: hasil bagus, halus, tidak merusak bahan, bisa untuk
benda pejal besar, alat awet.
 Kekurangan: lambat, melelahkan (khusus gergaji tangan).
Gerinda potong dibuat dari batu abrasive (sintetik) dengan tulangan
anyaman kawat, biasanya digunakan untuk memotong bahan yang tidak
terlalu besar. Gunting digunakan untuk memotong logam tipis, dan hanya
10

untuk baja lunak misal pelat sampai tebal 5 mm, batang besi sampai diameter
10 mm.
Macam gunting:
 Gunting tangan, untuk lembaran yang sangat tipis 0.5 mm.
 Gunting lantai untuk pelat sampai 5 mm dan batang sampai 10 mm
 Tang potong untuk kawat sampai 3 mm.
Pekerjaan membuat lubang untuk sambungan demikian seringnya
dilakukan karena populernya penggunaan mur baut pada berbagai
sambungan. Pembuatan lubang dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Menggunakan bor
2. Dengan las
3. Dengan penitik / drip.
Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun
bengkel sederhana, karena sering sekali dijumpai keperluan untuk membuat
lubang pada pembuatan komponen alsin, pembuatan kontruksi logam,
maupun pada pengerjaan perbaikan alsin. Bor digunakan untuk pekerjaan
antara lain:
1. Membuat lubang untuk penyambungan bagian mesin, baik untuk
mur-baut maupun untuk keling/rivet.
2. Membuang sisa baut yang tertinggal di dalam lubangnya jika terjadi
kepala baut patah.
Kikir digunakan untuk pengikiran suatu benda sehingga mudah untuk
mengerjakan dan memperhalus benda kerja. Adapun bentuk kikir itu terdiri
dari berbagai macam bentuk dan tipe seperti berbentuk bulat, pipih, setengah
bulat, persegi, segitiga dan berbentuk lainnya yang kegunaannya disesuaikan
dengan keperluan masing-masing. Misalnya kita ingin mengikir bentuk
radius, maka sebaiknya kita menggunakan kikir bulat. Sedangkan jika ingin
mengikir kedudukan rata maka kita harus menggunakan kikir pipih. Macam-
macam ukuran kikir yaitu :
 Kikir enam

 Kikir delapan
 Kikir sepuluh, dll.
Mesin bor digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dan mesin
bor mempunyai bentuk yang bermacam-macam, ada yang dipegang ada juga
bor duduk dan kita hanya memegang benda kerja saja, bor ini disesuaikan
dengan keperluan kita. Namun pada saat melakukan pengeboran harus
diperhatikan dengan seksama. (Maran, Zevy D. 2007:2).
11

Obeng digunakan untuk memasang baut pada benda kerja khususnya heat
sink, tang digunakan untuk memgang benda kerja, sedangkan amplas
digunakan untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan benda kerja.

2.3. Mesin yang Digunakan Di Bengkel


Mesin bubut Di antara mesin pembentuk bahan logam yang paling banyak
dipakai ialah mesin bubut. Mesin ini bekerja menurut prinsip putaran,
sehingga menghasilkan bentuk yang konsentrik (memiliki sumbu segaris).
Semua bentuk yang berdasar pada sumbu segaris dapat dikerjakan dengan
mesin bubut. Antowo, Sulistyo Yeni, Ambarita, Alben dan Sowiyah. 2013.
Fungsi mesin bubut yang paling utama adalah memutar benda kerja pada
spindel terhadap pahat pada kecepatan tertentu untuk memotong bahan
berlebih dan menghasilkan bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk
pekerjaan tersebut. Alat ini bisa digunakan bersama alat potong dan mata bor
dengan diameter yang berbeda untuk menghasilkan objek yang simetris.
Mesin bubut terdiri dari bagian-bagian yang berbeda di mana masing-
masing bagian memegang peranan dan kedudukan yang penting dalam
melakukan sistem operasi. Dengan begitu, penting bagi Anda untuk
mengetahui struktur bagian pembentuk mesin bubut dan apa saja fungsi yang
dilakukan. (Maran, Zevy D. 2007).
Mesin Frais atau CNC merupakan sebuah mesin yang digunakan untuk
mengikis permukaan benda dengan pisau yang berputar sehingga benda
tersebut dapat dibentuk sesuai keinginan.
Gergaji mesin adalah gergaji mekanis dan portabel yang memotong
dengan satu set gigi yang melekat pada rantai berputar yang membentang di
sepanjang guide bar. Alat ini digunakan dalam kegiatan seperti penebangan
pohon, limbing, bucking, pemangkasan, memotong firebreaks di penangkal
kebakaran hutan dan panen kayu bakar. Meski jarang digunakan oleh banyak
orang, gergaji mesin tentu merupakan alat vital di dunia
pertukangan. Gergaji ini berguna untuk memotong kayu, besi ataupun pipa.
Ada beberapa jenis gergaji yang memiliki fungsi berbeda-beda sehingga
bermanfaat sesuai dengan kebutuhannya. (Daryanto, 2003).
Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengasah
atau memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah
batu gerinda yang berputar kemudian bergesekan dengan benda kerja
sehingga terjadi pemotongan atau pengasahan. Cara kerja mesin
gerinda adalah dengan menggunakan mata gerinda (grinding wheel) yang
berputar dan menyentuh benda kerja. Dari gesekan antara mata gerinda dan
benda kerja tersebut akan menimbulkan pembentukan permukaan,
pengikisan, hingga pemotongan. (Adriyanto, Dian. 2012).
12

2.4. Las L i s t r i k
L a s digunakan untuk melubangi jika diinginkan pelubangan secara
cepat sedangkan hasilnya tidak perlu rapi. Sedangkan penitik hanya
digunakan untuk membuat lubang pada lembaran yang sangat tipis, misalnya
untuk melubangi seng.
Penyambungan dengan las dipakai jika ingin diperoleh sambungan yang
permanen. Cara penyambungannya yaitu dengan melelehkan logam dan
menyambungnya menjadi satu. Oleh karena kedua bagian telah menyatu,
pelepasan sambungan hanya bisa dilakukan dengan memotong sambungan
tersebut (bisa dilakukan dengan berbagai cara pemotongan).
Cara keling, ialah penyambungan menggunakan bahan penyambung yang
ujungnya dibuat besar dengan pukulan atau tekanan. Tersedia berbagai
ukuran keling, disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti pada penggunaan mur-
baut, pertama dibuat lubang di kedua bagian yang akan disambung.
Perbedaannya ialah komponen penyambungnya. Jika mur dan baut masing-
masing memiliki kepala yang ukurannya lebih besar dari lubang
sambungan, maka pada keling, salah satu ujung dibuat berkepala, sedang
ujung lain dibesarkan pada saat penyambungan, dengan cara pemukulan atau
penekanan. Keling kecil yang menyambungnya menggunakan alat khusus
(tang), disebut rivet.
Kelebihan keling ialah praktis dan cepat, biasanya ada alat khusus untuk
pemasangannya. Sedang kekurangannya ialah sambungan tidak dapat dilepas,
kecuali dengan merusakkan kelingnya. Biasanya keling dipakai untuk
penyambungan bagian yang tidak perlu dilepas-lepas. Penyambungan ini
dengan memanfaatkan pemuaian logam, untuk memperoleh sambungan yang
kedudukannya mantap jika bagian yang disambung dapat salah satu berada
di dalam yang lain. (Andriani, RF. Yudana, IM dan Natajaya, IN. 2015).
Dipakai cara pemanasan. Bagian yang di sebelah luar dipanasi, sehingga
memuai, kemudian bagian yang di dalam ditempatkan pada kedudukan
tepatnya, setelah mendingin, akan didapat sambungan yang kokoh dan kuat.
Cara ini dipakai misalnya pada pemasangan bagian tepi roda kereta api.
Dipakai untuk penyambungan yang memerlukan kerapatan, misal saluran gas
atau cairan. Juga dipakai untuk menyambung bagian yang sering perlu
dibongkar pasang. Ada 2 macam klem, ialah dengan pengerat pegas dan ulir.
Sambungan dengan mur-baut dipakai untuk bagian yang kadangkala
perlu dilepas untuk berbagai sebab namun melepasnya tidak terlalu sering.
Tersedia beragam ukuran mur-baut, mulai yang sangat kecil sampai yang
sangat besar. Sebagaimana tersirat pada namanya, sepasang mur-baut terdiri
dari 2 bagian ialah mur dan baut. Baut ialah pasangan sebelah dalam yang
berulir di permukaan luarnya, sedang mur ialah pasangan luarnya, memiliki
13

ulir dalam pada lubangnya. Namun bisa juga sambungan mur baut terdiri
dari 2 bagian mesin yang diberi ulir luar dan ulir dalam sehingga berfungsi
selayaknya mur dan baut. Bisa juga bagian yang disambung berulir luar
dipasangkan dengan mur, atau berulir dalam dan dipasangkan dengan baut
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana
tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk
reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat
lapisan las pada perkakas mempertebal bagian- bagian yang sudah aus, dan
macam-macam reparasi lainnya. (Eko Mulyanto. 2017).
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan
sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu
rancangan las dan cara pengelasan harus betul- betul memperhatikan dan
memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi
serta kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya
didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana
pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu
didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek,
secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi
bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula
tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las, dan jenis
las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian bangunan
atau mesin yang dirancang.
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut
bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan
menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari
40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara
menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-
atom molekul dari logam yang disambungkan.klasifikasi dari cara-cara
pengelasan ini akan diterangkan lebih lanjut.
Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan
pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku
logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi
14

baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam
yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Dalam hal ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan
pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam
praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain. (Ferawati, Yoto, dan
Abdul Qolik. 2015).
Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama
yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas
yang terbakar.
2. Pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. Pengelasan Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat
dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik
cair rendah.
Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
Pemotongan yang dibahas dalam hal ini adalah cara memotong logam
yang didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak
digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan
pemotongan dengan busur listrik.
Pengelasan yang paling banyak digunakan pada waktu ini adalah
pengelasan cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las
busur listrik dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara
penngelasan yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan.
Pemotongan, karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya
juga dilakukan secara terpisah. (Munir, Samsul dan Munadi, Sudji. 2014).
Alat ini digunakan untuk menandakan ukuran-ukuran pada benda kerja
yang terbuat dari bahan yang keras. Penggores ada beberapa macam yaitu:
 Penggores tangan sedukan

 Penggores dengan satu ujung bengkok

 Penggores dengan satu ujung dirubah dengan cara pemakaian:

1. Membentuk sudut 25 derajat


2. Tekan penggores pada gambar dan gambar sekaligus
3. Kecondongan penggores yaitu kearah maju
2.5. Alat Perancangan Plat
15

Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing membuat sudut 30-90
derajat. Adapun cara menitik adalah :
 Pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan pada yang dibuat

 Penitik harus tegak lurus terhadap bahan

 Penitik dipukul satu kali dengan pemukul ringan serta periksa


posisinya, jika tepat baru dipukul dengan kuat agar didapat titik yang
jelas dengan syarat jangan terlalu keras.
Alat ini berguna untuk memotong plat dan biasanya digunakan untuk
memotong plat-plat yang besar. Pemotong ini cuma dapat memotong plat
dengan keadaan potongan lurus dan tidak bisa memotong plat dalam
melingkar atau dalam keadaan berliku. (Rahmawati, Yulinda 2014).
Gergaji merupakan alat pemotong yang praktis dan dapat digunakan untuk
memotong benda yang rumit atau memotong secara melingkar. Gergaji
memiliki beberapa tipe yang disesuaikan dengan keperluannya. Bagian-
bagian dari gergaji adalah sebagai berikut:
a. Bingkai, terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku
b. Tangkai
c. Pasak, berguna untuk menahan mata gergaji sehingga mata gergaji
tersebut tidak mengenai tubuh
d. Mor kupu-kupu, berfungsi sebagai pemegang mata gergaji
e. Mata gergaji, berfungsi untuk memotong benda kerja (Tardi. 2012).
Penitik garis adalah suatu penitik, dimana sudut mata penitiknya adalah
sebesar 60 derajat. Dengan sudut yang kecil ini maka ia dapat menghasilkan suatu
tanda yang sangat kecil. Dengan demikian jenis penitik ini sangat cocok untuk
memberikan tanda-tanda batas pengerjaan pada benda kerja. Tanda-tanda batas
pengerjaan pada benda kerja akan dihilangkan pada waktu finishing (pengerjaan
akhir), maka tanda-tanda yang tipis dan jelas adalah yang sangat diperlukan agar
supaya tidak menimbulkan bekas setelah selesai pekerjaan finishing.
Penitik pusat ini sudutnya lebih besar dibandingkan dengan sudut pada penitik
garis. Besar sudut penitik pusat adalah sebesar 90 derajat, sehingga ia akan
menimbulkan luka yang lebar pada benda kerja. Penitik pusat ini digunakan untuk
membuat tanda terutama untuk tanda pengeboran atau tempat di mana tanda
tersebut akan dikerjakan lanjutan dengan menggunakan mesin bor atau dibuat
lobang dengan menggunakan mesin bor. Karena sudut penitik ini besar, maka
tanda yang dibuat dengan menggunakan penitik ini akan dapat mengarahkan mata
16

bor untuk tetap artinya mata bor tidak akan berpindah tempat pada saat
pengeboran berlangsung. Dengan adanya tanda tersebut akan dapat mengarahkan
mata bor tetap pada posisi pengeboran. Dengan demikian penitik ini sangat
berguna sekali dalam pelaksanaan pembuatan benda kerja pada bengkel kerja
mesin. Penitik otomatis ini banyak digunakan untuk membuat titik senter/pusat
pada benda kerja, dimana di tempat tersebut akan dikerjakan lanjutan terutama
untuk dibor atau dibuat lobang. Dengan demikian sudut matanya adalah sebesar
90 derajat, tetapi ada juga penitik otomatis dengan sudut matanya 30 derajat dan
60 derajat. Dengan besar sudut sebesar itu jelas pemakaian dari penitik
senter/pusat hanya untuk memberikan tanda-tanda pada pekerjaan melukis.
Dalam pemakaiannya maka penitik otomatis dan penitik pusat serta penitik
garis adalah sama. Perbedaan antara penitik garis dan penitik pusat dengan penitik
otomatis ialah hanya pada konstruksinya. Pada bagian badan pentik otomatis
terdapat rongga, di mana pada rongga tersebut dipasangkan kepala baut yang
bergerigi serta mempunyai pegas. Jika penitik ini ujungnya ditekankan pada benda
kerja, maka pegas akan meregang dan jika sampai pada batasnya pegas akan lepas
kembali, sehingga kembali pada posisi semula.
Apabila menggunakan penitik otomatis, maka tidak diperlukan lagi palu.
Untuk membuat tanda pada benda kerja baik tanda batas pengerjaan maupun
tanda senter cukup hanya menekankan ujung penitik otomatis pada benda kerja.
Sedangkan langkah-langkah yang lain adalah sama dengan langkah pembuatan
tanda dengan menggunakan penitik garis dan penitik pusat.
Dengan banyaknya latar pembahasan yang perlu dibahas pada pendahuluan
diatas maka perlulah diadakan praktikum untuk melanjutkan bagaimana proses
kerja dari alat dan mesin yang ada di bengkel sebagai bahan penunjang proses
pembelajaran. Sehingga praktikum mata kuliah perbengkelan pertanian ini
sangatlah penting untuk dilaksanakan. (Wirawan, WA. 2015).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Jum’at, 16 Desember 2022
Waktu : 13.30 - Selesai
Tempat : Labolatorium Perbengkelan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Mataram

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Macam-macam kunci ring :
a. Kunci pas
b. Kunci sok
c. Obeng
d. Tang
e. Kunci
f. Mata bor
2. Alat-alat yang digunakan di bengkel :
a. Alat potong plat
b. Alat-alat kerja bangku (gergaji tangan, kikir, tap, snai, siku-siku)
3. Mesin-mesin yang digunakan di bengkel :
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Mesin gergaji
d. Mesin gerinda
4. Las listrik
5. Alat-alat dalam perencanaan plat :
a. Penitik
b. Peggores
3.3. Prosedur
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Menyimak dan mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh para asisten
praktikum
2. Mencatat jenis-jenis peralatan dan mesin yang ada di bengkel
3. Mengamati dan memahami cara pengguanaan dan pengoperasian peralata
atau mesin dalam bengkel yang sebelumnya telah dipraktikkan oleh salah
satu asisten praktikum
4. Menggambar tata letak peralatan dan mesin dibengkel

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Macam-Macam Kunci Ring


Tabel. 01
No Gambar Fungsi/kegunaan

kunci pas ujung berbentuk Manfaat utama dari


lingkaran
kunci pas ring, yaitu
untuk mengendurkan dan
1 mengencangkan baut
atau mur dengan posisi
berbeda. Ukuran kunci
kombinasi sendiri
bervariasi, yaitu mulai
dari 6 hingga 32 mm
dengan offset 15 derajat
kunci pas ujung terbuka dari tangkainya

kunci ganda swarf

kunci sok dengan berbagai mata Fungsi kunci ring dan


kunci
kunci sok
adalah menutupi
kekurangan kunci pas.
Membuka baut sangat
2 berisiko menggunakan
kunci pas. Kepala baut
bisa slek karena tidak
semua kepala baut yang
kena kunci pas. Apalagi
buka baut motor baru
yang pastinya masih
sangat keras.

18
19

Obeng dengan ujung mata Obeng dapat digunakan


pipih
untuk mengencangkan
dan melepaskan sekrup
3 pada mesin atau kayu
di berbagai bagian,
sehingga bisa
digunakan di berbagai
tempat. Jenis obeng
Obeng dengan ujung mata juga sangat banyak.
bundar

Berbagai bentuk mata obeng sesuai fungsi dan kegunaannya

Tang adalah salah satu


Macam-macam tang
dengan berbagai bentuk
hand tool yang memiliki
Salah satunya adalah tang fungsi utama sebagai
burung penjepit atau penahan
benda kerja. Dalam
perkembangannya, tang
mengalami perubahan
dan penambahan fungsi.
4 Alat ini tidak lagi
tang kombinasi sekadar berfungsi
sebagai penjepit, tapi
juga pemotong, bahkan
bisa menjadi alat ukur
dalam bidang kelistrikan

tang snap ring


20

Berbagai macam jenis kunci, kunci pas. Dalam bidang


perbengkelan, kunci
(bahasa Inggris: wrench
atau spanner) adalah alat
yang terbuat dari baja
5 yang dikeraskan dan
dilapisi krom (Cr) atau
nikel (Ni) agar tidak
mudah aus di mana
Kunci bentuk X
fungsi kunci ini
digunakan
untuk memutar
(mengencangkan dan
Kunci bentuk T melepas) mur dari baut.

Mata bor merupakan


suatu alat yang berfungsi
untuk membuat lubang
Macam-macam bentuk
mata bor sesuai dengan pada kayu, plastik,
fungsinya dinding, besi, logam dan
kaca. Banyak sekali jenis
dan ukuran lubang yang
dapat dibuat dengan
6 mesin bor, beda jenis
beda pula fungsinya.
Maka dari itu kita perlu
menggunakan mata bor
yang tepat.
21

Alat-Alat yang Digunakan Di Bengkel

Tabel. 02
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Mesin Potong Plat
merupakan mesin yang
digunakan untuk
memotong plat-plat
logam, bisa tebal maupun
1 tipis. Mesin potong ini
bisa memotong hingga
ketebalan tertentu
tergantu spesifikasi mesin
yang digunakan.
Fungsi mesin ini sendiri
yaitu memotong plat
dengan garis lurus.
Handsaw atau gergaji
tangan berfungsi
untuk memotong balok
kayu. Mata gergaji ini
2 besar dan jarak antarmata
renggang, sehingga cocok
untuk memotong kayu
tebal. Mata gergaji tidak
dapat diganti, jika tumpul
harus diasah dengan alat
khusus.

Kikir adalah alat


perkakas tangan yang
berguna untuk pengikisan
benda kerja. Kegunaan
kikir pada pekerjaan
Berbagai macam bentuk kikir penyayatan untuk
sesuai dengan kegunaannya meratakan dan
22

3 menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan
menyiku antara bidang
satu dengan bidang
lainnya, membuat rata
Kikir blok kasar dan sejajar, membuat
bidang-bidang berbentuk
dan sebagainya.

Kikir dengan bentuk bulat

tap dan snei yaitu Fungsi


Tap dipakai untuk
menciptakan ulir dalam
4 ( ulir mur). Sedangkan
pada snei berfungsi untuk
menciptakan ulir luar
(ulir baut).
Bentuk tap hampir sama
dengan bentuk baut,
sedangkan
bentuk snei lebih mirip
mur.
23

Snei adalah perkakas


pendukung yang biasanya
dikhususkan
untuk membuat ulir luar (
5 menciptakan ulir luar
pada baut ). Snei ini juga
dibuat dari bahan HSS
dan biasanya ia berbentuk
bulat dengan bagian
lubang yang berada di
tengah ( seperti mur )
yang dirancang untuk
membuat dan memotong
ulir.
Fungsi siku-siku hampir
sama dengan busur
derajat yaitu untuk:
a). Membuat garis
Penggaris siku-siku sudut b). Memeriksa
6 kemiringan atau kesikuan
bagian suatu benda c).
Memeriksa kerataan
permukaan benda.

Siku mistar triangle

Protactor C-Mart

4.2. Mesin-Mesin yang Digunakan Di Bengkel


24

Tabel. 03
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Fungsi mesin bubut
yang paling utama
adalah memutar benda
1 kerja pada spindel
terhadap pahat pada
kecepatan tertentu untuk
memotong bahan
berlebih dan
menghasilkan bentuk
dan ukuran yang
diinginkan untuk
pekerjaan tersebut.

Tujuan atau fungsi


mesin frais
adalah Menghasilkan
benda kerja dengan
permukaan yang rata
atau bentuk-bentuk lain
yang spesifik seperti
profil, radius, silindris,
dan lain – lain dengan
ukuran dan kualitas
tertentu

3 Gergaji adalah perkakas


25

Voltase 220V/ berupa besi tipis bergigi


50Hz
tajam yang digunakan
Daya Listrik 900
Watt untuk memotong atau
Ukuran Pisau 185 mm pembelah kayu atau
= 7-1/8"

Kapasitas Potong
benda lainnya.
43 mm -
64 mm

Kec. Tanpa Beban 4500


rpm

Sudut 0-
Kemiringa 45
n deraj
at

Mesin gerinda adalah


salah satu mesin yang
digunakan
untuk mengasah atau
4 memotong benda kerja.
Prinsip kerja dari mesin
gerinda adalah batu
gerinda yang berputar
kemudian bergesekan
dengan benda kerja
sehingga terjadi
pemotongan atau
pengasahan.
Power : 540 W
Kecepatan putar : 12000
Rpm
26

4.3. Las Listrik


Tabel. 04
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Fungsi
pengelasan diantaranya
adalah sebagai
penyambung dua
komponen yang
berbahan logam. Selain
itu fungsi
1 pengelasan adalah
Las Listrik Kawat
sebagai media atau alat
pemotongan.
1. Kelebihan las listrik
Lebih flexibel karena
dapat digunakan untuk
pengelasan arus bolak
balik dan arus searah.
Lebih flexibel untuk
digunakan pada
bermacam-macam jenis
pekerjaan. Kekuranga
Las Listrik Tanpa Kawat Las listrik Penggunaan
kawat terbatas.
2. Tidak dapat digunakan
pada daya listrik 450
watt. Konsumsi
daya listrik sama dengan
mesin las MMA 120.
3. Pengelasan di daya 900
watt tidak terlalu kokoh.
4. Pengelasan pada daya di
Las Karbit
bawah 900 watt terbatas.
5. Tidak kuat
menghabiskan
kawat las ukuran
2,6mm.
27

4.4. Alat-Alat Dalam Perancangan Plat


Tabel. 05
No Gambar Fungsi/Kegunaan
Penitik adalah suatu alat
Macam jenis yang digunakan
untuk membuat tanda
penitik
berupa titik pusat atau
titik-titik garis.
Pembuatan titik pusat ini
pada umumnya
digunakan untuk
1 mempermudah pekerjaan
pengeboran. Dengan
melakukan penitikan
pada benda kerja yang
akan dibor maka mata
bor tidak akan meleset
atau menggeser dari
sasaran.

Fungsi penggores
adalah untuk membuat
garis, khususnya
penandaan garis pada
Macam jenis permukaan logam benda
penggores kerja, batang penggores
2
(alat gores) adalah suatu
alat untuk menarik garis-
garis gambar pada
permukaan benda kerja
yang akan dikerjakan.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum ini adalah :
1. Perbengkelan pertanian adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk
perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat
pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Fungsi bengkel disamping
untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan
perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat
maupun mesin yang telah ada, termasuk juga pealatan perbengkelan
sendiri.
2. Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan
dalam usaha pertanian. Pengelompokan penggunaan istilah alat dan
mesin pertanian tidak lepas dari definisi dari alat dan mesin itu sendiri.
Perbedaan mendasar antara alat dan mesin adalah, mesin memiliki poros
yang berputar, sedangkan alat tidak. Sehingga mesin bisa saja digerakkan
dengan tenaga manusia.
3. Dalam bengkel pertanian juga terdapat peralatan yang dinamakan las
listrik. Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk
suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik
sebagai sumber panas. Jadi sumber panas pada las listrik ditimbulkan
oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.
4. Fungsi mesin bubut yang paling utama adalah memutar benda kerja pada
spindel terhadap pahat pada kecepatan tertentu untuk memotong bahan
berlebih dan menghasilkan bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk
pekerjaan tersebut. Alat ini bisa digunakan bersama alat potong dan mata
bor dengan diameter yang berbeda untuk menghasilkan objek yang
simetris.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat kita ambil dari praktikum tersebut adalah :
1. Diharapkan kepada praktikan maupun koas untuk lebih serius dan
memperhatikan materi yang disampaikan.
2. Diharapkan untuk menambah kelengkapan fasilitas praktikum terutama
di perbengkelan pertanian supaya mahasiswa atau praktikan selanjutnya
dapat lebih banyak pembelajaran dan pengetahuan baru untuk menunjang
persaingan di dalam maupun luar universitas.

28
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, dian. ( 2012). Pengelolaan Bengkel Teknik Kendaraan Ringan di SMK


bersertifikat ISO 9001 : 2008. Jurnal Indonesia. hlm 3.
Adriyanto, Dian. 2012. “Pengelolaan Bengkel Teknik Kendaraan Ringan di SMK
Bersertifikat ISO 9001: 2008 (studi situs di SMK Muhammadiyah Salatiga).”
Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Andriani, RF. Yudana, IM dan Natajaya, IN. 2015. “Identifikasi dan Analisis Kendala
dalam Manajemen Pengelolaan Bengkel (Laboratorium) Multimedia di SMK
Negeri 3 Singaraja.” E-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Program Studi Administrasi Pendidikan. 6 (1) 1- 9
Daryanto, 2003. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bengkel. Jakarta ; Rineka.
Eko Mulyanto. 2017. “Pengelolaan Bengkel Teknik Mekatronika di SMK.” Jurnal
Manajemen Pendidikan - Vol. 12, No. 1.
Greiman, Bradley C dan Bedtke, Mary Anne. 2008. “Examining The Instructional
Planning Process Taught in Agricultural Education Teacher Preparation
Programs: Perspectives Of University Faculty.” Journal of Agricultural
Education Volume 49, Number 4
Irfan, Muhammad. (2014). Tingkat Ketercukupan Sarana dan Prasaranabengkel
Teknik Sepeda Motor di SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro. ( Skripsi).
Universitas Negeri Yogyakarta.
Maran, Zevy D. (2007:2) Peralatan Bengkel OtomotifJilid 2. C.V ANDI Publishe
Maran, Zevy D. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.
Munir, Samsul dan Munadi, Sudji. 2014. “Pengelolaan Peralatan Praktik Bengkel
Pemesinan dalam Rangka Uji Praktik Kejuruan di SMK Negeri 2 Pengasih.”
Tesis Universitas Negeri Yogyakarta
Nyangko, Leonardo R., Karo, Uli Karo dan Hamdani, Aam. 2014. “Penggunaan
Laboratorium dalam Menunjang Proses Pembelajaran Teknik Pemesinan.”
Journal of Mechanical Engineering Education, Vol. 1, No. 1.
Purwanto dan Sukardi, Thomas. 2015. “Pengelolaan Bengkel Praktis SMK Teknik
Pemesinan di Kabupaten Purworejo.” Jurnal Pendidikan Teknologi dan

29
30

Kejuruan. Volume 22, Nomor 3.


Rahmawati, Yulinda 2014. Pengelolaan Bengkel Kerja Di SMK Pangudi Luhur
Muntilan.
Standar BSNP No.1289-P2-12/13. Standar peralatan utama yang digunakan dalam
penyelenggaraan ujian praktik program keahlian teknik kendaraan ringan
kejuruan di SMK/MAK
Tardi. 2012. Pengelolaan Program keahlian Teknik Pemesinan SMK Binawiyata
Sragen.
Topang, MH. ( 2015). Relevansi Sarana Laboratorium di SMk dengan Dunia
Usaha dan Industri di Kota Semarang. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. Vol
15, No. 1. Hlm 35
Wirawan, WA. (2015). Analisis Kebutuhan Perlengkapan Bengkel Otomotif
sesuai Persyaratan BSNP. Jurnal Teknik Mesin Tahun 23, NO, 2 hlm 1

Anda mungkin juga menyukai