Anda di halaman 1dari 9

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5 :

1. YULIATIN AULIA
2. NENIK SULIASNI
3. SINDI ANTIKA

RESUME

BAB V
“:AKHLAK DALAM KELUARGA, KASIH SAYANG DAN TANGGUNG
JAWAB ORTU KEPADA ANAK, HUBUNGAN DENGAN KARIB KERABAT
DAN AKHLAK BERMASYARAKAT : ADAB BERTAMU”.

A. BIRRUL WALIDAIN
Istilah birrul walidain terdiri dari 2 kata “Biru” dan “Al-Walidain” kata Al-
biru artinya kebajikan.Dan Al-Walidain artimya kedua orang tua/ibu bapak.
Maka, Birrul Walidain maknanya berbuat kebajikan kepada orang tua
 Kedudukan Birrul Walidain
Bukti utama bahwa Birrul Walidain merupakan salah satu ajaran
islam yang paling tinggi setelah berbuat taat kepada Allah SWT
adalah firman Allah SWT yang tertuang dalam Al-Qur’an.
 Bentuk-bentuk Birrul Walidain
1. Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek
kehidupan baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh, maupun
masalah lainnya.
2. Menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan penuh rasa
terimakasih saying atas jasa keduanya yang tidak mungkin bisa
dinilai dengan apapun
3. Membantu ibu bapak secara fisik dan material
4. Mendoakan ibu bapak semoga diberi oleh Allah SWT keampunan,
rahmat, dll
5. Setelah orang tua meninggal dunia, Birrul Walidain masih bisa
diteruskan dengan cara antara lain :
a. Menyelenggarakan jenazahnya dengan sebaik-baiknya
b. Melunasi hutangnya
c. Melaksanakan wasiatnya
d. Meneruskan silaturrahim yang dibinanya waktu hidup
e. Memuliakan sahabat-sahabatnya
f. Mendoakannya
 Uququl Wallidain
Jika ditinjau dari segi bahasa kata “uququ” artinya memotong(seperti
halnya aqiqah yaitu memotong kambing). Uququl Wallidain adalah
gangguan yang ditimbulkan oleh seorang anak kepada kedua orang
tuanya baik perkataan maupun perbuatan.

B. HAK, KEWAJIBAN, DAN KASIH SAYANG SUAMI ISTRI


Pernikahan merupakan sarana untuk melahirkan generasi umat manusia
yang mempunyai tugas kekhalifahan untuk memakmurkan bumi. Selain itu,
pernikahan juga bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang rukun,
penuh cinta dan kasih saying(sakinah,mawaddah). Kehidupan seperti ini
merupakan kebutuhan yang telah menjadi fitrah atau naluri setiap manusia.
 4 Kriteria memilih pasangan
1. Tentang kekayaan
2. Kecantikan
3. Keturunan
4. Agama
 Hak bersama suami istri
1. Hak Tamattu Badani, menikmati hubungan sebadan dan segala
kesenangan badani lainnya.
2. Hak saling mewarisi
3. Hak nasab anak
4. Hak ma’asyarah bi al-makruf, saling menyenangkan dan
membahagiakan.
 Kewajiban suami kepada istri
Hak istri atau kewajiban suami kepada istri ada 4 :
1. Membayar mahar
2. Memberikan nafkah
3. Menggauli istri dengan sebaik-baiknya(ihsan al asyarah)
4. Membimbing dan membina keagamaan istri
 Kewajiban istri kepada suami
Hak suami atau kewajiban istri kepada suami hanya 2 :
1. Patuh pada suami dan
2. Bergaul dengan suami dengan sebaik-baiknya(ihsan al asyarah)

C. KASIH SAYANG DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA


TERHADAP ANAK
Anak adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan orang tua kepada
Allah SWT. Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih saying. Dan
anak juga investasi masa depan untuk kepentingan orag tua di akhirat
kelak.Dengan pengertian seperti itu hubungan orang tua dengan anak dapat
dilihat dari 3 segi :
1. Hubungan tanggung jawab
Anak adalah amanah yang dititipkan oleh Allah SWT kepada orang tua
untuk dapat di besarkan,dipelihara,dirawat dan didik dengn sebaik
-baiknya.
2. Hubungan kasih sayang
Anak adalah mencurahkan kasih sayang. Kehidupan rumah tangga
sekalipun bergelimang harta benda belum lagi lengkap kalau belum
mendapatkan anak
3. Hubungan masa depan kita
Anak adalah investasi masa depan diakhirat bagi orang tua karna anak
yang shaleh akan selalu mengalirkan pahala kpada orang tuanya
 Empat tipologi anak
Anak,menurut al-qur’an, dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok:
1. Anak sebagai perhiasan hidup di dunia
2. Anak sebagai ujian
3. Anak sebagai musuh
4. Anak sebagai cahaya mata
 Anak shaleh tidak di lahirkan
Anak shaleh atau qurratu a’yun tidak dilahirkan,tapi di bentuk dan di
bina lewat pendidikan. Rasulullah Saw mengajarka setiap anak
dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibuk bapaknya lah yang berperan
merubah firtah itu.
 Pendidikan yang seimbang
Pembinaan atau pendidikan yang akan melahirkan anak shaleh adalah
pendidikan yang seimbang,yaitu pendidikan yang memperhatikan
seluruh aspek yang ada pada diri manusia; hati,akal dan fisik.
 Metode pendidikan lukman al hakim
Lukman menekankan perhatiannya dalam pendidikan anaknya kepada
4 aspek, yaitu aqidah,ibadah,akhlak dan dakwah.

D. SILATURRAHIM DENGAN KERABAT


Istilah silaturrahim(silatu ar-rahimi) terdiri dari 2 kata
“shillah”(hubungan,sambungan) dan “Rahim”(peranakan). Istilah ini adalah
sebuah symbol dari hubungan baik penuh kasih sayang antara sesame karib
kerabat yang asal usulnya berasal dari satu rahim.
 Bentuk-bentuk silaturrahim
Silaturrahim secara kongkrit dapat diwujudkan dalam bentuk antara
lain:
1. Berbuat baik(ihsan)
2. Membagi sebagian harta warisan kepada karib kerabat yang hadir
waktu pembagian, tetapi tidak mendapat bagian karena terhalang
oleh ahli waris yang lebih berhak(mahjub)
3. Memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang sesame kerabat
dengan sikap saling kenal mengenal, hormat menghormati,
bertukar salam, kunjung mengunjungi, surat menyurat, bertukar
hadiah, jenguk menjenguk, bantu membantu dan kerjasama
menyelenggarakan walimahan, dll yang mungkin dilakukan untuk
meningkatkat persaudaraan.
 Manfaat silaturrahim
Di samping meningkatkan hubungan persaudaraan antara sesame
karib kerabat, silaturrahim juga memberi manfaat lain yang besar baik
di dunia maupun di akhirat, antara lain:
1. Mendapat rahmat, nikmat dan ihsan dari Allah SWT
2. Masuk syurga dan jauh dari neraka
3. Melapangkan rezeki dan panjang umur.
 Memutuskan silaturrahim
Di samping mendorong untuk melakukan silaturrahim, islam juga
mengingatkan secara tegas bahkan mengancam dengan dosa yang
besar orang-orang yang memutuskan silaturrahim.

BAB VI

AKHLAK BERMASYARAKAT

A.AKHLAK BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

Orang yang beriman kepada allah dan hari akhir akan mengimani wajibnya
memuliakan tamu sehingga ia akan menempatkannya sesuai dengan
kedudukannya.

Bertamu adalah berkunjung ke rumah orang lain dalam rangka mempererat


silaturrahim. Tujuan bertamu menurut islam adalah menyambung persaudaraan
atau silaturrahim.

Dalam islam di terangkan beberapa adab bertamu,baik yang berkaitan


dengan tuan rumah dan tamu.

 Adab Bagi Tuan Rumah


1. Ketika mengundang seseorang,hendaknya mengundang orang-
orang yang bertaqwa,bukan orang yang fajir(bermudah-mudahan
dalam dosa)
2. Tidak mengkhususkan mengundang orang-orang kaya saja,tanpa
mengundang orang miskin
3. Tidak mengundang seseorang yang diketahui akan
memberatkannya kalo di undang
4. Disunnahkan mengucapkan selamat datang kepada para tamu
5. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu
makanan semampunya saja
6. Dalam penyajiannya tidak bermaksud untuk bermegah-megah dan
berbangga-bangga,tetapi bermaksud untuk mencontoh rasulullah
saw
7. Hendaknya juga,dalam pelayanannya di niatkan untuk memberikan
kegembiraan kepada sesama muslim
8. Mendahulukan tamu yang sebelah kanan daripada yang sebelah
kiri
9. Mendahulukan tamu yang lebih tua dari pada tamu yang lebih
muda
10.Jangan mengangkat makanan yang di hidangkan sebelum tamu
selesai menikmatinya
11.Diantara adab orang yang memberikan hidangan ialah mengajak
mreka berbincang-bincang dengan pembicaraan yang
menyenangkan,tidak tidur sebelum mreka tidur,tidak mengeluhkan
kehadiran mereka,bermuka manis ketika mereka dating dan merasa
kehilangan tatkala pamitan pulang
12.Mendekatkan makanan kepada tamu tatkala menghidangkan
makanan tersebut kepadanya
13.Mempercepat untuk menghidangkan makanan bagi tamu sebab hal
tersebut merupakan penghormatan bagi mereka
14.Merupakan adab dari orang yang memberikan hidangan ialah
melayani para tamunya dan menampakkan kepada mereka
kebahagiaan serta menghadapi mereka dengan wajah yang ceria
dan berseri-seri
15.Menjamu tamu adalah 3 hari,adapun memuliakannya sehari
semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat
saudaranya sehingga ia menyakitinya
16.Hendaknya mengantarkan tamu yang mau pulang sampai kedepan
rumah
 Adab Bagi Tamu
1. Bagi seorang yang diundang,hendaknya memenuhinya sesuai
waktunya kecuali ada udzur,seperti takut ada sesuatu yang
menimpa dirinya atau agamanya
2. Hendaknya tidak membeda-bedakan siapa yang mengundang,baik
orang yang kaya maupun orang yang miskin
3. Berniatlah bahwa kehadiran kita sebagai tanda hormat kepada
sesama muslim
4. Masuk dengan seizin tuan rumah,begitu juga segera pulang setelah
selesai memakan hidangan,kecuali tuan rumah menghendaki
tinggal bersama mereka
5. Apabila kita dalam keadaan berpuasa,tetap di sunnahkan untuk
menghadiri undangan karna menampakkan kebahagiaan kepada
muslim termasuk bagian ibadah
6. Seorang tamu meminta persetujuan tuan untuk menyantap,tidak
melihat-lihat kearah tempat keluarnya perempuan,tidak menolak
tempat duduk yang telah disediakan
7. Termasuk adap bertamu adalah tidak banyak melirik-lirik kepada
wajah orang-orang yang edang makan
8. Hendaknya seseorang berusaha untuk tidak berlama-lama
bertamu,agar tidak memberatkan tuan rumah
9. Sebagai tamu,kita dianjurkan membawa hadiah untuk tuan rumah
karna hal ini dapat mempererat kasih sayang antara sesama muslim
10.Jika seorang tamu dating bersama orang yang tidak diundang,ia
harus meminta izin kepada tuan rumah terlebih dahulu
11.Seorang tamu hendaknya mendoakan orang yang memberi
hidangan kepadanya setelah selesai mencicipi makanan tersebut
dengan doa
12. Setelah selesai bertamu hendaklah seorang tamu pulang dengan
lapang dada,memperlihatkan budi pekerti yang mulia,dan
memaafkan segala kekurangan tuan rumah.

Anda mungkin juga menyukai