Anda di halaman 1dari 4

NASKAH SOAL

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP(UAS)


TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Mata Kuliah. :. AIK
Dosen. :. SUEB, M.Pd.I.
Prodi/Kelas :. PJKR/2D
Hari/Tanggal :
Waktu :
Sifat : Close Book

Petunjuk : a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.


b. Tulis identitas (nama, dll) dengan lengkap.
c. Bacalah seluruh soal dengan teliti.
d. Semua jawaban dikerjakan masing-masing tanpa bekerja sama dengan orang lain.
e. Perhatikan batas pengumpulan jawaban, jangan sampai terlambat..

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Islam melalui Ilmu Akhlak mengajarkan bagaimana pentingnya pergaulan dalam
keluarga
a. Jelaskan urgensi keluarga dalam hidup manusia
b. Jelaskan klasifikasi akhlak anak terhadap orang tua
c. Uraikan langkah-langkah dalam membentuk keluarga sakinah

2. Sebagai makhluk setiap kita membutuhkan orang lain dalam berinteraksi. Hal inilah
yang disebut dengan akhlak sosial
a. bagaiamana pandangan anda terhadap kehidupan sosial
b. jelaskan prinsip-prinsip Islam dalam mewujudkan kesejahteraan sosial
c. bagaimana pandangan Islam terhadap Kemiskinan, Kebodohan dan
Pengangguran

3. Harta dan Jabatan adalah dua hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Islam
telah mengatur cara mendapakan dua hal tersebut
a. Jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meraih harta dan jabatan
sesuai syariat islam
b. Bagaimana cara mendayagunakan harta dan jabatan di jalan ALLAH
c. Bagaimana sikap kita terhadap harta dan jabatan
Nama : Zakaria Akhmad
Kelas : PJKR 2 D
NIM : 212223137

JAWABAN

1. A). Urgensi keluarga dalam hidup manusia


Secara sosiologis keluarga merupakan golongan masyarakat terkecil yang terdiri atas
suami-isteri-anak. Pengertian demikian mengandung dimensi hubungan darah dan juga
hubungan sosial. Dalam hubungan darah keluarga bisa dibedakan menjadi keluarga
besar dan keluarga inti, sedangkan dalam dimensi sosial, keluarga merupakan suatu
kesatuan sosial yang diikat oleh saling berhubungan atau interaksi dan saling
mempengaruhi, sekalipun antara satu dengan lainnya tidak terdapat hubungan darah.
Pengertian keluarga dapat ditinjau dari perspektif psikologis dan sosiologis. Secara
Psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat
tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin
sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan
diri. Sedangkan pengertian secara sosiologis, keluarga adalah satu persekutuan hidup
yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan
dengan pernikahan, dengan maksud untuk saling menyempurnakan diri, saling
melengkapi satu dengan yang lainnya.
Dalam suatu keluarga keutuhan sangat diharapkan oleh seorang anak, saling
membutuhkan, saling membantu dan lain-lain, dapat mengembangkan potensi diri dan
kepercayaan pada diri anak. Dengan demikian diharapkan upaya orang tua untuk
membantu anak menginternalisasi nilai-nilai moral dapat terwujud dengan baik.
B). Akhlak anak terhadap orang tua
Akhlak berasal dari bahasa arab yaitu alkhulq, al-khuluq mempunyai arti watak,
tabiat. Secara istilah akhlak menurut Ibnu Maskawih adalah sesuatu keadaan bagi jiwa
yang mendorong ia melakukan tindakan-tindakan dari keadaan itu tanpa melalui pikiran
dan pertimbangan.
Anak wajib hukumnya berbakti kepada kedua orang tua. Hal ini sesuai dengan
perintah baik yang ada di dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam berinteraksi dengan
orang tua, anak harus memperhatikan rambu-rambu etika yang disebut adab.
Menurut imam al-ghazali Adab anak kepada orang tua, yakni mendengarkan kata-
kata orang tua, berdiri ketika mereka berdiri, mematuhi sesuai perintah-perintah mereka,
memenuhi panggilan mereka, merendah kepada mereka dengan penuh sayang dan tidak
menyusahkan mereka dengan pemaksaan, tidak mudah merasa capek dalam berbuat
baik kepada mereka, dan tidak sungkan melaksanakan perintah-perintah mereka, tidak
memandang mereka dengan rasa curiga, dan tidak membangkang perintah mereka.
C). Langkah-langkah dalam membentuk keluarga sakinah
 Memilih pasangan yang tepat sesuai kriteria
 Terpeliharanya komunikasi yang baik
 Mengisi hari-hari dalam keluarga dengan penuh kasih sayang
 Menjalankan kewajiban masing-masing dengan penuh tanggung jawab
 Keluarga dibangun dengan pondasi agama dan semata mata untuk ketaqwaan kepada
allah
 Tak pernah berhenti bersyukur
 Baik suami maupun istri harus tertanam sikap saling jaga saling setia satu sama lain
2. A). Pandangan terhadap kehidupan sosial
Menurut pandangan saya mengenai kehidupan sosial yaitu Masyarakat dan
lingkungan sosial tidaklah bisa dipisahkan, sebagaimana kita ketahui bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dan yang lainnya. Dalam ilmu
sosiologi dikemukakan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri, manusia harus saling berkomunikasi dan berinteraksi langsung antar sesama.
B). Prinsip islam dalam mewujudkan kesejahteraan sosial
Dalam ajaran Islam, konsep dan makna kesejahteraan menjadi salah satu hal yang
terpenting dalam kehidupan. Salah satu tolok ukur kesejahteraan adalah faktor
ekonomi. Kesejahteraan sosial bukan hanya hubungan terhadap transendental akan tetapi
juga harus dibarengi dengan hubungan horizontal kepada sesama manusia.
Ajaran Islam menyatakan bahwa kesehateraan sosial dimulai dari perjuangan
mewujudkan dan menumbuh suburkan aspek-aspek akidah dan etika pada diri pribadi,
karena dari diri pribadi yang seimbang akan lahir masyarakat yang seimbang. Dalam
Pendidikan juga mempengaruhi kemampuan kesejahteraan sosial.
C). Pandangan Islam terhadap Kemiskinan, Kebodohan dan Pengangguran
 Kemiskinan : Agama Islam pada hakikatnya tidak memandang seseorang dari harta
kekayaannya, akan tetapi Allah Subhanahu Wa Ta'ala menilai seseorang dari
ketakwaannya. Orang miskin di akhirat kelak akan masuk surga 500 tahun lebih
dahulu daripada orang kaya, akan tetapi bukan berarti Islam megajarkan kita untk
menjadi miskin. Justru sebaliknya orang Islam dianjurkan untuk menjadi kaya raya.
Banyak sekali ibadah yang dibutuhkan biaya, seperti ibadah Haji, sedekah, zakat,
bahkan jihad Fisabilillah. Oleh karena itu apakah miskin atau kaya dalam Islam yang
dilihat adalah ketakwaannya.
 Kebodohan : Islam sangat tidak menyukai kebodohan, karena dengan kebodohan
maka akan menyeret seseorang kepada kesyirikan dan kekufuran kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Selain itu di dalam surat Al Mujadilah ayat 11 Allah
menjanjikan akan meningkatkan derajat seseorang yang berilmu di dunia dan
akhirat.
 Pengangguran : Islam tidak menyukai orang yang meminta-minta, sehingga
sebaiknya setiap orang menjauhi keadaan menganggur karena menganggur
mendekatkan diri kepada meminta minta. Dalam sebuah hadis Rasululah Shalallahu
alaihi wassalam menjelaskan bahwa orang yang bekerja mencari kayu bakar dan
menjualnya lalu makan dari hasilnya tersebut lebih baik daripada yang berdiam diri
saja. Oleh karenanya jangan sampai seorang muslim menjadi pengangguran.
3. A). Upaya yang dapat dilakukan untuk meraih harta dan jabatan sesuai syariat islam
 Tidak tergoda oleh gemerlap kenikmatan dunia
 Meningkatkan ibadah sosial
 Meningkatkan ibadah social
 Hidup mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain
B). Cara mendayagunakan harta dan jabatan di jalan allah
maka harta dan jabatan hendaklah digunakanbahkan didayagunakan di Jalan alah,
yakni dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung jawab dan sesuai dengan tuntunan Allah
SWT dan Rasul nya. Harta misalnya hendaklah digunakan selain untuk kemaslahatan
kehidupan dunia juga harus digunakan sebagai infak atau belanja untuk akhirat. Jabatan
juga harus digunakan secara baik dan penuh amanah, sebab di hari akhirat kelak jabatan
itu akan dipertanggung jawabkan.
C). Sikap kita terhadap harta dan jabatan
 Menigkatkan keimanan kepada allah
 Selalu bersyukur kepada allah
 Selalu rendah hati atau tidak sombong dalam menjalani kehidupan sehari-hari
 Meningkatkan ibadah kita
 Tidak terlalu mencintai harta karena harta yang Allah berikan hanya merupakan
titipan kepada kita

Anda mungkin juga menyukai